Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM (LKP)

PERUNDANG-UNDANGAN KESEHATAN

Nama Mahasiswa : 1. Eka Lisa Purwasih (P1337433117057)


2. Yogi Ramadhan S (P1337433117058)
3. Nada Shafa Nur H (P1337433117060)
4. Alifta Nur’aini (P1337433117061)
Kelas/Semester : 3B/ Semester 5

Materi Praktek ke-5:


Telusur dan telaah: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Per.25/MEN/XII/2008 Tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan
dan Penyakit Akibat Kerja (Materi telaah tentang Nilai Ambang Dengar pada Tenaga Kerja)

INSTRUKSI KEGIATAN PRAKTIK:


1. Dasar Teori :

2. Tuliskan alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan parameter (terlampir):
a. Alat:
Audiometri
b. Bahan:
Tenaga kerja
3. Tuliskan cara kerja secara lengkap pemeriksaan parameter (terlampir):
a. Sebelum dilakukan pemeriksaan, siapkan tempat untuk pengukuran tenaga
kerja/pasien/probandus. Selain itu dilakukan penulisan status pasien/tenaga
kerja/probandus yang meliputi :
Nama, umur, masa kerja, bagian, jenis kelamin, riwayat penyakit telinga dan keluhan
yang dialami saat sekarang, pekerjaan sebelumnya, pekerjaan sekarang, hobi dan
lain-lain.
b. Tempatkan kartu audiogram dan selipkan pena pada posisi ujung kiri dengan
menekan tombol “RETURN”.
c. Jelaskan pada tenaga kerja/pasien/probandus sebagai berikut.
1) Anda akan diperiksa telinganya baik kiri maupun kanan.
2) Begitu dengar suara/nada tekan tombol handswitch dan lepaskan dengan segera
bila sudah tidak dengar lagi. Jangan dibiarkan nada/suara tersebut terdengar
semakin keras dan jangan biarkan nada/suara tersebut hilang terlalu lama.
d. Pasang earphone yang tepat dan posisi yang nyaman. Untuk itu perlu :
1) Singkirkan semua gangguan antara earphone dengan telinga seperti : rambut,
kaca mata, alat bantu dengan anting-anting dan lain-lain.
2) Atur pembalut kepala sehingga terletak pada bagian atas dari kepala
pasien/probandus.
3) Pastikan bahwa earphone dengan label merah berada di telinga kanan dan yang
berlabel biru di telingan kiri.
Perhatian :
Penanganan earphone harus hati-hati. Goncangan mekanik akan dapat mengubah
karakteristik dan mengharuskan untuk diganti.
e. Tes dimulai dengan nada “PULSE” dari frekuensi 500 Hz sampai dengan frekuensi
4000 Hz untuk kedua telinga dan kemudian nada “CONT” untuk kedua telinga.
f. Setelah semua tes dilakukan maka matikan alat, ambil fiber pena dengan hati-hati
dan ambil kartu audiogramnya.
(Sumber: Andrias Wahyu Listyaningrum. 2011. “Pengaruh Intensitas Kebisingan
Terhadap Ambang Dengar Pada Tenaga Kerja di PT Sekar Bengawan Kabupaten
Karanganyar”. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta)
4. Dicatat hasil pemeriksaan laboratorium parameter tersebut. Dan, berikan
penjelasan/telaah dari simpulan (MS/TMS) pada kolom keterangan.
Hasil pemeriksaan laboratorium :
Nomor :
Jenis pengukuran : Ambang Dengar
Tempat pengambilan : Perusahaan Kayu X Cilacap
Pengirim sampel : Tri Nur Rohmah
Tanggal pengukuran : 17 Mei 2017
Operator : Febri Apwanti K., SKM.
Bahtiyar Arif, A.Md.KL.
Hasil Pengukuran Rata-rata Ambang
Nama
No Dengar Telinga (dB) Keterangan
(Kode)
Kanan Kiri
1 A 35 36,25 Tuli Ringan
2 B 28,75 26,25 Tuli Ringan
3 C 35,50 40 Tuli Ringan
4 D 25 23,75 Tuli Ringan
5 E 43,75 40 Tuli Sedang
6 F 36,25 23,75 Tuli Ringan
7 G 60 40 Tuli Sedang Berat
8 H 48,75 35 Tuli Sedang
9 I 42,5 56,25 Tuli Sedang Berat

5. Apakah yang harus saudara lakukan ketika parameter yang diperiksa “Tidak Memenuhi
Syarat” (TMS/MS).
Jika hasilnya tidak memenuhi syarat, bisa dilakukan modifikasi alat (sumber bahaya)
dengan cara dipasangi peredam suara agar tidak menimbulkan kebisingan.
Tenaga kerja menggunakan alat pelindung pendengaran. Pemakaian alat pelindung
pendengaran harus mampu mengurangi kebisingan hingga mencapai level aman yaitu 85
dB. Ada tiga alat pelindung pendengaran yaitu sebagai berikut :
a. Sumbat telinga (ear plug)
Ear plug adalah jenis protektor yang dipasang langsung ke kanal atau saluran
telinga. Earplug mempunyai bermacam konfigurasi dan terbuat dari karet, plastik
atau catton. Tepat atau tidaknya pemasangan tergantung pada kemampuan membuat
kontak sepanjang seluruh dinding saluran telinga dan ini membutuhkan tekanan yang
dilakukan oleh alat terhadap dinding saluran. Earplug ini dapat digunakan
mengurangi kebisingan 8-30 dB. Biasanya digunakan untuk proteksi sampai dengan
100 dB. Beberapa tipe dari sumbat telinga antara lain : formable type, costum-
molded, premolded type.
Berikut adalah beberapa keuntungan dan kelemahan dari earplug :
Keuntungan :
1) Lebih murah dibandingkan dengan tipe lain
2) Lebih ringan untuk dipakai, dibawa dan disimpan
3) Tidak terinterferensi dengan pemakai kacamata atau topi keras
4) Baik digunakan untuk di daerah atau ruangan kerja yang panas
5) Tersedia dalam beberapa bentuk dan ukuran
Kekurangan :
1) Memerlukan tekanan yang ketat pada saluran telinga, sehingga mengurangi
kenyamanan
2) Cepat mengeras atau mengkerut
b. Tutup telinga (earmuf)
Earmuf adalah domes atau kubah plastik yang menutup telinga dan
dihubungkan dengan pipa pegas/per. Pipa tersebut dapat disesuaikan dengan variasi
bentuk, ukuran kepala dan posisi telinga serta mapu memberikan ketegangan antara
kepala dan kubah, sehingga tetap terjaga kerapatannya. Kubah plastik dilengkapi
dengan open cell busa yang bermanfaat untuk menyerap dan meredam bunyi serta
dilekatkan pada suatu bantalan yang berhubungan dengan kepala. Di dalam bantalan
berisi udara atau fluida yang dapat memberikan kenyamanan jika melakukan kontak
dengan bentuk yang tidak teratur (seperti cacat muka atau bekas operasi). Dimensi
lubang kubah juga harus cukup besar supaya dapat melingkupi seluruh telinga bagian
luar. Earmuf dapat menurunkan kebisingan antara 25-40dB. Berikut adalah beberapa
keuntungan dan kelemahan dari earmuf :
Keuntungan :
1) Mempunyai daya pelemah yang paling baik
2) Lebih mudah dipakai
3) Lebih mudah dimonitori
4) Biasanya berumur panjang karena dapat dilakukan penggantian spare part
5) Dapat digunakan untuk telinga yang cacat atau terinfeksi
Keuntungan :
1) Harganya lebih mahal
2) Membutuhkan tekanan yang ketat ke kepala, sehingga kadang-kadang
mengurangi kenyamanan bagi orang-orang tertentu.
3) Agak berat dan panas tidak efektif dipakai untuk orang berkacamata atau bertopi
keras.
4) Dapat menyebabkan radang infeksi kulit jika batalan yang kontak dengan kulit
tidak dibersihkan secara memadai
5) Kemampuan pelemahan suara menjadi berkurang jika bantalan menjadikeras atau
retak dan ketegangan pipa mengendor.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan alat
pelindung telinga adalah:
1) Alat pelindung telinga harus dapat melindungi pendengaran dari bising yang
berlebihan.
2) Harus ringan, nyaman dipakai, sesuai dan efisien (ergonomi)
3) Harus menarik dan harga tidak terlalu mahal.
4) Tidak memberikan efek samping dan aman dipakai.
5) Tidak mudah rusak (D-III Hiperkes dan KK, 2008)
Menurut Suma’mur (1996) dalam bukunya yang berjudul Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja dikemukakan mengenai cara yang ditempuh dalam melaksanakan
pengendalian kebisingan antara lain dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Mengurangi intensitas kebisingan pada sumbernya
2) Mengisolasi sumber kebisingan yang ada agar tidak meluas lebih jauh
3) Melakukan upaya-upaya pengendalian lainnya seperti : Engineering Control dan
Administratif Control.
6. Apakah masih ada regulasi lain yang dapat digunakan/diterapkan berkaitan dengan
parameter tersebut? Sebutkan dan jelaskan.
Tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai