Oleh:
Kelompok: 16
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang cara mengedukasi pasien pada saat
post operasi
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga dan pasien di ruang Bedah
Cempaka dapat mengerti tentang merawat pasien post operasi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah di beri penyuluhan 1×30 menit sasaran di harapkan mampu:
B. Materi Penyuluhan
Materi tentang edukasi pasien post operasi di ruang Bedah Cempaka
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Laptop
2. Leaflet
F. Sumber
G. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c. Undangan untuk peserta disampaikan 3 hari sebelum penkes
d. Tempat sudah siap 2 hari sebelum penkes
e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes
2. Evaluasi proses
a. 75 % peserta datang tepat waktu
b. Peserta memperhatikan penjelasan penyaji
c. Peserta aktif bertanya dan memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara aktif
3. Evaluasi hasil (bisa berisi pertanyaan untuk memperoleh hasil di bawah)
a. Menjelaskan pengertian mobilisasi pasien post operasi
b. Menyebutkan makan dan minum untuk pasien post operasi dalam waktu berapa
jam.
c. Menyebutkan apa yang menjadi resiko jatuh pada pasien post operasi
d. Menyebutkan apa tujuan dipasang syringe pump
e. Menyebutkan tujuan dipasang NGT, CVC, kateter, draine, nefro
MATERI PENYULUHAN
a. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan
kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan
meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa
mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan
yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah
satunya adalah berjalan kaki.
b. Managemen obat-obatan
1) Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik.
2) Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat.
3) Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama
pengobatan.
4) Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama
terutama sedatif dan tranquilisers.
5) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali
atas indikasi klinis kuat.
6) Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan.
c. Modifikasi lingkungan
1) Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk
menghindari pusing akibat suhu.
2) Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada
dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.
3) Gunakan karpet antislip di kamar mandi.
4) Perhatikan kualitas penerangan di rumah.
5) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.
6) Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu
tambahan untuk daerah tangga.
7) Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan
yang biasa untuk melintas.
8) Gunakan lantai yang tidak licin.
9) Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghin dari
tersandung.
10) Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnya
dikamar mandi.
11) Hindari penggunaan furnitur yang beroda.
d. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia, misalnya :
1) Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.
2) Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.
3) Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.
4) Hindari olahraga berlebihan.
e. Alas kaki
1) Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.
2) Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk
menjagakeseimbangan.
3) Pakai sepatu yang antislip.
-Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan.
PENGERTIAN
Drain merupakan alat yang dimasukkan kedalam luka untuk
membantu mengeluarkan cairan dari luka melalui bagian yang
terbuka pada luka. Drain terbuat dari berbagai material, antaralain
ada yang berasal selang karet dan kasa. Tanpa drain, banyak luka
akan sembuh hanya dari permukaan atau bagian atas luka saja,
sehingga cairan dapat terjebak dibagian dalam atau dibawah luka.
TUJUAN
1. Untuk membuang adanya cairan dari kulit, sehingga
menurunkan bahaya iritasi kulit.
2. Menurunkan banyaknya mikroorganisme yang ada dan
kemungkinan infeksi.
3. Mempercepat proses penyembuhan luka.