Bab Ii
Bab Ii
ORGANISASI KEGIATAN
3
Semua unsur organisasi tersebut memiliki fungsi dan tanggung jawab
masing-masing yang berbeda-beda, tetapi dalam pelaksanaannya saling terkait
satu sama lainnya, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan akan memperoleh hasil
yang sebaik-baiknya.
4
2.1.2 Konsultan perencana (consultant designer)
Konsultan perencana (consultant designer) adalah badan hukum yang
menerima tugas dari pelaksana kegiatan untuk melaksanakan pekerjaan
pelaksana/perancangan (design) dan memberikan saran-saran yang perlu dalam
perencanaan/pelaksanaan kegiatan. Konsultan perencanaan pada kegiatan ini
dilakukan oleh CV. DARMANA PRATAMA
Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana adalah sebagai
berikut:
1. Membuat uraian-uraian tentang maksud dan tujuan dari perencanaan.
2. Mengumpulkan data-data lapangan dari hasil penyelidikan dan survey lapangan
untuk perencanaan.
3. Merencanakan arsitektur konstruksi.
4. Membuat gambar perencanaan.
5. Menghitung konstruksi agar diperoleh suatu konstruksi yang aman dan
ekonomis.
6. Membuat syarat-syarat pelaksanaan kerja (RKS), perhitungan volume dan
perkiraan rencana anggaran biaya.
7. Mempersiapkan seluruh dokumen tender yang berisikan syarat-syarat khusus
(bestek dan gambar bestek), petunjuk pelelangan, daftar alat dan bahan serta
perkiraan waktu pelaksanaan kegiatan.
8. Memberikan penjelasan tentang gambar konstruksi pada waktu memberikan
penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
9. Menyediakan dokumen kegiatan dan menyerahkan kepada pemimpin kegiatan
yang nantinya akan di jadikan dokumen tender.
5
direksi diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan
memperoleh hasil sesuai dengan perencanaan yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada
pelaksana kegiatan. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada
pelaksana (pemborong/kontraktor) jika dirasa perlu, agar pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan didalam RKS. Pelaksana
pengawasan pada kegiatan ini dilakukan oleh PT. TACITA PRIMA UTAMA
KSO dan CV. LAGUNA ENGINEERING.
6
a. Menyediakan dan mempersiapkan peralatan dan seluruh perlengkapan, bahan
yang akan di gunakan dalam pelaksanaan konstruksi sesuai dengan persyaratan
dan kebutuhan.
b. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan memenuhi
peraturan–peraturan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat–syaratnya
serta memenuhi ketentuan–ketentuan administrasi.
c. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat waktunya sebagaimana yang
ditetapkan di dalam kontrak kerja.
d. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung
jawab pelaksana.
e. Mempersiapkan seluruh sarana dan penunjang untuk kelancaran kerja seperti
tenaga kerja yang berpengalaman dan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan proyek.
7
tetapi harus melalui konsultan pengawas. Jadi pengawas bertanggung jawab
secara penuh untuk menegur pelaksana apabila ada pekerjaan yang bertentangan
dari bestek yang ada. Apabila teguran yang di sampaikan oleh pengawas direksi
tidak disetujui oleh kontraktor pelaksana, maka pengawas dapat menghentikan
pekerjaan yang sedang dilaksanakan baik sementara maupun seterusnya.
Berbeda halnya dengan konsultan perencana ia tidak dapat menegur atau
memerintahkan pelaksana/kontraktor secara langsung di lapangan tanpa melalui
konsultan pengawas. Hal ini disebabkan di antara konsultan perencana dan
konsultan pengawas terdapat hubungan garis konsultasi,
hubungan kerja secara teknis dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut :
PEMILIK PROYEK
KONSULTAN
KONSULTAN PENGAWAS PERENCANA
KONTRAKTOR
8
Untuk lebih jelas kedudukan masing-masing pihak secara hukum dapat
dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut :
KONSULTAN PELAKSANA
PENGAWAS KEGIATAN
9
2. Pelelangan terbatasa, yaitu untuk pelelangan pekerjaan tertentu yang dilakukan
antara pemborong/rekanan yang dipilih dari rekanan/pemborong yang tercatat
dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha ruang
lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya.
3. Penunjukan lansung, yaitu pelaksana pekerjaan pembangunan maupun
pengadaan barang/jasa oleh rekanan tanpa melalui pelelangan umum atau
pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-
kurangnya tiga penawar yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM)
dan dilakukan negosiasi penawaran secara teknis dan administratif serta
perhitungan harga yang dapat di pertanggung jawabkan.
4. Penunjukan lansung, yaitu pelaksana pelelangan yang hanya mengandung satu
rekanan yang dianggap mampu untuk mengajukan penawaran dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Dalam pelaksanaan suatu pelelangan, panitian lelang mempunyai tugas
dan kewajiban sebagai berikut :
1. Menetapkan syarat-syarat pelelangan.
2. Mengadakan pengumuman yang akan diadakan.
3. Memberikan penjelasan tentang syarat-syarat kerja serta berita acara.
4. Menetapkan tata cara penilaian pelelangan.
5. Melaksanakan pelelangan.
6. Mengadakan penilaian dan penetapan calon pemenang, dimana calon
pemenang di usulkan kepada kepala satuan kerja untuk di putuskan sebagai
pemenang.
7. Membuat laporan dan pertanggung jawaban kepada kegiatan.
Penetapan pelaksana pekerjaan pada kegiatan ini dilakukan melalui
pelelangan. Sebagai tahap awal, Ka Satker membentuk panitia pengadaan jasa
konstruksi yang bertujuan untuk melaksanakan segala proses pelelangan.
10
pembayaran upah kepada pekerja dilakukan dengan sistem harian yang dibayar
pada akhir bulan, serta makan dan minum para pekerja ditanggung oleh kontraktor
dan tidak termasuk dalam gaji pokok pekerja.
11