Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA

ORIENTASI STBM STUNTING

Di Hotel Golden Tulip, Jl. Gatot Subroto Barat No. 101, Padangsambian Kaja,

Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar.

Dasar : SPT No : 800/ 503 /PUSK 2019


Penugasan Tanggal : 21 Mei 2019
Kegiatan : Orientasi STBM Stunting
Hari/ Tanggal : Rabu-Jumat 22-24 Mei 2019
Tempat : Di Hotel Golden Tulip, Jl. Gatot Subroto Barat No. 101,
Padangsambian Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar.

Petugas : 1. Ni Luh Putu Sumartini.


2. Ni Ketut Suartini.
3. Dewa Ayu Mira Pebriyanti, S.Tr. Gz.
Hasil Penugasan : STRATEGI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
AIR MINUM
Prinsip 4K: Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, Keterjangkauan 60
liter/orang/hari
Air Limbah
• 85% on-site sistem
• 15% off-site sistem
Persampahan di Perkotaan
• 20% fasilitas reduksi sampah
• 80% penanganan sampah
SANITASI
• STOP BABS 100%

5 Pilar STBM Meningkatnya pembangunan sanitasi higiene melalui


peningkatan demand & supply
 Pilar 1: Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan
 Pilar 2: CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
 Pilar 3: PAMM-RT (Pengelolaan Air Minum dan Makanan
Rumah Tangga)
 Pilar 4: Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
 Pilar 5:Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
Komponen Dasar STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan
4. Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling environment)

Partisipasi Masyarakat
(Permenkes No. 65/2013).

Partisipasi adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan


fasilitator (pemerintah, LSM, mitra pembangunan) dalam pengambilan
keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian
kegiatan dan program kesehatan, serta memperoleh manfaat dari
keikutsertaannya dalam rangka membangun kemandirian masyarakat.

Kunci partisipasi masyarakat dalam STBM-stunting adalah:


 Menempatkan STBM-stunting sebagai inisiatif masyarakat,

 Total atau keseluruhan sebagai kunci utama, artinya keputusan


ada di tangan masyarakat dan pelaksanaan dilakukan bersama
(kolektif),

 Solidaritas masyarakat (laki-laki, perempuan, kaya, miskin, tua,


muda) sangat penting dan mereka terlibat secara aktif dalam
STBM-stunting,

 Semua dibuat oleh masyarakat, tidak ada campur tangan pihak


luar, dan biasanya akan muncul “natural leader” di
masyarakat.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan


masyarakat sehingga masyarakat mempunyai peluang yang sebesar-
besarnya untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan kesehatan.

Pengembangan/pengorganisasian masyarakat dalam pemberdayaan


dengan mengupayakan peran organisasi masyarakat lokal makin
berfungsi dalam pembangunan kesehatan.

Peningkatan upaya advokasi yang mendukung masyarakat


memperjuangkan kepentinganna melalui pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan.

Penggalangan kemitraan dan partisipasi lintas sektor terkait,


swasta, dunia usaha dan pemangku kepentingan dalam pengembangan
dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis


kearifan lokal, baik dana dan tenaga serta budaya.

10 Indikator PHBS Rumah tangga

1. Persalinan ditolong nakes


2. Asi Eklusif
3. Menimbang bayi dan balita secara teratur
4. Cuci tangan pake sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Membrantas jentik nyamuk
8. Komsumsi buah dan sayur
9. Tidak Merokok di dalam rumah
10. Aktivitas Fisik
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Pilar 1. Paradigma Sehat

Program

• Promotif – preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan

• Pemberdayaan masyarakat

• Keterlibatan lintas sektor

Pilar 2. Penguatan Yankes

Program

• Peningkatan Akses terutama pd FKTP

• Optimalisasi Sistem Rujukan

• Peningkatan Mutu

Pilar 3. JKN

Program

• Benefit

• Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong

• Kendali Mutu & Kendali Biaya

• Sasaran: PBI & Non PBI

Intervensi

• Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:

– Bumil : kunj bumil resti, kelas ibu

– Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb

– Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb

– Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb

– Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM

– Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa

• Bila sasaran tidak datang  Kunjungan rumah: promosi


kesehatan  paket informasi yang sesuai

• Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena data-


base keluarga sudah ada

Alur hubungan hygiene sanitasi dan gizi

• Alur 1: Pencegahan stunting melalui penurunan kejadian diare


dengan mengurangi kontaminasi kotoran di lingkungan

• Alur 2: Pencegahan stunting melalui penurunan kejadian


infeksi usus dengan mengurangi kontaminasi kotoran di
lingkungan

• Alur 3: Pencegahan stunting dengan mengurangi paparan dan


infeksi protozoa dan cacing melalui perbaikan hygiene dan
sanitasi

• Alur 4: Pencegahan stunting melalui penurunan kejadian


anemia dengan perbaikan hygiene dan sanitasi

• Alur 5: Pencegahan dengan mengurangi pemborosan waktu


untuk mencari air bersih dan menjaga anak yang sakit serta
waktu dan biaya untuk mencari pengobatan.

• Alur 6: Hubungan langsung hygiene dan sanitasi dengan


kekurangan gizi (termasuk stunting)

Mengetahui,
Kepala UPT Kesmas Blahbatuh 1

dr. Ni Made Dahlia


NIP. 19660601 199602 2 001
JADWAL TENTATIF ORIENTASI STBM STUNTING

Di Hotel Golden Tulip, Jl. Gatot Subroto Barat No. 101, Padangsambian Kaja,

Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar.

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Tempat


1 Selasa, 22 Mei 2019 13.00 – 20.45  Registrasi, Pre test, Hotel Mercure
pembukaan. Bali
 Kebijakan Strategi
Stunting
 Konsep Dasar STBM
Stunting
 Pemerdayaan
Masyarakat dalam
STBM Stunting
2 Rabu, 23 Mei 2019 08.00 – 20.00  Gerakan Nasional Hotel Mercure
Bali
Percepatan Perbaikan
Gizi dan Pencegahan
Stunting
 Komunikasi,
Advokasi dan Fasilitas
STBM
 Simulasi Kegiatan
Pemicuan
 Simulasi Pleno
 Capaian STBM
Implementasi STBM
3 Kamis, 24 Mei 2019 08.00 – 12.35  Pengelolaan e-STBM Hotel Mercure
Bali
 Anti Korupsi
 RTL

Mengetahui,
Kepala UPT Kesmas Blahbatuh 1 Petugas

dr. Ni Made Dahlia


NIP. 19660601 199602 2 001 Ni Ketut Suartini.
RENCANA TINDAK LANJUT

Provinsi : Bali
Kabupaten : Gianyar
Kecamatan : Blahbatuh
Nama Instansi : UPT Kesmas Blahbatuh 1
Peserta Pelatihan : 1. Ni Luh Putu Sumartini.
2. Ni Ketut Suartini.
3. Dewa Ayu Mira Pebriyanti, S.Tr. Gz.

No Kegiatan Pokok Waktu Tempat Biaya Pelaksanaan Keterangan


Melaporkan hasil kegiatan pelatihan ke Kepala Mei 2019 Ruang Rapat - Peserta Pelatihan
Puskesmas
1
Tujuan : Agar mengetahu hasil kegiatan pelatihan
mengenai STBM stunting
Mensosialisasikan STBM Stunting di Puskesmas Juni 2019 Ruang Rapat - Peserta Pelatihan
2 Tujuan : Agar seluruh pegawai mengenai
informasi tentang STBM Stunting
Advokasi STBM Stunting ke Kepala Desa Juni 2019 Dalam gedung dan menyesuaikan Peserta Pelatihan
3 wilayah kerja luar gedung (BOK) melibatkan Kepala
Tujuan : Kepala Desa mengetahui tentang STBM Desa
Pemicuan STBM Juli 2019 Dalam gedung dan menyesuaikan Seluruh Masyarakat
4 Tujuan : Mengubah prilaku masyarakat luar gedung (BOK) di wilayah Keja
Tujuan : agar semua sasaran balita terinput semua

Mengetahui, Petugas
Kepala UPT Kesmas Blahbatuh 1

dr. Ni Made Dahlia Ni Ketut Suartini.


NIP. 19660601 199602 2 001

Anda mungkin juga menyukai