Oktober PDF
Oktober PDF
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan
rahmat-Nya, Buletin Informasi Cuaca Tahun 01 No. 10 Edisi Oktober 2019 dapat terbit.
Buletin ini berisi keadaan cuaca dan iklim di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka,
Kuningan (Ciayumajakuning) dan Sumedang bulan September 2019 dan prospek cuaca
bulan Oktober 2019.
Kebutuhan akan informasi cuaca dirasakan semakin meningkat, baik oleh masyarakat
umum, instansi swasta maupun instansi pemerintah terutama terkait dalam membuat suatu
perencanaan dan pelaksanaan program di berbagai sektor, antara lain pertanian, perkebunan,
pariwisata, transportasi dan sektor lainnya. Adanya informasi cuaca dapat lebih menunjang
kegiatan masyarakat, pemerintahan dan pembangunan untuk wilayah Jawa Barat (Jabar),
khususnya wilayah Ciayumajakuning dan Sumedang.
Pada bulan September 2019 seluruh wilayah Ciayumajakuning dan Sumedang masih
berada pada periode Musim Kemarau. Cuaca di wilayah Ciayumajakuning dan Sumedang
umumnya cerah hingga cerah berawan. Prospek cuaca untuk bulan Oktober 2019 di wilayah
Ciayumajakuning dan Sumedang secara umum adalah cerah hingga berawan, dengan potensi
hujan intensitas ringan disebagian kecil wilayah Kuningan dan Sumedang pada sore hari.
Untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi cuaca, kami Stasiun
Meteorologi Kertajati menyediakan layanan website yang bisa diakses di website
stamet.majalengka.bmkg.go.id serta layanan Facebook, Twitter dan Instagram dengan akun
bmkg_kertajati.
Terima kasih atas perhatian, dukungan dan kerja samanya selama ini, semoga buletin
ini dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya masyarakat Ciayumajakuning dan
Sumedang.
Devi Ardiyansyah
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................iii
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................iv
I. INFORMASI METEOROLOGI
I.1. Analisis Dinamika Atmosfer ............................................................................1
I.1.1 Pemantauan dan Prakiraan Fenomena Global ........................................1
I.1.2 Pemantauan dan Prakiraan Fenomena Regional ....................................4
I.1.3 Pemantauan dan Prakiraan Fenomena Lokal..........................................10
I.1.4 Kesimpulan Monitoring Global, Regional dan Lokal ............................10
I.2. Ringkasan Cuaca Bulan September 2019, Prakiraan Cuaca Bulan Oktober
2019 dan Potensi Cuaca Ekstrem Bulan Oktober 2019 ....................................11
II. INFORMASI KLIMATOLOGI
II.1 Kondisi Iklim Bulan September 2019 di Jatiwangi ........................................13
II.2 Kondisi Iklim Bulan September 2019 Pos Meteorologi Kertajati .................17
II.3 Kondisi Iklim Bulan September 2019 Pos Meteorologi Penggung ................22
II.4 Cuaca Ekstrem Bulan September 2019 ...........................................................25
III. INFORMASI PRODUK LAYANAN
III.1 Informasi Jumlah Kunjungan Website ..........................................................26
III.2 Informasi Prakiraan Cuaca ............................................................................26
III.3 Informasi Analisis Cuaca Ekstrem ................................................................28
IV. GALERI KEGIATAN
IV. Galeri Kegiatan ...............................................................................................29
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Gangguan Tropis yang Terjadi Selama Bulan September 2019 ..................................7
Tabel 2. Tabel Cuaca Ekstrem Bulan September 2019 ............................................................25
Tabel 3. Tabel Kegiatan Stasiun Meteorologi Kertajati ...........................................................29
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Anomali Suhu Muka Laut (SST) Dasarian III September 2019 .............................1
Gambar 2. Probabilitas Prediksi ENSO pertengahan Bulan September 2019 hingga Juli
2020 ..........................................................................................................................2
Gambar 3. Analisis dan Prediksi ENSO Bulan September hingga April 2020 .........................2
Gambar 4. Grafik Indeks Osilasi Selatan (SOI) Bulan Januari 2017 – Oktober 2019…..…….3
Gambar 5. Fase Pergerakan MJO Tanggal 24 Agustus 2019 – 02 Oktober 2019 .....................4
Gambar 6. Rata-rata Angin Lapisan 850 mb di Wilayah Indonesia bulan September 2019 ....5
Gambar 7. Analisis Rata-rata Suhu Muka Laut Bulan September 2019 ...................................6
Gambar 8. Rata-rata Tekanan Udara Permukaan Laut Bulan September 2019 ........................7
Gambar 9. Lintasan TC Faxai, TD Kajiki, TC Lingling, TD Marilyn, TS Peipah, TC Tapah
dan TC Mitag .........................................................................................................10
Gambar 10. Windrose di Jatiwangi Bulan September 2019 ....................................................17
Gambar 11. Windrose Pos Meteorologi Kertajati Bulan September 2019.............................19
Gambar 12. Windrose Pos Meteorologi Penggung, Cirebon Bulan September 2019 .............24
Gambar 13. Contoh Prakiraan Cuaca Ciayumajakuning dan Sumedang ................................27
Gambar 14. Contoh Prakiraan Cuaca Bandara Kertajati .........................................................27
iii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
iv
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
I. INFORMASI METEOROLOGI
Gambar 1. Anomali Suhu Muka Laut (SST) Dasarian III September 2019
(Sumber: http://www.bom.gov.au, BOM, 2019 )
1
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
(Eropa) dan NMME (USA) juga menunjukkan kondisi yang sama, yaitu
Netral selama 3 (tiga) periode ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa
kondisi cuaca di wilayah Indonesia cukup terpengaruh oleh kondisi
memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik Ekuatorial Tengah.
Gambar 2. Probabilitas Prediksi ENSO pertengahan Bulan September 2019 hingga Juli 2020
( Sumber: IRI, 2019 )
Gambar 3. Analisis dan Prediksi ENSO Bulan September 2019 hingga April 2020
(sumber: BMKG, 2019)
2
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
Gambar 4. Grafik Indeks Osilasi Selatan (SOI) Bulan Januari 2017 – Oktober 2019
(Sumber: http://www.bom.gov.au, BOM, 2019)
3
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
4
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
Gambar 6. Rata-Rata Angin Lapisan 850 mb di Wilayah Indonesia Bulan September 2019
(Sumber: https://extreme.kishou.go.jp/itacs5/, JMA, 2019)
5
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
c. Tekanan Udara
Pada bulan September 2019 pola tekanan rendah dominan di Belahan
Bumi Utara (BBU) yang menyebabkan mulai terbentuknya beberapa
gangguan tropis di BBU. Tekanan udara rata-rata di Indonesia pada bulan
September 2019 berkisar antara (1010 – 1015) hPa. Diprakirakan pada bulan
Oktober 2019 pola tekanan rendah akan masih dominan terbentuk di BBU.
Tekanan udara rata – rata di wilayah Indonesia pada bulan Oktober 2019
diprakirakan berkisar antara (1010 – 1014) hPa, sedangkan di wilayah
Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) serta
Sumedang diprakirakan berkisar antara (1010 – 1014) hPa.
6
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
d. Gangguan Tropis
Pada bulan September 2019 terdapat 7 (enam) gangguan tropis yang terjadi
di sekitar wilayah Indonesia, dimana gangguan tropis tersebut terjadi di
wilayah Belahan Bumi Utara (BBU). Diprakirakan potensi pertumbuhan
gangguan tropis pada bulan Oktober 2019 masih dominan di wilayah BBU.
Tabel 1. Gangguan Tropis yang Terjadi Selama Bulan September 2019
Kec. Angin
No. Tanggal Nama Posisi Kategori
Maksimum
1–9 TC
Tropical Cyclone 222
1. September Jepang Kategori
Faxai km/jam
2019 4
2–3
Tropical 56
September Laut Cina TD
2. Depression Kajiki km/jam
2019 Selatan
2–7 TC
Tropical Cyclone Filipina, Laut 231
3. September Tiongkok Timur, Kategori
Lingling km/jam
2019 Korea 4
7
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
10 – 14 Tropical
75
4. September Depression Laut Filipina TD
km/jam
2019 Marilyn
14 – 16
Tropical Storm
September Kepulauan TS 65 km/jam
5. Peipah
2019 Mariana
19 – 22 TC
Tropical Cyclone 120
September Laut Filipina, Kategori
6. Tapah km/jam
2019 Korea, Jepang 1
27 September
TC
– Tropical Cyclone 185
Filipina, Laut Kategori
7. 3 Oktober Mitag km/jam
Cina Selatan 3
2019
8
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
9
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
b. Aktivitas Cuaca
Kondisi cuaca selama bulan September 2019 di wilayah
Ciayumajakuning dan Sumedang umumnya didominasi cuaca cerah hingga
berawan. Kondisi cerah umumnya terjadi pada pagi hingga siang hari. Pada
bulan Oktober 2019 cuaca di wilayah Ciayumajakuning dan Sumedang
diprakirakan umumnya adalah cerah hingga berawan, dengan potensi
pembentukan awan hujan terjadi pada sore hingga malam hari.
10
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
A. Ringkasan Cuaca
1. Nilai SOI pada akhir bulan September 2019 adalah -11.9 dengan kondisi suhu
muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah masih cenderung menghangat
dengan anomali mencapai (+0.1)°C yang mengindikasikan kondisi Netral. MJO
terpantau aktif pada akhir bulan September 2019 di fase 1. Monsun Australia
pada akhir bulan September 2019 terpantau aktif di wilayah Indonesia. Kondisi
suhu muka laut di wilayah Indonesia selama bulan September hingga Oktober
2019 diprediksi masih dingin. Anomali SST di wilayah perairan Indonesia
diprediksi dingin. Daerah pusat tekanan rendah selama bulan September 2019
terbentuk di wilayah BBU dan pada bulan Oktober 2019 diprediksi masih
dominan di wilayah BBU.
11
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
12
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
1. Temperatur
Pada bulan September 2019 temperatur udara rata-rata 28.3°C.
Temperatur maksimum tertinggi adalah 37.1°C terjadi pada tanggal
30 September 2019 sedangkan temperatur minimum terendah 21.0°C terjadi
pada tanggal 6 September 2019.
1. Curah Hujan
Pada bulan September 2019 akumulasi curah hujan harian yang tercatat di
Stasiun Meteorologi Kelas III Kertajati sebesar < 0.5 milimeter.
13
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
14
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
3. Tekanan Udara
Tekanan udara rata – rata pada bulan September 2019 sebesar 1013.3 mb.
Tekanan udara tertinggi adalah 1015.1 mb terjadi pada tanggal 12 September
2019 sedangkan yang terendah adalah 1011.8 mb terjadi pada tanggal 3 dan 16
September 2019.
4. Kelembapan Udara
Pada bulan September 2019 kelembapan udara rata-rata bernilai 63%.
Nilai kelembapan udara rata-rata harian tertinggi adalah 72% terjadi pada
tanggal 2 dan 17 September 2019 sedangkan nilai kelembapan udara rata-rata
harian terendah adalah 54% terjadi pada tanggal 10 dan 13 September 2019.
15
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
5. Penguapan
Rata-rata penguapan pada bulan September 2019 sebesar 5.9 mm. Nilai
penguapan tertinggi adalah 10.3 mm terjadi pada tanggal 23 September 2019
sedangkan nilai penguapan terendah adalah 3.3 mm terjadi pada tanggal 25
September 2019.
16
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
6. Angin
Angin permukaan di Jatiwangi pada bulan September 2019 dominan
dari Selatan. Kecepatan maksimum mencapai 18 knots dari arah Selatan
pada tanggal 5 September 2019.
1. Temperatur
Pada bulan September 2019 temperatur udara rata-rata 28.6°C.
Temperatur maksimum tertinggi adalah 36.6°C terjadi pada tanggal
27 September 2019 sedangkan temperatur minimum terendah 21.6°C terjadi
pada tanggal 15 September 2019.
.
17
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
2. Curah Hujan
Pada bulan September 2019 jumlah curah hujan harian yang tercatat
sejumlah 0 milimeter karena pada bulan September 2019 tidak terjadi hujan.
18
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
2019 sedangkan lama penyinaran terendah 96.3% terjadi pada tanggal 10,12
dan 23 September 2019.
4. Tekanan Udara
Tekanan udara rata – rata pada bulan September 2019 sebesar 1013.2
mb. Tekanan udara adalah tertinggi 1015.0 mb terjadi pada tanggal
12 September 2019 sedangkan yang terendah adalah 1011.4 mb terjadi pada
tanggal 16 September 2019.
19
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
5. Kelembapan Udara
Pada bulan September 2019 kelembapan udara rata-rata bernilai 55%.
Nilai kelembapan udara rata-rata harian tertinggi adalah 63% terjadi pada
tanggal 4 dan 16 September 2019 sedangkan nilai kelembapan udara rata-
rata harian terendah adalah 45% terjadi pada tanggal 13 September 2019.
Grafik 11. Kelembapan Udara Rata-rata PosMet Kertajati Bulan September 2019
6. Penguapan
Rata-rata penguapan pada bulan September 2019 sebesar 8.5mm.
Penguapan tertinggi adalah 10.8mm terjadi pada tanggal 13 dan 26
September 2019, sedangkan penguapan terendah adalah 6.4mm terjadi pada
tanggal 1 September 2019.
20
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
7. Angin
Angin permukaan di wilayah Pos Meteorologi Kertajati pada bulan
September 2019 dominan dari arah Selatan dengan kecepatan berkisar
antara 5 – 56 km/jam. Kecepatan maksimum mencapai 56 km/jam dari arah
Selatan pada tanggal 10 September 2019.
21
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
1. Temperatur
Pada bulan September 2019 temperatur udara rata-rata 28,3 °C.
Temperatur maksimum tertinggi adalah 36,4 °C terjadi pada tanggal 27
September 2019 sedangkan temperatur minimum terendah 21,6 °C terjadi
pada tanggal 11 September 2019.
2. Curah Hujan
Pada bulan September 2019 jumlah curah hujan harian yang tercatat
sejumlah 0 milimeter dengan 0 hari hujan.
22
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
3. Tekanan Udara
Tekanan udara rata – rata pada bulan September 2019 sebesar 1010,6
mb. Tekanan udara adalah tertinggi 1012,2 mb terjadi pada tanggal 12 dan
29 September 2019 sedangkan yang terendah adalah 1009,2 mb terjadi pada
tanggal 1 dan 3 September 2019.
23
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
4. Kelembapan Udara
Pada bulan September 2019 kelembapan udara rata-rata bernilai 62%.
Nilai kelembapan udara rata-rata harian tertinggi adalah 70% terjadi pada
tanggal 1 September 2019 sedangkan nilai kelembapan udara rata-rata
harian terendah adalah 45% terjadi pada tanggal 12 September 2019.
Grafik 16. Kelembapan Udara Rata-rata PosMet Penggung Bulan September 2019
5. Angin
Angin permukaan di wilayah Pos Meteorologi Penggung, Cirebon pada
bulan September 2019 dominan dari arah Timur. Kecepatan maksimum
mencapai 48 km/jam dari Barat Daya pada tanggal 12 September 2019.
Gambar 19. Windrose Pos Meteorologi Penggung, Cirebon Bulan September 2019.
24
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
25
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
Grafik 17. Jumlah Pengunjung Website Stamet Jatiwangi Bulan September 2019
26
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
Selain itu untuk pelayanan Informasi cuaca di Bandara Kertajati dibuat Prakiraan
cuaca per tiga jam untuk Bandara Kertajati yang diupdate setiap hari. Pada Bulan
September 2019 dibuat sebanyak 30 buah.
27
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
28
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
V. GALERI KEGIATAN
29
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
30
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
31
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
32
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
33
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
34
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
35
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
LAMPIRAN 1.
1. Cuaca adalah Keadaan / fenomena fisik dari atmosfer (yang berhubungan dengan
Suhu, Tekanan Udara, Angin, Awan, Kelembaban Udara, Radiasi, Jarak Pandang /
Visibility, dsb) di suatu tempat dan pada waktu tertentu.
2. Iklim adalah Aspek dari cuaca di suatu tempat dan pada waktu tertentu dalam
jangka panjang. Contoh : Rata-rata Hujan bulanan, Periode/Normal Musim Hujan
dan Kemarau, dll.
3. ENSO adalah singkatan dari El-Nino Southern Oscillation. Secara umum para ahli
membagi ENSO menjadi ENSO hangat ( El-Nino ) dan ENSO dingin (La-Nina).
Kondisi tanpa kejadian ENSO biasanya disebut sebagai kondisi normal. Referensi
penggunaan kata hangat dan dingin adalah berdasarkan pada nilai anomali suhu
permukaan laut (SPL) di daerah NINO di Samudera Pasifik dekat ekuator bagian
tengah dan timur. Pada saat fenomena El Nino berlangsung kondisi atmosfer di
wilayah Indonesia cenderung kering, sehingga potensi kondisi curah hujannya
berkurang atau lebih sedikit dibanding normalnya. Kondisi sebaliknya terjadi
ketika fenomena La Nina berlangsung, dimana atmosfer wilayah Indonesia
umumnya akan cenderung basah, sehingga berpotensi menyebabkan intensitas
curah hujan yang lebih banyak dibanding normalnya.
4. SOI adalah singkatan dari Southern Oscillation Index. SOI adalah nilai indeks
yang menyatakan perbedaan Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan
Darwin-Australia.
Secara matematika dirumuskan sebagai berikut:
Dengan :
Pdiff = selisih antara rata-rata satu bulan SLP Tahiti dan rata-rata SLP Darwin
Pdiffav = rata-rata jangka panjang Pdiff di bulan yang dimaksud
SD(Pdiff) = Standar Deviasi jangka panjang dari Pdiff di bulan yang dimaksud
El Nino dideteksi ketika nilai SOI negatif selama periode yang cukup lama
(minimal tiga bulan).
36
©Stasiun Meteorologi Kertajati-2019
5. Asian Cold Surge atau seruakan dingin Asia yang digunakan untuk
menggambarkan penjalaran massa udara dari Asia akibat adanya tekanan tinggi di
daerah tersebut dan menjalar ke arah selatan menunju ekuator dengan membawa
massa udara dingin. Indeks yang digunakan untuk indentifikasi aktivitas cold surge
adalah dengan menghitung indeks monsun yaitu selisih nilai tekanan antara titik
115º BT / 30º LU (didekati dengan data dari Stasiun Wuhan di daratan China)
dengan tekanan di Hongkong (116º BT /22º LU). Threshold value yang digunakan
untuk indeks monsun dari gradient tekanan adalah ≥ 10 mb sebagai indikator
adanya cold surge.
6. MJO singkatan dari Madden Jullian Oscillation adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan fluktuasi antar musiman yang terjadi di sekitar wilayah
tropis. Keberadaan MJO ditandai dengan adanya penjalaran gelombang OLR (radiasi
gelombang panjang dari permukaan bumi) pada arah timuran di wilayah tropis,
sehingga terjadi penambahan intensitas curah hujan pada daerah tersebut, terutama di
atas Samudera Hindia dan Pasifik. Anomali curah hujan seringkali merupakan
indikator pertama dalam mengindikasikan kejadian MJO, dimana pada mulanya
intensitas curah hujan tinggi terjadi di Samudera Hindia dan kemudian menjalar ke
arah timur menuju Samudera Pasifik barat dan tengah dengan melewati Indonesia,
panjang siklus MJO umumnya berkisar 30-60 harian.
7. Curah Hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar
hujan pada tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan 1 (satu) meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air hujan setinggi 1 (satu) milimeter atau tertampung air hujan
sebanyak 1 (satu) liter.
Berdasarkan intensitasnya curah hujan dibagi menjadi 5 (lima) kriteria yaitu :
Hujan sangat ringan intensitasnya < 5 mm dalam 24 jam
Hujan ringan intensitasnya 5 – 20 mm dalam 24 jam
Hujan sedang intensitasnya 20 – 50 mm dalam 24 jam
Hujan lebat intensitasnya 50 – 100 mm dalam 24 jam
Hujan sangat lebat intensitasnya > 100 mm dalam 24 jam.
37