Anda di halaman 1dari 13

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat AllahSwt, atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga tugas
makalah dengan judul “Strategi dan Model Pengembangan Keterampilan Menyimak
Pada Siswa Sekolah Dasar” dapat tersusun dengan baik dan lancar. Kami
mengucapkan terima kasih atas kerja sama tim dalam mengerjakan tugas makalah
ini. Ucapan terima kasih juga kami hantarkan kepada Bapak Ezik Firman Syah, M.Pd
selaku dosen Keterampilan Berbahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini.

Harapan kami semoga makalah ini daoat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Terakhir namun yang paling utama, kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan, tanda baca, gambar yang tidak dapat dimengerti, dan
pembahasan yang kurang tepat. Karena kami masih dalam proses belajar.

1
2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menyimak sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa memiliki tujuan


untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi
yang hendak disampaikan oleh pembicara melalui ujaran. Dalam kegiatan sehari-hari,
menyimak adalah salah satu kegiatan yang sangat penting selain keterampilan yang
lainnya. Kegiatan menyimak juga dapat menambah ilmu atau wawasan yang belum
dimiliki di antaranya melalui radio, tv, atau langsung dari narasumbernya. Oleh karena
itu, pengajaran menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang baik adalah
kondisi awal untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik.

Berbagai pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia


mengindikasikan bahwa kemampuan menyimak murid sekolahdasar belum optimal.
"hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian Muhaimin (2006) yang dicapai murid dalam
proses-belajar mengajar di mana murid yang terlibat dalam kegiatan, yang mampu
menyimak secara baik dan benar mempunyai persentase yang masih rendah. Indikasi
ini menandakan masih rendahnya kemampuan menyimak murid tersebut terlihat pula
hasil yang diperoleh dalam ulangan semester misalnya. Daya serap murid pada
semua mata pelajaran dari seluruh murid dalam suatu kelas masih banyak nilai di
bawah nilai standar 7,5. Ini berarti penguasaan murid terhadap mata pelajaran juga
masih rendah.setelah ditelusuri lebih jauh, hal tersebut di atas ternyata (salah satu)
disebabkan oleh kurangnya kemampuan murid menyimak materi pelajaran.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian keterampilan menyimak?
2. Apa itu strategi dalam meningkatkan daya menyimak?
3. Apa saja model-model pengembangan daya simak pada siswa sekolah
dasar?

3
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan menyimak
2. Untuk mengetahui strategi peningkatan daya simak
3. Untuk mengetahui model-model pengembangan daya simak pada siswa
sekolah dasar

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.3. Pengertian Keterampilan Menyimak

Dalam pengajaran bahasa, terutama pengajaran bahasa lisan sering kita


jumpai istilah mendengar, mendengarkan, dan menyimak. Ketiga istilah itu
memang berkaitan dalam makna namun berbeda dalam arti. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia pengertian istilah itu dijelaskan seperti berikut. Mendengar
diartikan sebagai menangkap bunyi (suara) dengan telinga. Mendengarkan
berarti mendengarkan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Sedang menyimak
berarti mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau
dibicarakan orang (Djago Tarigan, 2003: 2.5).

Menurut Henry Guntur Tarigan (1991:4) menyimak adalah suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di
dalamnya. Menyimak melibatkan penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian,
bahkan situasi yang menyertai bunyi bahasa yang disimak pun harus
diperhitungkan dalam menentukan maknanya.

Sedangkan menurut Kamidjan dan Suyono (2002) menyimak adalah suatu


proses mendengarkan lambang-lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh
penuh perhatian, pemahaman, apresiatif yang dapat disertai dengan pemahaman
makna komunikasi yang disampaikan secara nonverbal.

Berdasarkan pengertian menyimak di atas dapat


disimpulkanbahwamenyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan lambang-lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh,
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang
disampaikan secara nonverbal.

5
2.2. Strategi Peningkatan Daya Simak

Strategi mengandung arti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk


mencapai sasaran khusus . strategi peningkatan daya simak berarti perencanaan
yang cermat dalam usaha peningkatan daya simak. Seperti yang kita ketahui
menyimak itu suatu keterampilan yang bersifat reseptif. Dengan menyimak,
seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Semakin
baik daya simak seseorang semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan
yang disimaknya.

Strategi peningkatan daya simak :

1. Kembangkan dan tingkatkan keinginan untuk menyimak. Tanpa keinginan


dan minat yang besar kepada pmbicara
2. Bangunlah kebiasaan-kebiasaan menyimak yang baik. Jadikanlah
menyimak itu suatu kebutuhan, suatu budaya dalam kehidupan kita.
3. Jangan dulu memberi penilaian atau evaluasi kepada pembicara sebelum
dia selesai berbicara. Kita baru memberi penilaian jika kita sudah
memperoleh gambaran yang menyeluruh dari bahan simakan
4. Simaklah gagasan, konsep sipembicara untuk mengetahui isi dan bobot
pembicaraan, bernilai atau tolak.
5. Manfaatkan dan gunakan kecepatan berpikir secara wajar, tepat, dan
menuju sasaran
6. Manfaatkan waktu luang dengan bijaksana sehingga tidak ada yan terbuang
sia-sia.
7. Guru harus mendiskusikan etikan atau sopan santun dalam menyimak dan
perbedaan antara kritik yang konstruktif dan kritik yang negti.
8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak secara berulang-
ulang wacana yang jadikan materi pembelajaran menyimak
9. Setelah membacakan cerita atau dongeng, guru hendaknya mengadakan
diskusi mengenai bagian-bagian cerita atau dongeng tersebut yang patut
dipuji atau yang perlu diperbaiki.
10. Guru sebaiknya mendaftaarkan segi-segi positif dan negative tersebut di
papan tulis atau menggunakan media lain seperti OHP sehingga setiap anak
dapat melihat dan mendengarkan hal-hal penting yang sedang dilakukan.

6
2.3. Model-Model Pengembangan Keterampilan Menyimak Pada
Siswa Sekolah Dasar

Untuk meningkatkan keterampilan menyimak, maka diperlukan strategi-strategi


yang tepat. Adapun strategi-strategi pembelajaran menyimak antara lain:

a. Simak Tulis

Dalam teknik ini, guru membacakan atau memperdengarkan sebuah


wacana singkat (diperdengarkan cukup satu kali). Siswa mendengarkan dengan baik.

b. Simak Terka

Guru mempersiapkan deskripsi tentang suatu benda tanpa menyebutkan nama


benda tersebut. Deskripsi itu dibacakan guru, siswa mendengarkan dengan baik
kemudian siswa diminta menerka benda tersebut.

c. Simak Cerita

Guru mempersiapkan sebuah cerita yang menarik, kemudian membacakan


cerita tersebut. Siswa mendengarkan dengan baik cerita yang dibacakan guru,
kemudian siswa diminta menceritakan kembali cerita tersebut dengan kata-
katanya sendiri.

d. Simak Ucapkan

Guru mengucapkan sesuatu, murid menyimak dengan seksama, kemudian


murid mengulangi apa yang diucapkan guru tersebut. Kegiatan ini sering disebut
dengan dikte atau imla. Tingkat kesulitan dikte sangat tergantung pada panjang
pendeknya kata/kalimat, jenis kata, kompleksitas isi, dan inhibisi yang diciptakan.

e. Simak Tebak

Model pembelajaran ini dapat dikatakan lebih menyerupai permainan teka-teki


atau tebak- tebakan. Guru memberikan sebuah teka-teki, kemudian murid mencoba
mencari jawaban dari teka-teki tersebut. Contoh: Guru: “Aku adalah sebuah bilangan,
bila sebuah bilangan dikalikan dengan diriku, maka bilangan itu akan menjadi bilangan
dasar terbesar”. “Siapakah aku?” Murid: “Aku adalah bilangan 3 (tiga)”

7
f. Bisik Berantai

Bisik berantai ini dapat digunakan untuk menguji kemampuan daya simak
siswa dan kemampuan untuk menyimpan dan menyampaikan pesan kepada
orang lain. Bisik berantai ini dapat dilakukan secara berkelompok. Pertama-tama
guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa yang bersangkutan
diminta untuk membisikkan kepada siswa yang kedua dan seterusnya, siswa
terakhir yang menerima pesan menuliskan pesan yang diterima di papantulis
atau mengucapkan pesan tadi dengan nyaring di hadapan teman sekelas.

g. Identifikasi Kata Kunci

Dalam menyimak suatu kalimat, paragraf atau wacana yang panjang, kita
tidak perlu menangkap semua kata-kata tetapi cukup diingat kata-kata
kuncinya saja. Kata kunci merupakan inti dari suatu kalimat, paragraf atau
wacana yang panjang.

h. Identifikasi Kalimat Topik

Setiap paragraf dalam wacana minimal mengandung dua unsur yaitu kalimat
topikdan kalimat pengembang. Kalimat topikbisa terdapat di awal, tengah danakhir
paragraf. Setelah selesai menyimak siswa disuruh mencari kalimat topiknya.

i. Merangkum Mendengarkan

Bahan simakan yang agak panjang dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satu caranya adalah melalui merangkum. Merangkum berarti merangkum
bahan yang panjang menjadi sesedikit mungkin. Namun, kalimat yang singkat
tersebut dapat mewakili kalimat yang panjang.

j. Parafrase

Suatu cara yang digunakan orang dalam memahami isi puisi yaitu
dengan cara mengartikanisi puisi dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa. Siswa
mendengarkan puisi yang dibacakan oleh guru. Setelah selesai, siswa
mengartikan kembali isi puisi dalam bentuk prosa.

k. Menjawab Pertanyaan

8
Cara lain untuk mengajarkan menyimak yang efektif ialah dengan menjawab
pertanyaan apa, siapa, mengapa, di mana, dan bagaimana yang diajukan sesuai
dengan bahan simak.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Menyi'a adalah "ua&u -$,"e" e#ia&an 'enden#a$ an la' in#0la' an#

li"anden#an -enuh -e$ha&ian% -e'aha'an% a-$e"ia"i% "e$&a in&e$-$e&a"i un&u 'e'-

e$,lehinf,$'a"i% 'enan# a- i"i a&au -e"an% "e$&a 'e'aha'i 'a na ,'uni a"i yan#

&elahdi"a'-ai an "an# -e' i+a$a 'elalui u/a$an a&au aha"a li"an. Tu/uan u&a'a

'enyi'a 'enu$u& L,#an adalah un&u 'enan# a-% 'e'aha'i a&au'en#haya&i -e"an ide

#a#a"an yan# &e$"i$a& -ada ahan "i'a an. 'enan# a- dan 'e'aha'i -e"an% ide

"e$&a #a#a"an yan# &e$da-a& -ada 'a&e$i a&au aha"a "i'a an.Taha-0Taha

Menyi'a yai&u%Menyi'a e$ ala%Menyi'a den#an -e$ha&iandan# al%

Se&en#ah 'enyi'a %Menyi'a "e$a-an %Menyi'a "e ali0"e ali%Menyi'a a","ia&if

Menyi'a den#an $ea "i e$ ala

Menyi'a "e+a$a "e "a'a

Menyi'a "e+a$aa &if

10
.S&$a&e#i dala' 'enin# a& an e&e$a'-ilan 'enyi'a "alah "a&unya yai&u #u$u

ha$u"Me' e$i an e"e'-a&an e-ada "i"1a un&u 'enyi'a "e+a$a

e$ulan#0ulan# 1a+ana yan#di/adi an 'a&e$i -e' ela/a$an 'enyi'a

11
DAFTAR PUSTAKA

http://bahasadansastraindonesiaa3.blogspot.com/2016/12/strategi-meningkatkan-
daya-menyimak.html

https://eprints.uny.ac.id/13992/2/Bab%20II.pdf

https://www.academia.edu/22548514/MAKALAH_MODEL_MENYIMAK_DI_SD

Haryadi. 2010. Model Pembelajaran. Semarang: Unnes

Sapani, Suardi, dkk. 1997. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

12
Djuanda, Dadan. Dkk. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SD. Bandung : UPI PRESS

Mudjianto dan Susanto, Gatut. 2010. Materi Pembelajaran Menyimak. Malang. A3


Malang.

Tarigan, Henry Guntur. 1988. Menyimak sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.


Bandung : Angkasa.

Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan

13

Anda mungkin juga menyukai