Anda di halaman 1dari 85

PENDIDIKAN

BRI STAFF DEVELOPMENT PROGRAM

DIVISI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk
VER 1.0.0-1507 1
TREASURY MANAGEMENT (ALMA)

2
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu


:

- Menjelaskan pengertian dari ALMA


- Menjelaskan Kegiatan Treasury meliputi asset
dan likuidity manajemen termasuk mengenai
Pasar uang dan Pasar modal
- Menjelaskan tentang Global Market seperti
Foreign Exchange, Forex line, Gap
Manajemen serta Penentuan Pricing
Topik Bahasan :

1.IntroductionALMA
2.Kegiatan Treasury
3.Global Market
1.Introduction ALMA

Pengertian Umum:
Suatu proses Planning, Organizing, Actuating dan Controling
untu k mendapatkan kebijaksanaan dibidang pengelolaan:
• Penggunaan Dana (assets)
• Pemupukan Dana (Funding)
• Permodalan(Equity)

Tujuan:

• Pertumbuhan bank yang wajar


• Pendapatan / Laba yang maksimal
• Menjaga Likuiditas yg memadai
• Membentuk Cadangan utk jaga-jaga atas hal tertentu
yg mungkin timbul
• Memelihara/menjaga dana masyarakat melalui kegiatan
Bank yg wajar/Bijaksana
• Memenuhi kebutuhan masyarakat akan Kredit
1.Introduction ALMA

• Liquidity Ratio meliputi Primary


Reserve dan secondary Reserve

• Maturity Gap Targets and Ranges

• Fund Placement Guidelines


Implementasi
• Foreign Exchange Position, Target
and Stop Limits

• Earning and Performance Goals


(ROA,ROE,NIM)

• Capital Adequacy yang dibutuhkan

a. Pricing Policies and Guidlines


1.Introduction ALMA

Faktor pendorong pentingnya ALMA

1. Deregulasi Perbankan.
2. Kondisi Lingkungan.
3. Sikap Investor yg Kritis.
4. Perkembangan Teori Corporate
Finance.
5. Meningkatnya kebutuhan Modal.
6. Tingkat Persaingan.
7. Adanya mismatch Aset & Liabilitas Bank
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Alternatif investasi
meliputi :
• Reserve Position
Management
a.Asset Management • Liquidity
Management
• Loan
Management
• Fixed asset
Management
Faktor Pendorong:
•Goverment
regulation
•Interest rate Gap
•Owner objective
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Dalam alternatif Investasi dapat menggunakan pendekatan:


1. The Pooled of Funds Approach.
2. The Assets Allocation Approach

The Pooled of Funds Approach

Sumber Dana Penggunaan Dana


 Giro  Primary
 Tabungan Reserve
 Deposito Pool of  Secondary
 Pinjaman Funds Reserve
 Modal  Loan
 Fixed Assets
2.Kegiatan Treasury Manajemen

The Assets Allocation Approach

Giro Primary Reserve

Tabungan Secondary Reserve

Deposito Loan

Pinjaman Other Securities

Modal Fixed Assets


2.Kegiatan Treasury Manajemen

Kegiatan monitoring secara terus menerus


b.Liquidity Management akan kebutuhan kas yg seketika dihadapi bank
baik jangka pendek maupun jangka Panjang

Penggunaanya : Giro Wajib Minimum dan Kas


(operasional bank)

• Memiliki Primary Reserve


Bank tetap Likuid : • Memiliki Secondary Reserve
• Memiliki akses Pasar Uang
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Kebutuhan Likuidtas Bank (KP/KC)


Faktor yg
mempengaruhi Situasi Pasar
GWM
Hal tdk terduga

Kebijakan Kas Minimum


Pemenuhan penarikan giro &
Likuiditas Bank Tabungan
dipengaruhi
oleh: Deposito (jth Tempo, roll over)
Installment Credit
2.Kegiatan Treasury Manajemen
adalah simpanan minimum yang harus di
Primary Reserve : GWM peliharakerjakan oleh Bank dalam
bentuk saldo rekening giro pada BI yang
besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia
berdasarkan prosentase tertentu dari DPK .

Ratio Posisi Giro Bank di BI


GWM :
Ratas harian jumlah Dana Pihak
Ketiga dalam 1 masa laporan
pada 2 masa laporan sebelumnya

• GWM Rupiah mencakup: GWM Primer + GWM Sekunder + GWM LDR


• Besarnya GWM :
GWM Rupiah Primer 8% DPK tmt 1 November 2010
GWM Rupiah Sekunder (Surat Berharga) 4% dari DPK
GWM Rupiah LDR besarnya tergantung LDR (78–92%)
dan CAR yang dimilikiBank
GWM Valas 8% DPK tmt 1 Juni 2011
2.Kegiatan Treasury Manajemen

PERIODE
PELAPORAN

Periode Laporan Tgl Periode DPK

Minggu I tgl 1-7 Tgl 16-23 bln sebelumnya

Minggu II tgl 8-15 Tgl 24-akhir bln sebelumnya


Minggu III tgl 16-23 Tgl 1-7 bln yg sama
Minggu IV tgl 24 sd akhir bln Tgl 8-15 bln yg sama

KONSEKUENSI KEKURANGAN GWM


1. Reputation Risk
2. Surat teguran dari BI
3. Pengenaan denda oleh BI
2.Kegiatan Treasury Manajemen

DENDA KEKURANGAN GWM

Denda 125% x JIBOR x besarnya kekurangan x hr keterlambatan


GWM
(Rp) 360

Denda
10.04% x Kekurangan x Jumlah Hari Kerja
GWM
(Valas)
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Contoh Perhitungan
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Asumsi :
- Outstanding SBI tanggal 28-01-2011 sebesar Rp. 9,000,000 (dlm
jutaan Rp)
- Suku bunga JIBOR tanggal 28-01-2011 adalah 5.75 %

Ditanya :
• Dengan asumsi GWM primer dipenuhi dari DPK dan GWM sekunder
dipenuhi dari SBI, berapa besarnya saldo masing-masing komponen
GWM Rupiah (GWM Primer dan GWM Sekunder) yang harus disediakan
oleh BRI pada tanggal 28 Januari 2011?

• Apabila pada t anggal 31-01-2011 saldo rekening Giro BRI pada BI


adalah sebesar Rp. 15,000,000 (dalam juta Rp) maka berapa denda
sanksi pelanggaran GWM yang dikenakan oleh BI (penjelasan: Tanggal
28 Januari 2011 adalah hari Jumat dan kekurangan GWM dipenuhi hari
kerja berikutnya )?
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Cadangan / penyangga Primary Reserve


dlm bentuk Investasi Jk. Pendek dan tetap
Secondary Reserve : current biasanya dalam bentuk Surat berharga
(Marketable Securities)

• Short Terms
Kriteria • High Quality
Secondary Reserve :
• Marketable

Media kegiatan • Money Market


Secondary Reserve : • Capital Market
2.Kegiatan Treasury Manajemen

C.Pasar Uang & Pasar Modal

1. Perdagangan Surat berharga jk Pendek (< 1


thn)
Pasar Uang
2. Pasar utk mengatur posisi likuiditas dan Trading
utk tujuan Profit
3. Monetary Policy
4. Shot Term Debt
5. Menyediakan Likuiditas utk perekonomian
negara.

Pasar uang sifatnya abstrak , transaksi secara


Over The Counter Market (OTC) melalui Dealing
Room
Dealing Room Pejabat yg diberi kuasa untuk melakukan disebut
Dealer yaitu Dealer Monye Market dengan sarana:
•Reuters Monitor Dealing Screen (RMDS)
•Telex
•Telepon
•Facs , dan sarana lainnya yg diperkenankan
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Mekanisme Pasar
uang Rupiah

Bank Indonesia

Nota Kredit Nota Kredit

Bank Mandiri Bank BRI


Pinjaman Rupiah

Pinjaman Rupiah

PT.X
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Mekanisme Pasar
uang USD

Lembaga Kliring
USA
Nota Kredit CA-FED

Bank of America

PO CA

Menempatkan USD
Bank BRI

Menempatkan USD

PT.X
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Participants 1.Bank Sentral


2.Bank Komersial
3.Financial Institution(FI)
4.MNC
5.Individuals
6.Broker

Call Money Placement adalah Penempatan Dana melalui Pasar uang


yang biasa disebut Call Money dengan jangka waktu maksimal 90 hari

Pengenaan bunga Call Money secara Simple Interest adalah:


Nilai nominal x jangka waktu x tingkat bunga
Bunga =
360 hari
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Instrumen Pasar Uang Yang umum diperjual belikan di Indonesia al:


Sertipikat Deposito berjangka
• Call Money
• Commercial Paper (CP)
• Promissory Notes (PN)

Merupakan sumber dana yg berasal dari Surat


Pasar Modal Berharga Jk.Panjang (> 1 tahu) seperti
Penerbitan Saham dan atau Obligasi
lebih spesifik diartikan sebagai tempat
perdagangan surat-surat berharga (bursa efek)

Yang umum diperjual belikan al:


• Saham(share)
Instrumen Pasar Modal • Obligasi (Bonds)
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Pricing :
Fungsi Treasury yang sangat strategis dan kritikal adalah mengenai Pricing,
karena berpengaruh langsung terhadap kinerja suatu bank. Dengan
strategi penetapan suku bunga (Pricing) yang berimbang diharapkan portofolio
bank mampu tumbuh secara berkualitas dan menguntungkan.

Profitability
Profitability

Balanced Pricing
Balanced
Balanced
Strategy
Pricing
Pricing
Strategy
Strategy
Quality
Quality Growth
Growth
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Tujuan : dapat meng-cover biaya yg timbul, mengalokasikan


capital, melindungi institusi dari kerugian,
menyediakan kebutuhan nasabah dan mendorong
pertumbuhan pinjaman.

• Penetapan suku bunga BRI dilakukan di Rapat ALCO


(Assets & Liabilities Committee) yang dilakukan
secara periodik minimal satu kali setiap bulan.
Penetapan • Suku bunga yang ditetapkan : Simpanan, Pinjaman,
Suku Bunga dan FTP
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Metode Pricing Loan

• Ditetapkan berdasarkan total cost plus risk & spread yang diinginkan
Cost Plus Pricing • Tidak mempertimbangkan persaingan, kemungkinan out of the market/
underpricing

• Mempertimbangkan size dari pinjaman, segmen, jenis pinjaman (secured/


Differential Pricing unsecured) dan kondisi geografi khusus (misal bencana dll.)
• Strategi pricing untuk ekspansi/ kontraksi pada segmen tertentu..

• Mempertimbangkan benchmark di market: inflasi, suku bunga acuan, risk free


Market Oriented Pricing investment, credit spread corporate bond.
• Mempertimbangkan suku bunga kompetitor/ peserta sindikasi.

• Mempertimbangkan berbagai alternatif dan kondisi likuiditas


Incremental Pricing • Untuk yield enhancement, diberikan untuk pinjaman jangka pendek

• Mempertimbangkan overall value nasabah yang dapat dibuktikan dengan customer


profitability analysis
Relationship Pricing • Cross selling produk dan jasa
• Mempertahankan hubungan bisnis dengan nasabah.

• Negosiasi pricing dengan tujuan tertentu (akuisisi bisnis, penetrasi, portfolio mix,
Pricing Exception restrukturisasi, partisipasi BRI dalam program pemerintah/ regulator/ stakeholders
dan mempertahankan bisnis nasabah)
2.Kegiatan Treasury Manajemen

COF : Cost of fund

Merupakan biaya dana yang dikeluarkan oleh Bank untuk memperoleh


sejumlah dana tertentu

- Biaya bunga Giro, Deposito, Tabungan


- Biaya Hadiah dan Undian
- Biaya Penjaminan yang ditetapkan sebesar 0,20 % pa

Biaya Dana
x 100 %
Total DPK

1. BRI menganut pola perhitungan pool of fund, sehingga tidak dibedakan


perhitungan COF per segmen.
2. COF yang digunakan adalah COF Rupiah dan Valas secara Nasional
2.Kegiatan Treasury Manajemen

RR : Reserve Requirement

Merupakan penjumlahan dari pemenuhan kewajiban GWM sesuai ketentuan BI


dan perhitungan Cash Ratio (CR) sesuai kebijakan internal BRI sbb :

Kategori GWM Primer Max. CR Th 2014


Rp 8,00 % 2,5 %

Valas 8,00 % 1%

Keterangan : Dalam perhitungan pricing BRI maka hanya memperhitungkan


GWM primer, mengingat beban yang timbul atas GWM
sekunder telah dicover oleh income dari penempatan pada
Surat Berharga tsb.
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Biaya dana yang dikeluarkan Bank


COLF : Cost of Loanable Fund setelah memperhitungkan cadangan
likuiditas wajib minimum (reserve
COF requirement) yang harus dipelihara oleh
x 100 % Bank
1 - RR

OHC : Overhead Cost Seluruh biaya diluar biaya dana dalam


- Biaya Personalia rangka menunjang seluruh kegiatan Bank,
- Biaya Administrasi dan baik dalam rangka menghimpun dana
Umum maupun penyaluran dana.
- Biaya Promosi
- Biaya Operasional Lainnya

Selanjutnya perhitungan OHC dibedakan / dialokasikan untuk setiap segmen


pinjaman sesuai dengan pola alokasi dari hasil penelitian Tim OHC BRI.
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Penetapan BLR
Metoda yang dipakai dalam Penetapan BLR adalah Cost Plus

Base Lending Rate


COLF OHC Risk Spread

Posisi akhir Januari 2011

•Rate depo >7% : 0,02% (Rp. 21,25 M) •Rate depo≤0,50% : 15,99% ( Rp.3,5 T)
•Rate depo 6-7% : 80,56% (Rp. 80,4 T) •Ratedepoo>0,50% : 84,01% (Rp18,3 T)
•Rate depo <6% : 19,42% (Rp. 19,4 T)
2.Kegiatan Treasury Manajemen

COM : Cost of Money COLF + OHC = COM

Merupakan cost of loanable funds (COLF) ditambah dengan


overhead cost (OHC)

Risk

Terkait dengan risiko gagal bayar pada nasabah tertentu sehingga


secara umum ditentukan cadangan umum sebesar 1 % dari total
aktiva produktif (dalam hal ini kredit)

Spread

Merupakan seberapa besar keuntungan bunga yang diinginkan sesuai


RKAP dan diproporsikan (breakdown) secara merata pada setiap segmen
bisnis (breakdown) berdasar atas target ROA BRI)
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Perhitungan Base Lending rate

– COF (Cost of Fund) : …%


– COLF = COF / (1-RR) :a%
(RR = GWM + Cash Ratio)
– OHC (Over Head Cost) :b%
COM (Cost Of Money) : a+b%
– Spread :c%
SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit) : a+b+c
– Risk : d%
BLR (Base Lending Rate) : a+b+c+d
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Contoh : Base Lending Rate Pinjaman Menengah (Rp)

Diketahui bahwa COF Rupiah sebesar 4.71%, RR sebesar 7.71 %


dan OHC sebesar 2.93 %. Risiko yang diperhitungkan adalah
sebesar 1.00 % dan spread yang diinginkan adalah 2.00 %.
Berapakah BLR yang harus ditetapkan?

a.COF : 4.71 %
b.COLF = COF / (1-RR) : 5.10 %

c.OHC : 2.93 %
d.COM = b + c : 8.03 %
e.Risk : 1.00 %
f. Spread : 2.00 %
g.BLR = d+e+f : 11.03 %
2.Kegiatan Treasury Manajemen

Exercise :

Bank A memiliki struktur dana giro 10 T, deposito 40 T dan tabungan 50 T,


dengan COLF masing2 2%, 7% dan 3% sementara Bank B memiliki struktur
dana giro 20 T, deposito 150 T dan tabungan 80 T dengan COLF masing2 3%,
7% dan 4%.

Dengan Margin yang ditetapkan kedua Bank tersebut sama-sama 2% dan risk
kedua Bank tersebut juga sama sama 1%, ternyata Lending Rate Bank A (10%)
lebih kecil dari Bank B (12%).

Ditanya :

1. Berapakah OHC masing-masing Bank tersebut?


2.Komponen apa yang membuat Lending Rate Bank A lebih kecil dari Bank B?
Metode Perhitungan Bunga

• Perhitungan bunga berdasarkan plafond pinjaman

Flat • Jumlah angsuran tetap


• Secara riil, cenderung lebih mahal dibandingkan
perhitungan suku bunga efektif

• Perhitungan bunga berdasarkan outstanding pinjaman

Efektif • Jumlah angsuran dapat berbeda tergantung penggunaan


pinjaman: cicilan pokok tetap, sedangkan perhitungan
bunga berdasarkan outstanding

• Sama dengan metode perhitungan efektif, hanya jumlah


angsurannya tetap untuk simplifikasi
Annuitas • Perhitungan bunga berdasarkan outstanding pinjaman
• Jumlah angsuran tetap: cicilan pokok dan bunga dapat
berbeda di setiap periode pembayaran

35
ILUSTRASI
• Pokok pinjaman : Rp. 12.000.000,-
• Suku bunga flat : 1%/bulan (12%/tahun)
• Suku bunga efektif : 22.15%/tahun
• Jangka waktu : 12 bulan
• Perhitungan besarnya angsuran per bulan:
Pokok : Rp.12.000.000 ÷ 12 = Rp. 1.000.000,-
Bunga : 1% x Rp. 12.000.000,- = Rp. 120.000,-
Total Angsuran per bulan = Rp. 1.120.000,-
Suku bunga efektif = 2 x 12 x 1% x 12 = 22,15% per tahun
12+1

36
PERHITUNGAN BUNGA
Suku Bunga Flat Suku Bunga Anuitas
ANGSURAN
Bulan Ke- ANGSURAN POKOK Bulan Ke-
BUNGA
12 12 1
11 11 2
10 10 3
9 9
5
8 8
6 ANGSURAN POKOK
7 7
7
6 6
5 5 9
4 4 10
3 3 11 ANGSURAN
2 2 BUNGA
1 1
0 0
Pada skema anuitas komposisi pokok & bunga
1.000.000 120.000 Besar Angsuran (Rp) berbeda-beda setiap jangka waktu angsuran
dimana komposisi bunga lebih besar di awal
1,120,000

37
PSAK 50/55
PSAK 50 & 55
1200000
- Dengan sistim Flat dan
1000000
pengukuran menggunakan
800000 PSAK 50/55 maka akan
600000 terdapat penurunan
pendapatan karena
400000
pendapatan bunga yang
200000 diterima menjadi lebih
0 kecil (hanya sebesar nilai
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 kontraktual pada saat
pelunasan terjadi)
IMPACT PEMBUKUAN BALIK PENDAPATAN APABILA
PELUNASAN MAJU
1,200,000 - Apabila debitur melakukan
Pokok pelunasan maju, agar
1,000,000
bunga yang diterima
Bunga 800,000 sesuai dengan yang
600,000
diperjanjikan, maka debitur
wajib membayar kekurangan
400,000 bunga tersebut.
200,000

-
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94
38
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

i.Foreign Exchange Market

adalah pasar perdangan non fisik dimana dalam FX market


terjadi perdagangan (pertukaran) antara satu mata uang
dengan mata uang lainnya dengan waktu penyerahan pada
suatu tanggal tertentu.

beberapa hal yang menyebabkan terjadinya :


1.Perdagangan Internasional
2.Mata uang berbeda
3.Kebutuhan dana ( Valas)
4.Pinjaman Luar Negeri
5.Selisih Rate (keuntungan)
3.Global Market

Para pihak (penjual dan pembeli) dalam FX market tidak saling bertemu
secara fisik, melainkan menggunakan sarana komunikasi seperti :
telepon, Reuters Dealing, telex ataupun melalui perantara Money
New York
Broker. Sydney

London PASAR UANG Tokyo


BERLANGSUNG
SELAMA
24 JAM
Hongkong/
Frankfurt
Singaopre

Bahrain

 .DEAL
 REUTERS Dealing
 Telex
BANK ABC BANK XYZ
 Telephone
JAKARTA SINGAPORE
 Broker

 .Front Office written


confirmation

Back Office Confirmation


 Written
 Telephone
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

ii.ReferenceCurrency , Harga dan Quotasi

Referency Currency
Di dalam praktek perdagangan FX International,
terdapat jenis mata uang yang dianggap
sebagai reference currency atau base rate dan
ditulis didepan dan menunjukkan currency
amount yang disebut dalam perdagangan.
 USD biasanya digunakan sebagai reference
currency (ditulis didepan), kecuali EUR, GBP,
AUD dan NZD
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

Contoh 1

USD / IDR : 13500


Reference Variable
currency currency

1 USD = Rp 13500
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

Contoh 1

GBP / USD : 1.5610


Reference Variable
currency currency

1 GBP = $ 1.5610
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

ii.Reference Currency , Harga dan Quotasi

Harga dan Quoatasi


Kuotasi = Merupakan kurs jual (harga jual/ offer) dan kurs
beli (harga beli / bid ) antara suatu mata uang
tertentu dengan mata uang lainnya yang
didalamnya terdapat mata uang yang menjadi
base dan variable currency. Contoh Kuotasi :
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

Base
Base Harga Beli Harga Beli
Currency Currency
Variable Harga Jual Variable Currency Harga Jual
Currency
3.Global Maket

a.Basic ForeExchange

KURS BELI DAN KURS JUAL

USD / IDR : 13500 / 13530

Yang mana Base rate?

KURS apa?
KURS apa ?
3.Global Maket

a.Basic ForeExchange

 STUDI KASUS
Seorang nasabah dari PT Baja Makmur datang ke Kanca Manado,
Authorized Person dari perusahaan tersebut melihat counter rate di
Cabang Manado sebagai berikut :
JPY / IDR : 108.70 / 108.80
EUR/ USD : 1.2890 / 1.2895
USD/ IDR : 9040 / 9050
USD/ JPY : 83.25 / 83.32
Kemudian dia bertanya kepada petugas front liner Kanca. “Jika saya terima
uang dalam bentuk Yen dari hasil ekspor barang saya, berapa rate yang
diberikan Kanca Manado jika saya mau masukan ke dalam rekening rupiah
saya ?”
 Kuncinya nasabah pegang uang apa?
 Apa yang menjadi reference currency-nya?
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

iii.Cross rate & Cross Currency


Cross Currency adalah nilai tukar (kurs) antara suatu mata uang dengan
mata uang lainnya dimana USD tidak terlibat dalam Quotasi tersebut
dengan kata lain Cross currency adalah Quotasi currency yang
tidak melibatkan USD.

Contoh : # EUR / IDR : 11671 / 11677


# JPY / IDR : 108.75 / 108.79
# EUR / JPY : 107.40 / 107.45
# GBP / CHF : 1.5020 / 1.5025

Cross Rate
3.Global Market

a.Basic Foreign Exchange

CONTOH PERHITUNGAN CROSS CURRENCY

Data yang ada : EUR / USD = 1,1150 / 1,1160


USD / IDR = 13500 / 13530

EUR / IDR = 15.052 / 15.099

Offer Rate = Customer akan Beli EUR , Punya IDR


beli USD (Offer USD/IDR), Beli EUR ( Offer EUR/USD)
13530 X 1,1160 = 15099
Bid Rate = Customer akan Jual EUR, Punya EUR
Jual EUR (bid EUR/USD) jual USD (bid USD/IDR)
1,1150 X 13500 = 15052
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


Produk Foreign Exchange
i. Today Transactions atau transaksi TOD yaitu jual beli Valas yang
penyerahannya (value date) sama dengan tanggal transaksi dilakukan
Settlement
(deal date)

VALUTA TODAY 10/1/2011 Settlement

Time

10/1/2011
Transaction

• Transaksi Today = Transaksi yang terjadi pada hari H+0 dan di


buku (settlement) pada hari H+0 tersebut.
• Deal Hari Transaksi = Hari settlement
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


Produk Foreign Exchange
ii. Tommorrow Transactions atau transaksi TOM yaitu jual beli Valas yang
penyerahannya (value date) 1 hari kerja setelah tanggall transaksi
dilakukan (deal date)

VALUTA TOMORROW
11/1/2011 Settlement

Time

Transaction 10/1/2011

• Transaksi Tomorrow = Transaksi yang terjadi pada hari H+0 dan di buku
(settlement) pada hari H +1.
• Hari Deal Transaksi = H+1 settlement (hari kerja)
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex

Produk Foreign Exchange


iii. Spot Transactions atau transaksi Spot yaitu transaksi pembelian atau
penjualan valas yang penyerahannya (value date) dilaksanakan
dalam jangka waktu 2 hari kerja setelah tanggal transaksi (deal date)

VALUTA SPOT
12/1/2011 Settlement

Time

Transaction 10/1/2011

• Transaksi Spot = Transaksi yang terjadi pada hari H+0 dan di


buku (settlement) pada hari H +2.
• Hari Deal Transaksi = H+2 settlement (hari kerja)
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex

Produk Foreign Exchange

Case
Seorang nasabah dari PT Baja Makmur datang ke Kanca Manado,
Authorized Person dari perusahaan tersebut melihat counter rate di Cabang
Manado sebagai berikut :
JPY / IDR : 108.90 / 108.95
EUR/ USD : 1.2892 / 1.2897
USD/ IDR : 9040 / 9050
USD/ JPY : 83.14 / 83.19

Kemudian dia bertanya kepada petugas front liner Kanca. “Saya mau
uangnya di buku hari ini juga ya Bu, lalu petugas Kanca memberi harga
dengan valuta apa?”
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


Produk Foreign Exchange
iv. Forward Transactions atau transaksi Spot yaitu transaksi pembelian
atau penjualan valas yang penyerahannya (value date)
dilaksanakan dalam jangka waktu lebih dari 2 hari kerja setelah
tanggal transaksi (deal date)

VALUTA FORWARD

~ Settlement

~ Time

Transaction
10/1/2011

• Transaksi forward = Transaksi yang terjadi pada hari H + 0 dan di buku


(settlement) pada hari H + (~).
• Hari Deal Transaksi = H + (~) settlement (hari kerja)
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


CONTOH TRANSAKSI FORWARD

Transaction Date
(10 Januari 2011)

Settlement Date
(17 Januari
2011)

Transaksi forex dimana tanggal settlement-nya lebih dari 2 hari kerja


dari tanggal transaksinya

Transaksi forward terdiri dari BUY FORWARD dan SELL FORWARD.


Transaksi forward bertujuan untuk melindungi Anda dari fluktuasi nilai
tukar sehingga risiko dapat diminimalisir
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


ILUSTRASI
Pada tanggal 10 Januari 2011. Perusahaan A memiliki kewajiban membayar bahan baku
kepada perusahaan B di Amerika sebesar $ 1 Juta 1 minggu mendatang. Dana yang
dimiliki perusahaan A dalam bentuk Rupiah sehingga untuk melakukan pembayaran
Perusahaan A harus menukarkan rupiah menjadi dolar. Kecenderungan nilai tukar dolar
untuk 17 Januari 2011 mendatang naik sehingga untuk memberikan nilai lindung (hedge)
posisi 17 Januari 2011, perusahaan A melakukan transaksi BUY FORWARD melalui BRI
(membeli dolar pada tgl 10 Januari 2011, settlement date tgl 17 Januari 2011).

Spot market USD/IDR (10 Januari 2011) : 9040/9050


Forward point : 32/35
Spot + forward point : 9072/9085
Transaksi 10 Januari 2011 BUY FORWARD
Settlment date 17 januari 2011
Rp. 9085

Perusahaan A
BRI
$ 1.000.000

*) SELL FORWARD ilustrasi hampir sama dengan BUY FORWARD hanya berbeda pada
sisi far leg (posisi tanggal 17 Januari 2011) adalah JUAL
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


Produk Foreign Exchange
v. Swap Transactions atau transaksi Swap yaitu transaksi ppertukaran 2
valutamelalui pembelian secara tunai(spot) dengan penjualan kembali
secara berjangka (forward) atau penjualan tunai (spot) dengan
pembelian kembali secara berjangka (Forward) dalam waktu yang
bersamaan

Transaction 18/10/2011
Deal Swap Buy & Sell

20/10/2011 11/01/2012
Settlement Settlement
Buy USD Sell USD
Sell IDR (near leg) Buy IDR (far leg)
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


Produk Foreign Exchange

CONTOH TRANSAKSI SWAP


SPOT USD/IDR :
9040/9050 Settlement Date
Transaction Date Rp. 9.050.000.000 (12 Februari 2011)
(10 Januari 2011) Posisi SELL
Posisi BUY

Perusahaan A $ 1.000.000 BRI

Settlement Date $ 1.000.000


(12 Januari 2011)
Perusahaan A BRI
Posisi BUY
Rp. 10.010.000.000
(Spot + Premi Swap)
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


Kesimpulan dalam Produk Foreign Exchange

06/08/2012

06/08/2012 07/08/2012 08/08/2012 06/11/2012

H+0 H+1 H+2 H+~


3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex

Layanan Corporate
• Group Global Market Divisi Treasury dapat melayani transaksi produk
foreign exchange dengan nasabah, hanya jika transaksi valuta asing
dilakukan secara overbooking antar rekening.
• Jika valuta asing ditransaksikan dalam bentuk tunai atau bank notes, maka
kewenangan pemberian kurs untuk transaksi adalah melalui Divisi
Internasional.
• Jenis layanan :
1. Negosiasi Kurs Valuta Asing
2. Negosiasi Suku Bunga Deposito on
Call & Deposito Berjangka
3. Hedging Kurs
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex

HEDGING KURS

PERGERAKAN KURS
“RISIKO”

RUPIAH MENGUAT RUPIAH MELEMAH

EKSPORTIR IMPORTIR
(ASET DALAM VALAS) (KEWAJIBAN DALAM VALAS)

PRODUK HEDGING : PRODUK HEDGING :

FORWARD SELL FORWARD BUY


SWAP BUY/SELL SWAP SELL/BUY

RISIKO KURS TERMITIGASI


KEPASTIAN CASH FLOW
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex

KETENTUAN NEGOSIASI KURS VALAS


Nasabah BRI
– Mempunyai rekening/giro Rupiah atau Valas dan NPWP
Transaksi harus OVERBOOKING
– Mata uang valas yang ditransaksikan tidak boleh dalam bentuk fisik/cash
Underlying transaksi harus jelas
– Bukan untuk spekulasi (trading) sesuai SE BI No.14/11/DPM
Minimum negosiasi kurs dgn Dealing Room USD 2,500 (ekuivalen)
– < USD 2,500 (ekuivalen) dikenakan kurs counter BRI
Sebelum negosiasi, DANA nasabah dipastikan tersedia di rekening
TRANSAKSI TIDAK DAPAT DIBATALKAN
Memiliki FOREX LINE utk transaksi TOM, SPOT, FORWARD & SWAP
Konfirmasi Kanca
– Kanca pembuku wajib mengkonfirmasi setiap transaksi valas yang
dilakukan antara nasabah dengan dealer corporate serta mengirimkan
deal slip transaksi
3.Global Market

b. Produk dan Jasa layanan transaksi Forex


JENIS, MATA UANG & MINIMAL AMOUNT
Jenis Transaksi Jangka Waktu Jenis Mata Uang Minimal Amount
Today (TOD) hari kerja yang USD, GBP, EUR, CHF* USD 2,500
sama

Tomorrow (TOM) & 1 hari kerja USD, GBP, EUR, CHF, USD 5,000 atau
Spot 2 hari kerja JPY, AUD, SGD, HKD, equivalent
CNY, AED dengan
lawan mata uang
Rupiah atau USD atau
cross rate
Forward 3 hari kerja s/d 6 USD/IDR USD 50.000
Swap bulan EUR/IDR USD 50,000
EUR/USD USD 50,000 atau
GBP/USD equivalent
USD/CHF
USD/JPY

*untuk melakukan transfer ke bank lain dengan valuta TODAY hanya bisa dengan mata
uang ini. Untuk transaksi overbooking antar rekening di BRI, bisa dengan mata uang
apapun.
4.Posisi Devisa Netto (PDN)/ Net Open Position (NOP)

a. Latar Belakang
Sebagaimana disampaikan sebelumnya bahwa Forex Market
timbul sebagai akibat dari adanya Perdagangan Internasional,
mata uang yang berbeda dlsb,dapat berdampak pada timbulnya
risiko, dengan berbagai tindakan yang dilakukan bank.

Tujuannya adalah:
1. Membatasi transaksi spekulasi
2. menghindari risiko Kurs
3. Keseimbangan sumber dana (soucers of Fund) dengan
Penggunaan Dana (uses of Fund)

PDN atau Net Open Position adalah selisih antara Aktiva dan
Pasiva (on Balance Sheet) untuk setiap Valuta Asing ditambah
selisih Tagihan dan Kewajiban (Komitmen/Kontinjensi) dalam
rekening administratif (off Balance Sheet) untuk Valas
4.Posisi Devisa Netto (PDN)/ Net Open Position (NOP)

b. Jenis-jenis Posisi Devisa Netto

1 Posisi Long
Jumlah aktiva Valas > Jumlah Pasiva (setelah memperhitungkan
Rek Administratif)
2 Posisi Short
Jumlah Aktiva valas < jumlah Pasiva (setelah memperhitungkan
Rek. Administratif)

3 Posisi Square
Jumlah Aktiva Valas = Jumlah Pasiva Valas ( setelah
memperhitungkan Rekening Administratif)
4.Posisi Devisa Netto (PDN)/ Net Open Position (NOP)

Pos-pos Aktiva dan pasiva Valas

Aktiva Pasiva

• Kas • Giro
• Emas • DOC
• Giro (termasuk giro pd BI) • Deposito Berjangka
• DOC • Sertifikat Deposito
• Deposito Berjangka • Pinjaman yg diterima
• Sertifikat Deposito • Jaminan Import
• Surat Berharga • RAK Pasiva
• Kredit yg diberikan (setelah dikurang • Tagihan lainnya
PPAP)
• Tagihan WE
• RAK dan tagihan lainnya
4.Posisi Devisa Netto (PDN)/ Net Open Position (NOP)

Pos-pos Aktiva dan pasiva Valas

Rekening Administratif
• Spot
• Forward
• Swap dan option
• Bank Garansi
•L/C
4.Posisi Devisa Netto (PDN)/ Net Open Position (NOP)

c. Ketentuan Posisi Devisa Netto

• Besarnya Posisi Devisa Netto (PDN) setiap akhir hari kerja maksimal
20% dari Modal Bank.
• Modal terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2)
• Bagi Bank yang telah memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk)
setinggi-tingginya 30% dari Modal, jika tidak tetap 20%
• Modal Inti (Core Capital) / ( Tier 1)
• Modal Pelengkap (supplementary Capital) / (tier 2)
5.Gap Manajemen

a. Pengertian

Gap adalah perbedaan atau selisih antara aset yg sensitif terhadap suku
bunga (Rate sensitive Assets) dengan Liability yang sensitive terhadap
suku bunga (Rate Sensitive Liability) . Sering juga disebut Interest
Margin Sensitive
b. Tujuan Gap Manajemen

Mempersempit Kesenjangan antara RSA dgn RSL dengan cara :


1. Mengatur gap yg disebabkan perubahan Assets yield dan Liablities
cost rates
2. Mengatur gap yg disebabkan tingkat sensitivitas Assets maupun
Liabilities

c. Cara mempersempit Gap

1. Duration Analisys yaitu analisis terhadap Periode (jangka waktu)


2. Hedging Transaksi Swap ( Interest Rate Swap,Options)
5.Gap Manajemen

d. Penggolongan aset

SENSITIVE ASSETS
SECONDARY RESERVE • Call Money Placement
• Surat Berharga Pasar uang
• SBI
• Saham/Obligasi
SHORT TERM LOAN • Kredit berjangka < 1 tahun

FIXED RATE ASSETS


LONG TERM LOAN • Kredit jangka waktu > 1 tahun

INVESTMENT/ • Penyertaan
PARTICIPATION
5.Gap Manajemen

e. Penggolongan Liabilities

SENSITIVE LIABILITIES
VARIABEL RATE LIABILITIES • Giro
• DOC SBI
• Tabungan
• Simpanan berjangka < 12 bulan
• Kewajiban segera dibayar lainnya
• Call Money atau SBPU

FIXED RATE LIABILITIES


• Simpanan berjangka > 12 bln
• KLBI
• Dana Sendiri
5.Gap Manajemen

f. Posisi Gap Perbandingan antara Rate Sensitive Assets


terhadap Rate Sensitive Liabilities
1 Posisi Zero Gap

RSA
=1
RS L

VARIABLE RATE VARIABLE RATE


ASSETS LIABILITIES

FIXED RATE FIXED RATE


ASSETS LIABILITIES
5.Gap Manajemen

2 Posisi positive Gap

RSA
>1
RSL

VARIABLE RATE VARIABLE RATE


ASSETS LIABILITIES

FIXED RATE
FIXED RATE
LIABILITIES
ASSETS
5.Gap Manajemen

3 Posisi Negative Gap

RSA
<1
RSL

VARIABLE RATE VARIABLE RATE


ASSETS LIABILITIES

FIXED RATE
ASSETS FIXED RATE
LIABILITIES
6.Perhitungan Rasio Keuangan

a. Pengertian Hasil perhitungan 2 jenis data keuangan untuk menjelaskan


hubungan antara kedua data yang dinyatakan dalam angka
(numerik)

b. Rasio Keuangan Bank Rasio Keuangan Perbankan yang sering diumumkan


dalam laporan Keuangan Publikasi antara lain :
I. Rasio Profitabilitas :
– Return on Equity (ROE)
– Return on Assets (ROA)
II. Cost Eficiency Ratio (CER)
III.Net Interest Margin (NIM)
IV.Biaya OperasionalPendapatan Operasional (BOPO)
V. Rasio Perbaikan Asset
– Non Performing Loan (NPL) Gross
– Non Performing Loan (NPL) Net
VI. Rasio Kehati-hatian
– CAR (capital Adequacy Ratio)
VII.Loan to Deposit Ratio (LDR)
6.Perhitungan Rasio Keuangan

I Rasio Profitabilitas

Laba Sebelun Pajak


ROE = X 100%
Modal Inti (rata-rata)

Rasio ini untuk menunjukkan tingkat perbandingan Laba (setelah Pajak)


dengan Modal (Modal Inti)

Laba Sebelun Pajak


ROA = X 100%
Total Aset (rata-rata)

Rasio ini untuk menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yg


dilakukan Bank.
6.Perhitungan Rasio Keuangan

II Cost Efficiency Ratio (CER)

Non Interest Expense (ex By.PPAP)


(NIE)
CER = X 100%
Non Interest Income + (Interest Income - Interest Expense)
(NII) (II) (IE)

Rasio ini untuk menunjukkan tingkat efisiensi kinerja Bank, semakin


rendah CER berarti semakin efisien pengelolaan bisnis Bank
6.Perhitungan Rasio Keuangan

III Net Interest Margin ( NIM)

(Interest Income - Interest Expense)


(II) (IE)
NIM = X 100%
Average Interest Earning Assets
( AIEA)

Rasio ini adalah perbandingan antara Bunga Pinjaman dikurangi bunga


simpanan terhadap Rata-rata aktiva Produktip
6.Perhitungan Rasio Keuangan

IV Biaya Operasional Pendapatan Operasional( BOPO)

Biaya Operasional
BOPO = X 100%
Pendapatan Operasional

Rasio ini adalah menggambarkan Kenerja Bank mengenai tingkat efesiensi


bank dalam menggunakan sumber daya perusahaan
6.Perhitungan Rasio Keuangan

V Rasio Perbaikan Aset

Kredit yg diberikan (Kol 3,4,5)


NPL (Gross) = X 100%
Total Kredit yg diberikan

Rasio ini adalah menggambarkan Kualitas Pinjaman yang disalurkan oleh


Bank

Kredit yg diberikan (Kol 3,4,5) - PPAP (kol 3,4,5)


NPL (Net) = X 100%
Total Kredit yg diberikan

Rasio ini adalah menggambarkan Kualitas Pinjaman yang disalurkan oleh


Bank setelah dikurangi Cadangan PPAP
6.Perhitungan Rasio Keuangan

VI Rasio Kehati-hatian

Modal ( Inti dan Pelengkap)


CAR = X 100%
ATMR

Rasio ini adalah menggambarkan Rasio kewajiban Modal minimum yang


harus dimiliki Bank sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia (saat ini minimum 8%)
6.Perhitungan Rasio Keuangan

VII Loan to Deposit Ratio (LDR)

Total Kredit yang diberikan


LDR = X 100%
Total DPK

Rasio ini menggambarkan tingkat kemampuan Bank untuk menyalurkan


DPK yg dihimpun Bank menjadi Aktiva Produktip
Dampak Kegiatan Treasury pada Neraca Bank

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk


Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2014
ASSETS LIABILITIES
Unit Kerja
Loan Third Party Fund
Bisnis
- Demand Deposit Unit Kerja
- Saving Bisnis

Treasury - Time Deposit Bisnis & TRY


& Non-Loan Non-Third Party Fund Treasury
Internasional &
Internasional
EQUITY
Paid-in Capital
Retained Earnings
Other Comprehensive Income Partly
Treasury

Penempatan Dana Sumber Dana

83
Pembekalan OJT PPS
by
Ronal Siahaan

Thank’s 4
d attention
n
Good luck
PUSDIKLAT BRI RAGUNAN
Juli 2015
JUNI 2015

Anda mungkin juga menyukai