Pertama-tama tinjau gerakan mobil pada pada kejadian ini, kopi melepaskan kalor
selang 0 < t ≤ 2𝑠 (sebut kejadian 1).Jika pada karena memiliki suhu yang lebih tinggi
selang waktu ini mobil memiliki perpindahan sedangkan susu menerima kalor karena
sebesar ∆𝑆1 maka : memiliki suhu yang lebih rendah. Misal t
1 adalah suhu ketika susu dan kopi sudar
∆𝑆1 = 𝑉𝑜 . 𝑡1 + 𝑎1 . 𝑡1 2
2 bercampur persamaan azas black
Dengan melakukan substitusi Vo = 20 menjadi :
m/s, a1 = 2 m/s2, dan t1 = 2 s diperoleh
∆𝑆1 = 44 𝑚. 𝑚𝑘𝑜𝑝𝑖 . 𝐶𝑘𝑜𝑝𝑖 . (𝑡𝑘𝑜𝑝𝑖 − 𝑡)
= 𝑚𝑠𝑢𝑠𝑢 . 𝑐𝑠𝑢𝑠𝑢 . (𝑡 − 𝑡𝑠𝑢𝑠𝑢 )
Selanjutnya tinjau Gerakan mobil pada 150 . 4,5 . (80 − 𝑡) = 90 . 5,0 . (𝑡 − 50)
selang 2𝑠 < 𝑡 ≤ 4𝑠 (sebut kejadian 2). 3 (80 − 𝑡) = 2 . (𝑡 − 50)
Pada kejadian 2 ini mobil memiliki 240 − 3𝑡 = 2𝑡 − 100
kecepatan awal V2 yaitu dihitung dengan 340
𝑡=
persamaan: 5
𝑉2 = 𝑉0 + 𝑎1 . 𝑡1 = 68℃
= 20 + 2 . 2 Selanjutnya adalah melakukan konversi
= 24 𝑚/𝑠 dari suhu ℃ menjadi suhu °𝑋. Konversi
Selanjutnya perpindahan mobil pada ini dilakukan dengan perbandingan:
kejadian 2 yaitu ∆𝑆2 dihitung dengan 𝑡℃ − 𝑡𝑏 ℃ 𝑡°𝑋 − 𝑡𝑏 °𝑋
=
menggunakan : 𝑡𝑑 ℃ − 𝑡𝑏 ℃ 𝑡𝑑 °𝑋 − 𝑡𝑏 °𝑋
1 68 − 0 𝑡−0
∆𝑆2 = 𝑉2 . 𝑡2 + 𝑎2 . 𝑡2 2 =
2 100 − 0 75
1 75
= 24 . 2 + 4 . 22 𝑡= 𝑥 68°
2 100
= 56 𝑚 = 51°𝑋
Maka perpindahan total yang dilakukan Jadi, besar suhu dari campuran kopi-susu
oleh mobil adalah: yang terukur pada thermometer X adalah
∆𝑆𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∆𝑆1 + ∆𝑆2 𝟓𝟏°𝑿 (𝐶).
= 100 𝑚
3. Soal dapat diselesaikan dengan efek doppler.
Kecepatan rata-rata dari mobil dihitung
Frekuensi layangan adalah selisih dari dua
dengan menggunakan:
frekuensi bunyi yang didengar oleh Budi.
∆𝑆𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 100 𝑚
𝑉̅ = = = 25 𝑚/𝑠
∆𝑡 4𝑠 𝑣+𝑣𝑝
fp1 = 𝑣+𝑣𝑠 × 𝑓𝑠
Jadi, besar kecepatan rata-rata mobil
selama 4 sekon adalah 25 m/s (D). 340+0
fP1 = 340+12 × 704
340+0
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 fP2 = × 288
340−148
fP2 = 510 Hz
F layangan = |fp1-fp2|=|680-510| = Dimana (hukum kekekalan energi)
170Hz maka :
4.
Hukum kekekalan energi mekanik setelah m2
ditumbuk :
maka:
𝐾𝑝𝑎𝑟𝑎𝑟𝑒𝑙 = 𝐾1 + 𝐾2 + 𝐾3 = 9𝐾1