Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang
tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya
dalam koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang
dibentuk oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan
hidup anggota berkaitan dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain
di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita
artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang
mendasar adalah kesehatan.
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya
dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak,
negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu
dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan
publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya
Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan
biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan
kelas ekonomi menengah ke bawah.
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai
pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu
wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu
Ridlo, 2008).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Paradigma baru Puskesmas di era-desentralisasi, Puskesmas
merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan yang
merupakan unit pelaksana tehnis dinas (UPTD). Kriteria umum yang dimiliki

1
2

diantaranya memiliki rencana, program dan kegiatan pengembangan yang


berkelanjutan dengan didukung oleh tiga faktor yaitu sumber daya manusia,
anggaran dan sarana dan prasarana kerja. Berdasarkan hal tersebut, maka
Puskesmas merupakan satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan
kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk melaksanakan tugas
operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan program kesehatan Puskesmas
Tambakrejo Surabaya.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai pengalaman dalam kegiatan
praktik klinik selanjutnya.
1.3.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil laporan ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan program kesehatan Puskesmas Tambakrejo Surabaya.
1.4 Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2019 s/d 25 Oktober 2019
yang bertempat di wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Surabaya.
1.5 Pelaksana
Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa tingkat 3 semester 5 (Lima) dari
Politeknik Kesehatan Surabaya Kampus Soetomo.
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Puskesmas


Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat strata satu dan
sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan serta sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan di puskesmas tidak
hanya Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) juga kegiatan yang bersifat Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM). Semua upaya kesehatan, baik UKP maupun UKM
telah teraplikasikan melalui program-program yang terencana dan terukur. Setiap
program yang dilaksanakan mempunyai target yang harus dicapai.
2.2 Fungsi Puskesmas
Fungsi dari Puskesmas adalah:
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
kemampuan untuk hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilakukan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program puskesmas.
2.3 Peran Puskesmas
Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana
teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan

3
4

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan


dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan kebijakan daerah melalui sistem
perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi,
serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Pada masa mendatang,
puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait
upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.
2.4 Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005).
2.5 Upaya Penyelenggaraan Kesehatan
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan mayarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan
secara terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama sebagaimana dimaksud meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan masyarakat pengembangan (Permenkes RI No 75 Tahun 2014). Upaya
kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tingkat tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib yang harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas adalah:
a. Upaya promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan
masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses
pemberdayaan atau memandirikaan masyarakat tidak hanya terbatas pada kegiatan
pemberian informai (seperti kegiatan penyuluhan, KIE, dan pendidikan
kesehatan), tetapi juga menyangkut penggalangan berbagai dukungan di
masyarakat (Maulana, 2009). Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagi
kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
mencapai suatu keadaan, dimana individu, kelompok atau mayarakat secara
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang
5

bisa dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok dan meminta


pertolongan bila perlu.
Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku
individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal, sasaran penyuluhan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Jangkauan Penyuluhan
a) Kelompok umum
b) Kelompok khusus
2. Sasaran Hasil Penyuluhan
Sasaran tersebut di atas yang telah mengalami perubahan pengetahuan,
sikap dan perilaku, dikaitkan dengan program.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang
pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor
pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor genetik dan faktor perilaku.
Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan olehlingkungan dapat
bersifat fisik, kimia maupun biologi. Sejalan dengan kebijaksanaan “Paradigma
Sehat” yang mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif dan preventif.
Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting. Kegiatan peningkatan
kesehatan lingkungan bertujuan agar terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih
sehat agar dapat melindungi masyarakat dan segala kemungkinan resiko kejadian
yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Pengawasan Pembuangan kotoran manusia
4. Pengawasan, pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan makanan dan minuman
6. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
7. Pengamatan lingkungan akibat pencemaran industri
6

8. Pengamanan pestida
9. Klinik sanitasi
c. Upaya Kesehatan ibu dan anak (KIA) serta Keluarga Berencana
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkuliatas serta upaya kelangsungan hidup.
Perkembangan dan perlindungan bayi, anak dibawah lima tahun dan anak usia
prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Termasuk di dalamnya pendidikan
kesehatan pada masyarakat, pemuka masyarakat, dukun bayi, pembinaan
kesehatan anak. Bentuk upaya kesehatan ibu dan anak sebagai berikut:
a. Pelayanan Kesehatan /asuhan kebidanan di wilayah kerja puskesmas
b. Pelayanan Kesehatan bagi bayi, balita dan anak prasekolah
Sasaran upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai berikut:
a. Ibu dan anak
b. Bayi
c. Balita
d. Anak usia prasekolah, dan
e. Keluarga yang tinggal atau berada di wilayah kerja puskesmas serta yng
berkunjung ke puskesmas.
Upaya Kesehatan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya kesehatan primer
yang menyangkut pelayanan dan pemliharaan kesehatan pasangan usia subur
dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan untuk
meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam
pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar
kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional. Sasaran upaya Kesehatan
Keluarga Berencana (KB) adalah;
a. Pasangan Usia Subur (PUS)
b. Calon pasangan usia subur
c. PUS dengan wanita yang akan memasuki masa menopause
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja puskesmas,dan
e.Wanita Usia Subur (WUS) yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas
yang dalam fase intervensi pelayanan KB.
7

d. Upaya perbaikan gizi


Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi mayarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dan berbagai
profesi kesehatan (tenaga pengelola gizi) serta dukungan peran serta aktif
masyarakat. Program upaya perbaikan gizi Puskesmas:
1) Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) Kegiatan masyarakat untuk
melembagakan upaya peningkatan gizi dalam tiap keluarga di Indonesia,
bersifat lintas sektor yang dilaksanakan oleh kesehatan, pertanian, BKKBN,
agama dalam negeri, dan PKK.
2) Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI) Mendorong berbagai institusi
pemerintah dan swasta agar memberikan perhatian lebih besar dalam
peningkatan status gizi warrganya.
3) Upaya penanggulangan Kelainan Gizi yang terdiri dari:
a) Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium
(GAKY)
b) Pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi
c) Pencegahan dan penanggulangan kurang kalon energi protein (KEP) dan
kurang energi kronis (KEK)
d) Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
e) Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
f) Pencegahan dan penanggulangan masalah gizi lebih
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi
atau toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang
ditularkan/ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan. Program
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular meliputi kuratif, pemutusan
rantai penularan, promosi kesehatan dan surveilans(Efendi,2009).
f. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan berguna untuk mendapatkan diagnosa sedini mungkin
dengan melaksanakan tindakan pengobatan dan upaya rujukan serta rehabilitasi
jika diperlukan. Program pengobatan seperti berikut ini:
1) Rawat jalan poli umum
8

2) Rawat jalan poli gigi


3) Unit rawat inap, keperawatan, kebinaan
4) Unit gawat darurat (UGD)
5) Puskesmas keliling (Efendi,2009)
Upaya kesehatan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan
kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan tersebut yaitu:
1) Upaya kesehatan sekolah
2) Upaya kesehatan olahraga
3) Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4) Upaya kesehatan kerja
5) Upaya kesehatan gigi dan mulut
6) Upaya kesehatan jiwa
7) Upaya kesehatan mata
8) Upaya kesehatan usia lanjut (Hartono, 2010)

2.6 Indikator Keberhasilan Di Puskesmas


Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal. (Kepmenkes No.828/MENKES/SK/IX/2008)
Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian
suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan
(Kepmenkes RI No.828/MENKES/SK/IX/2008).
9

2.6.1 Indikator Dampak


Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya promosi
kesehatan puskesmas, yaitu terciptanya PHBS di masyarakat. Oleh sebab itu,
kondisi ini sebaiknya dinilai setelah promosi kesehatan puskesmas berjalan
beberapa lama, yaitu melalui upaya evaluasi. Tatanan yang dianggap mewaliki
untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga. Jadi indikator dampaknya adalah
berupa: persentase keluarga atau rumah tangga yang telah mempraktikkan PHBS.
PHBS itu sendiri merupakan komposit dari sejumlah indikator perilaku. PHBS
terdiri dari beratus-ratus tindakan atau perilaku. Karena keterbatasan sumberdaya
untuk mengevaluasi, maka perlu ditetapkan beberapa perilaku yang sangat sensitif
untuk indikator yang akan dikomposikan. Atas dasar pertimbangan tersebut di
atas, dapat diterapkan msialnya tujuh kriteria perilaku yang merupakan unsur-
unsur dari keluarga atau rumah tangga ber-PHBS, yaitu;
a. Keluarga tersebut menggunakan air sehat untuk minum
b. Keluarga tersebut menggunakan jamban untuk buang air besar
c. Keluarga tersebut mencari pertolongan ke tenaga/sarana kesehatan untuk
pemeliharaan kesehatannya
d. Keluarga tersebut berperan aktif dalam UKBM
e. Jika memiliki ibu hamil, keluarga tersebut memeriksakan kehamilan seacara
lengkap ke tenaga/sarana kesehatan
f. Jika memiliki balita, keluarga tersebut telah mengimunisasi balitanya secara
lengkap
g. Jika memiliki anak balita, keluarga tersebut menimbang anak balitanya setiap
bulan di tenaga/sarana kesehatan (Hartono,2010)
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Data Umum


3.1.1 Gambaran Umum Puskesmas
A. Identitas
1. Nama Puskesmas : Puskesmas Tambakrejo
2. Alamat lengkap Puskesmas : Jl.Ngaglik 87 A Surabaya
3. Nomor Telepon/fax : (031) 3715539
4. Tahun Berdiri : 1999
5. Tipe Puskesmas : Rawat Jalan, Pagi dan Sore
B. Data Geografis
1. Jumlah desa/ Kelurahan di wilayah kerja PuskesmasTambakrejo3
kelurahan,terdiridari 193 RTdan 33 RW,dengan kondisi:
a. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 60% dari 3 desa/kelurahan
b. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 3 desa/kelurahan
c. Yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda 4 dan roda 2 : 0 desa/kelurahan
2. Luas Wilayah Kerja
Luas wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo 3,6 Km2 terdiri dari :
a. Wilayah dataran rendah : 100%
b. Wilayah dataran tinggi : 0%
3. Batas Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo berada di kecamatan Simokerto
denganbatas wilayah:
Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sukolilo
Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tambaksari
Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah Kecamatan Genteng
Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tambaksari

10
11

4. Peta lokasi dan Wilayah Kerja

Peta wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo


C. Data Demografis
Total Jumlah Penduduk 56.582

Piramida Penduduk
2232 > 60 1947
5107 45 – 59 4570
12047 20 – 44 13294
1598 16 – 19 1508
1497 13 – 15 1192
2352 7 – 12 2648
1019 5–6 1166
1398 1–5 1575
819 0–1 1009
Laki-laki Gol umur Perempuan
32.066 32.443

Jumlah Kepala Keluarga : 20.349


Jumlah Laki – laki : 32.066
Jumlah Perempuan : 32.443
12

D. Data Sosial Ekonomi


1. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Desa/Kelurahan SD/MI SLTP/Mts SLTA/ D1-D3 S1-S3 Jumlah

MA

1 Tambakrejo 2238 729 942 0 0 3909

2 Simokerto 709 389 1939 42 115 3194

3 Kapasan 449 1086 1106 186 290 3117

Jumlah 3373 2141 3924 224 403 10220

2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian

No Pekerjaan Tambakrejo Kapasan Simokerto Jumlah

1. TNI/POLRI 55 40 83 150

2. PNS/BUMN/BUMD 40 112 166 318

3. Pensiunan 40 60 134 234

TNI/POLRI/PNS

4. Swasta 6368 425 507 7300

5. Wiraswasta 1164 1549 1611 4324

6. Pedagang 1829 192 1476 3479

7. Buruh 486 0 618 1104

8. Pelajar/Mahasiswa 9748 154 4109 10220

Jumlah 19730 2532 8704 27129

3. Kondisi Perekonomian Di Wilayah Kerja Puskesmas


a. Keberadaan industri kecil, menengah dan besar berjumlah : 7.803
b. Jumlah pekerja non formal : 16.207
13

4. Data Sarana Tempat Umum


a. Sarana Pendidikan

No Sarana Tambakrejo Kapasan Simokerto Jumlah

Pendidikan

1. Kelompok Bermain 9 10 7 26 Buah

(PAUD)

2. TK 0 8 15 23 Buah

3. SD/MI 2 7 11 20 Buah

4. SMP/Mts 1 4 0 5 Buah

5. SMA/MA 1 3 1 5 Buah

6. Universitas 0 0 0 0 Buah

7 Pondok Pesantren 2 0 0 2 Buah

Jumlah sekolah 15 32 34 81 Buah

b. Sarana Hiburan dan Tempat Wisata : Tidak Ada


c. Sarana Tempat Ibadah
Jumlah Masjid dan musholla : 36
Jumlah Gereja : 14
Jumlah Vihara : 3
d. Sarana Industri dan Perekomomian
Jumlah Pasar : 1
Jumlah Swalayan : 2
Jumlah Toko/Minimarket : 15
Jumlah Depo isi ulang : 20
Jumlah Jasa Boga : 1
Jumlah Salon Kecantikan : 11
e. Publik area yang lain (Bandara, Terminal, Stasiun) : Tidak Ada
14

E. Data Sarana Kesehatan Di Wilayah Puskesmas


No. Sarana Kesehatan Tambakrejo Kapasan Simokerto Jumlah

1. Rumah Sakit 1 1 0 2

2. Bidan Praktek Swasta 2 0 1 3

3. Dokter Praktek 3 0 2 5

Swasta

4. RB/BKIA 0 0 0 0

5. Poskeskel 1 1 1 3

6. Klinik 0 0 1 1

7. Puskesmas Pembantu 0 1 1 2

8. Posyandu Balita 17 16 27 60

9. Poyandu Remaja 0 0 1 1

10. Posyandu Lansia 5 5 5 15

11 Pokestren 0 0 0 0

12 TOGA 7 2 0 9

13 Saka Bhakti Husada 0 0 0 0

14 Pos UKK 0 0 0 0

15 Posbindu 6 7 8 21

Jumlah 42 33 47 122
15

F. Sumber Daya Manusia

No Tenaga Jumlah Keterangan

1 Dokter 5 orang 1. dr. Anang Juniady Sukma


2. dr. Purdijanti Listijorini
3. dr. Mei Vita Sari
4. dr. Yumna Karuman
5. dr. Febie Abdasari
2 Dokter gigi 3 orang 1. drg. Nyoman Trisari Utami
2. drg. Yekti H
3. drg. Juli H.
3 Perawat 8 orang 1. Nurchotimah, Amd.Kep.
2. Apsari Listyowati, Amd.Kep.
3. Wiwik Handayani,S.Kep.,Ns.
4. Yunarti, Amd.Kep.
5. Endik Agung W., Amd.Kep.
6. Rahma Wahyuni, Amd.Kep.
7. Bandijaningsih, Amd. Kep.
4 Bidan 8 orang 1. Sudhi Harini, Amd.Keb.
2. Hindanah M., Amd.Keb.
3. Vivi Maria, Amd.Keb.
4. Ambar Wahyuningsih,
Amd.Keb.
5. Ebvita Kumalasari, Amd.Keb.
6. Istiqomah, Amd.Keb.
7. Eli Hidayati, Amd. Keb.
8. Revita Herba Putri, SST
5 Perawat gigi 1 orang Sasmita R, Amd Kes Gi

6 Apoteker 1 orang I’ien Indarwati, S. Farm, Apt.

7 Asisten 1 orang Neny Arsih Rohana, Amd. Far.

Apoteker

8 Analis Medis 1 orang Junawangsih, Amd. Analis Kes.

9 Sarjana 1 orang 1. Frisya Febriani, SKM

Kesehatan 2. Ika Prastiani, SKM

Masyarakat

10 Psikolog 1 orang Ruslan, S Psi


16

11 Tenaga Gizi 1 orang Wahyu Prima Ayu N., Amd. Gizi

12 Petugas 1000 1 orang Julinda , Amd. Keb

HPK

13 Tenaga sanitasi 1 orang Agung Tri Pamungkas, ST

14 Rekam Medis 1 orang Novim Pratiwi, Amd.PK

15 Pembantu 1 orang Eva May Fridha

Analisis Medis

16 Administrasi Sri Sundari

Plt. Ka TU 1 orang 1. Lilik Hidayati


2. Dina Ariati
Staf Admin 3 orang 3. Jundanah Bahriah

17 Sopir 1 orang Nurlan Singgih Witjaksono

18 Petugas 2 orang 1. Muhfid Sigit


2. Riyadi
Kebersihan

19 Petugas Penjaga 1 orang Rachmat Ainun

Malam

20 Public Relation 1 orang Dewi Sasmita

21 IT 1 orang Devin

22 Battra 1 orang Jimmy Arief P.S, Amd.Battra

23 Linmas 1 orang Hendro Dwi Setyo Winarko, ST


17

2. Denah Puskesmas

3.1.2 Visi dan Misi Puskesmas


Visi Puskesmas :
Menjadi Puskesmas Terdepan Dalam Pelayanan.
18

Misi Puskesmas :
1. Memberikan Pelayanan Prima dan Profesional dengan Meningkatkan
Kualitas SDM sesuai Kompetensi.
2. Meratakan Tingkat Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Kepada Seluruh
lapisan Masyarakat.
3. Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat dalam Upaya
Meningkatkan Derajat Kesehatan.

3.1.3 Status Kesehatan


Data penyakit 10 terbanyak di Puskesmas pada Bulan September 2019
NO KODE NAMA JUMLAH
1 J00 Acute Nasopharyngitis (common cold) 613
2 M79.1 Myalgia 154
3 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without 120
E11.9
complication
4 Hypertensive heart disease without (congestive) 96
I11.9
heart failure
5 I10 Essential (Primary) hypertension 96
6 Tubercolosis of lung,confirmed by sputum 92
A15.0
microscopy with or without culture.
7 K04.0 Pulpitis 85
8 R05 Cough 70
9 R50.9 Fever, Unspecified 59
10 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed 56
A09
infection origin.
19

3.2 Data Khusus


3.2.1 Kegiatan Mahasiswa Di Dalam Gedung
A. Poli Pelayanan Umum
1. Anamnesa Pasien.
2. Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital (Mengukur Tekanan Darah).
3. Mengukur berat badan pasien dewasa.
4. Melakukan perawatan luka.

Melakukan Handrub sebelum


memasuki ruang pelayanan
Mengukur Tekanan Darah
umum

Melakukan Anamnesa

Mengantarkan pasien untuk


konsultasi ke dokter
20

B. Pelayanan Farmasi
1. Memberikan obat sesuai resep yang diberikan.
2. Membantu mengambilkan obat dan menata obat sesuai huruf abjad.

Membantu
Melakukan Handrub sebelum mengambilkan
memasuki ruang pelayanan obat
farmasi

Membantu memberikan Membantu


obat sesuai resep yang mengambilkan obat
diberikan

C. Pelayanan KIA
1. Melakukan anamnesa pada pasien.
2. Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital (Mengukur Tekanan Darah).
3. Membantu menyiapkan imunisasi.
21

4. Menimbang berat badan, mengukur lingkar lengan, mengukur tinggi badan


pada ibu hamil.

Mengukur Tekanan Darah Pada Ibu


Hamil

D. Pelayanan MTBS
1. Anamnesa pasien
2. Menimbang berat badan
3. Mengukur suhu tubuh pasien

Melakukan Dokumentasi
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat sebagai
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan serta sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat. Fungsi puskesmas sendiri sebagai pusat
pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas
mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut
memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan
puskesmas yaitu mendukung tercapainya tujuan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Upaya kesehatan wajib diselenggarakan yakni upaya
promosi kesehatan yang merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan
masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
4.2 Saran
1. Bagi mahasiswa harus lebih disiplin dalam melaksanakan praktek ,
jadilah mahasiswa yang aktif, kreatif dan inovatif. Lebih diterapkan lagi
ilmu yang sudah didapatkan dari Puskesmas Tambakrejo sebagai bekal
untuk kedepannya.
2. Akan sangat baik apabila UPTD Puskesmas Tambakrejo lebih
ditingkatkan lagi dalam pelayanan kesehatan masyarakat, untuk
menjadikan puskesmas sebagai pendukung tercapainya pembangunan
kesehatan masyarakat. Penyuluhan kesehatan selalu diselenggarakan agar
masyarakat mengerti bagaimana memelihara kesehatannya dan betapa
pentingnya kesehatan mereka.

22
23

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry & Makhfud.2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan


Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
Hartono, Bambang.2010.Promosi Kesehatan di Puskesmas & Rumah
Sakit.Jakarta: Rineka Cipta
Kepmenkes RI No.828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai