Anda di halaman 1dari 3

Topic : DINAMIKA SATU TAHUN AWAL PERNIKAHAN

Suggest YouTube Title :

Krisis di tahun pertama pernikahan : Tanda Hubungan Sedang berkembang

Alt Title :

- Konflik di Tahun Pertama Pernikahan ternyata baik untuk pasangan saling berkembang
- Konflik dan Cara mengatasi Problema di Tahun Pertama Pernikahan

Assalamualaikum sahabat INDO PSIKOLOGI, jumpa lagi di video terbaru dari channel INDO PSIKOLOGI.

Sebelum nonton video ini, jangan lupa untuk like, comment, subscribe, dan aktifkan loncengnya ya untuk
mendapatkan pemberitahuan video terbaru dari kami.

Video kali ini akan membahas tema tentang dinamika hubungan suami istri pada satu tahun awal
pernikahan. Wah video ini bakal cocok banget buat bekal untuk kalian para pengantin baru yang sedang
merasakan Euforia kebahagian setelah dinyatakan resmi dan sah sebagai suami istri..

Pembahasan ini tidak bermaksud untuk menakut-nakuti, tapi justru untuk mengedukasi. Pasalnya
kehidupan pernikahan tidak selalu berjalan lurus dan mulus. Bahkan menurut beberapa ahli tahun-tahun
pertama kehidupan pernikahan merupakan salah satu masa krisis dan masa penuh dinamika. Di tahun
pertama pernikahan, akan ada banyak hal yang perlu disesuaikan. Berbagai problema baru pun muncul
di sini. Biar nggak syok, yuk kita kulik lebih jauh problema apa saja sih yang kerap muncul
pada pasangan di tahun pertama pernikahan, dan bagaimana cara mengatasinya agar hubungan
pernikahan kalian tetap sehat dan berkembang…

 Penyesuaian Diri di Tahun Pertama Pernikahan


Selama apapun Anda sudah mengenal pasangan Anda atau selama apapun kalian sudah berpacaran
, setelah menikah kalian akan mendapatkan kejutan baru dari pasangan Anda setiap harinya.
Setelah menikah kalian akan bertemu dengan sifat aslii yang selama ini belum pernah ditunjukkan
oleh pasangan anda, sifat buruk dan baiknya, kelemahan dan kelebihannya. Tak jarang hal-hal
sepele kemudian menjadi alasan munculnya pertengkaran antara Anda dan pasangan, semisal Anda
suka tidur dengan lampu dimatikan sedang pasangan Anda tidak, atau Anda benci sekali melihat ada
handuk di atas kasur sedang pasangan Anda selalu melakukannya setiap setelah mandi. Repot sekali
ya, perbedaan sepele semacam ini akan Anda rasakan nyaris setiap hari, belum lagi perbedaan lain
yang jauh lebih besar.
Pada satu tahun awal pernikahan pelajaran tentang penyesuain diri akan sering menjadi PR untuk
kalian berdua. Tidak perlu menuntut dan berharap besar agar pasangan berubah menjadi apa yang
Anda inginkan. Karena selain manusia tidak mudah berubah, menuntut ini dan itu pada pasangan
hanya akan membuatnya merasa “gerah” dengan hubungan pernikahannya. Jadi, berkomunikasilah
dengan benar bersama pasangan Anda, jelaskan apa yang Anda suka dan tidak, jelaskan kebiasan
pasangan yang bagaimana yang sering membuat Anda kesal. Menjelaskan ini semua tidak perlu
dengan marah-marah ya sobat, tetap tenang, dan lakukan di waktu yang tepat, seperti saat ngeteh
atau ngopi bareng, atau dapat juga dilakukan saat “pillow talk” yakni saat sebelum/menjelang tidur.
Selamat mencoba yaa…

 Mengatur Skala Prioritas


Satu tahun awal pernikahan juga merupakan masa dimana Anda dan pasangan harus saling
bekerjasama mengatur skala prioritas.
Jika sebelum menikah Anda dapat dengan bebas berpetualang, bebas liburan dengan teman kantor
kapan saja, atau bebas pulang malam untuk hanya sekedar nongkrong bersama teman.
Setelah menikah, peran Anda bertambah, tanggung jawab pun bertambah, anda tidak bisa lagi
mementingkan kebahagian dan keinginan Anda sendiri.
Namun, jangan salah paham ya, hal ini bukan berarti setelah menikah Anda akan kehilang waktu
bersama teman ya, bukann.
Tapi, apapun rencana Anda entah untuk liburan atau hanya sekedar nongkrong bersama teman,
tentu saja Anda harus melibatkan keputusan suami atau istri Anda agar tidak timbul
kesalahpahaman, kecurigaan, dan kecemburuan. Anda harus membagi skala prioritas tentang kapan
waktu bersama keluarga, kapan waktu bersama pasangan, dan kapan waktu bersama teman. Dan
alangkah lebih baik lagi jika Anda dapat membawa dan mengenalkan pasangan Anda ke dalam
lingkaran Anda bersama teman-teman Anda, sehingga pasangan dan teman-teman Anda dapat
saling berbaur satu sama lain.

 Membangun Hubungan dengan Keluarga Pasangan


Definisi menikah di Indonesia yang notabene merupakan negara kolektivis, pernikahan tidak
diartikan hanya menikahi pasangan Anda saja, tapi juga keluarga besarnya. Menikahi keluarga besar
dalam hal ini artinya adalah saat Anda telah resmi menikah dengan pasangan Anda, maka Anda pun
resmi menjadi anggota baru dalam keluarga besar tersebut.
Berbeda dengan budaya di luar negeri yang notabene merupakan negara individualis, keakraban
dan keintiman dalam keluarga hanya dibangun pada nuclear family atau keluarga inti saja yakni
sebatas ayah, ibu, dan anak.
Nah Di Indonesia, seperti yang kita tahu definisi keluarga itu sangatlah besar, mulai dari paman, bibi,
sepupu, pak dhe, bu dhe, keponakan, cucu, cicit, dan seterusnya. Setelah menikah kita akan
bertemu, berkenalan, berkomunikasi, dan berhubungan dengan mereka semua.
Inilah awal dari gesekan-gesekan seringkali terjadi, entah itu terjadi antara kamu dan pasangan yang
berbeda pendapat tentang harus hadir ke acara arisan keluarga suami duluan, atau acara arisan
keluarga istri duluan, gesekan kemudian terjadi bukan hanya tentang Anda dan pasangan saja, tapi
juga seringkali terjadi ketidak cocokan antara kamu dengan salah satu anggota keluarga
pasanganmu.
Saat berkumpul bersama keluarga besar, akan ada banyak sekali sudut pandang yang berbeda, jelas
saja karena ada banyak kepala yang isinya juga berbeda-beda, dan ada juga berbagai sifat yang
bergam, hal ini yang kemudian membuat gesekan atau beda pendapat akan seringkali terjadi.
Lagi-lagi komunikasi adalah kunci jawabannya. Anda dan pasangan harus saling berbagi dan sharing
mengenai sifat dan budaya masing-masing keluarga, sehingga nantinya pasangan Anda tidak akan
mengalami shock culture saat bergabung dan berkumpul bersama keluarga Anda. Selain itu,
menjaga dan menempatkan emosi Anda di waktu dan tempat yang tepat adalah salah satu cara
agar Anda tidak mudah tersulut saat mengalami gesekan dengan keluarga pasangan.
Semoga segala problema dan dinamika Anda bersama pasangan di tahun-tahun pertama
pernikahan membuat hubungan Anda semakin berkembang dan sehat ya. Saat Anda mampu
melewati berbagai problema di tahun-tahun awal pernikahan maka pondasi pernikahan Anda akan
kuat, diharapkan Anda akan mampu melewati berbagai krisis pernikahan di masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai