Anda di halaman 1dari 9

KODIFIKASI, DAN PERKEMBANGAN ALIRAN

HUKUM INDONESIA
MAKALAH
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pengantar ilmu hukum

DOSEN PENGAMPU:

Kelompok penyusun : SANTAI’I

Abdurrahman hadi Isa ismawan


Muhammad fatih sodiqin sahrul shobirin
Imam ratansa Misbah hadi
Wawan wiyatno Ruly mutaali

FAKULTAS SYARI’AH
PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSYIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NURUL IMAN
2019M/1440H
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Al hamdulilah Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dengan
sempurna, yang telah menganugrahi dengan akal pikiran, dan yang telah memberikan beberapa
kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul makalah ini adalah “KODIFIKASI, DAN
PERKEBANGAN ALIRAN HUKUM INDONESIA”. Makalah ini kami tulis sebagai pemenuhan
tugas dari mata kuliah ilmu pengantar hukum.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Rasul yang terakhir yang telah membawa umat islam dari alam jahiliyah menuju alam
ilmiah yang penuh barakah ini.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dewan
asatid yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini . kami juga berharap
semoga makalah ini dapat berguna bagi semua Mahasiswa STAI Nurul Iman.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dalam segi isi
maupun penyusunannya. Untuk itu kami sangat mengharap kritik dan saranya untuk
kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
DAFTAR ISI

BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1

C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Kodifikasi hukum dan perkembangannya............................................. 2
B. Tumbuhnya kodifikasi huku dan perkembanganya............................... 3
C. Akibat kemajuan dan timbulnya aliran (pola pikir ) yang baru .. .......... 4
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 6
B. Daftar pustaka………………………………………………………… 6
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalah gunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara, dan bertindak sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antara MASYARAKAT terhadap kriminalisasi, oleh karena itu diperlukanlah suatu
hukum tertulis yang menjadi dasar semua hukum.
Pengelompokan setiap dasar hukum menjadi bagian terpenting, hal ini diperlukan
untuk kemudahan menyusun hukum itu sendiri, pengelompokan ini juga bertujuan supaya
setiap dasar hukum tidak keluar dari konsepnya.
Selain itu, Pembuatan hukum juga mengalami perkembangan dikarenakan kemajuan
dan berkembanya pola pikir masyarakat yang memengaruhi hukum itu sendiri.dan
menghasilkan aliran (pola pikir) yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kodifikasi hukum
2. Bagaimana terciptanya kodifikasi hukum dan perkembanganya
3. Apa akibat kodifikasi hukum dan munculnya beberapa pola pikir baru
C. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas
dalam perkuliahan, juga agar kami khususnya, dan semua mahasiswa umumnya mampu memahami
tentang kodifikasi hukum dan munculnya aliran hukum akibat berkembangnya pola pikir masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A .Kodifikasi hukum
Kodifikasi hukum adalah pembukuan hukum dalam suatu himpunan Undang-Undang
dalam materi yang sama.1
Tujuan kodifikasi hukum adalah untuk mendapatkan rechtseenheid (kesatuan hukum)
dan rechts-zakerheid (kepastian hukum) pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam Undang-
Undang secara sistematik dan lengkap.
Menurut bentuknya hukum dapat dibedakan antara:
1. Hukum tertulis (Statute Law = Written Law) yakni hukum yang dicantumkan dalam berbagai
peraturan-perundangan.
2. Hukum Tidak Tertulis (unstatutery Law = Unwritten Law ) yaitu hukum yang masih hidup
dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditaati seperti suatu
perundang-undangan (disebut juga hukum kebiasaan)
3. Mengenai hukum tertulis, ada yang telah dikodifikasikan, dan yang belum dikodifikasikan.
Jelas bahwa unsur-unsur kodifikasi ialah
a. Jenis-jenis hukum tertentu (misalnya hukum perdata)
b. Sistematis
c. Lengkap
Adapun tujuan kodifikasi daripada hukum tertulis adalah untuk memperoleh
1. Kepastian hukum
2. Penyerdehanaan hukum
3. Kesatuan hukum

kodifikasi nasional yang pertama adalah Code napoleon: dinamakan code


napoleon adalah karena napoleon yang memerintahkan dan mengundangkan Undang-undang
Nasionsl abad XVIII setelah berahirnya revolusi politik dan sosial di Perancis.
Sebelum adanya undang-undang Nasional tersebut di Perancis tidak ada kesatuan
hukum dan kepastian hukum karena diperancis dipergunakan hukum kebiasaan atau adat .
setiap daerah mempunyai hukum adat yang berbeda-beda sehingga penyelesaian suatu perkara
akan berlainan pula.
Pada waktu sebelum refolusi Perancis, raja sangat berkuasa hak-hak warga tidak
dihormati dan hak asasi warga ditekan.
Hal-hal lain yang menyebabkan tidak adanya kepastian hukum dan kesatuan hukum
adalah, pendapat para ahli ilmu hukum yang berbeda-beda

B. Tumbuhnya kodifakasi hukum dan perkembangannya


Pada waktu napolen berkuasa sebagai kaisar, ia memerintahkan Kepada portalis agar
disusun Undang-Undang nasional yang berlaku untuk seluruh negara Perancis, portalis

1. R.Soeroso, S.H. 1993. PENGANTAR ILMU HUKUM. Jakarta:Sinar Grafika hal.77


menyusun rencana Undang-Undang dengan mengambil hukum kebiasaan yang berlaku di
Perancis dan sebagian hukum diambil dari Jerman dan Romawi.2
Setelah disetujui rancangan Undang-Undang tersebut yang terdiri dari 2000 pasal
disahkan dan diundangkan sebagai Undang-Undang nasiaonal Perancis dan diseluruh negara
Perancis. Hasil Code Civil dari Portalis tersebut dianggap sebagai karya besar yang bersifat
nasional.

Undang-undang Napoleon (bahasa Perancis: Code civil des Français) adalah undang-
undang sipil Perancis yang disusun pada masa kekuasaan Napoleon Bonaparte. Disusun secara
cepat oleh komisi yang terdiri dari empat orang ahli hukum terkenal Perancis dan mulai
diberlakukan pada tanggal 21 Maret 1804.

Meskipun undang-undang Napoleon ini bukanlah undang-undang sipil resmi pertama


yang disusun di negara Eropa - didahului oleh Codex Maximilianeus bavaricus civilis (Bavaria,
1756), Allgemeines Landrecht (Prussia, 1792) dan West Galician Code, (Galicia, Austria,
1797) - tetapi dianggap sebagai undang-undang sipil pertama yang berhasil dan sangat
memengaruhi perundang-undangan di banyak negara.

Keadaan hukum di Indonesia sebelum adanya kondifikasi yang berlaku adalah hukum
adat. Menurut V.Vollenhoven di Indonesia terdapat 19 macam masyarakat hukum adat atau
rechtsgemeenschappen. Tiap-tiap rechtgemeenschap memiliki hukum adatnya sendiri yang
berbeda dengan hukum adat di rechtgemeenschap yang lain,sehingga bagi keseluruhan
wilayah Indonesia tidak ada kesatuan dan kepastian hukum. Untuk ini dapat dibandingkan
sebagai contoh masyarakat hukum adat tapanuli. Di sana menganut hukum adat garis
kebapakan atau patriarchaat; keturunan laki-laki yang pegang peran, warisanpun jatuh pada
anak laki-laki sehingga anak perempuat tidak dapat apa-apa.
Menurut paham mereka hal tersebut dibenarkan karena apabila seorang anak
permpuan kawin ia masuk marga calon suaminya.
Sebaliknya adat di Sumatera barat yang memegang garis keturunan ibu , ibulah yang
pegang peranan. Anak laki-laki bila kawin masuk kelarga istrinya , sehingga dapat dibenarkan
apabila anak laki-laki diwajibkan untuk mengurus anak dan harta kekayaan yang jatuh pada
anak perempuan keponakannya.

Adat di Jawa merupakan jalan tengah antara adat Tapanuli dan adat Sumatera yakni;
di Jawa dianut garis vapak dan garis ibu (parental) kedua-duanya memilki tanggung jawab
untuk keluarganya, pihak bapak mencari nafkah sedangkan pihak ibu mengurus rumahtangga
dan anak-anaknya.

2 . http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Napoleon
Mengenai warisanpun diberikan kepada anak laki-laki dan anak perempun, meskipun
pembagianya sepikul segendongan artinya; anak laki-laki dapat dua bagian, sedangkan anak
perempuan mendapat satu bagian.
Dari kesimpulan tadi jelaslah bahwa secara Nasional tidak terdapat kesatuan hukum
dan kepastian hukum karena masing-masing daerah menggunakan hukumnya sendiri-sendiri.
Maka dari itu indonesia memerlukan hukum yang bersifat nasional, yang berlaku sama bagi
seluruh warga Republik Indonesia.

C. Akibat kemajuan dan timbulnya aliran (pola pikir ) yang baru


Sebagai akibat kemajuan dan perkembangan masyarakat maka timbullah aliran-aliran
hukum sebagai berikut: 3
1. Aliran Freie Rechtslehre.
Ajaran ini timbul pada tahun 1840, karena Ajaran Legisme dianggap tidak dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Aliran Legisme berpandangan bahwa satu-satunya sumber hukum adalah Undang-
Undang dan di luar Undang- Undang tidak ada hukum tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi.

Menurut paham Freie Rechtslehre atau hukum bebas menyatakan bahwa hukum
tumbuh didalam masyarakat dan diciptakan oleh masyarakat berupa kebiasaan dalam
kehidupan dan hukum alam ( kodrat) yang sudah merupakan tradisi sejak dahulu, baik yang
diajarkan oleh agama maupun yang merupakan adat istiadat.
Selanjutnya aliran Freie Rechtslehre berkembang menjadi dua aliran yaitu :
a. Aliran hukum bebas sosiologis, yang berpendapat bahwa hukum bebas itu adalah kebiasaan-
kebiasaan dalam masyarakat dan berkembang secara sosiologis.
b. Aliran hukum bebas natuurrechtelijk yang berpendapat bahwa hukum bebas adalah hukum
alam.
2. Aliran Rechtsvinding ( Penemuan hukum )
Aliran ini bertolak belakang dengan aliran hukum bebas, kalu aliran hukum bebas
bertolak pada hukum di luar Undang- Undang, maka aliran Rechtsvinding mempergunakan
Undang-Undang dan Hukum di luar undang-undang. Dalam pemutusan perkara mula-mula
hakim berpegang pada Undand-Undang dan apabila ia tidak menemukan hukumnya, maka ia
harus menciptakan hukum sendiri dengan berbagai cara seperti mengadakan interpretasi (
penafsiran terhadap Undang- Undang ) dan melakukan konstruksi hukum apabila ada
kekosongan hukum.
Menurut aliran Rechtsvinding , hukum terbentuk dengan beberapa cara :
a. Karena Wetgeving ( pembentukan Undang-Undang )

3.Seemoreat:http://cendekiaulung.blogspot.com/2012/12/kodifikasi-hukum-dan-
perkembangannya.html#sthash.OwdqjGf6.dpuf
b. Karena administrasi ( tata usaha negara )
c. Karena peradilan rechtsspraak atau peradilan
d. Karena kebiasaan/ tradisi yang sudah mengikat masyarakat.
e. Karena ilmu ( wetenschap)

3. Aliran Legisme
Aliran berpendapat bahwa :
a. Satu-satunya aliran hukum adalah Undang-Undang
b. Di Luar Undang-Undang tidak ada hukum
c. Dalam aliran Legisme ini hakim hanya didasarkan pada Undang – Undang saja.
Aliran yang berlaku di Indonesia, Indonesia mempergunakan Rechtsvinding. Hal ini berarti
bahwa hakim dalam memutuskan perkara berpegang pada Undang- Undang dan hukum lainnya
yang berlaku di dalam masyarakat. Apabila ada perkara , hakim melakukan tindakan sebagai
berikut :
1. Ia menempatkan perkara dalam proporsi yang sebenarnya.
2. Kemudian ia melihat pada Undang- Undang :
- Apabila UU menyebutnya, maka perkara diadili menurut Undang-Undang.
- Apabila UU kurang jelas, ia mengadakan penafsiran.
- Apabila ada ruangan-ruangan kosong, hakim mengadakan konstruksi hukum,
rechtsverfijning atau argumentum a contrario
Hakim juga melihat jurisprodensi,hk. Agama , adat yang berlaku.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Pengertian kondifikasi hukum adalah pembukuan hukum dalam suatu himpunan Undang-
Undang dalam materi yang sama.
 Hukum yang berlaku di Indonesia sebelum adanya kodifikasi yaitu hukum adat.
secara garis besar contoh hukum adat di Indonesia adalah hukum garis bapak,hukum garis
ibu,hukum garis bapak dan garis ibu.
 Aliran-aliran hukum yang timbul kemudian,Freie rechslehre,Rechtsvinding dan Legisme

Daftar pustaka
R.Soeroso, S.H. 1993. PENGANTAR ILMU HUKUM. Jakarta:Sinar Grafika
http://cendekiaulung.blogspot.com/2012/12/kodifikasihukumdanperkembangannya.html#stha
sh.OwdqjGf6.dpuf
http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Napoleon
Lukman Santoso Az & Yahyanto, SH., MH. Februari 2016. PENGANTAR ILMU HUKUM
(Sejarah Pengertian Konsep. Malang: Setara Press

Anda mungkin juga menyukai