Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TANGERANG SELATAN
Disusun Oleh:
NPM 1302171104
Nomor Absen 16
Januari, 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, karya tulis ini dapat dikerjakan dan selesai tepat waktu. Penulisan karya tulis ini
merupakan salah satu tugas akhir mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah di
Politeknik Keuangan Negara STAN Program Studi Diploma III Akuntansi.
1) Bapak Iskandar selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah
2) Teman-teman kelas 5-08 D-III Akuntansi dan semua pihak yang telah mendukung
proses penyelesaian karya tulis ini
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan
baik teknis penulisan maupun materi yang dibahas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang membaca demi penyempurnaan pembuatan karya
tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1) Bagaimana proyek penyempurnaan manajemen keuangan dan administrasi
penerimaan pemerintah (GFMRAP)?
2) Bagaimana implementasi Treasury Reference Model(TRM) di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui bagaimana proyek penyempurnaan manajemen keuangan
dan administrasi penerimaan pemerintah (GFMRAP)
2) Untuk menganalisis implementasi Treasury Reference Model(TRM) di
Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pertanggungjawaban keuangan negara. Fungsi penganggaran (Budget
Preparation) ada pada Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Sedangkan, fungsi
pelaksanaan anggaran (Budget Execution) dan fungsi pertanggungjawaban
keuangan negara (Responsibility Accounting) ada pada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (DJPB).
6
Penelahaan dan perbaikan Treasury Model yang mengacu pada best
practices dan kekhasan pada Kementrian Keuangan. BPI bertujuan
menyelaraskan antara bisnis proses di DJA dan di DJPB sehingga
menjadi landasan untuk pelaksanaan Commercial Of The Shelf (COTS)
solution SPAN
b. Reformasi Sistem Teknologi Informasi (Information Technology)
Solusi COTS (Commercial Off The Shelf) menfasilitasi dan
mengotomasi implementasi Trasury Model. Program aplikasi berbasis
COTS adalah program aplikasi yang dibuat secara khusus oleh
perusahaan penyedia software berdasarkan ‘best practices of business
process’ pada bidang bersangkutan, sehingga program aplikasi tersebut
dapat digunakan secara umum oleh semua institusi untuk menangani
bidang bersangkutan. Di dunia keuangan, salah satu contoh COTS
adalah Oracle Finance (Orafin).
c. Tata Kelola Perubahan (Change Management & Communications)
Berperan mempersiapkan organisasi dan sumber daya manusia
untuk menerima mindset dan cara kerja baru. Kegiatan manajemen
perubahan dan komunikasi SPAN meliputi:
i. Menganalisa dampak terhadap organisasi dan SDM yang
diakibatkan oleh perubahan dalam bisnis proses dan informasi
teknologi karena diterapkannya SPAN.
ii. Mengidentifikasi tingkat kesiapan dari organisasi (DJPB, DJA
dan Pusintek) serta K/L untuk menghadapi perubahan dalam
tiap tahapan SPAN dan memastikan persiapan yang diperlukan
dilaksanakan.
iii. Meningkatkan kemampuan para change agent melalui pelatihan.
iv. Mempersiapkan strategi pengelolaan perubahan dan komunikasi
serta rencana kerja yang komprehensif.
v. Mengidentifikasi risiko perubahan dan mempersiapkan rencana
mitigasi terhadap kemungkinan risiko tersebut.
vi. Mempersiapkan pelatihan dan workshop yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan SPAN.
7
Para pemangku kepentingan/stakeholders dari SPAN adalah unit yang
termasuk dalam struktur organisasi SPAN, yaitu Menteri Keuangan, Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan/Pusintek, DJA beserta unit di bawahnya,
DJPB beserta unit di bawahnya. Selain stakeholder yang ada di dalam susunan
struktur organisasi SPAN tersebut, masih ada Satuan Kerja (SatKer), unit
eselon I lain yang terkait dengan Bagian Anggaran (BA) 999, Bank Indonesia
dan Perbankan serta pihak-pihak sebagai pengguna database SPAN. Unit yang
ada di bawah DJA, DJPB dan unit eselon I terkait BA 999 disebut sebagai
business owner, artinya mereka yang menjalankan proses bisnis sehingga
proses bisnis yang sedang dikembangkan oleh SPAN nantinya akan dijalankan
oleh masing-masing business owner tersebut.
3. Fungsi SPAN
8
4. Tujuan SPAN
5. Sasaran SPAN
7. Keunggulan SPAN
a. Integrasi data
9
Data yang ada di SPAN merupakan satu-satunya data yang digunakan untuk
berbagai kebutuhan. Data hanya dilakukan satu kali entry dan data
terkumpul secara terpusat.
b. Secara Online
Siapa pun yang memiliki akses terhadap data tersebut dapat
mengambil data tersebut dari mana pun dan kapanpun, asalkan bisa
terhubung dengan internet.
c. Penyempurnaan prosedur kerja
d. Penyempurnaan sistem aplikasi
e. Penyempurnaan organisasi, baik secara struktur maupun sumber daya
manusia (SDM)
f. Otomatisasi dan audit trail
g. Single database dan rekonsiliasi data
h. Less Paper
i. Accrual Accounting, PBB, MTEF
j. Notifikasi mailer system/alert system
k. User defined Report
8. Modul SPAN
10
d) Pengesahan DIPA format khusus
ii. Revisi DIPA
c. Manajemen komitmen (Commitment Management)
Dalam rangka SPAN, secara garis besar komitmen dibagi menjadi dua,
yaitu
i. Spesific commitment
Spesific commitment adalah komitmen yang menimbulkan
kewajiban pembayaran jalam jangka waktu tertentu. Contohnya
adalah penerbitan kontrak pengadaan barang dan jasa. Jenis
pengeluaran yang termasuk ke dalam specific commitment yaitu
sebagai berikut:
a) Pengadaan barang/jasa dengan pihak ke-3
b) Penyaluran penerusan pinjaman
c) Penyaluran Pinjaman Luar Negeri
d) Transaksi dalam rangka pembayaran dan pengesahan
menggunakanTambahan Uang Persediaan
ii. Continuing commitment
Continuing commitment adalah komitmen yang pembayarannya
berkelanjutan, tidak dibatasi jangka waktu tertentu dan didasarkan
pada adanya kontrak tersendiri. Contohnya adalah pembayaran gaji
dan tunjangan pegawai. Jenis pengeluaran yang termasuk ke dalam
specific commitment yaitu sebagai berikut:
a) Pembayaran gaji
b) Pembayaran menggunakan Uang Persediaan(UP) dan
pertanggungjawabannya (GUP)
c) Pembayaran jasa bank terkait penerusan pinjaman
d) Pembayaran jasa bank selaku bank persepsi
e) Penyaluran subsidi
f) Penyaluran transfer ke daerah
g) Pembayaran kelebihan pajak (SPM KP/KC)
h) Pembayaran imbalan bunga (SPM IB)
i) Pembayaran askes, taspen, dan taperum
11
I. Proses Pendaftaran Resume Tagihan
II. Pendaftaran Surat Perintah Membayar(SPM)
III. Persetujuan Pengujian SPM
IV. Pengelompokan Tahihan untuk Pembayaran
V. Pembayaran terhadap tagihan
a) Pembayaran Langsung
b) Pembayaran Uang Persediaan (UP)
c) Pembayaran yang berasal dari Pinjaman dan Hibah
d) Pembayaran Satuan Kerja PNBP
VI. Pengiriman Data Pembayaran ke Perbankan
e. Manajemen kas (Cash Management)
I. Pencatatan rekening baru
II. Transfer antar rekening
III. Rekonsiliasi bank secara otomatis
IV. Rekonsiliasi bank secara manual
V. Non-aktifasi rekening
VI. Perencanaan kas
f. Manajemen Penerimaan (Government Receipt)
I. Unggah penerimaan
II. Review transaksi penerimaan
III. Permintaan Laporan
g. Buku Besar dan Bagan Akun Standar (General Ledger and Chart of
Account)
Buku besar (General Ledger)
a) GL akrual
b) GL kas
Bagan Akun Standar
12
Akun 6 Klasifikasi Ekonomi
3.
Program 3+2+2 Klasifikasi Program
4.
Output 4+3 Laporan Kinerja
5.
Dana 2+1+8 Klasifijasi Dana
6.
Bank 1+4 Bank, Arus Kas
7.
Kewenangan 1 Jenis Kewenangan
8.
Lokasi 2+2 Tempat kegiatan
9.
Anggaran 1
10.
Antar 6 Due-To and Due-From
11.
Entitas
Cadangan 6
12.
h. Pelaporan (Reporting)
GL akrual akan menghasilkan laporan:
I. Laporan Operasional (LO)
II. Neraca
III. Laporan Arus Kas (LAK)
IV. Lporan Perubahan Ekuitas (LPE)
GL kas akan menghasilkan laporan:
I. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
II. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
13
dengan pelaporan. Menurut jenisnya, Satker terdiri atas 3 kelompok utama,
yaitu Satker biasa, Satker Bendahara Umum Negara (BUN), dan Satker Badan
Layanan Umum (BLU).Satker BUN tidak masuk dalam cakupan SAKTI
karena Satker BUN sudah terintegrasi dengan SPAN, kecuali untuk belanja
subsidi dan belanja lainnya.
Modul SAKTI terdiri dari:
a. Modul Administrasi
b. Modul Penganggaran
c. Modul Komitmen
d. Modul Pembayaran
e. Modul Bendahara
f. Modul Persediaan
g. Modul Aset Tetap
h. Modul General Leger dan Pelaporan
Untuk memperlancar koneksitas SAKTI dan SPAN terdapat aplikasi-
aplikasi pendukung yang bertujuan memudahkan Satker dalam mengirimkan
dan memonitor data transaksi keuangannya. Beberapa aplikasi pendukung yang
dibutuhkan antara lain:
a. Portal SPAN
Portal SPAN merupakan aplikasi berbasis web yang memfasilitasi
Satker dalam mengirim dan menerima Arsip Data Komputer (ADK) dari
atau ke SPAN. Sehingga Satker dapat menghemat waktunya untuk tidak
perlu ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
b. SPAN-SMS Service.
SPAN-SMS Service merupakan aplikasi yang dapat digunakan Satker
dalam memonitor data keuangannya. SATKER cukup mengirimkan SMS
dengan format tertentu ke SPAN-SMS Service, yang dalam waktu tidak
terlalu lama mengatahui status data keuangannya. Aplikasi Portal SPAN
dan SPAN-SMS gateway akan ditempatkan pada Kantor Pusat DJPB.
14
BAB III
SIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16