Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa
pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan,
dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda
antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya
spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Bahasa tulisan pada dasarnya adalah lambang bahasa lisan (lihat Pendahuluan). Pembicara
(dalam hal ini terutama penutur asli) yang mahir selalu berusaha menyatakan pikiran dan
perasaa1nnya sejelas mungkin dengan mempergunakan lambang-lambang bunyi, intonasi, keras-
lembut suara, dan variasi kecepatan ujaran.
Di samping itu, untuk memperjelas atau memberi tekanan pada pikiran atau rasa tertentu,
pembicara kadang-kadang juga mempergunakan berbagai isyarat badaniah (gerak muka, tangan
dan lain-lain). Pendengar yang mahir umumnya dapat menandai dan memahami aspek-aspek
bahasa lisan yang demikian sehingga dia dapat mengerti benar pikiran dan perasaan yang
dinyatakan oleh pembicara. Penulis (pengarang) yang baik dan terampil , sebagaimana
pembicara , juga melambangkan aspek-aspek bahasa lisan sebagai disebut tadi dengan
mempergunakan berbagai lambang tulisan. Namun, tidak semua aspek itu dapat dilambangkan,
sehingga dapat dikatakan bahwa sesungguhnya bahasa tulisan bukanlah lambang yang sempurna
dari bahasa lisan.
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya :
Catatan :
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
Misalnya :
2. Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya :
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika
angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yanng menunjukkan
waktu.
Misalnya :
Pukul 1.30.26 (pukul 1 lewat 30 menit 26 detik atau pukul 1,30 menit,26 detik)
Catatan : Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut.
(1) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 tidak dapat dilengkapi dengan
keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Misalnya :
(2) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi,
siang, sore, atau malam
Misalnya :
Pukul 10.45
4. Tanda tiitik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan
jangka waktu.
Misalnya :
5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di akhir nama penulis, tahun terbit,judul tulisan
yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan nama penerbit.
Misalnya :
Misalnya :
Misalnya :
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dan kalimat setara
berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Misalnya :
Saya akan membeli buku-buku puisi, sedangkan kau membeli buku-buku fiksi.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya :
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti
oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
Misalnya :
Anak sangat nakal. Oleh karena itu, dia dijauhi oleh teman-temannya.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan,
atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain
yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya :
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya :
7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam Kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru.
Misalnya :
8. Tanda koma dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c) tempat
dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya :
10. Tanda koma dioakai diantara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan ahkir.
Misalnya :
Misalnya :
Misalnya :
12,5 m
13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Misalnya :
Misalnya :
Misalnya :
Hari sudah malam; anak-anak sudah membaca buku-buku yanng baru dibeli
ayahnya.
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang
berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak
perlu digunakan kata dan.
Misalnya :
Misalnya :
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, jeruk.
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau
pemerian.
Misalnya :
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya :
Misalnya :
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya :
2
Eko Sugiarto, Master EYD Edisi Baru. (Niten RT 05/RW 30, Wedomaetani, Ngemplak, Sleman Yogyakarta 55584,
Suaka Media, 2015) Hlm. 37-60