STEP 3
Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Apa yang dimaksud mutu pelayanan kesehatan?
Derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi
sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara
wajar,efisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan
sesuai norma, etika, hokum dan social budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah serta masyarakat konsumen.
Standar pelayanan dan profesi
2. Apa karakteristik pelayanan kesehatan yang bermutu?
Menurut WHO
- Mutu professional
- Alokasi sumber daya memadai
- Minimum risiko bagi pasien
- Berkesinambungan.
- Sistematis
- Objektif untuk menjaga mutu
- Terpadu. Menyeluruh untuk melakukan pelayanan kesehatan.
3. Apa saja aspek mutu pelayanan kesehatan?
- Aspek tangibles. Bukti fisik. Aspek yang bisa dilihat seperti penyediaan
sarana dan prasarana.
- Aspek pleliability. Keandalan. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga
medis yang sudah sesuai prosedur pelayanan yang ada. Misal
penggratisan biaya dan penambahan jam pelayanan.
- Aspek responsive/Daya tanggap. Dalam memberikan pelayanan cepat
dan tepat.
- Aspek empati. Pelayanan yang baik dan sopan, ramah.
- Aspek asuransi/jaminan. Pengetahuan, kesopanan dari petugas. Misal
pengguna jasa memakai jaminan melihat sikap
- Reability. Kemampuan memberikan pelayanan kesehatan tepat dan
akurat.
- Responsitas. Kemampuan petugas menolong pasien sesuai prosedur.
- Pendekatan. Dibagi jadi 2 umum dan khusus. Umum : kemampuan
rumah sakit dan tenaga medis. Khusus : interkasi antara pasien dan
pelayanan rumah sakit dan tenaga medis lainnya.
- Aspek teknik. Dibagi 3. Struktur : Keadaan fasilitas. Proses :
pemberian pelayanan. Hasil : hasil pengobatan.
4. Apa manfaat dari program menjaga mutu pelayanan kesehatan?
- Meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.
- Meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
- Meningkatakan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
- Melindungi pelaksanaan pelayanan kesehatan dari kemungkinan
munculnya gugatan hukum.
- Meningkatkan pemahaman staf terhadap tingkat pelayanan yang ingin
dicapai.
- Mendorong serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pelayanan
kesehatan dimana SDM/staf turut serta dalam pelayanan.
5. Apa saja indikator mutu dari pelayanan kesehatan?
- Kecakupan sarana dan prasarana. Ketersediaan listrik, air bersih,
kondisi bangunan. Pelayanan kesehatan dan obat standar.
- Kecakupan SDM. Kecakupan tenaga kesehatan sesuai prosedur medis.
- Berdasarkan strategi. Kepuasan pasien.
6. Faktor apa saja yang mendorong kualitas pelayanan kesehatan?
- Unsur masukan. Dari SDM, dana pelayanan kesehatan, sarana
prasarana.
- Unsur lingkungan. Mencakup kebijakan organisasi dan manajemen.
- Proses. Misal program yang dihasilkan berpengaruh terhadap
pelayanan kesehatan.
7. Apa strategi untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan?
- Penataan organisasi. Organisasi yang efisien dengan urusan tugas yang
tidak tumpang tindih dan jaminan hubungan kerja yang jelas dalam
suatu organisasi.
- Regulasi perarturan perundangan. Pengkajian secara menyeluruh
terhadap berbagai peraturan perunadangan dari mutu pelayanan.
- Pemantapan jejaring. Pengembangan jejaring dengan pusat unggulan
pelayanan. Sistem rujukan yang efisien dapat meningkatkan mutu
pelayanan
- Standarisasi. Memperhatikan fasilitas, metode, pencatatan, dan
pelaporan dalam suatu organsisasi agar tidak terjadi kesalahan dan
menjadi rangkuman untuk memperbaiki mutu pelaynana kesehatan.
- Pengembangan SDM. Menyelenggarakan berbagai
pendidikan/pelatihan secara berkelanjutan untuk menghasilkan SDM
yang lebih professional.
- Pengembangan iptek. Saling membangun kerjasama dengan pusat
unggulan terbaik seperti farmasi dan alat laboratorium.
- Peningkatan control social. Pihak puskesmas dan masyarakat
bekerjasama.
- Pemilihan kegiatan.
LI
Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Apa yang dimaksud mutu pelayanan kesehatan?
Beberapa definisi mutu pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata
penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1996).
Memenuhi dan melebihi kebutuhan serta harapan pelanggan melalui peningkatan yang
berkelanjutan atas seluruh proses. Pelanggan meliputu, pasien, keluarga, dan lainnya yang
datang untuk pelayanan dokter, karyawan (Mary R. Zimmerman).
Pengertian mutu pelayanan kesehatan (Wijono, 1999) adalah :
1. Penampilan yang sesuai atau pantas (yang berhubungan dengan standart) dari suatu
intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang
bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkanpada kematian,
kesakitan, ketidak mampuan dan kekurangan gizi (Roemer dan Aquilar, WHO, 1988).
2. Donabedian, 1980 cit. Wijono, 1999 menyebutkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu
pelayanan yang diharapkan untuk memaksimalkan suatu ukuran yang inklusif dari
kesejahteraan klien sesudah itu dihitung keseimbangan antara keuntungan yang diraih dan
kerugian yang semua itu merupakan penyelesaian proses atau hasil dari pelayanan diseluruh
bagian.
3. Secara umum pengertian mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan
potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien, dan
efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah, serta masyarakat
konsumen.
1. Aspek pendekatan
Aspek pendekatan terbagi atas pendekatan umum dan pendekatan khusus.
Aspek pendekatan yang dilakukan secara umum adalah dengan menilai kemampuan
rumah sakit dan komponen di dalamnya serta membandingkan
dengan standar yang ada. Penilaian berdasarkan pendekatan umum ini akan
ditandai dengan penetapan kelas dan akreditasi rumah sakit.
Sedangkan, padapendekatan khusus, penilaian dikaitkan dengan hubungan antara
pasien dan pemberi pelayanan. Di Indonesia, hal ini dilakukan oleh komite medik
sesuaiyang telah tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 755MENKESPERIV2011 bahwa komite medik berperan untuk
mengatur tata kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis terjamin.
2. Aspek teknik
Pada aspek teknik, ada tiga komponen yang dinilai, yaitu struktur, proses
Danhasil akhir.
Dari komponen struktur, yang dinilai adalah sarana fisik perlengkapan dan peralatan,
organisasi dan manajemen, keuangan, sumberdaya manusia, dan sumber daya
lainnya.
Dari komponen proses, yang dinilai adalah evaluasi terhadap kegiatan pemberi
pelayanan dan interaksinya dengan
pasien.
Dari komponen hasil akhir, yang dinilai adalah hasil pelayanan kesehatan misalnya
dengan melakukan audit medis, review rekam medis,
keluhan pasien dan sebagainya.
3. Aspek kriteria
Aspek kriteria dibagi menjadi kriteria eksplisit tertulis dan kriteria implisit tidak tertulis.
Kriteria implisit bersifat subjektif karena kriteria tersebuttergantung penilai. Ransom
dkk 2008 mengungkapkan bahwa ada enam aspek yang terdapat
dalam mutu pelayanan kesehatan yaitu:
1. Keamanan
Pelayanan yang diberikan di fasilitas pelayanan kesehatan hendaknya
mempunyai keamanan yang sama seperti rumah mereka.
2. .Efektivitas Pelayanan yang diberikan hendaknya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan berbaasis bukti serta sesuai standar pelayanan
kesehatan.
3. Efisiensi Pelayanan yang diberikan hendaknya efektif dalam biaya dan waktu.
- Manfaat :
(pasien) dapat meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi pengeluaran biaya
(penyedia pelayanan kesehatan) dapat mengefisiensikan program seperti pencegahan, dapat
melindungi darii kemungkinan munculnya gugatan hukum
(pemerintah) dapat mengurangi angka kematian dan angka kesakitan – mortalitas &
morbiditas
- Tujuan
Umum : untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan
Khusus : untuk mengetahui masalah mutu layanan kesehatan
Tujuan program menjaga mutu mencakup dua hal yang bersifat pokok, yaitu tujuan antara
dan tujuan akhir.
Tujuan antara ialah diketahuinya mutu pelayanan
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah makin meningkatnya mutu
pelayanan.
MANFAAT:
• Dapat meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan.
• Dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.
• Dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
• Dapat melindungi pelaksana pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum.
Sumber :(Sriyanti, cut. 2016. Mutu layanan kebidanan & Kebijakan Kesehatan)
5. Apa saja indicator mutu dari pelayanan kesehatan?
Sumber : http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/MUTU_PELAYANAN.ppt
1. Melalui pelatihan.
Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan,
pengetahuan dan sikap.
2. Pendidikan.
Pengembangan SDM melalui pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja,
dalam arti pengembangan bersifat formal dan berkaitan dengan karir.
3. Pembinaan.
Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem organisasi
melalui program-program perencana dan penilaian, seperti man power planning, performance
apparaisal, job analytic, job classification dan lain-lain.
4. Recruitment.
Recruitment ini bertujuan untuk memperoleh SDM sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi
dan sebagai salah satu alat organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan.
Obat Rasional
11.Apa karakteristik obat dikatakan rasional?
Penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan
klinisnya, dalam dosis yang sesuai, dalam periode waktu yang adequate dan dengan biaya yang
terjangkau oleh masyarakat.
Penggunaan obat rasional adalah penggunaan obat yang disesuaikan dengan kebutuhan klinis
pasien, baik dalam jumlah maupun waktu yang memadai, disertai dengan biaya paling rendah.
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014