Bab I
Bab I
1
2
5. Materi Pembelajaran
6. Metode Pembelajaran
7. Langkah-langkah Pembelajaran
8. Sumber Pembelajaran
9. Penilaian
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa selama penyusunan RPP, praktikan
masih mengalami banyak kesulitan. Adapun kesulitan-kesulitan yang dialami
penulis selama penyusunan RPP akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Penyusunan RPP pertama, praktikan mengalami kesulitan dikarenakan belum
pernah membuat RPP sebelumnya, selain itu RPP yang dibuat harus
disesuaikan dengan kurikulum yang dipakai di sekolah, kurikulum 2013
(Kurtilas).
2. Penyusunan RPP kedua, praktikan mengalami kesulitan untuk menentukan
indikator pencapaian kompetensi. Praktikan harus memilih kata-kata yang
sesuai dan tepat. Selain itu praktikan juga mengalami kesulitan dalam
menentukan kegiatan yang sesuai dengan proses pembelajaran.
3. Penyusunan RPP ketiga, praktikan mengalami kesulitan menentukan kegiatan
inti yang tepat dan mengacu pada indikator.
4. Penyusunan RPP keempat, praktikan menemui kesulitan dalam menyusun soal
latihan dan menentukan kegiatan yang menarik untuk membuat siswa antusias.
5. Penyusunan RPP kelima, praktikan mengalami kesulitan dalam hal pemilihan
media pembelajaran. Ketepatan pemilihan media yang sesuai sangat
menentukan dalam menciptakan kelas yang aktif. Praktikanpun mencoba
menggunakan media pembelajaran berbasis tekhnologi yaitu dengan
menggunakan Proyektor (menampilkan gambar).
6. Penyusunan RPP keenam dan seterusnya, praktikan sudah bisa meminimalisir
setiap kendala yang terjadi pada penyusunan RPP sebelumnya. Sehingga pada
penyusunan RPP keenam dan seterusnya sudah berjalan dengan lebih baik,
meskipun masih terdapat beberapa kekurangan.
5
B. Proses Penampilan
2. Piket KBM
Praktikan melaksanakan piket KBM setiap hari Jum’at mulai pukul 06.15
sampai dengan pukul 11.30. Adapun tugas-tugas yang harus dilaksanakan penulis
selama menjalankan piket KBM ini yakni,
7
a. Mencatat nama-nama siswa yang datang terlambat atau tidak taat aturan.
b. Menyampaikan tugas dari guru, apabila guru yang bersangkutan berhalangan
hadir.
c. Mengkondisikan siswa jika ada guru yang berhalangan mengajar.
d. Memencet bel sebagai tanda jam pelajaran di mulai atau berakhir.
e. Memanggil guru jika ada tamu yang memiliki keperluan dengan guru
tersebut.
Dalam menjalankan piket KBM, praktikan mengalami beberapa kendala
yaitu praktikan kurang paham mengenai aturan-aturan yang telah ditetapkan
sekolah serta sistematika piket dan pada saat awal praktikan kurang mengenal
banyak guru, sehingga ketika ada tamu atau siswa yang hendak bertemu dengan
salah satu guru, praktikan kesulitan mencari karena tidak mengenal guru tersebut.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, sekarang praktikan sudah mengenal
banyak guru di sekolah.
dapatkan pada acara ini, terutama dalam hal mengorganisir suatu acara supaya acara
tersebut dalam berjalan dengan baik.
E. Proses Bimbingan
1. Bimbingan dengan Guru Pamong PPL
Bimbingan dengan guru pamong dilakukan sebelum penulis mengajar.
Beberapa hal yang dikonsultasikan saat proses bimbingan, diantaranya: proses
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), cara menangani dan
mengelola siswa dan kelas, penggunaan metode dan media yang sesuai untuk
proses mengajar dan belajar, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan kegiatan
belajar mengajar di kelas.
Secara keseluruhan, proses bimbingan dengan guru pamong berjalan
dengan lancar. Hal ini dikarenakan guru pamong membimbing dan memberikan
ilmu-ilmu baru yang bermanfaat bagi kelancaran praktikan dalam melaksanakan
PPL.