Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Budaya Organisasi Perusahaan Terhadap Kinerja Pegawai

(Studi Kasus Di SMK Negeri 1 Miri)

Arifki Dimas Sulistianto – 180101029


Universitas Duta Bangsa Surakarta
dst.dimas@gmail.com
2020

ABSTRAK

Organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Keberhasilan


untuk mencapai tujuan tersebut tergantung kepada kehandalan dan kemampuan
pegawai dalam mengoperasikan unit-unit kerja yang terdapat di organisasi
tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu
organisasi adalah budaya Organisasi, dimana faktor tersebut sangat erat kaitannya
dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dalam menunjang aktivitas operasional
organisasi pendidikan maka salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh SMK
Negeri 1 Miri adalah dengan memperhatikan masalah budaya organisasi. Budaya
organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai artinya perubahan budaya
organisasi mempunyai pengaruh searah terhadap perubahan kinerja pegawai, atau
dengan kata lain apabila terjadi peningkatan budaya organisasi maka akan terjadi
peningkatan kinerja pegawai dan secara statistik memiliki pengaruh yang
signifikan.

Kata kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai dan SMK Negeri 1 Miri.

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


A. PENDAHULUAN
Budaya organisasi secara sederhana dapat juga diartikan bagaimana segala
sesuatu diselesaikan di tempat tersebut (Deal & Kennedy, 2000). Budaya
dalam sebuah organisasi melibatkan sekumpulan pengalaman, filosofi,
pengalaman, ekspektasi dan juga nilai yang terkandung di dalamnya yang
nanti akan tercermin dalam perilaku anggota, mulai dari inner
working,interaksi dengan lingkungan di luar organisasi, sampai ekpsktasi di
masa depan.
Adapun Pendapat Para Ahli :
1. Menurut Susanto, pengertian budaya organisasi adalah nilai-nilai yang
menjadi pedoman bagi sumber daya manusia untuk menghadapi
permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam
organisasi, dengan begitu masing-masing anggota organisasi wajib
memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus bertingkah
laku atau berperilaku.
2. Menurut Robbins pengertian budaya organisasi adalah sebuah sistem
makna bersama yang dianut oleh masing-masing anggota yang
membedakan sebuah organisasi dengan organisasi yang lain.
3. Menurut Gareth R. Jones pengertian budaya organisasi adalah sebuah
persepsi bersama yang dianut oleh masing-masing anggota organisasi,
suatu sistem dari makna bersama.
4. Menurut Walter R. Freytag pengertian budaya organisasi adalah berbagai
asumsi dan nilai yang disadari atau tidak disadari yang mampu mengikat
kepaduan sebuah organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menjadi penentu
pola perilaku para anggota di dalam organisasi.
5. Menurut Walter R. Freytag pengertian budaya organisasi adalah berbagai
asumsi dan nilai yang disadari atau tidak disadari yang mampu mengikat
kepaduan sebuah organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menjadi penentu
pola perilaku para anggota di dalam organisasi.

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Budaya

Secara etimologis, kata budaya atau culture berasal dari bahasa


sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata
buddhi, yang berarti “budi” atau “akal”. Sedangkan kata culture, berasal
dari kata latin yaitu colere yang memliki arti mengolah dan mengejakan
tanah pertanian. Sehingga budaya dapat diartikan sebagai seluruh sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dimiliki oleh manusia dengan proses pembelajaran.
Menurut Hofstede dalam Purwanto (2006:55), budaya diartikan
sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-
anggota atas suatu kategori orang dengan ketegori-kategori lainnya.
Dalam hal ini, kata kunci budaya terletak pada pemrograman kolektif
yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap individu
segera setelah individu tersebut lahir di dunia. Budaya tidak diwariskan
dari satu generasi ke generasi lainnya, melainkan sebuah sikap, norma,
nilai dan cara berpikir yang dipelajari oleh manusia sepanjang hidupnya
(Browaeys, 2011:3). Taylor dalam Sobirin (2007:52), budaya diartikan
sebagai kompleksitas menyeluruh yang terdiri dari pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, adat istiadat dan kebiasaan apa saja yang
diperoleh manusia sebagai bagian dari sebuah masyarakat. Hal yang
sama dinyatakan oleh Lonergan dalam Byron (2010:23) mengenai
budaya yaitu “Budaya adalah sekumpulan makna dan nilai bersama yang
menyatakan cara hidup yang umum, dan terdapat banyak budaya
sebanyak jumlah kumpulan makna dan nilai”.

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


2. Pengertian Organisasi

Organisasi menurut Ismainar (2015:1), pada dasarnya digunakan sebagai


tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara
rasional sistematis, terencana, terorganisir, terpimpin dan terkendali dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode dan lingkungan),
sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Schermerhorn, Hunt dan Osborn (2006) dalam Hutapea dan
Thoha, (2008:57) mendefinisikan organisasi sebagai “Kumpulan orang yang
bekerja sama dengan cara mendistribusikan pekerjaan guna mencapai tujuan
tertentu”. Pengertian lainnya juga dikemukakan oleh Laudon (2004) dalam
Gaol (2008:1), yang mendefinisikan organisasi sebagai “a stable, formal
social structure that takes resource from the environment and processes them
to produce outputs” atau sebuah struktur tetap sosial masyarakat yang
mengambil sumber daya dari lingkungan dan kemudian memprosesnya untuk
menghasilkan suatu keluaran. Organisasi menurut Robbins dan Judge
(2008:5) adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasi secara sadar, terdiri dari
dua orang atau lebih dan berfungsi dalam suatu dasar guna mencapai satu atau
serangkaian tujuan bersama. James dalam Ismainar (2015:1) mendefinisikan
organisasi sebagai bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.

Gambar 1.1 Karakteristik Utama Organisasi

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


3. Pengertian Budaya Organisasi
Secara garis besar budaya organisasi dapat dipahami sebuah sistem
nilai yang dianut bersama mengenai hal-hal yang penting dan merupakan
sebuah keyakinan- keyakinan tentang bagaimana cara kerja suatu
organisasi. Dengan cara ini, budaya organisasi memberikan suatu
kerangka kerja yang menata dan mengarakan perilaku anggota organisasi
dalam pekerjaan.
Schodt dalam West dan Turner (2008:317) yang mengatakan
bahwa budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer emosional dan
psikologis. Hal ini memungkinkan budaya organisasi mencakup semangat
kerja karyawan, sikap dan tingkat produktivitas karyawan .
Menurut Schein dalam Muchlas (2005:531) budaya organisasi diartikan
sebagai asumsi-asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh
sebuah kelompok tertentu yang berfungsi untuk memecahan masalah-
masalah bersumber dari permasalahan adaptasi eksternal dan integerasi
internal. Sedangkan Glaser et al. (1987) dalam Koesmono (2005:9),
mendefinisikan kebudayaan organisasi sebagai pola-pola kepercayaan,
simbol-simbol, ritual-ritual, dan mitos-mitos yang berfungsi sebagai
perekat dalam menyatukan organisasi dan selalu berkembang seiring
dengan waktu. Budaya Organisasi sering digambarkan dalam arti yang
dimiliki bersama.
Menurut Hutapea dan Thoha (2008:71) budaya organisasi
merupakan nilai (value) yang dimiliki oleh suatu organisasi yang dirasakan
dan dimengerti oleh semua anggota organisasi. Nilai tersebut tercermin
kepercayaan, simbol-simbol, ritual, mitos dan praktik-praktik yang terjadi
dalam organisasi. Nilai-nilai ini menjadi suatu pedoman atau petunjuk bagi
anggota organisasi dalam berperilaku. Budaya organisasi yang kuat dapat
mengontrol pikiran, jiwa dan tubuh anggota organisasinya.
Sementara menurut Robbins (2003) dalam Maulana et al.
(2009:128), budaya organisasi merupakan suatu sistem nilai yang
dipegang oleh anggota organisasi yang menjadi pembeda organisasi

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


tersebut dari organisasi lainnya. Selanjutnya Kaila (2005:458),
mengatakan bahwa “Organizational culture refers to a system of shared
meaning held by member that distinguishes the organization from the
other organization”. Budaya organisasi merupakan sebuah sistem yang
dipegang oleh anggota suatu organisasi yang membedakan satu organisasi
dengan organisasi lainnya.
Secara lebih lanjut, Robbins dan Judge (2012:512) memberikan tujuh
karakteristik budaya organisasi sebagai berikut:
a) Inovasi dan keberanian mengambil resiko (innovation and risk
taking), yaitu sejauh mana para anggota organisasi didorong untuk
bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
b) Perhatian terhadap detail (attention to detail), yaitu sejauh mana
anggota organisasi diharapkan untuk memperlihatkan kecermatan,
analisis dan perhatian terhadap detail.
c) Berorientasi pada hasil (outcome orientation), yaitu sejauh mana
manajemen berfokus kepada hasil dibandingkan dengan perhatian
terhadap teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil
tersebut.
d) Berorientasi kepada manusia (people orientation), yaitu sejauh
mana keputusan yang dibuat oleh manajemen memperhitungkan
efek terhadap anggota-anggota organisasi.
e) Berorientasi kepada kelompok (team orientation), yaitu sejauh
mana pekerjaan secara kelompok lebih ditekankan dibandingkan
dengan pekerjaan secara individu.
f) Agresivitas (aggressiveness), yaitu sejauh mana anggota-anggota
organisasi berperilaku secara agresif dan kompetitif dibandingkan
dengan berperilaku secara tenang.
g) Stabilitas (stability), yaitu sejauh mana organisasi menekankan
status-quo sebagai kontras dari pertumbuhan.
Budaya organisasi adalah sekumpulan asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai,
norma-norma, simbol dan filosofi yang ditemukan dan dikembangkan oleh

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


sebuah anggota organisasi yang berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk
bagi anggota organisasi berpikir, berperilaku dan memecahkan masalah
dengan mengadaptasinya dari luar dan mengintegrasikannya ke dalam
organisasi.

C. METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan short research ini,
yaitu dengan menggunakan metode wawancara langsung dengan narasumber.

D. PEMBAHASAN
Dalam artikel penelitian ini penulis mewawancarai 3 pegawai yang bekerja Di
SMK Negeri 1 Miri sebagi Guru Mata Pelajaran Fisika, Kimia Dan Produktif
sebagai sample.
1. Narasumber Pertama

IBU NUZULIA DWI RAHMAWATI, S.Pd


Alumni : Universitas Negeri Sebelas Maret (Guru Kimia)

“Mengatakan bahwa : Budaya Organisasi sangat berpengaruh dengan


kinerja pagawai. Karena bisa memacu semangat bekerja”

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


Kemudian apa saja yang mempengaruhi kinerja pewagai diantaranya :
Gaji, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja.

2. Narasumber Kedua

IBU HENY AMBARWAI, S.Pd


Alumni : Universitas Negeri Semarang (Guru Fisika)

“Mengatakan Bahwa : Budaya organisasi sangatlah penting, kita contoh


jepang, dengan budaya organisasi yang tinggi otomatis akan meningkatkan
kinerja pegawai. Itulah mengapa jepang menjadi Negara maju karena
tingkat kedisiplinan yang tinggi dan sudah terbentuk dari system budaya
organisai mereka.”

Kemudian apasaja yang mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya :


Lingkungan kerja yang nyaman, Kompensasi yang sesuia, harapan masa
depan, jenjang karir yang jelas, jaminan hari tua.

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


3. Narasumber Ketiga

BAPAK RAHANMA MAGARYATA, S.Pd.Kom


Alumni : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (Guru Produktif)

“Mengatakan Bahwa : Budaya Oraganisasi yang baik sangatlah penting bagi


pagawai, karena dengan sistematis pegawai akan mengikuti alur yang sudah ada,
sudah baik. Jikai budaya Organisasi jelek maka kinerja pegawai akan berbanding
lurus dengan budaya organisasi tersebut”

Kemudian apa saja yang mempengaruhi kinerja pewagai diantaranya : Gaji,


Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja.

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029


E. KESIMPULAN
Budaya Organisaasi sangat berpengaruh pada kinerja pewagai, hal ini
dibuktikan dengan sample wawancara panulis dengan narasumber secara
langsung. Semua narasumber mangatakan hal yang sama, yaitu sangat
berpengaruh. Budaya Organisasi yang baik maka Kinerja baik, Budaya
Organisasi Buruk, Kinerja Buruk. Hal hal yang berpengaruh lainnya yaitu,
lingkungan kerja, Kompensasi dan lain sebagainya.

F. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Reneka Cipta. Jakata.
Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Tugu Publisher.
Nyutran. Fahmi Irham. 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi.
Alfabeta,cv. Bandung.
Gibson, Ivancevich, Donnely. 1997. Organisasi dan Manajemen. Erlangga.
Jakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2010. Perilaku dan Budaya Organisasi. PT.
Rafika Aditama. Bandung.

Short Research – Teori Orgnanisasi Umum – Arifki Dimas S- 180101029

Anda mungkin juga menyukai