Semester I
Oleh:
Wilda Nur Amalia, S.Pd
Alhamdulillahirobbalalamiin… puji serta syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul kimia ini. Shalawat serta salam selalu
terlimpah curah kepada junjungan Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, serta kita sebagai
umatnya.
Dengan adanya modul ini diharapkan dapat menjadi pedoman guru dalam mengajar serta dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami ilmu kimia, khususnya guru dan peserta didik di SMK
Negeri I Takokak.
Saran dan kritik sangat diharapkan oleh penulis guna membangun penyusunan modul ini menjadi lebih
baik lagi. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada rekan – rekan guru dan staf Tata Usaha
yang telah memberikan kontribusi sehingga tersusunnya modul ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
ii
Page |3
PENDAHULUAN
Modul ini merupakan pengantar untuk mengenal ruang lingkup kimia secara umum, manfaat ilmu
kimia serta keterkaitannya dengan ilmu lain.
Di dalam kajian ilmu kimia, yang akan Anda pelajari meliputi struktur materi, komposisi materi,
sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi
yang dipelajari dalam ilmu kimia mencakup sifat fisis, yaitu meliputi wujud dan tapilan materi, serta sifat
kimia materi yang mempunyai kecenderungan untuk berubah, sehingga menghasilkan materi baru. Ilmu
Kimia berhubungan dengan banyak ilmu lain seperti Biologi, Farmasi, Geologi, dan Lingkungan.
LATIHAN
5. Carilah contoh perubahan fisika dan perubahan kimia yang terjadi di lingkungan Anda.
Penggolongan Materi
Materi di alam ini sangat beragam jenisnya. Ahli kimia menggolongkannya menjadi beberapa
golongan materi, sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2.
Materi
zat
campuran
tunggal
campuran campuran
unsur senyawa
homogen heterogen
LATIHAN
1. Buatlah daftar nama barang-barang yang ada di rumah anda. Klasifikasikan barang-barang tersebut ke
dalam kelompok unsur, kelompok senyawa, dan kelompok campuran.
2. Golongkan materi berikut ini tergolong unsur, senyawa, campuran homogen atau campuran
heterogen.
a. Aspal
b. tanah
c. platina
d. kuningan
e. urea
f. sirup
g. belerang
h. garam dapur
Ilmu kimia diperlukan utnuk penelitian jenis dan komposisi materi dalam batuan dan mineral.
c) Bidang Pertanian
Ilmu kimia digunakan untuk pembuatan berbagai macam pupuk dan pestisida agar produksi pangan
meningkat.
d) Bidang Industri
Ilmu kimia berperan seperti dalam pembuatan serat sintetis, rayon dan nylon, untuk menggantikan kapas,
wool dan sutera alam yang produkasinya semakin tidak mencukupi.
Bahkan ilmu kimia juga dapat membantu menyelesaikan masalah sosial, seperti masalah ekonomi,
hukum, seni dan lingkungan hidup. Sebagai contoh: uang sebagai alat tukar dalam perekonomian, bahkan
bahan dan proses pembuatannya memerlukan ilmu kimia. Namun demikian, ilmu kimia juga memerlukan
ilmu-ilmu lain seperti matematika, fisika dan biologi. Matematika diperlukan untuk memahami beberapa
bagian ilmu kimia seperti: hitungan kimia, laju reaksi, thermo kimia dan lain lain. Fisika diperlukan untuk
mempelajari antara lain Thermodinamika, perubahan materi, sifat fisis zat dan lain lain.
Biologi sangat erat hubungannya dalam bio kimia. Keterkaitan ilmu kimia dengan ilmu lainnya, telah
melahirkan beberapa cabang dalam ilmu kimia, contohnya: biokimia (biologi dan kimia), kimia fisika
(kimia dan fisika), Thermo kimia (thermodinamika dan kimia), elektro kimia (elektronik dan kimia) dan
kimia nuklir (kimia dan nuklir).
Dengan pengetahuan dasar kimia yang kita miliki, kita mengerti berbagai gejala alam yang kita jumpai
dalam kehidupan seharu hari dan dapat menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi.
BAB I
STRUKTUR ATOM
Pernahkah Anda berpikir bagaimana seandainya sepotong besi dipotong menjadi dua, kemudian
setiap bagian dipotong lagi menjadi dua, kemudian setiap bagian yang kecil dipotong menjadi dua lagi,
dan seterusnya sampai bentuk yang terkecil. Kira-kira apa yang akan Anda peroleh? Pernahkah juga Anda
berpikir hamparan pasir di pantai yang dari kejauhan tampak seperti hamparan permadani, tetapi ketika
didekati dan dipegang ternyata hanya butiran-butiran kecil. Nah, seperti itulah juga semua zat yang ada di
dunia ini yang juga tersusun atas partikel-partikel paling kecil yang menyusun zat yang lebih besar.
Partikel terkecil yang menyusun setiap zat di dunia ini oleh para ilmuwan dikenal dengan sebutan atom.
Pada 400 SM, Ahli filsafat Yunani, Leucipus dan Demokritus (460–370 SM) mengemukakan konsep
atom. Menurut Democritus atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a = tidak, tomos =
dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Pendapat Demokritus tersebut
disangkal oleh Aristoteles. Menurutnya, materi bersifat kontinu atau dapat dibelah menjadi bagian yang
lebih kecil secara terus menerus.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan teori-teori baru tentang konsep atom juga mengalami
perkembangan, salah satunya John Dalton pada 1808 mengemukakan teori atomnya.
c) Muatan inti atom dan partikel α sejenis yaitu positif; seba-gian kecil partikel α dibelok
pada lintasan-lintasan dengan ener-gi tertentu. Dengan teori Mekanika Kuantum Planck, Bohr (1913)
menyampaikan 2 pos-tulat untuk menjelaskan kestabilan atom.
Dua Postulat Bohr:
a. Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner yang disebut orbit/kulit.
Walaupun elektron bergerak cepat tetapi elektron tidak memancarkan atau menyerap energi sehingga
energi elektron konstan. Hal ini berarti elektron yang berputar mengelilingi inti atom mempunyai
lintasan tetap sehingga elektron tidak jatuh ke inti.
b. Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan memancarkan atau
menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap ketika electron berpindah-pindah kulit
disebut foton. Besarnya foton dirumuskan:
Energi yang dibawa foton ini bersifat diskrit (catu). Jika suatu atom menyerap energi, maka energi ini
digunakan elektron untuk berpindah kulit dari tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi. Pada
saat elektron kembali ke posisi semula akan dipancarkan energi dengan besar yang sama. Jadi, hanya
elektron pada kulit tertentu dengan tingkat energi tertentu yang dapat bergerak, sehingga frekuensi
cahaya yang ditimbulkan juga tertentu. Hal inilah yang digunakan untuk menjelaskan spektrum diskrit
atom hydrogen.
Kelemahan teori atom Bohr:
a. Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan spectrum
atom yang lebih kompleks (dengan jumlah electron yang lebih banyak).
b. Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan berbentuk elips.
c. Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan gelombang,
sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari model atom Bohr, dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3. Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Bohr
Kelebihan Kelemahan
Menjawab kelemahan dalam model atom Terjadi penyimpangan untuk atom yang
Rutherford dengan mengaplikasikan teori lebih besar dari hidrogen.
kuantum. Tidak dapat menerangkan efek Zaeman,
Menerangkan dengan jelas garis spektrum yaitu spektrum atom yang lebih rumit
pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) apabila atom ditem-patkan pada medan
dari atom hidro-gen. magnet.
LATIHAN
1. Apakah perbedaan antara teori atom Dalton dan teori atom Thomson?
2. Apakah persamaan antara teori atom Thomson dan teori atom Rutherford?
3. Model atom Rutherford ternyata bertentangan dengan teori fisika klasik. Jelaskan pertentang-an
teori tersebut.
4. Apakah kelebihan teori atom Bohr dibandingkan teori atom lainnya?
percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif
medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom. Thompson
membuktikan bahwa electron merupakan partikel penyusun atom, bahkan Thompson mampu
menghitung perbandingan muatan terhadap massa electron e/m, yaitu 1,759 ×108 coulomb/gram.
Kemudian pada tahun 1908, Robert Andrew Millikan (1868-1953) dari Universitas Chicago
menemukan harga muatan elektron, yaitu 1,602×10–19 coulomb. Dengan demikian massa sebuah
elektron dapat dihitung.
2. Proton
Dengan ditemukannya elektron, para ilmuwan semakin yakin bahwa dalam atom pasti ada
partikel bermuatan positif untuk mengimbangi muatan negatif dari elektron. Selain itu, jika
seandainya partikel penyusun atom hanya elektron-elektron, maka jumlah massa electron terlalu
kecil dibandingkan terhadap massa sebutir atom.
Eugene Goldstein (1886) melaku-kan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang
diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki
katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katode.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar
muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan
proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.
Keberadaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu semakin terbukti ketika Ernest
Rutherford (1871-1937), orang Selandia Baru yang pindah ke Inggris, pada tahun 1906 berhasil
menghitung bahwa massa partikel bermuatan positif itu kira-kira 1.837 kali massa elektron. Kini kita
menamai partikel itu proton, nama yang baru dipakai mulai tahun 1919.
–28
Massa 1 elektron = 9, 11 ×10 gram
–28
Massa 1 proton = 1.837 ×9, 11 ×10 gram = 1,673 ×10–24 gram
3. Neutron
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka timbul
masalah baru, sesuai dengan prediksi Rutherford bahwa jumlah proton dalam inti belum mencukupi
untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang menemani proton-
proton.
LATIHAN
Keterangan:
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah
elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak
ke bawah sebelum lambang unsur.
2) Nomor Massa (A)
Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti atom
yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang
menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur.
Contoh soal:
Tentukan nomor atom, nomor massa, jumlah proton, jumlah electron, jumlah neutron dari:
1) H
2) Li
3) F
Jawaban:
Unsur Z A p e n
Hydrogen 1 1 1 1 1–1=0
Litium 3 7 3 3 7–3=4
Fluorin 9 19 9 9 19 – 9 = 10
LATIHAN
Salah satu teori Dalton menyatakan bahwa atom-atom dari unsur yang sama memiliki massa yang
sama. Pendapat Dalton ini tidak sepenuhnya benar. Kini diketahui bahwa atom-atom dari unsur yang
sama dapat memiliki massa yang berbeda. Fenomena semacam ini disebut isotope.
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda.
Contoh: atom oksigen memiliki tiga isotop, yaitu:
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron valensinya sama.
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa atom relatif (Ar) atom tersebut
berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop.
2. Isobar
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa yang sama. Sebagai contoh:
3. Isoton
Isotonadalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai jumlah neutron sama. Sebagai contoh:
Bagaimana jika nomor atom lebih dari 20? Untuk atom dengan nomor atom (jumlah elektron)
lebih dari 20, dapat dilakukan cara sebagai berikut.
a. Kulit pertama (kulit K) dan kulit kedua (kulit L) diisi dengan jumlah elektron maksimum terlebih
dahulu.
b. Kulit ketiga (kulit M) diisi dengan jumlah elektron:
• 18 jika : elektron yang tersisa > 18
• 8 jika : 8 ≤elektron yang tersisa < 18
• sisa jika : elektron yang tersisa < 8
c. Kulit keempat (kulit N) diisi dengan jumlah elektron:
• 32 jika : elektron yang tersisa > 32
• 18 jika : 18 ≤elektron yang tersisa < 32
• 8 jika : 8 ≤elektron yang tersisa < 18
• sisa jika : elektron yang tersisa < 8
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Jadi, electron valensi
untuk atom O adalah 2, electron valensi Na adalah 1,electron valensi S adalah 6 dan elektron valensi
atom Ca adalah 2.
LATIHAN
Pada awalnya unsur-unsur dipelajari secara terpisah-pisah. Ketika jumlah unsur yang ditemukan
cukup banyak, hal ini menyulitkan para ilmuwan untuk mempelajari. Kimiawan dari Arab dan Persia
mulai mengelompokkan unsur ber-dasarkan sifat kelogamannya.
Unsur Massa atom Rerata massa atom unsur pertama dan ketiga
Unsur pertama Be 9,01
9,01 + 40,08
Unsur kedua Mg 24,31 = 24,55
2
Unsur ketiga Ca 40,08
Sumber: Khamidinal, 2009
Tabel 6. Daftar Unsur Triade Dobereiner
Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe
Sumber: Brown & Le May, 1977
b. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur yang jumlahnya lebih
banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan
massa atomnya, maka unsur pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur
kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan
sebagai Hukum Oktaf Newland.
Tabel 7. Daftar Unsur Oktaf Newland
1 2 3 4 5 6 7
H Li Be B C N O
F Na Mg Al Si P S
Cl K Ca Cr Ti Mn Fe
Co dan Ni Cu Zn Y In As Se
Br Rb Sr Cs dan La Zr Bi dan Mo Po dan Ru
Sumber: Brown & Le May, 1977
Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr,Xe, dan Rn)
belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia
yang pertama ditemukan ialah gas argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur
dengan massa atom yang rendah.
c. Tabel Periodik Mendeleev
Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik ini merupakan hasil
karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman.
Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir
bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869,
dan tabel periodik Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.
Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai
penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem periodik unsur pendek. Sistem
periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik
Mendeleev pertama kali diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.
Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal,
yang disebut golongan. Lajur-lajur hori-zontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa
atom relatifnya, disebut periode.Sistem periodik Mendeleev ini mempunyai kelemahan dan juga
keunggulan.
Kelemahan sistem ini adalah penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa
127 128
atom relatifnya. Contoh: I dan Te. Karena sifatnya, Mendeleyev terpaksa menempatkan Te lebih
dulu daripada I. Dalam Sistem Periodik Mo-dern yang berdasarkan kenaikkan nomor atom Te (Z= 52)
lebih dulu dari I (Z = 53). Selain itu masih banyak unsur yang belum dikenal.
Sedangkan keunggulan sistem periodic Mendeleev adalah bahwa Mendeleev berani mengosongkan
beberapa tempat dengan keyakinan bahwa masih ada unsur yang belum dikenal (James E. Brady,
1990). Kelebihan sistem periodic Mendeleev lebih jelasnya dapat ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 8. Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev
Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev
a. Dapat meramalkan tempat kosong untuk unsur yang belum ditemukan (diberi tanda ?).
Contoh: Unsur Eka-silikon (Germanium-Ge) berada di antara Si dan Sn.
b. Menyajikan data massa atom yang lebih akurat, seperti Be dan U.
c. Periode 4 dan 5 mirip dengan Sistem Periodik Modern.
Contoh: K dan Cu sama-sama berada di periode 4 golongan I.
Dalam Sistem Periodik Modern K digolongan IA dan Cu di golongan IB.
d. Penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan
susunan Sistem Periodik Mendeleyev.
disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat
dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev.
Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut
kemiripan sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
a. Lajur vertikal (golongan) ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18 golongan.
Golongan A (Golongan Utama)
IA : Alkali
IIA : Alkali Tanah
IIIA : Aluminium
IVA : Karbon
VA : Nitrogen
VIA : Kalkogen
VIIA : Halogen
VIIIA: Gas Mulia
Golongan Transisi/Golongan Tambahan (Golongan B), terbagi atas:
a) Golongan Transisi (Gol. B), yaitu: IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB (VIII), IB, dan IIB.
b) Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu:
Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La).
Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac).
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur
Lantanida. Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel tidak terlalu
panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik.
Golongan B terletak di antara Golongan IIA dan IIIA. Unsur-unsur yang berada dalam satu
golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (electron di kulit
terluar) yang sama.
b. Lajur Horizontal (Periode) ditulis dengan angka Arab terdiri atas 7 periode.
Periode 1 berisi 2 unsur
Periode 2 berisi 8 unsur
Periode 3 berisi 8 unsur
Periode 4 berisi 18 unsur
Periode 5 berisi 18 unsur
Periode 6 berisi 32 unsur
Periode 7 berisi 23 unsur
BAB II
IKATAN KIMIA
IKATAN KIMIA membentuk zat zat berupa unsur atau senyawa dalam upaya mencapai kondisi stabil
Unsur-unsur gas mulia yang sangat stabil, kecuali He memiliki 8 elektron valensi. Dengan
demikian unsur-unsur lain berusaha memperoleh konfigurasi electron seperti gas mulia
untuk mencapai kestabilan. Hal ini dirumuskan menjadi Aturan Oktet.
Unsur gas mulia He memiliki 2 elektron valensi. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil,
yakni H dan Li berusaha memiliki konfigurasi electron gas mulia terdekat, yaitu memiliki 2
elektron valensi seperti He untuk mencapai kestabilan. Hal ini dirumuskan menjadi Aturan
Duplet.
B. LAMBANG LEWIS
Lambang Lewis dari suatu unsur dapat dinyatakan oleh lambang unsur dikelilingi oleh sejumlah
tanda titik () atau tanda lainnya seperti tanda silang (x). Tanda tersebut menyatakan jumlah
elektron valensi dari unsur tersebut.
Contoh:
Konfigurasi elektron 11Na
11Na : 2 8 1 Jumlah electron valensi Na: 1
Lambang Lewis: Na
Lambang Lewis:
C. IKATAN ION
Ikatan ion terbentuk akibat kecenderungan atom-atom menerima atau melepas electron
agar memiliki konfigurasi electron seperti gas mulia terdekat.
Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ikatan ion
Ikatan ion umumnya terbentuk antara unsur LOGAM dan NONLOGAM.
Contoh: ikatan ion yang terbetuk antara atom logam Na dengan atom nonlogam Cl pada senyawa
NaCl.
Konfigurasi elektron 11Na
11Na : 2 8 1 Jumlah electron valensi Na: 1
Lambang Lewis: Na
Lambang Lewis:
Na + [Na] + + [Cl]-
LATIHAN
GUNAKAN LAMBANG LEWIS UNTUK MENGGAMBARKAN PEMBENTUKAN IKATAN ION ANTARA
ATOM 12Mg DAN 8O dalam senyawa MgO
D. IKATAN KOVALEN
1) PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN
Ikatan Kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron
bersama agar memiliki konfigurasi electron seperti gas mulia terdekat.
Atom-atom yang berikatan secara kovalen umumnya atom-atom NON-LOGAM
Gabungan atom-atom melalui ikatan kovalen dinamakan molekul
Jika atom-atom tersebut berasal dari unsur sejenis, maka molekul tersebut dinamakan
molekul unsur. Contohnya Cl2, O2, S8
Jika atom-atom tersebut berasal dari unsur berbeda jenis, maka molekul tersebut
dinamakan molekul senyawa. Contohnya HCl, H2O, CO2
Contoh: Pembentukan Ikatan Kovalen Antara dua atom 17Cl
Konfigurasi elektron 17Cl
17Cl : 2 8 7 Jumlah electron valensi Na: 7
Dari struktur Lewis di atas, terlihat adanya sejumlah pasangan electron. Pasangan electron
dapat dibedakan menjadi 2, yakni:
Pasangan Elektron Ikatan (PEI) adalah pasangan electron yang digunakan bersama
Pasangan Elektron Bebas (PEB) adalah pasangan electron yang tidak digunakan bersama
LATIHAN
1. Gunakan lambang lewis untuk menggambarkan pembentukan ikatan kovalen antara atom
1H dalam senyawa H2 kemudian tentukan jumlah PEB dan PEI nya.
2. Gunakan lambang lewis untuk menggambarkan pembentukan ikatan kovalen antara atom
1H dan 17Cl dalam senyawa HCl kemudian tentukan jumlah PEB dan PEI nya.
3. Gunakan lambang lewis untuk menggambarkan pembentukan ikatan kovalen antara atom
1H dan 6C dalam senyawa CH4 kemudian tentukan jumlah PEB dan PEI nya.
H + O + H H O H H–O–H H–O–H
O + O O OO=O O=O
IKATAN KOVALEN RANGKAP TIGA (≡) terjadi jika terdapat 3 PEI (Pasangan Elektron
Ikatan)
N + N N N N≡N N≡N
LATIHAN
1. Apa jenis ikatan kovalen pada pembentukan senyawa CO2?
Gunakan lambang lewis untuk menggambarkan pembentukan ikatan kovalen antara atom
6C dan 8O dalam senyawa CO2
LATIHAN
Diantara senyawa berikut mana yang memiliki ikatan kovalen dan ikatan ion?
1. CuO 6. MgCl2
2. H2O 7. CCl4
3. NH3 8. HOCl
4. Al2O3 9. CH3Cl
5. Cl2 10. CaF2
4) SIFAT FISIS SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN
a. Titih Didih
Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen
dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul
air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu mudah berubah menjadi
uap air bila dipanasi sampai sekitar 100o C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di
dalam molekul H2O tidak putus.
Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan mendidih pada
suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung ikatan ion yang sangat
kuat, sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut dibutuhkan panas yang sangat besar.
Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah
suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu
900oC).
b. Kemudahan Menguap
Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari merupakan
senyawa kovalen. Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan
berupa gas. Molekul-molekul senyawa kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau
yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak
diperoleh pada sifat senyawa ionik.
c. Daya hantar Listrik
Senyawa ion dalam keadaan padatan tidak dapat menghantar arus listrik, tetapi bila padatan
ionik dipanaskan sampai suhu tinggi sehingga diperoleh lelehannya maka dapat menghantar
arus listrik.
Larutan senyawa ionik yang dilarutkan ke dalam air juga dapat menghantar arus listrik. Pada
keadaan lelehan atau larutan ionionnya dapat bebas bergerak.
Senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik. Hal ini
disebabkan senyawa kovalen tidak mengandung ion-ion sehingga posisi molekulnya tidak
berubah.
d. Kelarutan
Banyak senyawa ion yang dapat melarut dalam air. Misalnya, natrium klorida banyak
diperoleh dalam air laut. Kebanyakan senyawa kovalen tidak dapat melarut dalam air, tetapi
mudah melarut dalam pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya
bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Senyawa ionik tidak dapat melarut dalam pelarut
organik. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat melarut dalam air karena terjadi
reaksi dengan air dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air
akan membentuk ion hidrogen dan ion sulfat.
5) IKATAN LOGAM
Drude dan Lorentz mengemukakan model, bahwa logam sebagai suatu kristal terdiri dari
ion-ion positif logam dalam bentuk bola-bola keras dan sejumlah elektron yang bergerak bebas
dalam ruang antara.
Elektron-elektron valensi logam tidak terikat erat (karena energy ionisasinya rendah),
sehingga relatif bebas bergerak. Hal ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik, dan juga mengkilat.
Model lautan elektron ini sesuai dengan sifat-sifat logam, seperti: dapat ditempa menjadi
lempengan tipis, ulet karena dapat direntang menjadi kawat, memiliki titik leleh dan kerapatan
yang tinggi. Logam dapat dimampatkan dan direntangkan tanpa patah, karena atom-atom
dalam struktur kristal harus berkedudukanMsedemikian rupa sehingga atom-atom yang
bergeser akan tetap padaMkedudukan yang sama. Hal ini disebabkan mobilitas lautan elektron
diantara ion-ion positif meru-pakan penyangga
Keadaan yang demikian ini berbeda dengan kristal ionik. DalamNkristal ionik, misalnya NaCl,
gaya pengikatnya adalah gaya tarikNmenarik antar ion-ion yang muatannya berlawanan dengan
electron valensi yang menempati kedudukan tertentu di sekitar inti atom. Bila kristal ionik ini
ditekan, maka akan terjadi keretakan atau pecah. Hal ini disebabkan adanya pergeseran ion
positif dan negatif sedemikian rupa sehingga ion positif berdekatan dengan ion positif dan ion
negatif dengan ion negatif, keadaan yang demikian ini mengakibatkan terjadi tolak-menolak
sehingga kristal ionik. menjadi retak
EVALUASI
1) Peristiwa perpindahan elektron terjadi pada pembentukan senyawa….
a. NH3 c. KCl
b. CH4 d. Cl2
2) Di antara kumpulan senyawa berikut yang mempunyai ikatan ion adalah….
a. H2O, CO2, CH4 c. HBr, NaBr, Br2
b. NaCl, KI, CaCl2 d. HI, H2O, NaC
BAB III
DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN
5
Page |6
DAFTAR PUSTAKA
Sukarmin, M. Pd. (2004). Materi dan Perubahannya. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.