Anda di halaman 1dari 9

REUNI PERSUDARAAN 212 DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT

PERSATUAN INDONESIA (PANCASILA)

DISUSUN
O
L
E
H
FORTUN RANTEKALA
1934015

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMAJAYA
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas kasih dan
pertolongannya saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan
dari Tuhan makalah ini tentunya tidak akan terselesaikan dengan baik.
Dengan rahmat dan pertolongan Tuhan sehingga saya mampu menyelesaikan makalah
ini sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan judul “Reuni Persaudaraan 212
dalam Perspektif Filsafat Persatuan Indonesia (Pancasila)”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf.

Makassar, 9 Desember 2019


Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………...1
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………………1

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………….5
B. Saran…………………………………………………………………………………………………..5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam III terjadi
pada 2 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia di mana sedikitnya ribuan massa
kembali menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.
Aksi ini juga dikenal dengan sebutan Aksi Damai 2 Desember. Aksi tersebut
merupakan peristiwa penuntutan kedua terhadap Ahok pada tahun 2016 setelah
unjuk rasa sebelumnya terjadi pada 4 November. Pada awalnya, aksi tersebut
rencana diadakan pada 25 November, namun kemudian disepakati diadakan pada
tanggal 2 Desember 2016.
Aksi ini dilaksanakan di halaman Monumen Nasional, Jakarta dalam keadaan
hujan. Jumlah peserta hadir berkisar antara 200 ribu (klaim polisi) hingga jutaan
(klaim penyelenggara). Dari bukti - bukti video yang tersebar di berbagai sosial
media dan situs berbagi video melalui tangkapan kamera drone, dapat terlihat
bahwa jumlah massa meluas hingga mamadati area Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Dalam aksi ini, sejumlah kegiatan yang dilaksanakan adalah berdoa dan
melakukan salat Jumat bersama. Presiden Joko Widodo hadir dalam acara ini dan
disambut hangat oleh para peserta aksi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai sistem filsafat ?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya Reuni Persaudaraan 212 ?
3. Siapa saja yang terlibat pada aksi Reuni Persaudaraan 212 ?
4. Mengapa Reuni Persaudaraan 212 dapat terjadi ?
5. Bagaimana Reuni Persaudaraan 212 dapat terjadi ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan pembahasan yaitu untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada Reuni
Persaudaraan 212 dalam Perspektif Filsafat Persatuan Indonesia (Pancasila).
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Pancasila di angkat dari pandangan hidup yang berkembang dalam kehidupan
bangsa Indonesia yang kemudian pandangan hidup ini dirumuskan secara cerdas oleh para
pendiri bangsa dan diangkat sebagai dasar kehidupan bernegara. Pancasila memuat prinsip-
prinsip dasar bagi negara, berarti bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang
memuat ajaran-ajaran atau prinsip-prinsip dasar saja, sedangkan ajaran-ajaran lain (sistem
ekonomi, politik, dan sebagainya dapat dideviasikan dari prinsip dasar tersebut.
Devisiasi dari prinsip dasar tersebut tertuang dalam empat pokok pikiran yang
terjabar dalam UUD 1945. Pemikiran mendalam tentang Pancasila sebagai sistem filsafat
dapat dilakukan dengan bertitik tolak dari ajaran dasar Pancasila atau landasan ontologis
Pancasila, yaitu dari konsep tentang manusia. Pancasila sebagai sistem filsafat dirumuskan
atas dasar inti mutlak dari tata kehidupan manusia menghadapi diri sendiri, menghadapi
sesama dan menghadapi Tuhan.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara merupakan landasan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegaradengan berdasarkan pada nilai keutuhan dan
kemanusiaan dalam wadah negara persatuan Indonesia dengan sistem (cara
kerakyatan/demokrasi) untuk mewujudkan persatuan Indonesia dan keadilan sosial.

Reuni 212 adalah sebuah acara yang diadakan oleh Presidium Alumni 212 di
Lapangan Monas pada tanggal 2 Desember 2017 untuk merayakan satu tahun Aksi 212 yang
menuntut pengambilan tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif pada masa
itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Walaupun panitia reuni mengklaim bahwa jumlah
pesertanya melebihi 7,5 juta orang, Polda Metro Jaya memperkirakan bahwa Reuni 212
dihadiri oleh sekitar 30.000 orang. Sebagai persiapan, polisi telah mengerahkan 85.000
personel gabungan untuk mengamankan acara ini. Selama berlangsungnya reuni, lapangan
Monas "diputihkan" oleh peserta reuni, dan mereka membubarkan diri secara damai
setelah acara selesai pada pukul 11:30. Acara ini dapat diadakan di Lapangan Monas setelah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut larangan pengadaan acara keagamaan di
Monas yang sebelumnya dikeluarkan oleh Ahok.
Beberapa tokoh yang hadir dalam acara ini adalah Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan yang dianggap berutang budi kepada peserta Aksi 212 atas kemenangannya
dalam pilkada DKI Jakarta 2017, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon dan
Fahri Hamzah, serta pesulap ternama Limbad. Rizieq Shihab sendiri awalnya berencana
menghadiri reuni ini, tetapi ia membatalkan niatnya karena ia sedang dicari polisi akibat
kasus pornografi yang menimpanya. Meskipun begitu, ia tetap dapat memberikan pidato
dari Arab Saudi kepada para peserta Reuni 212. Dalam pidato tersebut, ia menyerukan
"NKRI bersyariah" yang "melindungi umat Islam dari segala produk yang haram" dan
"mencintai ulama". Ia juga menyatakan bahwa "NKRI bersyariah" berarti "pribumi menjadi
tuan di negeri sendiri" dan "NKRI bersyariah" berarti menolak ekonomi riba, korupsi, judi,
narkoba, pornografi, prostitusi dan LGBT.
SETARA Institute menganggap reuni ini sebagai gerakan politik yang bertujuan untuk
meningkatkan daya tawar dengan pemerintahan. Pembina Presidium 212 sendiri tidak
membantah hal tersebut dan menyatakan bahwa Reuni 212 merupakan "politik yang
sesungguhnya".
Reuni 212 diwarnai pemutaran video berisi pidato pemimpin Front Pembela Islam
(FPI), Rizieq Shihab, yang kembali mengklaim bahwa dirinya dicekal Arab Saudi lantaran
permintaan pemerintah Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam pidato sambutannya di hadapan
massa yang diperkirakan mencapai ratusan ribu orang, mengatakan bahwa Reuni 212
mengirimkan "pesan damai, aman dan meneduhkan bagi semua".
Massa, yang sebagian besar mengenakan pakaian dan atribut serba putih,
berangsur-angsur memadati kawasan Monas sejak Senin (02/12) subuh, dengan diawali
antara lain zikir serta salat subuh.
Acara yang berakhir sekitar pukul 09.00 WIB, dihadiri pula sejumlah politikus dari
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, diantaranya Mardani Ali Sera, Hidayat
Nurwahid, serta Fadli Zon. Selain pidato dan sambutan, Reuni 212 juga diisi doa bersama,
yang antara lain mendoakan agar "Presiden dan Wakil Presiden bisa membangun Indonesia
dengan jujur dan amanah".

Motivasi politik di balik Reuni 212


Bagaimanapun, menurut peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Luky
Sandra, kelompok 212 akan berusaha menyatukan diri kembali dalam acara tersebut.
Luky melihat perpecahan dalam kelompok 212 telah terjadi setelah sejumlah tokoh, yang
sebelumnya mendukung gerakan itu, seperti Ma'ruf Amin dan Prabowo, bergabung dengan
pemerintah pimpinan Joko Widodo.
Melalui pertemuan itu, Luky berpendapat kelompok 212 - yang kini bisa disebut vakum -
akan melakukan persiapan "pemetaan untuk momentum politik ke depan".
Namun, juru bicara Persaudaraan Alumni 212 Haikal Hassan membantah hal itu dan
mengatakan reuni itu tidak akan menyinggung politik, sebab menurutnya, yang akan
dikedepankan adalah pesan persatuan bangsa.

Gerakan 212 masih signifikan


Luky mengatakan kelompok 212 mungkin akan kembali digandeng pihak yang akan
bertarung pada pilkada 2020, mengingat keberhasilan mereka menjadikan Anies Baswedan
sebagai gubernur Jakarta pada pemilihan gubernur pada 2017, yang dikritik sarat politik
identitas.
Gerakan kelompok 212 sendiri berawal dari demonstrasi yang menuntut pemidanaan
terhadap mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu juga merupakan calon
gubernur petahana dalam pilkada 2017, atas tuduhan penistaan agama setahun
sebelumnya.
"Tergantung dinamika atau karakter di daerahnya. Kalau kira-kira modelnya hampir sama
dengan DKI Jakarta di 2017, pasti mereka (kelompok 212) dibutuhkan oleh calon yang mau
menang," ujar Luky.
Salah satu daerah yang rawan politik identitas, kata Luky, adalah Belitung Timur, yang akan
melaksanakan pilkada pada 2020.
Luky menambahkan untuk sikap politik jangka panjang, yakni Pilpres 2024, kelompok ini
terlihat masih mengamati dinamika politik.
"Loyalitas kelompok ini pada seseorang sangat tergantung pada dinamika politik sekitar,"
ujarnya.
Tahun lalu, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), yang mengusung aksi 212,
menyatakan dukungan mereka kepada Prabowo.
Prabowo sendiri diundang dalam reuni 212 tahun lalu, di mana ia memberikan pidato.
Tanggapan panitia Reuni 212
"Pada waktu itu kita punya agenda mendukung Prabowo, tapi itu kan sudah lewat dan Pak
Prabowo sekarang ada dalam sistem. Presiden cuma satu, Pak Jokowi, jadi ya kita sudahi
friksi itu," ujar juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan.
"Tidak ada lagi 01, 02 yang ada 03 persatuan Indonesia," katanya.
Namun, Haikal mengatakan tidak menutup kemungkinan, tokoh yang diundang dalam acara
itu akan mengajukan aspirasi lain.
Misalnya, kata Haikal, pemberian dukungan pada Front Pembela Islam (FPI) yang tidak
mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar dari pemerintah atau tuntutan pemidanaan pada
Sukmawati Soekarno Putri yang dituduh menistakan agama.
"Apabila para tokoh bicara, ini kita apresiasi karena kita izinkan para tokoh bicara. Kalau itu
terjadi sulit sekali untuk kita rem," ujarnya.

Tujuan reuni 212


Mantan tenaga ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, yang dulunya juga
merupakan anggota 212 mempertanyakan tujuan acara itu yang disebutnya tidak perlu.
Ia juga sangsi acara itu akan membawa pesan perdamaian.
"Memang alumni apa sih? Universitas apa? Sekarang konsentrasi orang sudah move on,
kembali ke bidangnya masing-masing, konsentrasi," ujar Ngabalin.
"(Tema) persatuan kesatuan, tapi berkali-kali seperti itu isinya caci maki, menjelekkan
pemerintah, nanti lihat, menjelek-jelekan presiden," ujarnya.
Namun, hal yang berbeda disampaikan Kapitra Ampera, eks aktivis 212, yang tahun lalu
mengatakan ingin membuat aksi tandingan reuni 212 karena gerakan itu disebutnya politis.
Saat itu, Kapitra menjadi calon anggota legislatif dari PDIP, partai yang mengusung Ahok
dalam Pilkada DKI Jakarta.
Kini, ia berujar, reuni 212 akan lebih rileks karena "bebas dari kepentingan politik".
"Korelasinya dengan perayaan Maulid Nabi, hanya membangun kebersamaan sesama umat
Islam aja. Romantika dalam keumatan yang selama ini sulit tekonstruksi dengan kokoh,"
ujarnya.
Kapitra, mantan pengacara pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab ini juga
mengatakan kelompok 212 adalah energi besar yang seharusnya dirangkul pemerintah.
"Ini kelompok yang sebenarnya nice, produktif. Tapi karena selalu disudutkan, orang selalu
defense. Mereka aktif di kegiatan sosial, membantu masyarakat dalam bencana, ini kan
energi," katanya.
"Bagaimana mengarahkan mereka ke kegiatan positif, itu kan perlu negara," kata Kapitra.

Ketua Fraksi PKS DPR berpesan kepada alumni 212 untuk menjadikan reuni tersebut
sebagai komitmen memperkuat persatuan umat dan bangsa.
Kemudian, kata Jazuli, reuni tersebut harus berorientasi untuk menjaga nilai-nilai kebaikan
dan pilar kebangsaan.
Pesan ketiga, momen ini juga sebagai upaya menjaga dan mengokohkan nasionalisme
Indonesia yang sesuai Pancasila dan UUD 1945. Terakhir, dia meminta alumni 212 tetap
menjaga keamanan dan ketertiban.
"Untuk itu setiap peserta reuni persaudaraan 212 harus menjaga adab dan akhlak, menjaga
ketertiban, keamanan dan kebersihan," imbuhnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Reuni akbar 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat berjalan tertib dan
damai. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menilai kegiatan para alumni aksi 212 itu
membawa pesan persaudaraan dan persatuan bagi umat Islam dan seluruh bangsa
Indonesia. "Semangat reuni persaudaraan 212 ini baik dan positif bagi upaya
mengokohkan ke-islam-an dan ke-Indonesia-an. Mereka yang datang dengan
semangat persaudaraan pasti menghadirkan kebaikan bagi negara dan bangsa kita,"
kata Jazuli melalui siaran persnya, Senin (2/12).
Dia memuji peserta reuni 212 turut menjaga ketertiban. Dia juga mengapresiasi
komitmen peserta reuni untuk mengokohkan Pancasila dan UUD 1945 serta
mengawal terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat.

B. SARAN
Semoga pembaca dapat memahami dan mengetahui aksi tentang Reuni
Persaudaraan 212 yang terjadi di Monas, Jakarta. Dan apabila banyak kekurangan
atau kesalahan yang ditemukan, maka diharapkan agar pembaca dapat mengkritik
dan member saran demi kebaikan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ujang Charda S.,S.H.,M.H.,M.I.P. 2019. Pendidikan Pancasila Untuk Pendidikan Tinggi.
Depok: PT RajaGravindo Persada

http://www.bbc.com/Indonesia/Indonesia-50619241

http://id.wikipedia.org>wiki>Aksi_2_Desember

http://www.merdeka.com/peristiwa/pesan-pks-ke-pa-212-jadikan-reuni-sebagai-
komitmen-persatuan-bangsa.html

Anda mungkin juga menyukai