Anda di halaman 1dari 1

MAHASISWA BISA APA???

Pergantian tahun 2018 menuju 2019 bukan hanya berbicara tentang bergantinya satu digit
nominal angka, bukan hanya berbicara tentang resolusi perbaikan yang akan dibawa. Namun,
bergantinya tahun harus membawa dampak perubahan yang lebih baik, lebih produktif, dan
lebih konstruktif baik perubahan dari sisi Individu maupun kehidupan bernegara.

Selama ini, kerap kali kita dipertontonkan dengan banyak perilaku penguasa yang menjual
janji pada saat masa kampanye, namun pada kenyatannya tidak ada dari janji tersebut yang
ditepati. Begitu berbeda janji kampanye dengan apa yang dilakukan ketika berkuasa.
Dimulai dari kebal terhadap penderitaan rakyat, mengabdi pada kepentingan modal, bahkan
banyak kita temukan kepala daerah yang berurusan dengan kasus korupsi, sungguh sangat
disayangkan.

Lantas, hal apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang mahasiswa? Dalam kondisi iklim
demokrasi Indonesia yang memasuki tahun politik, bukan berarti tugas mahasiswa hanya
berada dalam ruang-ruang kelas yang begitu dingin. Justru disinilah peranan mahasiswa
diperlukan untuk mengawal berjalannya praktik berdemokrasi yang ideal.

Secara historis mahasiswa sejak dulu telah menjadi suatu komunitas unik yang khas. Sebagai
kaum intelektual yang memiliki kultur akademis mahasiswa selalu menjadi garda terdepan
dalam perubahan bangsa. Perannya begitu berpengaruh dalam meningkatkan kualitas
pemilihan umum.

Untuk mengawal dan berpartisipasi dalam peningkatan kualitas Pemilihan umum, maka
mahasiswa harus memperkuat peranannya. Pertama melakukan pendidikan politik kepada
masyarakat, dengan menanamkan pemahaman pentingnya politik yang baik, bahwa
pemilihan kepala daerah harus membawa kearah perbaikan. Kedua memastikan bahwa pihak
penyelenggara pemilihan umum bertindak sesuai aturan dan hukum dalam menciptakan
demokrasi yang berkualitas. Ketiga, melawan setiap praktek politik uang.Dengan demikian
maka pastilah demokrasi akan berjalan sesuai nalarnya.

LF.

Anda mungkin juga menyukai