Anda di halaman 1dari 18

PERALATAN LABORATORIUM KLINIK

GAS KROMATOGRAFI

OLEH :

ARDI GUNAWAN (171800013)

I MADE ANANTA WIDYADNYANA (19081008)

PRODI D4 TEKNIK ELEKTROMEDIK

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang

Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya

tulisan yang berjudul “Peralatan Laboratorium Klinik Gas Kromatografi” dapat

diselesaikan sesuai harapan.

Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang

ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak,

baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya disampaikan kepada:

1. Bapak Suhartono, ST., MARS., Ketua Program Studi Teknologi Elektromedik

yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama studi dan

penyusunan karya tulis ini;

2. Ibu Dewa Ayu Sri Santiari,ST.,MT., pengampu mata kuliah Teknologi

Elektromedik pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2018/2019;

3. Rekan-rekan seangkatan pada Prodi Teknologi Elektromedik, Universitas Bali

Internasional yang banyak berkontribusi;

. Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis,

mencari sumber dan pengalaman.Semoga tulisan ini dapat menambah

pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar,29 Oktober 2019.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Gas Kromatografi 3

2.2 Prinsip Kerja Gas Kromatografi 5

2.3 Jenis – jenis Kromatografi 6

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Gas Kromatografi 9

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang kromatografi.

Penjelasan yang meliputi pengertian kromatografi, jenis-jenis kromatografi dan

penjelasannya yang akan dibawakan dengan lengkap dan ringan.

Pengertian kromatografi menyangkut metode pemisahan yang didasarkan atas

distribusi diferensial komponen sampel diantara dua fasa. Menurut pengertian ini

kromatografi selalu melibtakan dua fasa, yaitu fasa diam (Stationary Phase) dan

fasa gerak (Gerak Phase). Fas diam dapat berupa padatan atau cairan yang terikat

pada permukaan padatan (kertas atau suatu adsorben), sedangkan fasa gerak dapat

berupa cairan disebut eluen atau pelarut, atau gas pembawa inert.

Umumnya metode kromatografi diklasifikasikan atas jenis fasa yang

digunakan dan sebagian berdasarkan mekanisme pemisahanya, salah satunya

adalah kromatografi gas. Kromatografi gas sendiri terdiri dari berbagai jenis

diantaranya yaitu : kromatografi gas padat (KGP), dan kromatografi gas cair

(KGC).
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dipaparkan

dalam makalah ini adalah :

1. Apa itu kromatografi ?

2. Bagaimana prinsip kerja Gas kromatografi ?

3. Apa saja jenis – jenis kromatografi ?

4. Apa kelebihan dan kekurangan kromatografi ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah

1.Untuk mengetahui alat kromatografi

2. Untuk mengetahui prinsip kerja kromatografi

3. Untuk mengetahui jenis – jenis kromatografi

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kromatografi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kromatografi

Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan

perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahakan

komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.

Molekul yang sudah larut didalam fase gerak, akan melalui kolom yang

merupakan fase diam. Molekul yang mempunyai ikatan yang kuat dengan kolom

akan berkeinginan untuk bergerak lambat apabila dibanding molekul yang

berikatan lemah. Dengan proses ini segala macam tipe molekul bisa dipisahkan

menurut pergerakan pada kolom. Sesudah komponen terelusi dari kolom,

komponen tersebut bisa dianalisis dengan memakai detektor atau bisa satukan

untuk analisis lanjutan.

Pengertian lain dari kromatografi yaitu suatu teknologi yang dipakai

memisahkan sebuah campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya.

Teknologi ini melibatkan bagian penting yang bagian yang bergerak dan bagian

yang diam.

2.2 Prinsip Kerja Gas Kromatografi

Kromatografi bekerja dengan prinsip dasar yaitu jumlah zat terlarut yang

berbeda untuk masing-masing komponen pada waktu tertentu saat kesetimbangan

terjadi antara fase diam dan fase geraknya. Pemisahan dengan metode

kromatografi dapat terjadi apabila suatu molekul maupun senyawa memiliki sifat

yang berbeda, di antaranya adalah


Memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut.

Memiliki sifat kelarutan atau sifat untuk berikatan yang berbeda satu sama lain

dengan fase diamnya.

Memiliki sifat mudah menguap (volatil) pada temperatur yang berbeda.

Berikut ini penjelasan singkat mengenai pemisahan senyawa pada

kromatografi. Pemisahan secara kromatografi, senyawa-senyawa yang akan

dipisahkan ditempatkan pada sistem tertentu (seperti: kolom) di mana dalam

sistem tersebut terdapat bagian yang diam atau stasioner (biasanya berupa padatan

atau cairan yang dideposisikan pada padatan) yang disebut sebagai fasa diam dan

kemudian dibawa atau mengalir melalui suatu bagian mobile atau yang diketauhi

sebagai fase gerak, dimana selama proses pengaliran tersebut akan terjadi

interaksi antara komponen senyawa dengan fase diamnya. Selama berinteraksi

akan terjadi proses pelarutan, adsorpsi maupun penguapan dari komponen

senyawa yang akan dipisahkan.

Sifat-sifat dari komponen penyusun senyawa tersebut akan menentukan

apakah komponen-komponen tersebut mampu bergerak bebas (berinteraksi

lemah) atau berinteraksi kuat dalam fase diamnya. Bila semua komponen-

komponen yang ada tidak dapat bergerak dalam fase diam, maka proses

pemisahan tidak mungkin dapat berlangsung. Apabila dapat bergerak, pemisahan

akan bergantung pada sejauh mana kecepatan bergerak di antara komponen-

komponen tersebut maupun perbedaan kecepatannya dengan kecepatan fasa gerak

yang dipakai pada sistem tersebut. Oleh karena itu pada metoda kromatografi

perlu dilakukan pemilihan fase gerak sedemikian rupa sehingga semua komponen
dapat bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda sehingga proses pemisahan

dapat terjadi. Secara umum dapat dikatakan bahwa kromatografi adalah proses

migrasi diferensial dimana komponen-komponen sampel ditahan secara selektif

oleh fase diam.

2.3 Jenis-Jenis Kromatografi

1. Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas

selulosa murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar

lainnya. Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari

substansinya menjadi komponen-komponennya. Pelarut bergerak lambat pada

kertas, komponen-komponen bergerak pada laju yang berbeda dan campuran

dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna

2. Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara pemisahan campuran senyawa

menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan.

Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa

yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar

dikerjakan dengan kromatografi kertas.

Pada cara penggunaan KLT hampir sama dengan penggunaan Kromatografi

kertas, hanya saja pada KLT fase diamnya menggunakan plat gelas/ logam/

aluminium foil sedangkan pada kromatografi kertas menggunakan kertas saring


3. Kromatografi Gas

Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-

komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati

suatu lapisan serapan (sorben) yang diam. Gas pembawa (biasanya menggunakan

helium, argon / nitrogen) dengan tekanan tertentun dialirkan secara konstan

melalui kolom yang berisi fase diam. Komponen sampel akan terabsorbsi oleh

fase dim dengan kecepatan berbeda.

4. Liquid Liquid Chromatography (LLC)

LLC adalah kromatografi pembagian dimana partisi terjadi antara fase

gerak dan fase diam yang kedua-duanya zat cair. Dalam hal ini fase diam tidak

boleh larut dalam fase gerak. Umumnya sebagai fase diam digunakan air dan

sebagai fase gerak adalah pelarut organik. Misalnya pada kromatografi kertas,

sebagai fase diam adalah air yang terserap pada serat selulosa dari kertas.

Terdapat 6 buah komponen di dalam kromatografi gas, antara lain:

a. Carrier Gas Supply

Komponen ini berfungsi sebagai penyuplai gas pembawa atau fasa gerak dalam

kromatografi gas.

b. Injection Port

Bagian injektor ini sebagai tempat memasukkan analit atau sampel yang akan

dianalisis. Cairan analit dimasukkan dengan menggunakan syringe dengan jumlah

volume tertentu.
c. Oven

Oven berfungsi untuk memanaskan analit sehingga analit berubah fasa menjadi

fasa gas. Suhu dalam oven ini bisa diatur maupun diprogram sesuai dengan

metode yang akan digunakan dalam proses identifikasinya.

d. Capillary Column

Capillary column merupakan jalan tempat analit melewati oven. Kolom ini ada

yang panjangnya sampai 30 meter, ada juga yang hanya 1 meter.

e. Detector

Bagian ini berfungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen zat yang sudah

berhasil dipisahkan. Terdapat berbagai macam detektor yang dapat digunakan,

antara lain yang biasa digunakan adalah FID (Flame Ionization Detector).

Detektor ini akan mendeteksi berdasarkan ion-ion yang terbentuk dari analit,

dengan memanfaatkan nyala dari gas H2 dan gas O2.

f. Recorder

Komponen ini berfungsi sebagai pencatat hasil pendeteksian yang terjadi dalam

detektor. Hasil dari recorder ini biasa disebut sebagai kromatogram, yang

berbentuk puncak-puncak dari komponen yang terdapat dalam campuran analit

yang dianalisis.

Mekanisme kerja kromatografi gas adalah sebagai berikut. Gas dalam

silinder baja bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang berisi fasa diam.

Cuplikan berupa campuran yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk larutan,

disuntikkan ke dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh gas

pembawa ke dalam kolom dan di dalam kolom terjadi proses pemisahan.


Komponen-komponen campuran yang telah terpisahkan satu persatu

meninggalkan kolom. Suatu detector diletakkan di ujung kolom untuk mendeteksi

jenis maupun jumlah tiap komponen campuran. Hasil pendeteksian direkam

dengan rekorder dan dinamakan kromatogram yang terdiri dari beberapa peak.

Jumlah peak yang dihasilkan menunjukkan jumlah komponen (senyawa) yang

terdapat dalam campuran. Bila suatu kromatogram terdiri dari 5 peak maka

terdapat 5 senyawa atau 5 komponen dalam campuran tersebut. Sedangkan luas

peak bergantung pada kuantitas suatu komponen dalam campuran.

Kromatografi gas telah digunakan pada sejumlah besar senyawa-senyawa

dalam berbagai bidang. Dalam senyawa organic dan anorganik, senyawa logam,

karena persyaratan yang digunakan adalah tekanan uap yang cocok pada suhu saat

analisa dilakukan. Berikut akan kita lihat beberapa kegunaan kromatografi gas

pada bidang-bidangmya adalah :

a. Polusi udara

Kromatografi gas merupakan alat yang penting karena daya pemisahan

yang digabungkan dengan daya sensitivitas dan pemilihan detektor GLC menjadi

alat yang ideal untuk menentukan banyak senyawa yang terdapat dalam udara

yang kotor, KGCdipakai untuk menetukan Alkil-Alkil Timbal, Hidrokarbon,

aldehid, keton SO , HS, dan beberapa oksida dari nitrogen dan lain-lain.

b. Klinik

Diklinik kromatografi gas menjadi alat untuk menangani senyawa-

senyawa dalam klinik seperti : asam-asam amino, karbohidrat, CO , dan O dalam


darah, asam-asam lemak dan turunannya, trigliserida-trigliserida, plasma steroid,

barbiturate, dan vitamin.

c. Bahan – bahan pelapis

Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah dipirolisa, karet

dan resin-resin sintesis.

d. Minyak atsiri

Digunakan untuk pengujian kulaitas terhadap minyak permen, jeruk sitrat

dan lain-lain.

e. Bahan makanan

Digunakan dengan TLC dan kolom-kolom, untuk mempelajari

pemalsuanatau pencampuran, kontaminasi dan pembungkusan dengan plastic

pada bahan makanan, juga dapat dipakai unutk menguji jus, aspirin, kopi dan lain-

lain.

f. Sisa-sisa pestisida

KGC dengan detektor yang sensitive dapat menentukan atau pengontrolan

sisa-sisa peptisida yang diantaranya senyawa yang mengandung halogen,

belerang, nitrogen, dan fosfor

g. Perminyakan

Kromatografi gas dapat digunakan unutk memisahkan dan

mengidentifikasi hasil-hasildari gas-gas hidrokarbon yang ringan.

h. Bidang farmasi dan obat-obatan

Kromatografi gas digunakan dalam pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasil baru

dalam pengamatan metabolisme dalam zat-zatalir biologi.


i. Bidang kimia/penelitian

Digunakan untuk menentukan lama reaksi pada pengujian kemurnian hasil

2.4 Kelebihan dan kekurangan

kelebihan menggunakan kromatografi padatan gas adalah :

a. Untuk memisahkan gas-gas H , N , O , CO, gas-gas mulia, dan hidrokarbon-

hidrokarbon rendah

b. Perkembangan KGP pada saat sekarang yaitu digunakanya polimer-polimer

yang berpori sperti PORAPAK dan POLYPAK, yang penyerap-penyerap ini

cocok untuk memisahkan senyawa-senyawa yang polar sperti H O, NH , R-NH ,

R-OH dan glikol-glikol, dan asam lemah rendah, juga untuk gas-gas seperti CO ,

N O, O dan sebagainya.

c. Dapat digunakan ubtuk menyerap pada fasa diam yang berupa alumina (Al O )

atau pada silica gel.

Kelebihan dan keuntungan menggunakan krometografi cairan gas (KGC)

a. Kecepatan

- Gas merupakan fasa bergerak sangat cepat mengadakan kesetimbangan antara

fasa bergerak dengan fasa diam

- Kecepatan gas yang tinggi dapat juga digunakan

b. Sederhana

c. Sensitive

Karena sensitifitas yang tinggi dari KGC maka hnay memerlukan sejumlah kecil

dari cuplikan, biasanya dalam ukuran mikroliter


d. Dapat memisahkan molekul-molekuldari suatu campuran yang sulit dipisahkan

dengan cara-cara lain contohnya pemisahan metal ester-metil ester dari asam

stearat dengan titik didih 232 C pada tekanan 15 mmHg seperti CH (CH ) COOH

e. Dapat digunakan utnuk analisa kulaitatif dan analisa kuntitatif

f. Alat KGC dapat dipakai dalam waktu yang lama dan berulang-ulang

Kekurangan menggunakan kromatografi padatan gas (KGP) adalah :

a. KGP sangat sukar digunakan secara berulang dengan hasil yang sama hal ini

disebabkan oleh :

- Aktifitas dari penyerap (adsorbent) tergantung pada cara pembuatanya

- Aktifiytas tergantung pada bagaimana ia diperlukan setelah pembuatanya

b. Reproducibility KGP yang rendah karena :

- Puncak-puncak berekor disebabkan permukaan aktif yang tidak homogen dari

penyerap

- Waktu retensi relative panjang

- Waktu retensi sangat tergantung pada jumlah pada cuplikan

- Kemungkinan penyerap dapat berkelakuan sebagai katalisator yang aktif,

sehingga KGP penggunaanya sangat terbatas sekali untuk senyawa yang

mempunyai titik didih yang rendah maupun tinggi.

Sedangkan kekurangan menggunakan kromatografi cairan gas (KGC) adalah :


a. KGC berkembang sangat cepat, sehingga sangat sukar dalam memilih fasa cair

unutk proses pemisahan

b. Tr berharga dua kali dari waktu retensi udara

c. Dalam KGC didasarkan pada polaritas dari komponen

d. Biasanya pada KGC terdapat kesalahan-kesalahan pada analisanya yang timbul

dari :

- Cara penyiapan cuplikan

- Penampilan detejtor

- Penampilan pencatat

- Cara kuantitatif

- Perhitungan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Prinsip dasar metode kromatografi gas adalah pemisahan komponen-komponen

dalam suatu campuran berdasarkan kepolarannya. Dimana komponen yang

memiliki kedekatan polaritas dengan fasa diam maka akan tertahan di kolom,

sedangkan komponen yang memiliki kedekatan polaritas dengan fasa gerak akan

terelusi keluar dari kolom (keluar duluan).

2. Komponen-komponen utama instrumen GC yaitu: Gas Pembawa, Detektor,

Kolom, Injektor, Rekorder dan Komputer (Penampil Kromatogram).

3. Adapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan metode pemisahan

menggunakan kromatografi gas yaitu sebagai berikut:

- Kelebihan:

1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.

2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi

pemisahan yang tinggi.

3. Gas mempunyai vikositas yang rendah.


4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis

relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.

5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang

sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

- Kekurangan:

1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.

2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam

jumlah besar.

3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase

diam dan zat terlarut.

3.2 Saran

Demikian makalah ini di susun, tentunya banyak kekurangan baik dalam


segi isi atau penyampaiannya. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Penulis juga berharap kromatografi gas yang telah disajikan dalam bab
pembahasan dapat dijadikan referensi ataupun tambahan wawasan bagi pembaca
sehingga dapat membedakannya dan dapat menerapkannya secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA

http://chemizio.blogspot.com/2014/04/komponen-dan-cara-kerja-kromatografi-

gas.html

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-kromatografi-jenis-

kromatografi-dan-penjelasan.html

http://kedaisains.blogspot.com/2017/05/cara-kerja-kromatografi.html

http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/oleh-najiullah-2007-kromatografi-gas-

i.html

https://www.google.com/search?q=thin+layer+chromatography&oq=thin+-

+&aqs=chrome.5.69i57j0l7.5098j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai