Anda di halaman 1dari 1

Penggunaan alat bantu napas (ventilator atau respirator ) merupakan upaya bantuan hidup lanjut

dengan pemberian bantuan pernapasan. Prinsip dari pembuatan ventilator bertujuan untuk
mengupayakan pasien tidak jatuh pada kondisi hipoksia dan hiperkarbia serta mengurangi beban
pernapasan dan berdampak langsung mengurangi beban jantung.
Indikasi penggunaan ventilator :
1. Henti napas (apnea)
2. Gagal napas akut
3. Kecenderungan mengalami gagal napas (impending respiratory failure)
4. Hipoksemia yang tidak dapat diatasi dengan pemberian terapi oksigen biasa.
5. Penyakit neuromuscular.
6. Diperlukan PEEP (positive End-Expiratory Pressure)
Setting awal ventilator :
1. Pilih mode ventilator IPPV,CPPV,dan IMV.
2. Periksa humidifier atau heater.
3. Atur FiO2 mulai dengan 100% O2 agar saturasi O2>95%
4. Pilih tidal volume 6-8 cc/KgBB
Untuk pasien gagal ginjal akut dan kelainan neuromuscular 8-10 cc/KgBB
5. Tentukan respiratory rate 12-14 x/menit untuk dewasa
6. Harus di uji coba pada manekin apabila ada pemompaan dari mesin ditandai dengan paru
mengembang baru bisa dikoneksi dengan pasien.
Sumber :

Dr.Soetomo, T. G. (2018). Materi Pelatihan GELS. Surabaya: Percetakan Sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai