Disusun Oleh :
dr. Regina Putri
Pembiming :
dr. Purwantoro, Sp.OG
Pendamping :
dr. Utami Ratna Dewi
dr. Hj Nina Siti Hasanah
Anamnesis awal :
Keluhan utama : Nyeri kepala
Seorang wanita, G9P6A2, mengaku hamil 8 bulan, datang ke IGD RSBA, tanpa
rujukan, dengan keluhan nyeri kepala sejak 4 hari SMRS. Nyeri dirasakan hampir di seluruh
bagian kepala, nyeri tidak disertai rasa berdenyut. Keluhan nyeri kepala disertai dengan mual
dan muntah sebanyak 2x, yang baru dirasakan hari ini, sekitar 6 jam SMRS. Muntah berisi
makanan, tidak disertai darah.
OS mengaku belum merasakan adanya rasa mulas. OS juga mengaku belum ada
keluar air-air dari jalan lahir. OS masih merasakan janin bergerak aktif.
Keluhan tidak disertai dengan rasa nyeri di ulu hati, pandangan yang menjadi buram,
ataupun kejang.
OS rutin ANC ke bidan, terakhir ANC kurang lebih 1 minggu yang lalu. Dari ANC
tersebut, dikatakan bahwa tensi OS tinggi, sekitar 160an. OS disarankan untuk banyak
beristirahat di rumah dan diberikan obat penurun tekanan darah. Obat tersebut tidak rutin
diminum. OS mengaku tekanan darahnya normal sebelum hamil ini.
HPHT : lupa
Riwayat obstetrikus:
- Abortus, - - Mati
Abortus -
tidak dikuret
- Abortus, - - Mati
Abortus -
tidak dikuret
Bidan Spontan, L - Mati
9 bulan -
IUFD
Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
o Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
o Kesadaran : E4 V5 M6, Compos Mentis
o Tanda Vital
Tensi : 180/110 mmHg
Nadi : 116 kali / menit
Respirasi : 24 kali / menit
Suhu : 36°C
SpO2 : 98%
Status Generalis
o Kepala :
– Pupil : Isokor, RC +/+
– Sklera : Tidak ikterik
– Konj : Tidak anemis
o Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP tidak meningkat
o Thorax :
– Cor : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
– Pulmo : Simetris, VBS (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
o Abdomen : Cembung, NT epigastrium -, lihat status obstetrikus
o Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2”, edema tungkai +/+
Status Obstetrikus
o Abdomen :
– Cembung, TFU : 27 cm, puka, presentasi kepala, DJJ (+) 139x/menit
– His (-)
o Genital / anus :
– VT: Vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio tebal, pembukaan belum ada,
ketuban (+), kepala masih tinggi.
Pemeriksaan Penunjang
Ht 36.5 % 36 – 46
MCV 83 fL 80 – 95
MCH 30.9 Pg 27 – 31
Golongan Darah 0 --
Rhesus Positif --
Ureum 13 mg/dL 10 – 50
Diagnosis
Terapi
Rawat
IVFD RL 20 tpm
MgSO4 40 % 4 gr bolus IV pelan
Selanjutnya MgSO4 40% 6 gr dalam RL 500 cc 30 tpm, habis dalam 6 jam
Selanjutnya MgSO4 40% 10 gr dalam RL 500 cc 16 tpm, habis dalam 10 jam, ulang
dua kali.
Dexamethasone 2x2 amp IV (2 hari)
Kaltofren supp 3x1
PCT 4x2 tab PO
Metildopa 3x500 mg PO
PENDEKATAN DIAGNOSIS PREEKLAMPSIA
I. Definisi Preeklampsia
Preeklampsia adalah kelainan malfungsi endotel pembuluh darah atau vaskular
yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu,
mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang
menimbulkan terjadinya hipertensi, edema nondependen, dan dijumpai proteinuria
300mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif saat
pengambilan urin sewaktu (Brooks MD, 2011).
B. Faktor Imunologis
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada
kehamilan pertama terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen
plasenta tidak sempurna. Pada preeklampsia terjadi kompleks imun humoral
dan aktivasi komplemen. Hal ini dapat diikuti dengan terjadinya pembentukan
proteinuria.
C. Faktor Genetik
Bukti yang mendukung berperannya faktor genetik pada penderita
preeklampsia adalah peningkatan Human leukocyte antigen (HLA). Menurut
beberapa peneliti,wanita hamil yang mempunyai HLA dengan haplotipe A
23/29, B 44 dan DR 7 memiliki resiko lebih tinggi menderita preeklampsia
dan pertumbuhan janin terhambat.
D. Disfungsi Endotel
Kerusakan sel endotel vaskuler maternal memiliki peranan pada
terjadinya preeklampsia. Kerusakan endotel vaskular pada preeklampsia dapat
menyebabkan penurunan produksi prostasiklin, peningkatan aktivitas agregasi
trombosit dan fibrinolisis, kemudian diganti oleh trombin dan plasmin.
Trombin akan mengkonsumsi antitrombin III sehingga terjadi deposit fibrin.
Aktivitas trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan A2 dan serotonin
sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel.
A. Pada Ibu
Hipovolemia akibat ekstravasasi cairan intravaskular ke ekstraselular,
sehingga terjadi penurunan cardiac preload.
Tidak berfungsinya autoregulasi di otak akibat tekanan darah tinggi.
Edema retina.
Edema paru.
Perubahan fungsi dan integritas hepar.
Glomeruloendoteliosis, yaitu pembengkakan dari kapiler endotel
glomerular yang menyebabkan penurunan perfusi dan laju filtrasi ginjal.
DIC dan destruksi eritrosit.
Gangguan RAA sistem.
B. Pada Janin
Penurunan aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi
plasenta. Hal ini mengakibatkan hipovolemia, vasospasme, penurunan perfusi
uteroplasenta dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta sehingga
mortalitas janin meningkat.
VIII. Prognosis
Kriteria Eden :
◦ Koma yang lama
◦ Frekuensi nadi di atas 120 kali/menit
◦ Suhu 39,4 0 C atau lebih
◦ Tekanan darah > 200mmHg
◦ Kejang > 10kali
◦ Proteinuria 10 gram / lebih
◦ Tidak oedem, oedem menghilang
Bila tidak ada atau hanya satu kriteria di atas, preeklampsia tergolong ringan
Bila terdapat 2 gejala atau lebih, preeklampsia tergolong berat, dan prognosis
cenderung lebih buruk.