Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

Asidosis Laktat pada Ketoasidosis Diabetik Berat


di Instalasi Perawatan Intensif
Rina Lizza Roostati,* Joseph Rusli**
*Instalasi Perawatan Intensif RS Immanuel, Bandung
**Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Universitas Kristen Maranatha/ RS Immanuel, Bandung, Indonesia

ABSTRAK
Pendahuluan: sidosis laktat me upakan komplikasi an a an te adi pada pasien k itis an men alami ketoasidosis diabetik K D . Kasus:
Seo an p ia 76 tahun masuk ke IC den an a al napas dan henti antun . asien didia nosis den an pen akit b onkopneumonia bilate al dan
diabetes melitus tidak te kont ol. Setelah esusitasi antun pa u si kulasi spontan pasien dapat kembali. eme iksaan klinis dan labo ato ium
pasien menun ukkan kondisi be at aitu asidosis laktat pada K D s ok tahap keempat dise tai an uan elekt olit be at. Setelah D Early
Goal-directed Treatment klinis stabil pada ha i keti a dan kada laktat tu un be makna 2 7 mmol/ . Ringkasan: sidosis laktat dapat te adi
pada pasien k itis K D akibat hipope usi a in an dan an uan metabolisme lukosa. ada umumn a pasien den an hipe laktatemia be at
asidosis s ok tahap keempat sepsis dan iwa at henti antun a an be tahan hidup. Namun den an penatalaksanaan te a ah pasien be hasil
be tahan dan kada laktat tu un be makna. Kada laktat dalam da ah dapat di unakan seba ai pa amete kebe hasilan te api pasien sakit k itis.

Kata kunci: sidosis laktat ketoasidosis diabetik pasien k itis esusitasi

ABSTRACT
Background: actic acidosis is a a e but li e-th eatenin complication in c itical diabetic ketoacidosis DK patients.1 Case: 76- o man was
admitted to IC because o espi ato dist ess and ca diac a est. he dia noses we e bilate al b onchopneumonia and uncont olled diabetes
mellitus. te esuscitation patient eached SC state. Clinical and labo ato indin s showed lactic acidosis in DK ou th sta e o shock
and seve e elect ol te imbalance. te D a l oal-di ected eatment to stabili e his hemod namic state patient su vived lactate level
showed si ni icant eduction 2.7 mmol/ on the thi d da . Conclusion: actic acidosis can occu in c iticall diabetic ketoacidosis patients
because o tissue h pope usion and lucose metabolism diso de . In ene al patients with seve e h pe lactatemia acidosis shock ou th
sta e sepsis and histo o ca diac a est a el su vive. oweve with the app op iate mana ement patients can su vive and lactate levels
d opped si ni icantl . actate level can be used as t eatment pa amete in c iticall ill patients. Rina Lizza Roostati, Joseph Rusli. Lactic Acidosis
in Severe Diabetic Ketoacidosis in Critically Ill Patients

Keywords: C iticall ill patients diabetic ketoacidosis lactic acidosis esuscitation

PENDAHULUAN aktat dapat dip oduksi oleh semua sel asidosis . in kat p asam te tentu aitu
Ketoasidosis diabetik K D me upakan tubuh2 se umlah ku an lebih 1400 mmol 6 6 hin a maksimal 6 0 akan men hambat
salah satu komplikasi akut diabetes melitus pe ha i dan dibe sihkan oleh in al dan hati ke a kanal N Na+/H+exchanger di
baik tipe 1 maupun tipe 2. Sekita 0 K D 10-20 .3 e dapat dua enis asam laktat memb an sel an un sin a men atu p
7

dicetuskan oleh kondisi in eksi in a k mioka d an dip oduksi tubuh aitu asam laktat tipe int aselule den an ca a memasukkan ion
akut pank eatitis akut pen unaan obat dan asam laktat tipe .4 5 sam laktat tipe Na+ dan men elua kan ion +. pabila ke a
ste oid men hentikan atau men u an i dosis dihasilkan oleh tubuh saat te adi hipoksia N dihambat tekanan osmosis int aselule
insulin sedan kan pada sekita 20 K D tidak a in an misaln a saat s ok sepsis atau asma menin kat an akan diikuti den an
ditemukan akto pencetus.6 b onkiale be at. ubuh memp oduksi asam masukn a ai ke dalam sel men ebabkan sel
laktat tipe misaln a ka ena obat met o min hipope usi dan hancu . leh ka ena itu laktat
sidosis laktat me upakan kondisi asidosis pen akit 6 D atau pada ketoasidosis men adi indikato pe usi a in an dan tin kat
metabolik an ditandai oleh anion gap tin i diabetik. aktat me upakan sisa p oduk survival pende ita k itis.
lebih da i 16 mmol/ p endah di bawah anae obik sehin a diindikasikan seba ai
7 35 ion bika bonat C 3- endah di bawah petanda be atn a pen akit pasien k itis. Satu Selain laktat asidosis u a be kaitan den an
10 mmol/ dan kada asam laktat tin i mol lukosa an dimetabolisme seca a kada kalium dalam da ah. p asam
dalam da ah lebih da i 5 mmol/ .2 3 anae obik men hasilkan 2 mol laktat.4 aktat men ebabkan kalium be mi asi ke lua
men ebabkan p ekst aselule men adi asam sel sehin a kada kalium ekst aselule

Alamat Korespondensi email: rinalizza@gmail.com, josephrusli@yahoo.com

CDK-242/ vol. 43 no. 7 th. 2016 519


LAPORAN KASUS

menin kat. Kada kalium 5 1-6 0 m / sel men adi anae obik sehin a kada vasodilato . Jika satu asi oksi en vena sent al
disebut hipe kalemia in an kada 6 1-7 0 laktat menin kat. ada tahap kompensasi Scv 2 70 dilakukan ko eksi hematok it
m / disebut hipe kalemia sedan kada dan tahap pe bu ukan muncul e ala klinis hin a 30 . Jika C dan hematok it
di atas 7 0 m / disebut hipe kalemia be upa hipotensi takika dia oli ou ia hin a telah optimal namun Scv 2 masih 70
be at. Kada kalium an tin i selan utn a anu ia dan penu unan kesada an. ada tahap maka dipe lukan inot opik. Jika Scv 2 70
akan menekan un si pompa Na+/K+ di akhi te adi ke usakan multio an an namun belum ada pe baikan maka dipe lukan
memb an sel miosit antun sehin a ion Na+ i eve sibel dan mulai te adi kematian tin kat bantuan mesin napas Gambar 2 .11
int aselule menumpuk an akan mena ik selule . ila te adi henti antun maka se e a
ai men ebabkan miosit memben kak dan dilakukan esusitasi antun pa u hin a Tabel 1. insip pen obatan K D3 6
lambat laun hancu . emben kakan sel miosit kembalin a un si si kulasi spontan pasca-
Prinsip Pengobatan KAD
men ebabkan be ku an n a kont aksi miosit esusitasi Return of Spontaneous Circulation/
dikenal den an ka diople ia. 9 SC . SC te capai bila didapatkan semua Cai an Sesuai p otokol tatalaksana D Early
tanda si kulasi spontan aitu napas spontan Goal-directed Treatment

e leks batuk pe e akan te aban a nadi lekt olit Ko eksi hipe kalemia den an insulin I
ek ka diople ia u a disebabkan oleh
10 unit dalam 15-30 menit bila pe lu
hipokalsemia. Sepsis pada pasien k itis dan te uku n a tekanan da ah. Selan utn a dalam dekst osa 40 50 m dan nat ium
men ebabkan espons in lamasi te masuk dipe lukan stabilisasi hemodinamik se e a bika bonat I 1 m /k dalam 10
menit untuk mem asilitasi masukn a
be ku an n a p oduksi ho mon pa ati oid a a tidak te adi henti antun ulan an. kalium ke int aselule
asupan vitamin D an be ku an dan Ko eksi hipokalsemia den an kalsium
lukonas I 10 10 m dalam 10 menit
be ku an n a en im hid oksilase in al an ive s 2012 membuktikan bahwa tatalaksana dapat diulan bila tidak be espons
akhi n a akan men ebabkan kada kalsium D Early Goal-directed Treatment pada pembe ian kalsium pada hipe kalemia
u a dapat menstabilkan memb an
dalam da ah be ku an . Kalsium be pe an pasien s ok dapat menu unkan an ka
miosit antun
pentin dalam kont aksi otot antun mo talitas hin a 30 5 .10 11 atalaksana Insulin Se e a dimulai setelah ehid asi cai an
dan be ku an n a kalsium ekst aselule D mencakup pen esuaian beban 15-20 m /k dalam 1 am dibe i
insulin bolus 0 15 unit/k dilan utkan
men ebabkan otot antun tidak be kont aksi antun preload, afterload, dan kont aktilitas
0 1 unit/k / am hin a ta et kada
den an baik.9 ek klinis ka diople ia adalah den an oxygen delivery dan demand. otokol lukosa te capai 200m /d
te adin a s ok ka dio enik an dapat mencakup pembe ian antibiotik dalam 1-3
be akhi den an henti antun . am pe tama pada pasien an dicu i ai enatalaksanaan an tepat dan se e a
in eksi dan sistolik 90 mm setelah 20-40 be dasa kan pato isiolo i dapat menekan
S ok te ba i atas empat tahapan aitu m /k atau laktat 4 mmol/ . Dilan utkan an ka mo biditas dan mo talitas pasien k itis
tahap awal initial tahap kompensasi den an pembe ian cai an k istaloid dan koloid K D. asil an diha apkan be upa tu unn a
compensatory tahap pe bu ukan bolus 500 m tiap 30 menit untuk mencapai kada laktat te atasin a sepsis tu unn a kada
progressive dan tahap akhi atau e akte tekanan vena sent al C -12 mm . Jika kalium hemodinamik an stabil sehin a
refractory . ada tahap awal tubuh me espons tekanan a te i ata- ata 65 mm pe usi a in an dan kont aksi otot antun
s ok den an men ubah metabolisme ae obik dibe i vasop eso dan ika 90 mm dibe i dapat membaik. u unn a kada laktat dapat
men adi salah satu indikato tin kat survival
pende ita. enatalaksanaan dan pemantauan
hemodinamik pasien sebaikn a dilakukan di
uan intensi a a stabilisasi se e a te capai.

KASUS
Seo an p ia be usia 76 tahun dibawa ke
uan IC den an penu unan kesada an
a al napas dan henti antun . asien dalam
pe awatan ha i ke-4 di uan awat biasa
den an dia nosis awal b onkopneumonia
bilate al dan diabetes melitus tipe 2 tidak
te kont ol. ada pasien dilakukan tindakan
esusitasi antun pa u namun kondisi sulit
membaik pasien be kali-kali henti antun
hin a akhi n a si kulasi spontan pasien
kembali adekuat Return of Spontaneous
Circulation/ SC .

asca- esusitasi kesada an soporo-comatous


tekanan da ah 0/51 60 mm
Gambar 1. Ka diople ia: ek hipe kalemia te hadap miosit nadi takika dia 130 kali pe menit e ule

520 CDK-242/ vol. 43 no. 7 th. 2016


LAPORAN KASUS

dipantau ketat elekt olit lukosa da ah dan


analisis as da ah dicek be kala.

ada ha i kedua kesada an compos mentis


masih dalam bantuan mesin napas tekanan
da ah 112/67 2 mm nadi 10 kali
pe menit napas spontan total espi asi
19-20 kali pe menit satu asi oksi en pe i e
96-9 . Kada lukosa da ah 220-250 m /d
den an insulin drip 5-7 / am. emodinamik
pasien masih dalam dukun an vasop eso
dosis tin i aitu dobutamin 10 mc /k /
menit dan no ad enalin 0 7 mc /k /menit.

ada ha i keti a kondisi pasien be an su


membaik. ada peme iksaan labo ato ium
didapatkan kada laktat da ah tu un be makna
2 7 mmol/ kada lukosa da ah 1 0-220
m /d den an insulin drip 2-3 / am kada
nat ium dalam batas no mal 131 m /
kalium 4 7 m / analisis as da ah: p 7 3 1
pC 2 27 mm p 2 139 mm C 3 16 1
m / Sat 2 9 -9 0 mmol/ .

asien men alami a al in al akut akibat


komplikasi s ok sepsis dan s ok ka dio enik
pasca-henti antun umlah u in pasien se ak
ha i pe tama be kisa 550-700 m /24 am 0 5
m /k / am dan tidak be espons te hadap
te api meskipun hemodinamik telah stabil
oleh ka ena itu di encanakan hemodialisis.

PEMBAHASAN
sidosis laktat me upakan kondisi kada
laktat dalam da ah 5 mmol/ dise tai p
Gambar 2. Early Goal-Directed Treatment11 endah asidosis 7 35 anion gap tin i 16
mmol/ dan ion bika bonat endah 10
mmol/ . ada pasien ini didapatkan kada
pe napasan didukun mesin bantu napas analisis as da ah: p 7 009 pC 2 1 4 mm laktat da ah tin i 15 7 mmol/ p endah
mode ventilato C Continuous Mandatory p 2 1 7 mm C 3 4 6 m / Sat 2 9 6 7 009 anion gap tin i 25 4 mmol/ dan
Ventilator i 2 60 ditit asi tu un dan -26 40 mmol/ . ion bika bonat endah 4 6 mmol/ . ada
7- satu asi oksi en pe i e te capai 96-9 . pasien ini kada albumin dalam batas no mal
ada peme iksaan isik didapatkan tidak asien di esusitasi cai an a am isiolo is 1 sehin a anion gap tidak pe lu diko eksi.
anemis tu o kulit kembali lambat bun i dalam 1 am pe tama dilan utkan cai an Anion gap diuku den an umus: Na+ - Cl-
pa u tambahan onki ke in di kedua lapan umatan 1 dalam 24 am nat ium bika bonat C 3- .
pa u tidak ada men i tidak ada kelainan pada 100 m dalam 1-2 am bolus insulin 10 unit
abdomen ekst emitas din in dan tidak ada lalu drip dimulai 3-5 unit/ am tit asi sesuai asien didia nosis ketoasidosis diabetik
edema. kada lukosa da ah dobutamin drip dimulai 3 ka ena memenuhi k ite ia dia nosis K D 6
mc /k /menit dan no ad enalin drip dimulai aitu: kada lukosa 33 m 250 m
asil peme iksaan labo ato ium pasca- 0 05 mc /k /menit. ntuk mencapai p 7 009 7 35 C 3 4 6 mmol/ endah
esusitasi anta a lain: lukosa da ah 33 m 65 mm dipe lukan vasop eso dosis anion gap 25 4 mmol/ tin i .
kada laktat da ah 15 7 mmol/ leukositosis tin i aitu dobutamin 10 mc /k /menit
25. 90/m u eum 107 m /d k eatinin dan no ad enalin 0 7 mc /k /menit. Kalsium Dia nosis pasien ini adalah asidosis laktat pada
4.0 m /d hiponat emia 125 m / lukonas 1 I dilan utkan umatan 3x1 ketoasidosis diabetik den an sepsis akibat
hipe kalemia 7 3 m / hipokalsemia 7 1 I ko eksi NaCl 3 500 m untuk 24 am. b onkopneumonia bilate al seba ai pencetus.
m / albumin 3 4 /d klo ida 95 m / Kesada an hemodinamik dan umlah u in Komplikasi asidosis laktat pada pasien ini

CDK-242/ vol. 43 no. 7 th. 2016 521


LAPORAN KASUS

be upa an uan elekt olit hiponat emia


hipe kalemia be at hipokalsemia - den an
nilai albumin dalam batas no mal an uan
asam basa asidosis hipe laktatemia be at
an uan hemodinamik s ok tahap
keempat/ tahap e akte dan henti antun
se ta penu unan kesada an.

enti antun pasien ini disebabkan ban ak


akto . Kada laktat an tin i men ebabkan
pemben kakan sel sehin a pe usi a in an Gambar 3. amba an K pasien saat hipe kalemia be at 7 3 m / tampak kompleks S meleba dan
membu uk dan sel hancu . Kondisi asidosis elomban tin i
men ebabkan mi asi kalium ke ekst aselule
sehin a te adi hipe kalemia. Sepsis menekan
p oduksi ho mon pa ati oid dan espons
in lamasi men ebabkan hipokalsemia.
ipe kalemia dan hipokalsemia selan utn a
men ebabkan kont aksi otot antun
be ku an atau ka diople ia. Seca a klinis
te lihat den an te adin a s ok ka dio enik
selain s ok sepsis dan be akhi den an
henti antun . Kada laktat dipakai seba ai
indikato tin kat survival pende ita ka ena
men amba kan tin kat pe usi a in an.

enatalaksanaan pasien ini diutamakan


pada esusitasi antun pa u se e a ka ena
henti antun lalu stabilisasi hemodinamik
den an tatalaksana D Early Goal-directed
Treatment be upa pembe ian antibiotik untuk
sepsis akibat b onkopneumonia bilate al Gambar 4. amba an K pasien keesokan ha in a setelah kada kalium diko eksi 4 2 m / tampak
seba ai pencetus K D. ntibiotik be upa komplek S dan elomban dalam batas no mal
olon an -laktam dan luo okuinolon
espi ato ik dibe ikan seca a empi is hin a dan insulin untuk mem asilitiasi masukn a Kondisi klinis pasien membaik di ha i
didapatkan hasil biakan kuman 4-5 ha i kalium ke dalam sel. ipe kalemia be at pasien pe awatan IC keti a kada laktat tu un
kemudian be upa me openem 3 x 500 m ini te lihat da i amba an K an khas be makna pada ha i keti a 2 7 mmol/ .
I dan moxifloxacin 1 x 400 m I . Ko eksi aitu elomban tin i dan komplek S
cai an den an cai an k istaloid NaCl 0 9 500 meleba Gambar 3 . Gambar 4 menun ukkan emantauan men elu uh sebaikn a dilakukan
m tiap 30 menit atau 1-2 lite dalam 1 am K pasca-ko eksi kalium keesokan ha in a. di uan intensi meskipun pada kasus an
pe tama sampai didapatkan status cai an tidak meme lukan alat bantu napas ka ena
cukup. ada pasien ini belum dipasan katete ipokalsemia diko eksi ka ena be sama pe lu pemantauan hemodinamik dan
vena sent al oleh ka ena itu pembe ian cai an hipe kalemia dapat men ebabkan labo ato ium be kala dan ketat.
didasa kan pada peme iksaan klinis dan ka diople ia ko eksi den an men unakan
tanda vital. Selan utn a ka ena tekanan a te i kalsium lukonas I bolus dan umatan. RINGKASAN
ata- ata pasien 65 mm dibe ikan embe ian kalsium pada pasien hipe kalemia sidosis laktat dapat te adi pada ketoasidosis
dobutamin dan no ad enalin drip den an u a be una untuk stabilisasi memb an otot diabetik an me upakan komplikasi akut
dosis tit asi. u ukn a kont aksi antun akibat antun . diabetes melitus tipe 1 ataupun tipe 2. sidosis
ka diople ia men ebabkan dosis vasop eso laktat meme lukan penatalaksanaan se e a
ha us cukup tin i untuk mencapai 65 Kada lukosa da ah diko eksi den an insulin dan tepat sesuai pato isiolo in a ka ena dapat
mm . in a ha i keti a te capai 65 bolus dan drip hin a mencapai kada 200 men ancam n awa den an menu unkan
mm den an dosis dobutamin 10 mc /k / m /d dan untuk mence ah hipo likemia kont aktilitas otot antun dan mempen a uhi
menit dan no ad enalin 0 7 mc /k /menit. cai an di anti dekst osa. Insulin pada te api pe usi a in an. enatalaksanaan meliputi
K D bukan untuk menu unkan kada stabilisasi hemodinamik D / Early Goal-
ipe kalemia be at pe lu se e a diko eksi lukosa da ah sa a namun untuk mence ah directed Treament ko eksi elekt olit nat ium
ka ena men ebabkan henti antun be ulan . ketonemia akibat keto enesis lipolisis dan bika bonat dan insulin bila hipe kalemia
Ko eksi be upa pembe ian nat ium bika bonat lukoneo enesis.4 6 ko eksi kalsium den an kalsium lukonas .

522 CDK-242/ vol. 43 no. 7 th. 2016


LAPORAN KASUS

Insulin dipe lukan bukan han a untuk enatalaksanaan u a ha us meliputi te api be tahan hidup den an penatalaksanaan
menu unkan kada lukosa da ah melainkan pen akit pencetus. ila disebabkan in eksi an cepat dan sesuai dan kada laktat
u a menekan keto enesis lipolisis dan dibe ikan antibiotik empi is sebelum hasil diha apkan kembali no mal.
lukoneo enesis. biakan kuman didapatkan 4-5 ha i kemudian.
eskipun umumn a sulit pasien dapat

DAFTAR PUSTAKA :
1. naesthesia ducation inte net . 2006 cited 2015 June 30 . vailable om: www.anaesthesiamc .com
2. K mien J Ka na el . actic acidosis in patients with diabetes. olskie chiwum ed c n ewnet ne 2013 123 3 : 91-6
3. achoin JS eisbe S c adden C . eatment o lactic acidosis: pp op iate con usion. Jou nal o ospital edicine 2010 5 4 : 1-7
4. h K. cid-base diso de s in IC patients. lect ol te lood ess 2010 : 66-71
5. Soewondo enda to . sidosis laktat. In: u .Suda to edito . uku a a ilmu pen akit dalam. 5th ed. Jaka ta: Inte na ublishin 2009. p.1903-5.
6. Soewondo . Ketoasidosis diabetik. In: Suda to edito . uku a a ilmu pen akit dalam. 5th ed. Jaka ta: Inte na ublishin 2009. p. 1 96-9.
7. ehmanesh S Kempski . echanism o endothelial cell swellin om lactacidosis studied in vit o. m J h siol ea t Ci c h siol. 2000 279: 1512-7.
. i utani S1 l-Dadah S loch J asad S Diodato D Schuessle et al. pe kalemic ca diople ia-induced m oc te swellin and cont actile d s unction:
evention b Dia oxide. nn ho ac Su . 2006 1:154-9.
9. livei a andi C Santos C otelho Co te J aile D . odes o induced ca diac a est: pe kalemia and h pocalcemia - ite atu e eview. ev as
Ci Ca diocasc. 2014 29 3 : 432-6.
10. Chen K ohan . enatalaksanaan s ok septik. In: Suda to edito . uku a a ilmu pen akit dalam. 5th ed. Jaka ta: Inte na ublishin 2009. p. 190-2.
11. ive s Kat an i Jaehne K own S Da he Cannon C et al. a l inte ventions in seve e sepsis and septic shock: eview o the evidence one decade
late . ine va nestesiol. 2012 7 : 712-24.

CDK-242/ vol. 43 no. 7 th. 2016 523

Anda mungkin juga menyukai