Anda di halaman 1dari 29

I.

Tujuan
Tujuan Umum
 Mampu mengoperasikan sistem Heat Pump
 Mampu mengambil data-data untuk mekanisme konveksi
Tujuan Khusus

 Mampu menganalisa dan mampu menghitung konveksi pada sistem Heat Pump
 Mengenal alat-alat pemindah panas yakni kondensor, evaporator dan HE
Praktikum konveksi otomatis gabungan dari konduksi-konveksi, karena semua
konveksi melibatkan molekul-molekul yang bergerak melalui suatu material
(konduksi). Praktikum ini akan dilaksanakan pada sistem heat pump. Di dalam sistem
ini akan difokuskan pada alat pemindah panas, yakni HE, kondensor, dan evaporator
heat pump (popa kalor) yang ada di laboratoium Teknik Konversi Energi.
II. Dasar Teori

Panas yang dipindahkan dalam peristiwa konveksi dapat berupa panas laten dan
panas sensible. Panas laten adalah panas yang menyertai proses perubahan fasa,
sedangakan panas sensible adalah panas yang berkaitan dengan kenaikan atau penurunan
temperatur tanpa perubahan fasa.
Konveksi tidak selalu bisa diselesaikan dengan cara analitik, dan terpaksa harus
menggunakan cara eksperimental untuk mendapatkan data perencanaan, serta untuk
mendapatkan data-data eksperimental yang biasanya dinyatakan dalam bentuk persmaan
empirik.
Konveksi dibedakan menjadi dua, yakni :
1. Konveksi paksa : terjadinya perpindaham panas karena adanya sistem sirkulasi lain.
2. Konveksi alamiah : terjadinya perpindahan panas karena fluida yang berubah
densitasnya karena proses pemanasan, bergerak naik.

Gambar Perpindahan Panas Konveksi

Konveksi Pelat
Pada konveksi pelat akan mendingin lebih cepat dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar Konveksi Paksa


2. Bagian-bagian Heat Pump
Pompa kalor yang digunakan di laboratorium Teknik Energi adalah pompa
kalor P5670 dengan pembuat G. Cussons Ltd., Manchester, England. Pompa kalor ini
mempunyai beberapa komponen penting, yaitu :
 Bagian utama terdiri dari evaporator, kompresor, kondensor, HE dan katup
ekspansi.
 Bagian pelengkap yang terdiri dari katup-katup penyetop (stop valve),
saringan, dryer dan katup solenoid.
Skema sistem pompa kalor seperti gambar
a) Kompresor
Adalah untuk menghisap uap refrijeran yang berasal dari evaporator
dan menekan uap refrijeran tersebut ke kodensor, sehingga tekana dan
temperatur meningkat.
b) Kondensor
Berfungsi sebagai alat pemindah panas. Panas dari uap refrijeran atau
fluida kerja dilepas ke media pendingin yaitu air, sehingga uap refrijeran akan
mengembun dan berubah fasa dari uap ke cair. Sebelum masuk ke kondensor,
refrijera berfassa uap mempunyai tekana dadn temperatur tinggi. Fluida yang
keluar dari kondensor berfasa cair jenu yang bertekakan dan bertemperatur
lebih rendah.
c) Evaporator
Berfugsi sebagai alat pemindah panas. Pada evaporator terjadi
perpindahan panas dari udara luar ke fluida kerja, sehingga terjadi perubahn
fasa pada fluida kerja yaitu dari fasa cair ke fassa uap.
d) HE
Sebagai alat pemindah panas dan mempunyai fungsi khusus. Fungsi
khususya adalah meningkatan kapasitas pendingin dengam cara menaikan
temperatur fluida kerja yang akan masuk ke kompresor, dan yang kedua
menurunkan temperatur fluida kerja yang akan masuk evaporator.

e) Katup Ekspansi
Sebagai alat yang secara otomatis mengatur jumlah aliran fluida kerja
cair yang masuk ke evaporator. Sambil mempertahankan gas panas lanjut pada
akhir evaporator. Karena tekanan di evaporator rendah, maka sebagian bahan
pendingin cair waktu melalui katup ekspansi masuk ke dalam evapporator,
wujudya kembali dari cair menjadi uap dingin.

III. Prosedur Operasi Heat Pump


a. Hubungkan sistem ppompa kalor dengan sumber listrik
b. Nyalakan pompa air
c. Nyalakan pompa kalor
d. Cek kelembapan udara
e. On-kan kompresor
f. On-kan fan
g. Set kecepatan
h. Tunggu sistem sampai kondisi stedi
i. Ambil data-data yang diperlukan dengan prosedur sbb :
 Setelah kondisi stedi atur kecepatannya ( dilakukan percobaan dengan tiga kecepatan
berbeda ).
 Untuk kecepatan pertama ambil data-data yang diperlukan kemudian ditunggu
selama 10 menit dan kemudian ditulis lagi datanya sebanyak tiga kali.
 Setelah selesai ubah kecepatan menjadi agak besar, sama seperti percobaan pertama
ambil data yang diperlukan dan kemudian kecepatan diganti dengan kecepatan
ketiga.
 Empat meter tekanan yang bekerja secara analog terpasang untuk mengetahui
tekanan fluida kerja.
 Laju aliran air diukur menggunakan flowmeter.
 Laju aliran udara diukur menggunakan meter orifice yang dilengkapi dengan
manometer.
 Meter daya digunakan untuk mengukur daya yang digunakan kompresor.

A. Data pengamatan yang dicari


 TA1 = temperatur bola kering udara masuk.
 TA2 = temperatur bola basah udara masuk.
 Tw7 = temperatur air masuk kondenser
 Tw8 = temperatur air keluar kondenser
 TF1 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke kompresor.
 TF2 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari kompresor.
 TF3 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari pendingin.
 TF4 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari penukar panas.
 TF5 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke katup ekspansi.
 TF6 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke evaporator.
 TF7 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari evaporator.
 ∆P = perbedaan tekanan.
 F2 = laju aliran air.
EVAPORATOR
TA3 TA4

FILTER

FAN AIR
AIR

AIR HANDLING UNIT TA2


TA1

P5 V106 ORIFICE ∆P
TF6 CONDENSATE DRAIN

TF5

THERMOSTATIC
EXPANSION VALVE

SOLENOID
VALVE

SIGHT F7
GLASS

TF7

FLOWMETER
F1 WATER

TF4

FLOWMETER
V101
F2
HEAT
EXCHANGER

TF8
TW7 TW8
V107

PSV

V105
FILTER / DRIER
TF3 V102

CUTOUT SWITCH
CONDENSOR
P1 HP / LP P2

TF1 TF2 V110

V104 V103

COMPRESSOR
Ambil data-data yang diperlukan seperti pada tabel pengamatan
5 menit Ta1 Ta2 Ta3 Ta4 Tw7 Tw8 Tf1 Tf2 Tf3 Tf4 Tf5 Tf6 Tf7 Tf8 F1 F2 ΔP
ke- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
C C C C C C C C C C C C C C L/mnt L/mnt mmHg
3 26 26 27 27 27 28 27 122 32 30 25 17 26 27 2,2 9 6
6 27 26 27 27 27 28 27 123 32 30 25 17 26 27 2,2 9 6
9 27 27 27 27 27 28 28 125 32 31 25 17 26 27 2,2 9 6
IV. Perhitungan Data Menit Ke-3

 Data no. 3
1. Perhitungan pada Kondensor (tipe Shell and Tube)
Di dalam Kondensor terjadi perpindahan panas antara air yang melalui pipa-pipa (tube)
dengan R-12 yang melalui selongsong (shell).
- Untuk Air yang melalui pipa-pipa (inside “i”)
L= 0,7m do=0,02m
di= 0,02m K tembaga= 393,25 W/mK
𝑇𝑤7 + 𝑇𝑤8 27+28
a. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 2
= 2
= 27,5 ℃

b. Mencari sifat-sifat termodinamik pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

Sifat-sifat Teermodinamik untuk air pada T = 27,5 ℃


𝜌 = 995,665 𝑘𝑔/𝑚3 𝜇 = 8,458 𝑥 10−4 Kg/ms

𝑘 = 0,615 𝑊/𝑚. º𝐶 𝐶𝑝 = 4178 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶

Pr = 5,74
c. Menghitung bilangan Re
𝐹 9𝑥10−3 𝑚3 /60𝑠
𝑣=1 2 = 1 = 0,477465 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑖 𝑥 3,14 𝑥 0,022
4 4
Maka :
ρ𝑑𝑖 v 995,665 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,02 𝑚 x 0,477465𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = µ
= 8,458 𝑥 10−4 Kg/𝑚𝑠
= 11241,31 (aliran turbulen)

d. Memilih persamaan empirik berasarkan kisaran harga bilangan Re


karena turbulen menggunakan persamaan (3.1)
𝑁𝑢 = 0,023 𝑥 𝑅𝑒 0,8 𝑥 𝑃𝑟 0,4
= 0,023 𝑥 11241,310,8 𝑥 5,740,4
= 80,527855
ℎ 𝑖 𝑥 𝑑𝑖
e. Menghitung koefisien perpindahan panas dari 𝑁𝑛𝑢 = 𝑘
ℎ𝑖 𝑥 𝑑𝑖
𝑁𝑛𝑢 =
𝑘
ℎ𝑖 𝑥 0,02
80,527855 =
0,615
49,52463 = ℎ𝑖 𝑥 0,02
ℎ𝑖 = 2476,231541 𝑊/𝑚2 ℃

f. Diperoleh harga ℎ𝑖 = 2476.231541 𝑊/𝑚2 ℃

- Untuk R-12 yang melalui selongsong(outside “o” )


Disini R-12 mengalami perubahan fasa, sehingga perhitungan koefisien
perpindahan panas (h) langsung menggunakan persamaan empirik untuk kondensasi
pada pipa yang dipasang horizontal.

1/4
𝑔 𝑥 𝜌𝑙(𝜌𝑙−𝜌𝑣)ℎ𝑓𝑔𝑘𝑙 3
ho = 0,75 ( )
𝜇𝑙(𝑇𝑔−𝑇𝑤)𝑁𝑑𝑜

Dengan:
𝑇 +𝑇 122+32
𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑓2 2 𝑓3 = 2
= 77 ℃ = 170,6 ºF = 350 K
𝜌l = 1079 kg/𝑚3
𝜌v = 134,4 kg/𝑚3
g = 9,81 m/𝑠 2
𝜇l = 0.000204 kg/m.s
kl = 0,06997 W/ m°𝐶
hfg = 97,9x 103 J/kg
Cpl = 1214,52 J/KgºC
Dengan Ai = π di L = 3,14 x 0,02 x 0,7 = 0.04396m2
A o = π do L = 3,14 x 0,2 x 0,7 = 0.4396m2

maka:
1⁄
9,81 ×1079 (1079−134,4)×97,9×1000 (0,06997)3 4
ho = 0,75( ) = 705,444
0,000204×3×3,5×0,2

- Setelah diperoleh hi dan ho, selanjutnya menghitung U


U berdasarkan pipa dalam:
1
Ui = ro
Ai ln( )
1 ri Ai 1
+ +
hi 2πkL Ao ho
1
= 0,1
1 0,04396 ln(0,01) 0,04396 x 1
+ +
2476.231541 2 x 3,14 x 379,74 x 0,7 0,4396×705,444
= 1649,57

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (32−28)−(122−27)
∆tLMTD = 𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] = 𝑙𝑛[(32−28)/(122−27)]
= 28,728

Dalam praktikum pompa kalor di Labolatorium T. Energi:


Th1 =122 oC TF2 Th2 =32 oC TF3
Tc1 =27oC TW7 Tc2 =28 oC TW8

- Menghitung laju perpindahan panas:


o Berdasarkan pipa dalam:
q = Ui x Ai x ∆tLMTD
= 1649,57x 0,04396 x 28,728= 2083,213 W

2. Perpindahan panas pada HE (tipe Double Pipe)


Terjadi perpindahan panas antara R-12 cair yang melalui pipa dalam dengan R-12 uap yang
melalui annulus.
di=0,07m L=0.6m
do=0.1 m Ktembaga=393.803W/mK
- Untuk R-12 cair melalui pipa dalam(“i”)
𝑇 +𝑇 32 + 30
a. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐹3 2 𝐹4 = 2
= 31℃ = 87,8 ºF

b. Mencari sifat-sifat termodinamik pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 31℃


𝜌𝑙 = 1289,4 𝑘𝑔/𝑚3
𝜇𝑙 = 2𝑥10−4 𝐾𝑔/𝑚𝑠
𝑘𝑙 = 0,085727775 𝑊/𝑚𝐾
Dengan Ai = 𝜋 𝑑𝑖 𝐿 = 3,14 x 0,07 x 0,6 = 0,1319468m2
Ao = 𝜋 𝑑𝑜 𝐿 = 3,14 x 0,1 x 0,6 = 0,1884

c. Menghitung bilangan Re
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐹1 = 2,2 𝑥 10−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3.667 𝑥10−5 𝑚3 /𝑠
𝐹 3.667 𝑥10−5
𝑣=1 2 = 1 = 9.5276𝑥10−3 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑖 𝑥 3,14 𝑥 0,072
4 4
Maka :
𝜌𝑙 𝑑𝑙 𝑣𝑙 1289.4 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,07 𝑚 𝑥 9.5276𝑥10−3 𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = = = 4299.7106
𝜇𝑙 2𝑥10−4 𝑘𝑔/𝑚𝑠
𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑢𝑙𝑒𝑚 𝑛 = 0.3(𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑎𝑛)

d. Menghitung Nud
Nud = 0,023 x Re0,8 x Prn
= 0,023 x (4299.7106)0,8 x (2,774)0,3
= 25.2
Diperoleh harga koefisien perpindahan panas
𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑙
ℎ𝑖 =
𝑑𝑖
25.2 𝑥 0,085727775
ℎ𝑖 = = 30.862
0,07

- Untuk R-12 uap melalui annulus (“o”)


𝑇 +𝑇 26+27
a. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐹7 2 𝐹8 = 2 = 26,5℃ = 79,7ºF
b. Mencari sifat-sifat termodinamika pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 26,5℃
𝜌𝑣 = 38,34 𝑘𝑔/𝑚3
𝜇𝑣 = 1.26𝑥 10−5 𝐾𝑔/𝑚𝑠
𝑘𝑣 = 9,775 𝑥 10−3 𝑊/𝑚º𝐶
𝐶𝑝𝑣 = 590.508 𝐽/𝐾𝑔 𝐾
𝐶𝑝𝑣 𝑥 𝜇𝑣 590.508 𝑥 1.26𝑥10−5
𝑃𝑟𝑣 = = = 0.761
𝑘𝑣 9,775 𝑥 10−3

c. Menghitung bilangan Re
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐹1 = 2,2 𝑥 10−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3.666667 𝑥10−5 𝑚3 /𝑠
𝐹 3.666667 𝑥10−5
𝑣=1 = 1 = 4,66854 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑜2 𝑥 3,14 𝑥 0,12
4 4

Maka:
𝜌𝑣 𝑑𝑜 𝑣 38,34 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,1𝑚 𝑥 4.66854 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = =
𝜇 1.26𝑋10−5 𝐾𝑔/𝑚𝑠
= 1420.57

d. Menghitung koefisien perpindahan panas


𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑣
ℎ𝑜 =
𝑑𝑜
 Menghitung Nud
0,0668𝑥(𝑑𝑜⁄𝐿 )𝑥𝑅𝑒𝑥𝑃𝑟
Nud= 3.66 +
1+0,04{(𝑑𝑜⁄𝐿 )𝑥𝑅𝑒𝑥𝑃𝑟}2/3
0,0668𝑥(0,1⁄0,6)𝑥1420.571𝑥0.761
= 3.66 +
1+0,04{(0,1⁄0,6)𝑥1420.57𝑋0.761}2/3
= 8.948
𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑣
ℎ𝑜 =
𝑑𝑜
8.948 𝑥 9,775 𝑥 10−3
ℎ𝑜 = = 0.8747
0,1

e. Diperoleh harga ℎ𝑜 = 0,8747 𝑊/𝑚2 ℃

- Setelah diperoleh hi dan ho, selanjutnya menghitung U


U berdasarkan pipa dalam:
1
𝑈𝑖 =
𝐴𝑖 𝑙𝑛(𝑟𝑜 )
1 𝑟𝑖 𝐴 1
+ + 𝑖
ℎ𝑖 2𝜋𝑘𝐿 𝐴𝑜 ℎ𝑜
1
= 0,05 = 1,2009
1 3.14x0.07x0.6 ln( ) 3.14x0.07x0.6 x 1
0,035
+ +
30.862 2 𝑥 3,14 𝑥 398,803 𝑥 0,6 3.14x0.1x0.6 x 0,8747

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (30−27)−(32−26)
∆tLMTD = = = 4.3280C
𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] 𝑙𝑛[(30−27)/(32−26)]

Dalam praktikum pompa kalor bagian HE di laboratorium T.Energi:


Th1 =320C TF3 Th2 =300C TF4
Tc1 =260C TF7 Tc2 =270C TF8

- Menghitung laju perpindahan panas:


o Berdasarkan pipa dalam:
q = Ui x Ai x ∆tLMTD
= 1,2009 x 0,131968 x4.328 = 0.685793335 W

EVAPORATOR
 Data no. 1
Terjadi perpindahan panas antar udara yang melalui permukaan pipa-pipa dengan R-12 cair yang
melalui pipa dalam

 Untuk udara yang melalui permukaan pipa-pipa (“o”)


Menghitung ℎ𝑜
𝑇𝐴1 +𝑇𝐴3 26+27
Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 2
= 2
= 26.5℃ = 299.5 K

ρu = 1,17975 Kg/m3
∆p = 6 mm H2O x9.80665 = 58.8399 Pascal
mU = 0,083 (ρU x ∆p)0,05.........(1)
mu = ρ x ¼x π do x v................(2)
(1) (2)
0,083 (ρU x ∆p)0,5 = ρu x ¼x π (do)2 x v
0,083 (1,17975kg/m3 x58,8399Pa)0,5 = 1,17975kg/m3 x ¼ x 3,14 x (0,4m)2 x v
0.846943(kg/m2s) = 0,1482517573 (kg/m) x v
0,691526
V= 0,14817
= 4,66 m/s

ℎ𝑜 =38 𝑉 0,5
Dengan V = Kecepatan udara, m/s

ℎ𝑜 =38 𝑉 0,5
= 38(4,66)0,5
= 82,03

 Untuk R-12 cair yang melalui pipa dalam (“i”)


Disini R-12 cair mengalami perubahan fasa dari air ke uap (Evaporasi)
Persamaan empirik evaporasi :

𝑇𝐹6 +𝑇𝐹7 17+26


Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 2
= 2
= 21,5℃ = 294,5 K

𝑘𝑣3 ⍴𝑣 (⍴𝑙 −⍴𝑣)𝑔(ℎ𝑓𝑔 +0,4𝑐𝑝𝑣 ∆𝑇𝑥


ℎ𝑖 =0,62( 𝑑𝑖𝜇𝑣 ∆𝑇𝑥
)

Dengan : 𝜌l = 1323,5 kg/𝑚3


𝜌v = 33,49 kg/𝑚3
g = 9,81 m/𝑠 2
Cpv = 586.32 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶
𝜇v = 1.21𝑥10−5 kg/m.s
kv = 9,498𝑥 10−3 W/ m°𝐶
di = 0,02 m
hfg = 141,4 x 103 J/kg
Cpl = 1256,4 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶
Dengan: 𝐴𝑖 = π 𝑑𝑖 𝐿 = 3,14x0,02x0.4 = 0,02512 𝑚2

𝐴𝑜 = π 𝑑𝑜 𝐿 = 3,14x.0.2x.0,4 = 0,2512 𝑚2

Menghitung ∆Tx

𝑞
𝐴
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝜌𝑙 𝑥 𝐶𝑃𝑙 𝑥 𝐹1 𝑥 (𝑇𝐹7 − 𝑇𝐹6 )
𝐴
= 2,53 ∆Tx 3,96
2,2 𝑥 10−3
1323,5 𝑥 1256,4𝑥 𝑥 (26−17)
3,14
60
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝑥 0,022
4

548,738
3,141592 𝑥 10−4
= ∆Tx 3,96

∆Tx = 37,6979 ºC
Menghitung ℎ𝑖
𝑘𝑣3 ⍴𝑣 (⍴𝑙 −⍴𝑣)𝑔(ℎ𝑓𝑔 +0,4𝑐𝑝𝑣 ∆𝑇𝑥) 1/4
ℎ𝑖 =0,62( )
𝑑𝜇𝑣 ∆𝑇𝑥

(9,498𝑥 10−3 )3 𝑥 33,49(1323,5 −33,49)𝑥9,81𝑥(141.4 x 103 +0,4𝑥586,32x37,6979) 1/4


= 0,62( 0,02𝑥1.21𝑥10−5 𝑥37,6979
)
= 172,41

 Setelah diperoleh ℎ𝑖 dan ℎ𝑜 , selanjutnya menghitung U

U berdasarkan pipa dalam :

1
𝑈𝑖 = 𝑟
𝐴𝑖 ln( 𝑟𝑜 ) 𝐴 1
1 𝑖 + 𝑖
+
ℎ𝑖 2𝜋𝑘𝐿 𝐴𝑂 ℎ𝑜

1
= 0,2
1 3.14𝑥0,02𝑥0.4𝑥ln(0,01) 0,02 𝑥 1
+ +
172,41 2 𝑥 3,14 𝑥 399,4763 𝑥 0,4 0.2 𝑥82,03
= 140,96

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (26−(16))−(27−26)
∆tLMTD = = = 3.908650337
𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] 𝑙𝑛[(26−(16))/(27−26)]

Dalam praktikum pompa kalor di Labolatorium T. Energi:


Th1 =270C TA3 Th2 =260C TA1
0
Tc1 =26 C TF7 Tc2 =170C TF6

Menghitung laju perpindahan panas :

o U berdasarkan pipa dalam:

q = 𝑈𝑖 𝑥 𝐴𝑖 𝑥 ∆𝑡𝐿𝑀𝑇𝐷
= 140,96𝑥 0,02512𝑥 3.908650337
= 13,84 W

V. Perhitungan Data Menit Ke-6

 Data no. 2
1. Perhitungan pada Kondensor (tipe Shell and Tube)
Di dalam Kondensor terjadi perpindahan panas antara air yang melalui pipa-pipa
(tube) dengan R-12 yang melalui selongsong (shell).
- Untuk Air yang melalui pipa-pipa (inside “i”)
L= 0,7m do=0,02m
di= 0,02m K tembaga= 393,25 W/mK
𝑇𝑤7 + 𝑇𝑤8 27+28
g. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 27,5 ℃
2 2

h. Mencari sifat-sifat termodinamik pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

Sifat-sifat Teermodinamik untuk air pada T = 27,5 ℃


𝜌 = 995,665 𝑘𝑔/𝑚3 𝜇 = 8,458 𝑥 10−4 Kg/ms

𝑘 = 0,615 𝑊/𝑚. º𝐶 𝐶𝑝 = 4178 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶

Pr = 5,74
i. Menghitung bilangan Re
𝐹 9𝑥10−3 𝑚3 /60𝑠
𝑣=1 2 = 1 = 0,477465 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑖 𝑥 3,14 𝑥 0,022
4 4
Maka :
ρ𝑑𝑖 v 995,665 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,02 𝑚 x 0,477465𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = = = 11241,31 (aliran
µ 8,458 𝑥 10−4 Kg/𝑚𝑠
turbulen)

j. Memilih persamaan empirik berasarkan kisaran harga bilangan Re


karena turbulen menggunakan persamaan (3.1)
𝑁𝑢 = 0,023 𝑥 𝑅𝑒 0,8 𝑥 𝑃𝑟 0,4
= 0,023 𝑥 11241,310,8 𝑥 5,740,4
= 80,527855
ℎ𝑖 𝑥 𝑑𝑖
k. Menghitung koefisien perpindahan panas dari 𝑁𝑛𝑢 = 𝑘
ℎ𝑖 𝑥 𝑑𝑖
𝑁𝑛𝑢 =
𝑘
ℎ𝑖 𝑥 0,02
80,527855 =
0,615
49.52463 = ℎ𝑖 𝑥 0,02
ℎ𝑖 = 2476.231541 𝑊/𝑚2 ℃

l. Diperoleh harga ℎ𝑖 = 2476.231541 𝑊/𝑚2 ℃

- Untuk R-12 yang melalui selongsong(outside “o” )


Disini R-12 mengalami perubahan fasa, sehingga perhitungan
koefisien perpindahan panas (h) langsung menggunakan persamaan empirik
untuk kondensasi pada pipa yang dipasang horizontal.

1/4
𝑔 𝑥 𝜌𝑙(𝜌𝑙−𝜌𝑣)ℎ𝑓𝑔𝑘𝑙3
ho = 0,75 ( )
𝜇𝑙(𝑇𝑔−𝑇𝑤)𝑁𝑑𝑜

Dengan:
𝑇𝑓2 + 𝑇𝑓3 124+32
𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 78 ℃ = 172,4 ºF = 311 K
2 2
3
𝜌l = 1074 kg/𝑚
𝜌v = 137,8 kg/𝑚3
g = 9,81 m/𝑠 2
𝜇l = 0.206x0,001 kg/m.s
kl = 0,06741 W/ m°𝐶
hfg = 96,8x 103 J/kg
Cpl = 1214,52 J/KgºC

Dengan Ai = π di L = 3,14 x 0,02 x 0,7 = 0.04396m2


Ao = π do L = 3,14 x 0,2 x 0,7 = 0.4396m2

maka:
1⁄
9,81 ×1074 (1074−137,8)×96,8×1000 (0,06741)3 4
ho = 0,75( ) = 680,083
0.206x0,001×3×3,5×0,2

- Setelah diperoleh hi dan ho, selanjutnya menghitung U


U berdasarkan pipa dalam:
1
Ui = ro
Ai ln( )
1 ri Ai 1
+ +
hi 2πkL Ao ho
1
= 0,1
1 0,04396 ln( ) 0,04396 x 1
0,01
+ +
2476.231541 2 x 3,14 x393.25 x 0,7 0,4396×680,083
= 1640,873

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (32−28)−(124−27)
∆tLMTD = 𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] = = 29.168
𝑙𝑛[(32−28)/(124−27)]

Dalam praktikum pompa kalor di Labolatorium T. Energi:


Th1 =124 oC TF2 Th2 =32 oC TF3
Tc1 =27oC TW7 Tc2 =28 oC TW8

- Menghitung laju perpindahan panas:


o Berdasarkan pipa dalam:
q = Ui x Ai x ∆tLMTD
= 1640,873x 0,04396 x29.168 = 2103.970009 W

2. Perpindahan panas pada HE (tipe Double Pipe)


Terjadi perpindahan panas antara R-12 cair yang melalui pipa dalam dengan R-12 uap
yang melalui annulus.
di=0,07m L=0.6m
do=0.1 m Ktembaga=398.803W/mK
- Untuk R-12 cair melalui pipa dalam(“i”)
𝑇 +𝑇 32 + 31
e. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐹3 2 𝐹4 = = 31,5℃ = 88,7 ºF
2

f. Mencari sifat-sifat termodinamik pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 31,5 ℃


𝜌𝑙 = 1286,45 𝑘𝑔/𝑚3
𝜇𝑙 = 1,95𝑥10−4 𝐾𝑔/𝑚𝑠
𝑘𝑙 = 0,0855 𝑊/𝑚𝐾
Dengan Ai = 𝜋 𝑑𝑖 𝐿 = 3,14 x 0,07 x 0,6 = 0,1319468m2
Ao = 𝜋 𝑑𝑜 𝐿 = 3,14 x 0,1 x 0,6 = 0,1884

g. Menghitung bilangan Re
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐹1 = 2,2 𝑥 10−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3.667 𝑥10−5 𝑚3 /𝑠
𝐹 3.667 𝑥10−5
𝑣=1 = 1 = 9.5276𝑥10−3 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑖 2 𝑥 3,14 𝑥 0,072
4 4
Maka :
𝜌𝑙 𝑑𝑙 𝑣𝑙 1286,45 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,07 𝑚 𝑥 9.5276𝑥10−3 𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = = = 4399.87
𝜇𝑙 1,95𝑥10−4 𝑘𝑔/𝑚𝑠
𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑢𝑙𝑒𝑚 𝑛 = 0.3(𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑎𝑛)

h. Menghitung Nud
Nud = 0,023 x Re0,8 x Prn
= 0,023 x (4399.87)0,8 x (2,77075)0,3
= 25,66
Diperoleh harga koefisien perpindahan panas
𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑙
ℎ𝑖 =
𝑑𝑖
25.2 𝑥 0,0855
ℎ𝑖 = = 31,34
0,07

- Untuk R-12 uap melalui annulus (“o”)


𝑇 +𝑇 26+27
a. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐹7 2 𝐹8 = 2 = 26,5℃ = 79,7ºF
b. Mencari sifat-sifat termodinamika pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 26,5℃
𝜌𝑣 = 38,34 𝑘𝑔/𝑚3
𝜇𝑣 = 1.26𝑥 10−5 𝐾𝑔/𝑚𝑠
𝑘𝑣 = 9,775 𝑥 10−3 𝑊/𝑚º𝐶
𝐶𝑝𝑣 = 590.508 𝐽/𝐾𝑔 𝐾
𝐶𝑝𝑣 𝑥 𝜇𝑣 590.508 𝑥 1.26𝑥10−5
𝑃𝑟𝑣 = = = 0.761
𝑘𝑣 9,775 𝑥 10−3

c. Menghitung bilangan Re
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐹1 = 2,2 𝑥 10−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3.666667 𝑥10−5 𝑚3 /𝑠
𝐹 3.666667 𝑥10−5
𝑣=1 = 1 = 4,66854 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑜 2 𝑥 3,14 𝑥 0,12
4 4

Maka:
𝜌𝑣 𝑑𝑜 𝑣 38,34 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,1𝑚 𝑥 4.66854 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = =
𝜇 1.26𝑋10−5 𝐾𝑔/𝑚𝑠
= 1420.57

f. Menghitung koefisien perpindahan panas


𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑣
ℎ𝑜 =
𝑑𝑜
 Menghitung Nud
0,0668𝑥(𝑑𝑜⁄𝐿 )𝑥𝑅𝑒𝑥𝑃𝑟
Nud= 3.66 +
1+0,04{(𝑑𝑜⁄𝐿)𝑥𝑅𝑒𝑥𝑃𝑟}2/3
0,0668𝑥(0,1⁄0,6)𝑥1420.571𝑥0.761
= 3.66 +
1+0,04{(0,1⁄0,6)𝑥1420.57𝑋0.761}2/3
= 8.948
𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑣
ℎ𝑜 =
𝑑𝑜
8.948 𝑥 9,775 𝑥 10−3
ℎ𝑜 = = 0.8747
0,1

g. Diperoleh harga ℎ𝑜 = 0,8747 𝑊/𝑚2 ℃

- Setelah diperoleh hi dan ho, selanjutnya menghitung U


U berdasarkan pipa dalam:
1
𝑈𝑖 =
𝐴 𝑟𝑜
1 𝑖 𝑙𝑛( ) 𝐴 1
𝑟𝑖
+ + 𝑖
ℎ𝑖 2𝜋𝑘𝐿 𝐴𝑜 ℎ𝑜
1
= 0,05 = 1,2009
1 3.14x0.07x0.6 ln( ) 3.14x0.07x0.6 x 1
0,035
+ +
30.862 2 𝑥 3,14 𝑥 398,803 𝑥 0,6 3.14x0.07x0.1 x 0,8747

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (31−27)−(32−26)
∆tLMTD = 𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] = = 4.932 0C
𝑙𝑛[(31−27)/(32−26)]

Dalam praktikum pompa kalor bagian HE di laboratorium T.Energi:


Th1 =320C (TF3) Th2 =310C (TF4)
Tc1 =260C (TF7) Tc2 =270C (TF8)

- Menghitung laju perpindahan panas:


o Berdasarkan pipa dalam:
q = Ui x Ai x ∆tLMTD
= 1.2009 x 0,131968 x4.932= 0.781721376 W
EVAPORATOR
 Data no. 1
Terjadi perpindahan panas antar udara yang melalui permukaan pipa-pipa dengan R-12
cair yang melalui pipa dalam
 Untuk udara yang melalui permukaan pipa-pipa (“o”)
Menghitung ℎ𝑜
𝑇𝐴1 +𝑇𝐴3 27+27
Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 27℃ = 300 K
2 2

ρu = 1,1774 Kg/m3
∆p = 9 mm H2O x6 = 54 Pascal
mU = 0,083 (ρU x ∆p)0,05.........(1)
mu = ρ x ¼x π do x v................(2)
(1) (2)
0,083 (ρU x ∆p)0,5 = ρu x ¼x π (do)2 x v
0,083 (1,1774 Kg/m3 x54 Pa)0,5 = 1,1774 Kg/m3x ¼ x 3,14 x (0,4 m)2 x v
0.6618(kg/m2s) = 0,1479 (kg/m) x v
0.6618
V = 0,1479 = 4,4732 m/s

ℎ𝑜 =38 𝑉 0,5
Dengan V = Kecepatan udara, m/s

ℎ𝑜 =38 𝑉 0,5
= 38(4,4732 )0,5
= 80,3697

 Untuk R-12 cair yang melalui pipa dalam (“i”)


Disini R-12 cair mengalami perubahan fasa dari air ke uap (Evaporasi)
Persamaan empirik evaporasi :
𝑇𝐹6 +𝑇𝐹7 17+26
Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 21,5℃ = 294 K
2 2

𝑘𝑣3 ⍴𝑣 (⍴𝑙 −⍴𝑣 )𝑔(ℎ𝑓𝑔 +0,4𝑐𝑝𝑣 ∆𝑇𝑥


ℎ𝑖 =0,62( )
𝑑𝑖𝜇𝑣 ∆𝑇𝑥

Dengan : 𝜌l = 1323,5 kg/𝑚3


𝜌v = 33,49 kg/𝑚3
g = 9,81 m/𝑠 2
Cpv = 586.32 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶
𝜇v = 1.21𝑥10−5 kg/m.s
kv = 9.498𝑥 10−3 W/ m°𝐶
di = 0,02 m
hfg = 141,4 x 103 J/kg
Cpl = 1256.4 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶
Dengan: 𝐴𝑖 = π 𝑑𝑖 𝐿 = 3,14x0,02x0.4 = 0,02512 𝑚2

𝐴𝑜 = π 𝑑𝑜 𝐿 = 3,14x.0.2x.0,4 = 0,2512 𝑚2

Menghitung ∆Tx

𝑞
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝐴
𝜌𝑙 𝑥 𝐶𝑃𝑙 𝑥 𝐹1 𝑥 (𝑇𝐹7 − 𝑇𝐹6 )
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝐴
2,2 𝑥 10−3
1323,5 𝑥 1256.4 𝑥 𝑥 (26−17)
3,14
60
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝑥 0,022
4

548.738982
= ∆Tx 3,96
3,141592 𝑥 10−4

∆Tx = 37.6979
Menghitung ℎ𝑖
𝑘𝑣3 ⍴𝑣 (⍴𝑙 −⍴𝑣 )𝑔(ℎ𝑓𝑔 +0,4𝑐𝑝𝑣 ∆𝑇𝑥) 1/4
ℎ𝑖 =0,62( )
𝑑𝜇𝑣 ∆𝑇𝑥

(9,498 𝑥 10−3 )3 𝑥 33,49(1323.5 −33,49)𝑥9,8𝑥(141.4 x 103 +0,4𝑥586,32x37.6979) 1/4


= 0,62( )
0,02𝑥1.21𝑥10−5 𝑥37.6979
= 172.3707328

 Setelah diperoleh ℎ𝑖 dan ℎ𝑜 , selanjutnya menghitung U

U berdasarkan pipa dalam :

1
𝑈𝑖 = 𝑟
𝐴𝑖 ln( 𝑜 )
1 𝑟𝑖 𝐴 1
+ + 𝑖
ℎ𝑖 2𝜋𝑘𝐿 𝐴𝑂 ℎ𝑜

1
= 0,1
1 3.14𝑥0,02𝑥0.4𝑥ln( ) 0,02 𝑥 1
0,01
+ +
172.37 2 𝑥 3,14 𝑥 399.476378 𝑥 0,4 0.2 𝑥 90.82611239
= 143.6757124

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (27−(17))−(27−26)
∆tLMTD = 𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] = = 3.908650337
𝑙𝑛[(27−(17))/(27−26)]

Dalam praktikum pompa kalor di Labolatorium T. Energi:


Th1 = 270C (TA3) Th2 = 270C (TA1)
Tc1 = 260C (TF7) Tc2 = 170C (TF6)

Menghitung laju perpindahan panas :

o U berdasarkan pipa dalam:

q = 𝑈𝑖 𝑥 𝐴𝑖 𝑥 ∆𝑡𝐿𝑀𝑇𝐷
= 143.6757124𝑥 0,02512𝑥 3.908650337
= 14.10684242 W

VI. Perhitungan Data Menit Ke-9

 Data no. 2
1. Perhitungan pada Kondensor (tipe Shell and Tube)
Di dalam Kondensor terjadi perpindahan panas antara air yang melalui pipa-pipa
(tube) dengan R-12 yang melalui selongsong (shell).
- Untuk Air yang melalui pipa-pipa (inside “i”)
L= 0,7m do=0,02m
di= 0,02m K tembaga= 393,25 W/mK
𝑇𝑤7 + 𝑇𝑤8 27+28
m. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 27,5 ℃
2 2

n. Mencari sifat-sifat termodinamik pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

Sifat-sifat Teermodinamik untuk air pada T = 27,5 ℃


𝜌 = 995,665 𝑘𝑔/𝑚3 𝜇 = 8,458 𝑥 10−4 Kg/ms

𝑘 = 0,615 𝑊/𝑚. º𝐶 𝐶𝑝 = 4178 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶

Pr = 5,74
o. Menghitung bilangan Re
𝐹 9𝑥10−3 𝑚3 /60𝑠
𝑣=1 2 = 1 = 0,477465 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑖 𝑥 3,14 𝑥 0,022
4 4
Maka :
ρ𝑑𝑖 v 995,665 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,02 𝑚 x 0,477465𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = = = 11241,31 (aliran
µ 8,458 𝑥 10−4 Kg/𝑚𝑠
turbulen)

p. Memilih persamaan empirik berasarkan kisaran harga bilangan Re


karena turbulen menggunakan persamaan (3.1)
𝑁𝑢 = 0,023 𝑥 𝑅𝑒 0,8 𝑥 𝑃𝑟 0,4
= 0,023 𝑥 11241,310,8 𝑥 5,740,4
= 80,527855
ℎ𝑖 𝑥 𝑑𝑖
q. Menghitung koefisien perpindahan panas dari 𝑁𝑛𝑢 = 𝑘
ℎ𝑖 𝑥 𝑑𝑖
𝑁𝑛𝑢 =
𝑘
ℎ𝑖 𝑥 0,02
80,527855 =
0,615
49.52463 = ℎ𝑖 𝑥 0,02
ℎ𝑖 = 2476.231541 𝑊/𝑚2 ℃

r. Diperoleh harga ℎ𝑖 = 2476.231541 𝑊/𝑚2 ℃

- Untuk R-12 yang melalui selongsong(outside “o” )


Disini R-12 mengalami perubahan fasa, sehingga perhitungan
koefisien perpindahan panas (h) langsung menggunakan persamaan empirik
untuk kondensasi pada pipa yang dipasang horizontal.

1/4
𝑔 𝑥 𝜌𝑙(𝜌𝑙−𝜌𝑣)ℎ𝑓𝑔𝑘𝑙3
ho = 0,75 ( )
𝜇𝑙(𝑇𝑔−𝑇𝑤)𝑁𝑑𝑜
Dengan:
𝑇 +𝑇 125+32
𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑓2 2 𝑓3 = = 78.5 ℃ = 173,3 ºF = 351.5 K
2
3
𝜌l = 1071 kg/𝑚
𝜌v = 139.5 kg/𝑚3
g = 9,81 m/𝑠 2
𝜇l = 0.000207 kg/m.s
kl = 0,067216 W/ m°𝐶
hfg = 96,25 x 103 J/kg
Cpl = 1222.89 J/KgºC
Dengan Ai = π di L = 3,14 x 0,02 x 0,7 = 0.04396m2
Ao = π do L = 3,14 x 0,2 x 0,7 = 0.4396m2

maka:
1⁄
9,81 ×1071 (1071−139,5)×96,25×1000 (0,067216)3 4
ho = 0,75( ) = 675.5054704
0,000207×3×3,5×0,2

- Setelah diperoleh hi dan ho, selanjutnya menghitung U


U berdasarkan pipa dalam:
1
Ui = ro
Ai ln( )
1 ri Ai 1
+ +
hi 2πkL Ao ho
1
= 0,1
1 0,04396 ln( ) 0,02
0,01
+ +
2476.91 2 x 3,14 x 393.4 x 0,7 0,2 x 675,05
= 1573,858

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (32−28)−(125−27)
∆tLMTD = 𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] = = 29,38718 oC
𝑙𝑛[(32−28)/(125−27)]

Dalam praktikum pompa kalor di Labolatorium T. Energi:


Th1 =125 oC (TF2) Th2 =32 oC (TF3)
o
Tc1 =27 C (TW7) Tc2 =28 oC (TW8)

- Menghitung laju perpindahan panas:


o Berdasarkan pipa dalam:
q = Ui x Ai x ∆tLMTD
= 1573,858520461x 0,04396 x 29,38718 = 2033,205924 W

2. Perpindahan panas pada HE (tipe Double Pipe)


Terjadi perpindahan panas antara R-12 cair yang melalui pipa dalam dengan R-12 uap
yang melalui annulus.
di=0,07m L=0.6m
do=0.1 m Ktembaga=398.803W/mK
- Untuk R-12 cair melalui pipa dalam(“i”)
𝑇 +𝑇 32 + 31
i. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐹3 2 𝐹4 = = 31,5℃ = 88,7 ºF
2

j. Mencari sifat-sifat termodinamik pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 31,5 ℃


𝜌𝑙 = 1286,45 𝑘𝑔/𝑚3
𝜇𝑙 = 1,95𝑥10−4 𝐾𝑔/𝑚𝑠
𝑘𝑙 = 0,0855 𝑊/𝑚𝐾
Dengan Ai = 𝜋 𝑑𝑖 𝐿 = 3,14 x 0,07 x 0,6 = 0,1319468m2
Ao = 𝜋 𝑑𝑜 𝐿 = 3,14 x 0,1 x 0,6 = 0,1884

k. Menghitung bilangan Re
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐹1 = 2,2 𝑥 10−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3.667 𝑥10−5 𝑚3 /𝑠
𝐹 3.667 𝑥10−5
𝑣=1 2 = 1 = 9.5276𝑥10−3 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑖 𝑥 3,14 𝑥 0,072
4 4
Maka :
𝜌𝑙 𝑑𝑙 𝑣𝑙 1286,45 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,07 𝑚 𝑥 9.5276𝑥10−3 𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = = = 4399.87
𝜇𝑙 1,95𝑥10−4 𝑘𝑔/𝑚𝑠
𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑢𝑙𝑒𝑚 𝑛 = 0.3(𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑎𝑛)

l. Menghitung Nud
Nud = 0,023 x Re0,8 x Prn
= 0,023 x (4399.87)0,8 x (2,77075)0,3
= 25,66
Diperoleh harga koefisien perpindahan panas
𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑙
ℎ𝑖 =
𝑑𝑖
25.2 𝑥 0,0855
ℎ𝑖 = = 31,34
0,07

- Untuk R-12 uap melalui annulus (“o”)


𝑇 +𝑇 26+27
a. Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐹7 2 𝐹8 = 2 = 26,5℃ = 79,7ºF
b. Mencari sifat-sifat termodinamika pada 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 26,5℃
𝜌𝑣 = 38,34 𝑘𝑔/𝑚3
𝜇𝑣 = 1.26𝑥 10−5 𝐾𝑔/𝑚𝑠
𝑘𝑣 = 9,775 𝑥 10−3 𝑊/𝑚º𝐶
𝐶𝑝𝑣 = 590.508 𝐽/𝐾𝑔 𝐾
𝐶𝑝𝑣 𝑥 𝜇𝑣 590.508 𝑥 1.26𝑥10−5
𝑃𝑟𝑣 = = = 0.761
𝑘𝑣 9,775 𝑥 10−3

c. Menghitung bilangan Re
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐹1 = 2,2 𝑥 10−3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 3.666667 𝑥10−5 𝑚3 /𝑠
𝐹 3.666667 𝑥10−5
𝑣=1 = 1 = 4,66854 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
𝜋𝑑𝑜 2 𝑥 3,14 𝑥 0,12
4 4

Maka:
𝜌𝑣 𝑑𝑜 𝑣 38,34 𝑘𝑔/𝑚3 𝑥 0,1𝑚 𝑥 4.66854 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
𝑅𝑒 = =
𝜇 1.26𝑋10−5 𝐾𝑔/𝑚𝑠
= 1420.57

h. Menghitung koefisien perpindahan panas


𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑣
ℎ𝑜 =
𝑑𝑜
 Menghitung Nud
0,0668𝑥(𝑑𝑜⁄𝐿 )𝑥𝑅𝑒𝑥𝑃𝑟
Nud= 3.66 +
1+0,04{(𝑑𝑜⁄𝐿)𝑥𝑅𝑒𝑥𝑃𝑟}2/3
0,0668𝑥(0,1⁄0,6)𝑥1420.571𝑥0.761
= 3.66 +
1+0,04{(0,1⁄0,6)𝑥1420.57𝑋0.761}2/3
= 8.948
𝑁𝑢𝑑 𝑥 𝑘𝑣
ℎ𝑜 =
𝑑𝑜
8.948 𝑥 9,775 𝑥 10−3
ℎ𝑜 = = 0.8747
0,1

i. Diperoleh harga ℎ𝑜 = 0,8747 𝑊/𝑚2 ℃

- Setelah diperoleh hi dan ho, selanjutnya menghitung U


U berdasarkan pipa dalam:
1
𝑈𝑖 =
𝐴 𝑟𝑜
1 𝑖 𝑙𝑛( ) 𝐴 1
𝑟𝑖
+ + 𝑖
ℎ𝑖 2𝜋𝑘𝐿 𝐴𝑜 ℎ𝑜
1
= 0,05 = 1,2009
1 3.14x0.07x0.6 ln( ) 3.14x0.07x0.6 x 1
0,035
+ +
30.862 2 𝑥 3,14 𝑥 398,803 𝑥 0,6 3.14x0.07x0.1 x 0,8747

(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (31−27)−(32−26)
∆tLMTD = = = 4.932 0C
𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] 𝑙𝑛[(31−27)/(32−26)]

Dalam praktikum pompa kalor bagian HE di laboratorium T.Energi:


Th1 =320C (TF3) Th2 =310C (TF4)
Tc1 =260C (TF7) Tc2 =270C (TF8)

- Menghitung laju perpindahan panas:


o Berdasarkan pipa dalam:
q = Ui x Ai x ∆tLMTD
= 1.2009 x 0,131968 x4.932= 0.781721376 W

EVAPORATOR
 Data no. 1
Terjadi perpindahan panas antar udara yang melalui permukaan pipa-pipa dengan R-12
cair yang melalui pipa dalam
 Untuk udara yang melalui permukaan pipa-pipa (“o”)
Menghitung ℎ𝑜
𝑇𝐴1 +𝑇𝐴3 27+27
Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 27℃ = 300 K
2 2

ρu = 1,1774 Kg/m3
∆p = 9 mm H2O x6 = 54 Pascal
mU = 0,083 (ρU x ∆p)0,05.........(1)
mu = ρ x ¼x π do x v................(2)
(1) (2)
0,083 (ρU x ∆p)0,5 = ρu x ¼x π (do)2 x v
0,083 (1,1774 Kg/m3 x54 Pa)0,5 = 1,1774 Kg/m3x ¼ x 3,14 x (0,4 m)2 x v
0.6618(kg/m2s) = 0,1479 (kg/m) x v

0.6618
V = 0,1479 = 4,4732 m/s

ℎ𝑜 =38 𝑉 0,5
Dengan V = Kecepatan udara, m/s

ℎ𝑜 =38 𝑉 0,5
= 38(4,4732 )0,5
= 80,3697

 Untuk R-12 cair yang melalui pipa dalam (“i”)


Disini R-12 cair mengalami perubahan fasa dari air ke uap (Evaporasi)
Persamaan empirik evaporasi :
𝑇𝐹6 +𝑇𝐹7 17+26
Menghitung 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 21,5℃ = 294 K
2 2

𝑘𝑣3 ⍴𝑣 (⍴𝑙 −⍴𝑣 )𝑔(ℎ𝑓𝑔 +0,4𝑐𝑝𝑣 ∆𝑇𝑥


ℎ𝑖 =0,62( )
𝑑𝑖𝜇𝑣 ∆𝑇𝑥
Dengan : 𝜌l = 1323,5 kg/𝑚3
𝜌v = 33,49 kg/𝑚3
g = 9,81 m/𝑠 2
Cpv = 586.32 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶
𝜇v = 1.21𝑥10−5 kg/m.s
kv = 9.498𝑥 10−3 W/ m°𝐶
di = 0,02 m
hfg = 141,4 x 103 J/kg
Cpl = 1256.4 𝐽/𝐾𝑔. º𝐶
Dengan: 𝐴𝑖 = π 𝑑𝑖 𝐿 = 3,14x0,02x0.4 = 0,02512 𝑚2

𝐴𝑜 = π 𝑑𝑜 𝐿 = 3,14x.0.2x.0,4 = 0,2512 𝑚2

Menghitung ∆Tx

𝑞
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝐴
𝜌𝑙 𝑥 𝐶𝑃𝑙 𝑥 𝐹1 𝑥 (𝑇𝐹7 − 𝑇𝐹6 )
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝐴
2,2 𝑥 10−3
1323,5 𝑥 1256.4 𝑥 𝑥 (26−17)
3,14
60
= 2,53 ∆Tx 3,96
𝑥 0,022
4

548.738982
= ∆Tx 3,96
3,141592 𝑥 10−4

∆Tx = 37.6979
Menghitung ℎ𝑖
𝑘𝑣3 ⍴𝑣 (⍴𝑙 −⍴𝑣 )𝑔(ℎ𝑓𝑔 +0,4𝑐𝑝𝑣 ∆𝑇𝑥) 1/4
ℎ𝑖 =0,62( 𝑑𝜇𝑣 ∆𝑇𝑥
)

(9,498 𝑥 10−3 )3 𝑥 33,49(1323.5 −33,49)𝑥9,8𝑥(141.4 x 103 +0,4𝑥586,32x37.6979) 1/4


= 0,62( )
0,02𝑥1.21𝑥10−5 𝑥37.6979
= 172.3707328

 Setelah diperoleh ℎ𝑖 dan ℎ𝑜 , selanjutnya menghitung U

U berdasarkan pipa dalam :

1
𝑈𝑖 = 𝑟
𝐴𝑖 ln( 𝑜 )
1 𝑟𝑖 𝐴 1
+ + 𝑖
ℎ𝑖 2𝜋𝑘𝐿 𝐴𝑂 ℎ𝑜

1
= 0,1
1 3.14𝑥0,02𝑥0.4𝑥ln( ) 0,02 𝑥 1
0,01
+ +
172.37 2 𝑥 3,14 𝑥 399.476378 𝑥 0,4 0.2 𝑥 90.82611239
= 143.6757124
(Th2−Tc2)−(Th1−Tc1) (27−(17))−(27−26)
∆tLMTD = 𝑙𝑛[(Th2−Tc2)/(Th1−Tc1)] = = 3.908650337
𝑙𝑛[(27−(17))/(27−26)]

Dalam praktikum pompa kalor di Labolatorium T. Energi:


Th1 = 270C (TA3) Th2 = 270C (TA1)
0
Tc1 = 26 C (TF7) Tc2 = 170C (TF6)

Menghitung laju perpindahan panas :

o U berdasarkan pipa dalam:

q = 𝑈𝑖 𝑥 𝐴𝑖 𝑥 ∆𝑡𝐿𝑀𝑇𝐷
= 143.6757124𝑥 0,02512𝑥 3.908650337
= 14.10684242 W
Pembahasan
Pada praktikum perpindahan panas konveksi ini, kita menggunakan alat Heat Pump.
Pengambilan data dan perhitungan didapat dari komponen-kompenen utama alat pemindah panas
pada Heat Pump, yaitu kondensor, heat exchanger dan evaporator. Tujuan dari praktikum ini adalah
menganalisa dan menghitung konveksi pada sistem Heat Pump. Fluida kerja yang digunakan adalah
air dan R-12 cair serta R-12 uap.
Pada kondensor, fluida yang berperan adalah air dan R-12 uap. Berdasarkan data yang
diperoleh, temperatur R-12 setelah keluar dari kondensor (𝑇𝑓3 ) rata- rata mengalami penurunan dan
air yang keluar dari kondensor meningkat temperaturnya (air menyerap panas dari R-12 uap) . Hal ini
sesuai dengan fungsi kondesor untuk mengondensasikan R-12 uap menjadi R-12 cair, sehingga
membuat air yang keluar dari kondensor meningkat temperaturnya. Proses konveksi yang terjadi
termasuk jenis konveksi paksa karena ada flow fluida. Pada perhitungan bilangan Reynolds rata-rata
diperoleh lebih dari 10.000 maka jenis alirannya termasuk aliran turbulen. Nilai bilangan Nusselt
dapat diperoleh dari persamaan turbulen sebesar 80,527855. Dengan demikian, akibat proses
konveksi ini diperoleh harga koefisien perpindahan panas sebesar 2476,231541 𝑊/𝑚2 ℃
Untuk R-12 yang melalui selongsong, ditahap ini fluida mengalami perubahan fasa.
Berdasarkan data hasil praktikum, dapat dihitung nilai ℎ𝑜 sebesar (705,444), (680, 083), (675,505)
𝑊/𝑚2 ℃ pada masing-masing perhitungan anggota dan menggunakan persamaan empirik untuk
kondensasi pada pipa yang dipasang horizontal.
Heat exchanger adalah tempat perpapasan antara R-12 cair jenuh dari kondensor dengan R-12
uap dari evaporator dan dsini juga terjadi perpindahan panas. R-12 uap yang menuju kompresor
meningkat temperaturnya setelah melewati HE, dari data yang kami dapat tempeaturnya menjadi 26
℃ (𝑇𝑓8 ) karena menyerap panas dari R-12cair jenuh yang menuju evaporator, dan temperatur R-12
cair jenuh yang menuju evaporator menurun. Harga koefisien perpindahan panas pada HE didapat
sebesar 0,8747 𝑊/𝑚2 ℃ sama untuk ketiga perhitungan, berdasarkan rata-rata bilangan Reynold
yang didapat lebiha dari 4000 dimana alirannya berupa aliran turbulen.
Pada evaporator, terjadi perpindahan panas antara fluida R-12 cair yang melalui pipa dalam
dengan udara yang melalui permukaan pipa. Fungsi evaporator disini adalah untuk memberikan
panas/menguapkan R-12 cair sehingga R-12 yang keluar dari evaporator mengalami peningkatan
temperatur.
Kesimpulan

Pada praktikum kali ini yang dapat kami simpulkan adalah :

1. Nilai laju perpindahan panas kondensor adalah yang paling besar akibat kondensor
membuang panas dari temperatur keluaran evaporator.
2. Nilai laju perpindahan panas HE sangat kecil karena hanya sebagai perantara
tergantung dari apakah fluida kerja keluar dari evaporator atau keluar dari kondensor.
Fluida kerja dari kondensor mengalami pendinginan lanjut dan fluida kerja dari
evaporator mengalami pemanasan lanjut
3. Nilai laju perpindahan panas evaporator tidak jauh berbeda dengan HE. Hal ini
disebabkan fluida kerja mengalami penguapan yang diakibatkan oleh kenaikan
temperatur keluaran dari HE.
LAPORAN PRAKTIKUM PERPINDAHAN PANAS
“KONVEKSI”
tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah perpindahan panas semester ganjil

Disusun Oleh :
Syafiq Ahmad Rahmadhani (141711057)
Taufik Tanjil Muharam (141711058)
Usep Nurhidayat.Trijanuar (141711060)
Wira Agung Mochamad (141711061)

Dosen Pembimbing :
SRI WURYANTI, Ir.,M.Si
T. Konversi Energi – 2B

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERS ENERGI
POLITEKIK NEGERI BANDUNG
2016

Anda mungkin juga menyukai