103-Article Text-270-1-10-20160610 PDF
103-Article Text-270-1-10-20160610 PDF
Abstrak
PT PAL Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang
bergerak di bidang produksi kapal. Jenis APD yang disediakan harus dapat memberikan
perlindungan yang kuat terhadap bahaya spesifik yang dihadapi oleh tenaga kerja baik pegawai tetap,
kontrakan maupun subkontraktor sesuai dengan jobtittle masing-masing.Tujuan Penelitiannya untuk
mengetahui penggunaan alat pelindung diri (APD) terhadap tingkat kecelakaan kerja di bengkel
fabrikasi lambung divisi kapal niaga PT PAL Indonesia. Pada penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian deskriptif dengan menggunakan metode persentase dalam penyajian data. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa berdasarkan penggunaan APD di bengkel fabrikasi lambung menunjukkan
bahwa dari 44 orang yang dijadikan responden, yang menggunakan APD sebanyak 34 orang (77 %)
dan yang tidak menggunakan APD sebanyak 10 orang (23 %). Berdasarkan tingkat kecelakaan kerja
di bengkel fabrikasi lambung menunjukkan bahwa dari 44 orang yang dijadikan responden, yang
pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 11 orang (25%) dan yang tidak pernah mengalami
kecelakaan kerja sebanyak 33 orang (75%). Berdasarkan dari analisis crosstabulation menunjukkan
bahwa ada 7 orang (16 %) yang menggunakan APD pernah mengalami kecelakaan kerja dan pekerja
yang tidak menggunakan APD sebanyak 4 orang (9 %) yang pernah mengalami kecelakaan kerja.
Abstract
Keterangan :
T = Transportasi
C = Cutting
G = Gerinda
Bahwa pekerja yang tidak menggunakan (1992) adalah suatu alat yang dipakai
APD dan juga pernah mengalami kecelakaan untuk melindungi diri atau tubuh terhadap
kerja sebanyak 4 orang (9 %); kemudian yang bahaya-bahaya kecelakaan kerja. Dari
tidak mengalami kecelakaan sebanyak 6 orang pendapat-pendapat tersebut peneliti
(14 %).Selanjutnya pekerja yang dalam kategori menyimpulkan bahwa penggunaan APD
menggunakan APD yang pernah mengalami sangatlah penting dalam melakukan proses
kecelakaan kerja sebanyak 7 orang (16 %) dan produksi karena APD berguna untuk
yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja melindungi diri serta mengurangi potensi
sebanyak 27 orang (77 %).Berdasarkan dari bahaya dalam bekerja.
Tabel distribusi silang tersebut dapat 2. Berdasarkan tingkat kecelakaan kerja di
disimpulkan bahwa penggunaan APD terhadap bengkel fabrikasi lambung menunjukkan
tingkat kecelakaan kerja sangat rendah di bahwa dari 44 orang pekerja yang
bengkel fabrikasi lambung divisi kapal niaga. dijadikan responden, yang pernah
Dari analisis penyajian data dan analisis mengalami kecelakaan kerja sebanyak 11
data maka dapat diberikan interpretasi yang orang (25%) dan yang tidak pernah
merupakan garis besar penelitian sebagai mengalami kecelakaan kerja sebanyak 33
berikut : orang (75%). Menurut Silalahi (1995)
1. Berdasarkan penggunaan APD dalam mengatakan bahwa kecelakaan kerja
bekerja di bengkel fabrikasi lambung PT adalah setiap perbuatan / kondisi tidak
PAL Indonesia menunjukkan bahwa dari selamat yang dapat mengakibatkan
44 orang pekerja yang dijadikan kerugian baik individu maupun kelompok.
responden, yang menggunakan APD Dari pendapat tersebut peneliti menyatakan
sebanyak 34 orang (77 %) dan yang tidak bahwa kecelakaan kerja dapat dialami oleh
menggunakan APD sebanyak 10 orang (23 setiap pekerja meskipun APD yang
%). Menurut Absari (2006) mengenai digunakan sudah lengkap dan benar
penggunaan APD adalah sebagai salah satu namun kualitas dari APD tersebut juga
upaya menjaga keselamatan dalam bekerja dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan
sehingga pekerja dapat bertanggung jawab kerja.
apabila terjadi kecelakaan karena tidak 3. Berdasarkan dari analisis crosstabulation
menggunakan APD. Pengertian alat menunjukkan bahwa ada 7 orang (16 %)
pelindung diri (APD) menurut Suma’mur yang menggunakan APD pernah
DAFTAR PUSTAKA
Absari, Rafika. 2006. Gambaran Penggunaan APD Pada Bagian Produksi Kulkas/Frezeer Di PT
Sharp Elektronik Indonesia, Laporan Magang FKM UI, Depok
Mangkunegara, 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosda
Karya.
Santoso, Gempur. 2004. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Jakarta: Penerbit Prestasi
Pustaka.
Silalahi, Bennet. 1995. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Jakarta: Penerbit PT Binaaan
Pustaka Pressindo.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta: Penerbit Harapan Press.
Widarto. 2008. Teknik Permesinanan Jilid 2. Jakarta: Penerbit Departemen Pendidikan Nasional.