Anda di halaman 1dari 4

A.

Hal – hal apa saja yang melatar belakangi penyusunan Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah ? Jelaskan !
Answer :
1. Belum adanya kepastian rumusan Cita2 dan Dasar Perjuangan Muhammadiyah. Hal ini
didasari dengan fakta bahwa :
 KH. Ahmad Dahlan ketika awal membangun Muhammadiyah adalah dengan
praktik langsung bukan dengan teori. Beliau menghayati Qur’an dan Sunnah
kemudian berkarya.
 Dengan perkembangan organisasi dan jumlah anggota, menjadikan semakin jauh
dari sumber gagasan.
2. Kehidupan Rohani Keluarga Muhammadiyah Menurun terkena Penyakit WAHN :
 Perkembangan jaman yang begitu cepat menimbulkan berbagai efek, positif
maupun negatif.
 Efek negatif antara lain: condong kepada duniawi, materialistis.
 Penyakit “Wahn” adalah “Cinta Dunia dan Takut Mati”
3. Kuatnya Pengaruh Pola Pikir dari Luar (Non Islam).
 Banyaknya cara pikir dan sikap hidup masyarakat dalam menyikapi perkembangan
jaman, membuat masyarakat sedikit demi sedikit melupakan keyakinan dan faham
ber-Muhammadiyah.
4. Dorongan disusunnya Preambule UUD ‘45.
 Berbagai kejadian yg mengiringi perumusan Pembukaan UUD ’45, diantaranya
perubahan teks dalam Piagam Jakarta, mempengaruhi ideologi bangsa dan rakyat
Indonesia termasuk anggota Muhammadiyah. Sehingga perlu segera dibuat ADM.

B. Jelaskan fungsi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah bagi persyarikatan


Muhammadiyah !
Answer :
1. Sebagai Jiwa dan Semangat Pengabdian serta Perjuangan Persyarikatan Muhammadiyah
2. Sebagai pedoman hidup warga muhammadiyah
3. Sebagai pedoman dalam menjalankan persyarikatan Muhammadiyah
4. Sebagai Ideologi dasar bagi seluruh anggota Muhammadiyah
5. Menjelaskan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah yang harus dicapai
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa,nafas dan semangat pengabdian
dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus dijadikan asas dan
pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.
C. Jelaskan pokok – pokok pikiran yang terkandung dalam Mukaddimah tersebut !
Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:
1. Pokok Pikiran Pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan
beribadah serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut : “Amma ba’du, bahwa sesungguhnya
ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk
dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk,
terutama manusia.”

2. Pokok Pikiran Kedua


Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut : “Hidup bermasyarakat itu adalah
sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas hidup manusia di dunia ini.”

3. Pokok Pikiran Ketiga


Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan
sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
(bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan
akhirat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar
sebagai berikut : “masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia
hanyalah dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong
royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu”

4. Pokok Pikiran Keempat


Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah
berbuat ihs dan islah kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut: “menjunjung tinggi
hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga adalah kewajiban mutlak bagi
tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama Islam adalah Agama
Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan
diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan
akhirat. ”

5. Pokok Pikiran Kelima


Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-
benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan
para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut : “Syahdan, untuk
menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana yang tersebut diatas,
tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang percaya kepada Allah dan Hari Kemudian,
wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadat kepada Allah dan
berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk
menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas
karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya
belaka serta mempunyai rasa tanggung jawab dihadirat Allah atas segala perbuatannya,
lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau
kesulitan yang menimpa dirinya,dengan penuh pengharapan akan perlindungan dan
pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.”

6. Pokok Pikiran Keenam


Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi.
Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yag sebaik-baiknya. Pokok
pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat
rahmat Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an” :
Q.S ALI IMRAN 104
‫عونَ أ ُ َّمةٌ ِم ْن ُك ْم َو ْلتَك ُْن ا ْل ُم ْف ِل ُحونَ ُه ُم َوأُولَئِكَ ا ْل ُم ْنك َِر ع َِن‬
ُ ‫وف َويَأ ْ ُم ُرونَ ْل َخي ِْر ا إِلَى يَ ْد‬
ِ ‫َويَ ْنه َْونَ بِا ْل َم ْع ُر‬

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar[217];
dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

7. Pokok Pikiran Ketujuh


Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka
itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai tujuan
yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin
yang di ridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran
tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut : “kesemua
itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan
mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan
ridhonya di dunia dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia,
disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan: “suatu
negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang Maha
Pengampun” Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam
dapatlah diantar ke pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah
Rahman dan Rahim.
KEMUHAMMADIYAHAN

Anggota Kelompok 14 :
Taufik Ismail
Legawa Arif Kurnia
M. Risky Bambang Wiratmoko
M. Izza Ihsan
Fadhil Fikri F

Dr. Sopa, M.Ag


Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
2019/2020

Anda mungkin juga menyukai