Anda di halaman 1dari 16

BANGSA DAN NEGARA

DISUSUN OLEH : Kelompok 1

Yulita Priserina : 27140001

Rohmat Afif Prasetyo : 27140003

Teknik Informatika
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
& KOMPUTER
PATI
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah mengenai “ BANGSA DAN NEGARA “.
Makalah ini disusun berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan yang
mencakup ruang lingkup pada aspek – aspek ruang lingkup tersebut, diharapkan
bagi semua orang yang membaca makalah ini, dapat menjadi terampil dan
berkarakter.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna
dalam proses belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam,
sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami
mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang salah dan kurang lengkap.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai
makalah ini, sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemuadian
hari.

Pati, Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna masyarakat, Bangsa dan Negara............................................ 3


B. Proses pembentukan bangsa dan Negara.......................................... 4
C. Proses terbentuknya Bangsa......................................................... 5
D. Proses terbentuknya Negara......................................................... 7
E. Teori terjadinya Negara.............................................................. 9
F. Bentuk-bentuk kenegaraan..........................................................10
G. Fungsi dan tujuan Negara............................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................. 13
B. Saran.................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk social, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk


hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah
tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat.
Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak
dan agama akan berkumpul bersama dalam suatu tempat akan membentuk suatu
bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu
juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk
pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti penjelasan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat.
Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan
antar masyarakat dalam bangsaa pada suatu Negara.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah yang berjudul ‘’ BANGSA DAN
NEGARA”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bias memahami tentang hakikat
bangsa dan Negara.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan maslah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Apakah makna dari masyarakat, bangsa dan Negara ?
2. Bagaimana proses pembentukan bangsa dan Negara ?
3. Bagaimana proses terbentuknya bangsa ?
4. Bangaimana proses terbentuknya Negara ?
5. Apa teori terbentuknya negara ?
6. Apa saja bentuk-bentuk kenegaraan ?
7. Apa saja fungsi dan tujuan Negara ?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui makna dari masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Untuk mengetahui proses dari pembentukan bangsa dan Negara.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya bangsa.
4. Unutk mengetahui proses terbentuknya Negara.
5. Untuk mengetahui bentuk-brntuk dari kenegaraan.
6. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Negara.
7. Untuk mengetahui penerapan kebangsaan dikalangan anak muda.
8. Untuk mengetahui sikap yang sesuai dan tidak sesuai denga prinsip patriotism
dan nasionalisme
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Masyarakat, Bangsa dan Negara

1. Makna Masyarakat

Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Meraka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang
berbeda-beda tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa,kota,daerah dan Negara.
Pada umumnya ada tiga golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan
keluarga, suami-isteri (gemeinschaft)
b. Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan/pekerjaan,
perkumpulan ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan social,
perkumpulan kesenian dan olahraga (gezelschaft)
c. Golongan yang berdasarkan hubungan tujuan/pandangan hidup atau
ideology, partai politik, perkumpulan agama, bangsa dan Negara.

2. Makna Bangsa

Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa


dan sejarahnya serta pemerintahan sendiri. Dalam kamus bahasa Indonesia,
pengertian bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena
kesatuan bahasa serta wilayah tertentu dimuka bumi.
Sejarah timbulnya bangsa-bangsa didunia berawal dari benua Eropa.
Pada akhir abad XIX, di benua Eropa timbul berbagai gerakan kebangsaan.
Gerakan tersebut mengakibatkan kerajaan-kerajaan besar di Eropa seperti
kerajaan Austria-Hongaria, Turki dan Perancis, terpecah menjadi Negara-
negara kecil. Banyaknya gerakan kebangsaan di Eropa saat itu dan
keberhasilan meraka menjadi bangsa yang merdeka, mempunyai ppengaruh
yang besar pada kehidupan Eropa maupun wilayah lain didunia.
Bangsa adalah sekelompok manusia /orang yang memiliki hal-hal berikut :
a. Cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
b. Persaan senasib sepenanggungan
c. Karakter yang sama
d. Adat istiadat atau budaya yang sama
e. Satu kasatuan wilayah
f. Terorganisir dalam satu wilayah hukum.
3. Makna Negara

Istilah Negara dari de staat (Belanda),the state (Inggris), I’ etat (Prancis),


Io stato (Italia) dan Der staat (Jerman).
Menurut bahasa Sansekerta, nagari atau Negara,berarti kota, sedangkan
menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara,
yaitu tempat tinggal. Menurut kamus umum bahasa Indonesia Negara adalah
persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas
tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan
teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas
(lembaga Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yag merupakan alat untuk mencapai
kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan
social yang mengatur,memipmpin dan mengkoordinasi masyarakat supaya
dapat hisup wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya,
Negara memiliki aparatur Negara dan wewenangnaya

B. Proses Pembentukan Bangsa - Negara

Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa Negara, yaitu model
Otordoks dan model Mutakhir.
1. Model Otordoks.
Model Otordoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu,
untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh
bangsa Yahudi berusaha mendirikan Negara Israel.
Ciri-ciri model otordoks :
a. Tidak mengalami perubahan unsure karena suatu bangsa membentuk
suatu Negara.
b. Membutuhkan waktu yang singkat saja, yaitu hanya membentuk
struktur pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultur baru.
c. Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses
integrasi nasional.
2. Model Mutakhir
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang
terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negar merupakn
sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara
Amerika Serikat pada tahun 1776.
Ciri-ciri model mutakhir :
a. Mengalami perubahan unsure karena dari banyak kolompok suku
bangsa menjadi Satu bangsa
b. Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai karena harus
mencapai kesepakatan tentang identitas cultural yang baru.
c. Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan mejadi kondisi
awal terbentuknya bangsa Negara.
d. Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tidak bias
dipisahkan dari proses untegrasi nasional.

C. Proses terbentuknya Bangsa

Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat
ditelaah lebih Lnjut mengenai proses dan unsure-unsur pembentuknya. Menurut
pengamatan Ben Anderson, ilmuan politik dari Universtas Cornel, bangsa
merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batasnya
dan berdaulat. Mengapa dikatakan seabagai komunitas pilotik yang dibayangkan ?
karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak dikenal
satu sama lain, begitupula dengan bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah
anggota atau poenduduknya hingga ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang
relative jelas. Kekuasaan dan wewenang suatu bangsa dan wilayah yang berdaulat,
merupakan dibawah wewnang kenegaraan atau Negara yang mempunyai kekuasaan
atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.
1. Factor pembentukan bangsa menurut Dasar Identitas.
a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan
suku bangsa, dearah, bahasa dan adat istiadat.
b. Sacral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan
ideology doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga
membentuk bangsa Negara.
c. Tokoh-tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan
untuk mewujudkan visi misi bangsa
d. Sejarah, sejarah dan pengalama masa lalu seperti penderitaan akibat
penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan)
e. Bhineka Tunggal Ika, yaitu factor kesdaran antar anggota masyarakata
mengenai pentingnya persatuan dn berbagai perbedaan.
f. Perkembangan ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai
kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan
masyarakat yang lain.
g. Kelembagaan, lembaga-lembaga pemerintahan dan politik
mempertemukan berbagai kepentingan dikalangan masyarakat.
2. Factor pembentukan bangsa menurut segi organisasi.
a. Negara sebagai organisasi kekuasaan
b. Negara sebagai organisasi politik
c. Negara ditinjau dari segi organisasi kesusilaan
d. Negara ditinjau dari segi intergritas antara pemerintah dan rakyat.

D. Proses terbentuknya Negara

Unsur-unsur Negara Menurut para ahli, Negara antara lain Oppenheim


Leuterpacht, Tiga unsure pokok tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rakyat atau masyarakat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara atau
menjadi penghuni Negara.
Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya denga wilayah
negara). Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau
berdomisili tetap dalam wilayah Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat
tinggal di nagara itu. Termasuk dalam golongan bukan penduduk antara lain
wisata asing yang sedang melakukan perjalanan wisata di dalam wilayah.
Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungan dengan
pemerintah negara). Werga Negara adalah mereka ynag berdasarkan hokum
merupakan anggota dari Negara (menurut Undang-undang diakui sebagai
Negara). Bukan warga Negara (orang asing) adalah mereka yang mengakui
Negara lain sebagai negaranya.
b. Wilayah/daerah, meliputi udara, darat dan perairan (perairan bukan
merupakan syarat mutlak).
Pembatasan wilayah suatu Negara sangat penting sekali karena
menangkut pelaksanaan kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk
seperti hal-hal berikut.
a. Berkuasa penuh yerhadap kekayaan yang ada didalamnya
b. Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaaranya
dalam wilayah tersebut bila tidak izin dari Negara itu.
Pembagian wilayah :
c. Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut :
1. Batas alam, Misalnya mengenai sungai,danau, pegunungan dan
lembah
2. Batas buatan, Misalnya pagar tenbok, pagar kawat berduri
3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara/selatan, bujur
timur/barat.
d. Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan,lautan dan sungai yang
berada dalam batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan batas laut
harus berpedoman kepada hokum laut internasional. Masalah laut menjadi
masalah internasional karena ada dua konsepsi yang bertentangan
yaitu sebagai berikut.
1. Res Nullius, yaitu lautan dapat dimilki oleh Negara kerena tidak ada
yang memilikinya
2. Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia,
oleh kerana itu tidak dapat dimiki oleh Negara manapun.

e. Udara
Batas wilayah idara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran
pemikiran yang dikelompokan atas dua bagian yaitu :
Aliran udara bebas, aliran udara ini dilengkapi oleh tiga macam
pendapatan yaitu :
1. Kebebasan ruang udara tanpa batas
2. Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak kusus dari Negara
kolong.
3. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona territorial dari Negara kolong
untuk dapat dialaksanakan.
Aliran kadaulatan atas udara di atas wilayah negaranya, aliran ini terbagi
kedalam tiga pendapat yaitu :
1. Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu
2. Negara kolong berdulat penuh dibatasi oleh navigasi asing
3. Nagara kolong berdaulat penuh tanpa batas.

f. Wilayah ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah
ekstrateritorial adalah wilayah dimana kapal-kapal laut yang berbendera
begara tertentu yang sedang mengangkasa diatas laut bebas dibawah
identitas Negara tertentu dan tempat atau gedung perwakilan suatu
diplomatic suatu nagara tertentu.
g. Pemerintah yang berdaulat
Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsur-unsur Negara tersebut.
Pemerintah yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut :
h. Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislative, eksekutif
dan yudikatif.
i. Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
Pemerintahan yang berkedaulatan yaitu adanya penyelenggara Negara yang
memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di Negara tersebut.
Pemerintah tersebut memiliki kadaulatan baik kedalam maupun keluar,
kedaulatan kedalam bararti Negara memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh
rakyatnya, kedaulatan keluar berarti Negara mampu mempertahankan diri
dari seranga nagera lain.

E. Teori terjadinya Negara

1. Teori hukum alam


Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa Plato
dan Aristoteles. Menurut teori hukum alam, terjadinya Negara adalah suatu
yang alamiah, bersumber dari manusia sebagai makhluk social yang memiliki
kecengderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai
kebutuhan hidupnya.
2. Teori Ketuhanan
Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama besar di dunia yaitu Islam
dan Kristen. Menurt teori ketuhanan terjadinya Negara adlah karena
kehendak Tuhan, disadari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasla dari
Tuhan dan terjadi atas kehendak Tuhan. Pemimpin dalam suatu Negara
dalah wakil Tuhan. Teori ini dikemukakan oleh Frederich Julius Stahl,
Thomas Aquinas dan Agustinus.

3. Teori perjanjian.
Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hokum alam dan
kedaulatan Tuhan. Mereka menganggap kedua teori tersebut belum mampu
menjelaskan dengan baik bagaiman terjadinya Negara. Teori ini dilahirkan
oleh pemikir-pemikir Eropa yaitu : Thomas Hobes, John Locke, J.J. Rouseau
dan Montesquieu

F. Bentuk-bentuk kenegaraan.

a. Negara kesatuan (Unitarusme)


Negara kesatuan suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, hanya ada satu
pemeribtah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. Bentuk Negara kesatuan
sebagai berikut :
1. Negara kesatuan dengan system sentralisasi, yaitu segala sesuatu
dalam Negara itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,
sedangkan daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
2. Negara kesatuan dengan system desentralisasi yaitu, pelimpahan
kesempatan dan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus rumah
tanggnya sendiri (otonomi daerah) disebut pulau daerh swantantra.
b. Negara serikat (federal)
Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan gabungan
dari beberapa Negara bagian dari Negara serikat itu. Artinya suatu Negara
yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri kemuudian
menggabungkan diri dalam sutu Negara serikat sehingga menjadi negaara
bagian yang melepaskan sebagian kekuasaannya kepada Negara serikat itu.
c. Bentuk kenegaraan lainnya.
Bentuk kenegaraan lainya di dunia antara lain sebagai berikut :
1. Negara Dominion
Negara Dominion adlah suatu Negara yang berada dibawah lindunngan
(to proctect melindungi) Negara pelindung (suzeren), biasanya soal
hubungan luar negeri dan pertahanan.
2. Negara Uni
Negara ini adalah dua atau lebih Negara yang masing-masing merdeka
dan berdaulat tetapi mempunyai satu kepala Negara yang sama.
3. Mandate dan Trust
Bentuk Negara-negara mandate dan trust diatur dan diawasi oleh dewan
perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam
operang dunia II, kemudian diatur oleh pemerintah perwalian dengan
pengawasan komisi mandate PBB di sebut Negara mandate. Sedangkan
Negara-negara yang pemerintahannya diawasi PBB disebut Negara Trust.

G. Fungsi dan Tujuan Negara.

Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi Negara
bias dibilang sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan yang
dibentuk untuk menjalankan tugas-tugasnya.
Menurut Montesquieu Negara memiliki tiga fungsi yaitu :
1. Fungsi legislative
2. Fungsi eksekutif
3. Fungsi yudikatif
Ktiga fungsi ini popular dengan sebutan Trial politika.
Sedangkan menurut Mirriam Budharjo, fungsi pokok Negara adlah sebagai berikut :
1. Nagar bertindak sebagai stabilisator. Melaksanakan penertiban untuk mencapai
tujuan bersama dan memcegah pemberontakan dalam masyarakat.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Fungsi ini dijalankan
dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.
3. Pertahanan. fungsi Negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar.
4. Menegakan keadilan. Fungsi nagara ini dilaksanakan melalui badan-badan
pengadilan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan Negara menurut para ahli :
1. Roger H. Soltau.
Tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laksi.
Tujuan Negara ialah menyisahkan keesahan dimana rakyatnya dapat
mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal.
3. Plato
Tujuan Negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makhlik social.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Meraka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda-
beda tingkatannya.
Bangsa adalah sekelompok manusia/orang memiliki cita-cita bersama yang
mengikat dan menjadi suatu kesatuan, perasaan senasib, sepenanggungan,
karakter yang sama, adat-istiadat/budaya yang sama,satu kesatuann wilayah,
terorganisir dalam satu wilayah hokum.
Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat(Belanda), the state
(Inggris), I’etat (Prancis), statum(Latin), Io stato (Italia), dan der staat(Jerman).
Menurut bahasa sansekerta, nagari ata Negara, berarti kota, sedangkan menurt
bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tampat
tinggal.
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara adalah
model Oteordoks dan model mutakhir. Unsure-unsur Negara antara lain rakyat
atau masyarakat, wilayah/daerah, meliputi udara, darat,dan perairan (perairan
bukan meruoakan syarat mutlak) dan pemerintah yang berdaulat.
Beberapa teori terjadinya begara adalah teori hukum alam, teori ketuhanan
dan teori perjanjian. Bentuk-bentuk kenagraan antara lain Negara kesatuan
(Unitarusme), dan Negara serikat (Federal). Dan bentuk kenegaraan lainya yaitu
nagara Dominion, Negara Protektorat, Negara Uni , mandate dan trust. Untuk
menerapkan semangat kebangsan pada generasi muda, diperlukan prinsip-prinsip
patriotisme dan nasionalisme. Sikap yang sesuai dengan patriotisme dan
nasionalisme adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, satia memakai
produk dalam negeri, rela berkorban demi bangsa dan Negara, bangga sebagai
bangsa dan Negara Indonesia. Mendahlukan kepentingan dan Negara di atas
kepentingan pribadi, menjaga nama baik bangsa dan Negara, berprestasi dalam
berbagi bidang untuk mengharumkan nama bangsa, dan setia kepadah bangsa dan
Negara terutama dalam menghadapi masuknya kurangan dampaknya negative
globalisasi ke Indonesia. Sikap yang tidak sesuai dengan nasionalisme dan
patriotisme antara lain egoism, eksrimisme, terorisme, primordialisme,
separatism, propinsionalisme.
B. Kritik dan Saran
Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik,namun masih banyak
memiliki kekurangan khususnya kelengkapan materi. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kelak penulis dapat membuat
makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSAKA

Wahab, A. A dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan


Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Wirano. (2009). Kewarganegaraan Indonsia: Dari Sosiologi menuju
Yuridis. Bandung: Alfabeta.
Wirano. (2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan
kuliah di Perguruan Tinggi (Edisi Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.
http://einjelfin.blogspot.com/2013/05/maklah-hakikat-bangsa-dan-
negara.html

Anda mungkin juga menyukai