Anda di halaman 1dari 11

Kelompok : Laba

Nama :
1. Dwi Ika Ratnasari (162010300186)
2. Rinda Ayu Wilujeng (162010300191)
3. Rosita Umamah (162010300207)
4. Mochammad Rizal (162010300230)
5. Charnidah Sia Setiyowati (162010300273)

PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENILAIAN, PENYAJIAN (AKUN)


MENURUT PSAK

PENGAKUAN
PSAK Paragraf
Keterangan
No Ke-
56 02 Pernyataan ini harus diterapkan pada:
(a) laporan keuangan individual entitas yang:
(i) memiliki saham biasa atau efek berpotensi saham biasa yang
diperdagangkan kepada publik (bursa saham dalam negeri atau
luar negeri, atau pasar over-the counter, termasuk pasar lokal
dan regional) atau
(ii) menyampaikan, atau dalam proses penyampaian, laporan
keuangannya kepada regulator pasar modal atau regulator
lainnya dalam rangka penerbitan saham kepada publik; dan
(b) laporan keuangan konsolidasian suatu grup dengan entitas
induk yang:
(i) memiliki saham biasa atau efek berpotensi saham biasa yang
diperdagangkan kepada publik (bursa saham dalam negeri atau
luar negeri, atau pasar over-the counter, termasuk pasar lokal
dan regional) atau
(ii) menyampaikan, atau dalam proses penyampaian, laporan
keuangannya kepada regulator pasar modal atau regulator
lainnya dalam rangka penerbitan saham kepada publik.
56 03 Setiap entitas yang melakukan pengungkapan laba per saham
menghitung dan mengungkapkan laba per saham sesuai dengan
Pernyataan ini.
56 04 Ketika entitas menyajikan laporan keuangan konsolidasian
sekaligus laporan keuangan tersendiri yang disusun berdasarkan
PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri, pengungkapan yang disyaratkan
oleh Pernyataan ini disajikan hanya berdasarkan informasi
konsolidasi. Entitas yang memilih untuk mengungkapkan laba per
saham berdasarkan laporan keuangan tersendiri menyajikan
infomasi laba per saham tersebut hanya dalam laporanlaba rugi
komprehensifnya. Entitas tidak diperkenankan menyajikan
informasi laba per saham tersebut dalam laporan keuangan
konsolidasian.
05 Jika entitas menyajikan komponen laba atau rugi pada laporan
laba rugi tersendiri, sebagaimana dijelaskan pada PSAK 1 (revisi
2009): Penyajian Laporan Keuangan paragraf 78, maka entitas
menyajikan laba per saham hanya dalam laporan laba rugi
tersendiri.
PENGUKURAN
PSAK Paragraf
Keterangan
No Ke-
56 10 Entitas menghitung jumlah laba per saham dasar atas laba atau
rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa
entitas induk dan, jika disajikan, laba atau rugi dari operasi
normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa tersebut.

56 11 Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi
yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas
induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu periode.

56 12 Tujuan informasi laba per saham dasar adalah menyediakan ukuran


mengenai hak setiap saham biasa entitas induk atas kinerja entitas
selama periode pelaporan.

56 13 Untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar, jumlah laba


yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas
induk terkait dengan:
(a) laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang
dapat diatribusikan kepada entitas induk; dan
(b) laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas
induk
merupakan jumlah pada huruf (a) dan (b) yang disesuaikan
dengan jumlah dividen preferen setelah pajak, selisih yang
berasal dari penyelesaian saham preferen, dan akibat lain
yang sejenis dari saham preferen yang diklasifikasikan
sebagai ekuitas.

56 20 Untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar,


jumlah saham biasa merupakan jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar selama suatu periode.

56 22 Pada umumnya saham dimasukkan dalam penghitungan jumlah rata-


rata tertimbang saham sejak tanggal dapat ditagihnya (yang pada
umumnya adalah tanggal penerbitan saham), misalnya:
(a) saham biasa yang ditempatkan melalui penjualan dengan kas
diperhitungkan sejak kas sudah bisa diterima;
(b) saham biasa yang ditempatkan atas reinvestasi sukarela dari
dividen saham biasa atau saham preferen diperhitungkan ketika
dividen direinvestasikan;
(c) saham biasa yang ditempatkan sebagai hasil dari konversi
instrumen utang menjadi saham biasa diperhitungkan sejak tanggal
utang tidak lagi berbunga;
(d) saham biasa yang ditempatkan sebagai pengganti bunga atau
pokok dari instrumen keuangan lain diperhitungkan sejak tanggal
utang tidak lagi berbunga;
(e) saham biasa yang ditempatkan dalam rangka penyelesaian liabilitas
dari entitas diperhitungkan sejak tanggal
penyelesaian tersebut;
(f) saham biasa yang ditempatkan sebagai imbalan atas perolehan aset
bukan kas diperhitungkan pada saat tanggal
perolehan tersebut diakui; dan
(g) saham biasa yang ditempatkan sebagai pembayaran atas jasa
kepada entitas diperhitungkan sejak jasa diterima entitas.Waktu
diperhitungkannya saham biasa ditentukan oleh syarat dan ketentuan
melekat saat penerbitan saham. Perlu dipertimbangkan secara matang
substansi setiap kontrak yang berkaitan dengan penerbitan.

56 23 Saham biasa yang ditempatkan sebagai bagian dari imbalan yang


dialihkan dalam kombinasi bisnis diperhitungkan dalam jumlah rata-
rata tertimbang saham sejak tanggal akuisisi. Hal ini dikarenakan sejak
tanggal tersebut pihak pengakuisisi memperhitungkan laba dan rugi
pihak yang diakuisisi ke dalam laporan laba rugi komprehensifnya.
56 24 Saham biasa yang akan ditempatkan sehubungan dengan konversi dari
instrumen yang wajib dikonversikan diperhitungkan dalam
perhitungan laba per saham dasar sejak tanggal kontrak berlaku.
56 26 Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama
periode tersebut dan untuk semua periode penyajian harus
disesuaikan untuk peristiwa, selain konversi efek berpotensi
saham biasa, yang telah mengubah jumlah saham biasa yang
beredar tanpa disertai perubahan sumber daya

56 28 Dalam kapitalisasi laba, penerbitan saham bonus atau pemecahan


saham, saham biasa ditempatkan kepada pemegang saham yang ada
tanpa imbalan tambahan. Dengan demikian, jumlah saham biasa yang
beredar meningkat tanpa disertai peningkatan sumber daya. Jumlah
saham biasa yang beredar sebelum peristiwa tersebut disesuaikan
dengan perubahan proporsional atas jumlah saham beredar seolah-olah
peristiwa tersebut terjadi pada permulaan dari periode terawal.
Misalnya, pada penerbitan dua saham bonus untuk tiap satu saham
beredar, jumlah saham biasa yang beredar sebelum penerbitan
dikalikan tiga untuk memperoleh jumlah baru total saham biasa, atau
dikalikan dua untuk memperoleh jumlah tambahan saham biasa.

56 30 Entitas menghitung laba per saham dilusian untuk jumlah laba


atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa
entitas induk dan, jika disajikan, laba atau rugi dari operasi
normal berkelanjutan yang diatribusikan kepada pemegang
saham tersebut.

56 31 Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, entitas


melakukan penyesuaian terhadap laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak
dari semua efek yang mempunyai potensi saham biasa yang
bersifat dilutif.

56 32 Tujuan dari laba per saham dilusian sejalan dengan laba per saham
dasar, yaitu untuk menyediakan ukuran mengenai hak setiap saham
biasa atas kinerja entitas, dengan memperhitungkan dampak dari
semua efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif
yang beredar selama periode tersebut. Oleh karena itu:
(a) laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham
biasa entitas induk ditambah dengan dividen dan bunga setelah pajak
yang diakui pada periode terkait dengan efek berpotensi saham biasa
yang bersifat dilutif, dan disesuaikan dengan perubahan lain dalam
penghasilan atau beban yang berasal dari konversi efek yang
mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif;
dan
(b) jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah
dengan jumlah rata-rata tertimbang tambahan saham biasa yang
seolah-olah telah beredar dengan asumsi adanya konversi semua efek
yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif.

56 33 Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, entitas


menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham biasa entitas induk, dihitung sesuai dengan
ketentuan paragraf 13, dengan dampak setelahpajak
dari:
(a) dividen atau hal lain yang terkait dengan efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif yang dikurangkan
untukmenghasilkan laba atau rugi yang dapat distribusikan
kepada pemegang saham biasa entitas induk sebagaimana
dihitung sesuai dengan paragraf
(b) bunga yang diakui dalam periode tersebut terkait dengan efek
yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif; dan
(c) setiap perubahan lain dalam penghasilan atau beban yang
berasal dari konversi efek yang mempunyai potensi saham biasa
yang bersifat dilutif.

56 36 Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, jumlah


saham biasa adalah jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
yang dihitung sesuai dengan paragraf 20 dan paragraf 26,
ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan
ditempatkan pada saat pengkonversian semua efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutifmenjadi saham biasa. Efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif dianggap telah
Dikonversi menjadi saham biasa pada awal periode atau pada
tanggal penerbitan efek berpotensi saham biasa tersebut, jika
penerbitannya lebih
akhir
56 45 Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, entitas
mengasumsikan pelaksanaan semua opsi dan waran yang bersifat
dilutif. Penerimaan dana yang diasumsikan timbul dari
penerbitan tersebut dianggap telah diterima dari penerbitan
saham biasa pada rata-rata harga pasar saham biasa selama
periode tersebut. Perbedaan antara jumlah saham biasa yang
ditempatkan dan jumlah saham biasa yang akan ditempatkan
pada rata-rata harga pasar saham biasa selama periode tersebut
dianggap sebagai penerbitan saham biasa tanpa imbalan

56 46 Opsi dan waran adalah dilutif jika instrumen tersebut berakibat pada
ditempatkannya saham biasa pada tingkat harga yang lebih rendah
daripada rata-rata harga pasar saham biasa selama periode. Jumlah
dilusi adalah selisih antara ratarata harga pasar saham biasa selama
periode tersebut dan harga penerbitan. Oleh karena itu, dalam
menghitung laba per Saham dilusian, instrumen keuangan berpotensi
saham biasa diperlakukan sebagai berikut:
(a) kontrak penerbitan sejumlah saham biasa pada Rata-rata harga
pasarnya selama periode tersebut. Saham biasa diasumsikan telah
dinilai secara wajar dan tidak bersifat dilutif maupun antidilutif.
Instrumen tersebut diabaikan dalam perhitungan laba per saham
dilusian;
(b) kontrak penerbitan sisa saham biasa yang tidakmenghasilkan
imbalan. Saham tersebut tidak menghasilkan penerimaan dana dan
tidak memiliki dampak terhadap laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada saham biasa beredar. Oleh karena itu, saham
tersebut bersifat dilutif dan ditambahkan ke dalam jumlah saham biasa
beredar untuk menentukan laba per saham dilusian.

56 53 Sebagaimana perhitungan laba per saham dasar, saham biasa yang


dapat ditempatkan secara kontinjen dianggap sebagai saham yang
beredar dan diperhitungkan dalam perhitungan laba per saham dilusian
jika kondisinya terpenuhi (yaitu peristiwanya telah terjadi). Saham
yang dapat ditempatkan secara kontinjen diperhitungkan sejak awal
periode (atau sejak tanggal perjanjian saham kontinjen, jika tanggal
perjanjiannya lebih akhir). Jika kondisinya tidak terpenuhi, maka
jumlah saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen yang
diperhitungkan dalam perhitungan laba per saham dilusian didasarkan
pada jumlah saham yang seolah-olah akan ditempatkan jika saat akhir
periode merupakan akhir periode kontinjensi. Penyajian kembali tidak
diperkenankan jika kondisinya tidak terpenuhi ketika periode
kontinjensi berakhir.

56 54 Jika pencapaian atau pemeliharaan jumlah laba tertentu pada suatu


periode merupakan kondisi untuk penerbitan kontinjen dan jika jumlah
tersebut telah tercapai pada akhir periode pelaporan tetapi harus
dipelihara hingga melewati Akhir periode pelaporan untuk suatu
periode tambahan, maka saham biasa tambahan dianggap sebagai
saham beredar, jika dampaknya dilutif ketika memperhitungkan laba
per saham Dilusian. Dalam hal tersebut, perhitungan laba per saham
dilusian didasarkan pada jumlah saham biasa yang akan Ditempatkan
jika jumlah laba pada akhir periode pelaporan merupakan jumlah laba
pada akhir periode kontinjensi.
Disebabkan laba dapat berubah pada periode mendatang,perhitungan
laba per saham dasar tidak memperhitungkan saham biasa yang dapat
ditempatkan secara kontinjen tersebut sampai akhir periode
kontinjensi karena tidak semua kondisi yang diperlukan terpenuhi.

56 55 Jumlah saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen dapat


bergantung pada harga pasar saham biasa mendatang. Dalam hal
tersebut, jika dampaknya dilutif, Perhitungan laba per saham dilusian
didasarkan pada jumlah Saham biasa yang akan ditempatkan jika
harga pasar pada akhir periode pelaporan merupakan harga pasar pada
akhir Periode kontinjensi. Jika kondisi tersebut didasarkan pada rata-
rata harga pasar selama suatu periode waktu yang melampaui Akhir
periode pelaporan, maka digunakan rata-rata harga pasar Periode
waktu yang telah berlalu tersebut. Disebabkan harga Pasar dapat
berubah pada periode mendatang, perhitungan laba per saham dasar
tidak memperhitungkan saham biasa yang dapat ditempatkan secara
kontinjen tersebut sampai akhir Periode kontinjensi karena tidak
semua kondisi yang diperlukan terpenuhi.

56 56 Jumlah saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen dapat


bergantung pada laba masa depan dan harga saham biasa masa depan.
Dalam hal tersebut,jumlah saham biasa yang diperhitungkan pada laba
per saham dilusian didasarkan pada kedua kondisi tersebut (yaitu laba
sampaipada tanggal pelaporan dan harga pasar kini pada akhir periode
pelaporan). Saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen
tidak dimasukkan pada perhitungan laba per saham
dilusian kecuali kedua kondisi tersebut terpenuhi.
56 59 Ketika entitas telah menerbitkan sebuah kontrak yang dapat
diselesaikan dalam bentuk saham biasa atau kas berdasarkan
pilihan entitas, maka entitas menganggap kontrak tersebut akan
diselesaikan dalam bentuk saham biasa dan efek berpotensi
saham biasa yang dihasilkan tersebut dimasukkan dalam laba per
saham dilusian apabila
pengaruhnya bersifat dilutif.

56 61 Untuk kontrak yang dapat diselesaikan dalam bentuk saham


biasa ataupun kas berdasarkan pilihan pemegang kontrak,
penyelesaian dengan kas dan saham yang lebih Bersifat dilutif
digunakan dalam perhitungan laba per saham dilusian.

56 63 Kontrak seperti opsi jual dan opsi beli yang dibeli entitas (seperti opsi
yang dimiliki entitas atas saham entitas itu sendiri) tidak dimasukkan
dalam perhitungan laba per saham dilusiankarena memasukkan opsi
tersebut dapat bersifat antidilutif. Opsi jual hanya akan dilaksanakan
jika harga pelaksanaan lebih tinggi daripada harga pasar dan opsi beli
akan dilaksanakan hanya jika harga pelaksanaan lebih rendah daripada
harga
pasar.

56 64 Kontrak yang mengharuskan entitas untuk membeli kembali


sahamnya sendiri, seperti opsi jual yang diterbitkan (written put
option) dan forward purchase contract, tercermin dalam
perhitungan laba per saham dilusian jika berdampak dilutif. Jika
kontrak-kontrak ini dalam kondisi “in the money” selama periode
tersebut (yaitu ketika harga pelaksanaan atau harga penyelesaian
di atas rata-rata harga pasar selama periode tersebut), maka
dampak dilutif potensial
terhadap laba per saham dihitung sebagai berikut:
(a) harus diasumsikan bahwa pada awal periode pelaporan
sejumlah saham biasa akan ditempatkan (pada rata-rata
harga pasar selama periode tersebut) untuk mendapatkan
dana untuk memenuhi kontrak
(b) harus diasumsikan bahwa dana hasil penerbitan saham
tersebut digunakan untuk memenuhi kontrak (yaitu pembelian
kembali saham); dan
(c) tambahan saham biasa (selisih antara jumlah saham yang
diasumsikan ditempatkan dan jumlah saham Biasa yang diterima
dari pemenuhan kontrak) harus dimasukkan dalam perhitungan
laba per saham dilusian.

56 65 Jika jumlah saham biasa atau instrumen keuangan berpotensi


saham biasa yang beredar meningkat sebagai akibat dari
kapitalisasi, penerbitan saham bonus atau pemecahan saham,
atau menurun sebagai akibat dari penggabungan saham,
perhitungan laba per saham dasar dan dilusian untuk seluruh
periode yang disajikan harus disesuaikan secara retrospektif. Jika
perubahan-perubahan tersebut terjadi Setelah periode pelaporan
tetapi sebelum laporan keuangan Diotorisasi untuk terbit, maka
perhitungan per saham untuk periode berjalan dan periode sajian
awal laporan keuangan disajikan berdasarkan jumlah saham
yang baru. Fakta bahwa perhitungan per saham mencerminkan
adanya perubahan jumlah saham tersebut harus diungkapkan.
Selain itu, laba Per saham dasar dan dilusian untuk seluruh
periode yang disajikan harus disesuaikan terhadap dampak
kesalahan serta penyesuaian yang berasal dari perubahan
kebijakan akuntansi yang diperhitungkan secara retrospektif.

56 66 Entitas tidak menyajikan kembali laba per saham dilusian dari periode
sebelumnya yang disajikan karena adanya perubahan asumsi yang
digunakan dalam perhitungan laba per saham atau adanya konversi
efek berpotensi saham biasa menjadi saham biasa.

PENILAIAN
PSAK Paragraf
Keterangan
No Ke-
56 06 Antidilusi adalah kenaikan laba per saham atau penurunan rugi
per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrumen
yang dapat dikonversikan (convertible instrument) telah
dikonversi, opsi atau waran telah dilaksanakan, atau saham biasa
telah ditempatkan berdasarkan pemenuhan syarat tertentu.
56 06 Dilusi adalah penurunan laba per saham atau peningkatan rugi
per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrumen
yang dapat dikonversikan telah dikonversi, opsi atau waran telah
dilaksanakan, atau saham biasa ditempatkan berdasarkan
pemenuhan syarat tertentu.
56 44 Dalam menentukan apakah efek berpotensi saham biasa bersifat dilutif
atau antidilutif, setiap penerbitan atau serangkaian penerbitan efek
berpotensi saham biasa dipertimbangkan secara terpisah, bukan secara
agregat. Urutan dalam memperhitungkan efek berpotensi saham biasa
dapat mempengaruhi apakah efek tersebut bersifat dilutif.
PENYAJIAN
PSAK Paragraf
Keterangan
No Ke-
56 67 Pada laporan laba rugi komprehensif, entitas menyajikan laba per
saham dasar dan dilusian untuk laba atau rugi dari operasi
normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa entitas induk dan untuk laba yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk selama
periode tersebut untuk setiap kelas saham biasa yang mempunyai
hak berbeda dengan pembagian laba pada periode tersebut (jika
ada). Entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian
dengan derajat ketersajian yang setara untuk seluruh periode
yang disajikan.
56 68 Laba persaham disajikan untuk setiap periode laporan laba rugi
komprehensif disajikan. Jika laba per saham dilusian dilaporkan untuk
paling sedikit satu periode, maka laba persaham dilusian dilaporkan
untuk seluruh periode yang disajikan, meskipun nilainya sama dengan
laba per saham dasar. Jika laba per saham dasar dan dilusian sama,
maka keduanya dapat disajikan dalam satu baris pada laporan laba rugi
komprehensif.
56 69 Jika entitas menyajikan komponen laba atau rugi pada laporan laba
rugi terpisah sebagaimana dijelaskan pada PSAK 1 (revisi 2009):
Penyajian Laporan Keuangan paragraf 78, maka entitas menyajikan
laba per saham dan dilusian, sebagaimana diatur di paragraf 67 dan 68,
pada laporan laba rugi terpisah tersebut.
56 70 Entitas yang melaporkan operasi yang dihentikan
mengungkapkan laba per saham dasar dan dilusian untuk operasi
yang dihentikan tersebut dalam laporan laba rugi komprehensif
atau catatan atas laporan keuangan.
56 71 Jika entitas melaporkan laba atau rugi pada laporan laba rugi terpisah
sebagaimana dijelaskan pada PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian
Laporan Keuangan paragraf 78, maka entitas menyajikan laba per
saham dan dilusian untuk operasi yang dihentikan, sebagaimana diatur
pada paragraf 70, pada laporan laba rugi terpisah atau catatan atas
laporan keuangan.
56 72 Entitas menyajikan laba persaham dasar dan dilusian walaupun
nilainya negatif (rugi per saham).

Anda mungkin juga menyukai