Anda di halaman 1dari 2

Mampukah aku memberi tahu dunia seberapa rapuh diriku

Pantaskah aku melakukan itu?

Haruskah aku teriak agar mereka mau mendengarkan makhluk kecil ini

Makhluk yang memiliki hati kecil yang penuh akan kepurapuraan ini?

Apakah itu semua akan menguras tenaga tanpa ada suatu perubahan?

Haruskah aku bilang aku muak tengan sikap mereka yang seakan jijik denganku?

Haruskah aku pura pura tidak tau saja?

Izin kan aku ya tuhan untuk menunjukkan kepada mereka seberapa berhasilnya diriku nanti

Izinkan aku membuat mereka meminta maaf kepadaku

Apabila itu terjadi apakah mereka akan meminta maaf atau hanya berpura pura dibalik topeng
persahabatannya itu?

Aku tidak menyerah dengan hidupku tuhan tapi aku hanya memohon lindungilah setiap jalan dan
mimpiku

Jangan kau hancurkan itu semua aku mohon.


Bestfriend?

Sahabat? Aku sedikit kurang yakin dengan kata itu pantas untuk mu

Panggilan itu atau sebutan itu kurang pantas untuk mu orang yang perlahan buat aku terluka

Sahaba?

Jika kau ingin aku panggil dengan sebutan itu aku hanya ingin bertanya padamu

Apa sakit ku sudah menjadi sakitmu?

Apa sedihku sudah menjadi sedihmu?

Ap jika aku sedih kamu tau dan akan selalu ada?

Apa jika aku menangis kamu ikut menangis?

Apa kamu tau jika aku menyimpan sebuah luka?

Dan apa kamu tau alasan aku terluka?

Ternyata benar kata pepatah

Orang terdekat adalah orang yang paling pandai untuk menoreh sebuah luka yang dalam dengan hal
sederhana

Apa kamu sekarang bahagia?

Pantas saja kamu tidak mencariku dan acuh kepadaku

Aku benci kondisi dimana aku harus terlihat bahagia dan terlihat senang di depanmu

Padahal hal yang ingin aku lakukan adalah memarahimu

Tapi aku sadar hal itu tidak akan membuat kamu sadar iyakan?

Hah

Apa kamu sekarang pantas aku sebut sebagai seorang sahabat?

Fake friend? Terlalu kejam

Makasih untuk luka dan hal hal menyakitkan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai