Anda di halaman 1dari 23

Pengertian Narkoba (Narkotika dan Obat-

obatan)
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang
menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan
atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta
menyebabkan kecanduan.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan
dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.
Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum. Untuk mengetahui apa saja jenis dan bahaya narkoba
bagi kesehatan, simak ulasannya berikut ini.

Jenis-jenis Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)


Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan dampak yang buruk bagi
kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3
golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.

Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika dikonsumsi
karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.

Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan resep
dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti Morfin,
Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.

Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan
banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan secara alami
namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-
jenis narkotika tersebut di antaranya adalah:

Narkotika Jenis Sintetis


Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini sering dimanfaatkan
untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika yang bersifat sintetis seperti
Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.
Narkotika Jenis Semi SintetisPengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami
yang kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya adalah

Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.

Narkotika Jenis Alami


Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa digunakan
melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan
untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi
kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.

Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan Kesehatan


Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya mendapat bahan
berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak kenal jenis kelamin dan usia,
semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencicipi zat berbahaya ini.
Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan, namun tetap saja
harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak bahaya narkoba bagi hidup dan
kesehatan, di antaranya adalah:

Dehidrasi
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya badan
kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku
lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat
menyebabkan kerusakan pada otak.

Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja. Tidak
hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih,
serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang
lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.

Menurunnya Tingkat Kesadaran


Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru
membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur
terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu,
sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah
hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.

Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan tersebut dalam
dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa
menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat
fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.

Gangguan Kualitas Hidup


Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan tersebut
juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami
masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan
pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak
memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu, relasi dengan
keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah menyebabkan kematian. Karena
itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi hidup
dan kesehatan.

Sejarah Narkoba dan


Pemberantasannya di
Indonesia
TRIBUNNEWS.COM - Penyalahgunaan dan peredaran narkoba secara tertutup (black
market) menunjukkan semakin meningkatnya tingkat kriminalitas dari hari ke hari yang
akan berpengaruh pada kondisi kehidupan masyarakat luas termasuklah masyarakat
Indonesia.
Di Indonesia, pemerintah selalu berusaha menekan dan mengurangi jumlah kriminalitas
yang terjadi, satu di antaranya yaitu kriminalitas yang diakibatkan oleh penyalahgunaan
narkoba. Penyalahgunaan narkoba oleh masyarakat yang minim akan pengetahuan
terhadap bahaya yang terjadi jika menggunakan narkoba tentu akan mengganggu
stabilitas keamanan kehidupan masyarakat baik itu dalam keluarga, tetangga juga
lingkungan tempat tinggal.
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya, narkoba jika ditarik dari
sejarah penggunaannya sebenarnya merupakan satu jenis obat penghilang rasa sakit yang
sudah dikenal sejak 50.000 tahun yang lalu terbuat dari sari bunga opium (Papauor
Samnifertium) yang diketemukan sekitar 2000 SM oleh bangsa Sumeria digunakan untuk
membantu orang-orang yang sulit tidur dan meredakan rasa sakit.
Dalam perkembangannya, pada tahun 1805, seorang dokter berkebangsaan Jerman
bernama Friedrich Wilhelm menemukan senyawa opium amaniak yang kemudian diberi
nama morfin (morphine) dimana nama morphine sendiri diambil dari nama dewa Yunani
yaitu Morphius yang berarti dewa mimpi. Morfin diperkenalkan sebagai pengganti dari
opium yang merupakan candu mentah. Di India dan Persia, Candu di perkenalkan oleh
Alexander The Great pada 330 SM, dimana pada waktu iu candu digunakan sebagai
tambahan bumbu pada masakan yang bertujuan untuk relaksasi tubuh.
Pada tahun 1898 narkotika di produksi secara massal oleh produsen obat ternama Jerman,
Bayer. Pabrik itu memproduksi obat untuk penghilang rasa sakit dan kemudian memberi
nama obat itu dengan sebutan heroin. Pada tahun itulah narkotika kemudian digunakan
secara resmi dalam dunia medis untuk pengobatan penghilang rasa sakit.
Ditemukan dan dikembangnya narkotika tidak lain dan tidak bukan pada dasarnya adalah
untuk kepentingan medis (pengobatan), namun seiring berkembangnya hubungan
internasional yang menyangkut di dalamnya dunia politik, berkembangnya narkotika
tidak lepas menjadi sasaran politik orang-orang yang ingin meraup keuntungan,
menjadikan narkoba sebagai lahan bisnis yang menguntungkan dengan menambah zat-zat
adiktif yang berbahaya yang tentu dapat mengancam kehidupan masyarakat, terihat jelas
dengan menambahkan zat adiktif menandakan awal mulanya penyalahgunaan narkoba
yang tadinya dimanfaatkan sebagai penghilang rasa sakit kemudian menjadi obat yang
membuat seseorang mengalami ketergantungan. Penambahan zat adiktif berbahaya dapat
memicu sesorang menjadi berhalusinasi semakin tinggi dan kecanduan yang dapat
merusak jaringan syaraf dan organ-organ tubuh seseorang sehingga pada akhirnya
berimbas pada kematian.
Pada tahun 1906, dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba, Amerika turut serta dalam
membuat undang-undang yang meminta farmasi memberikan label yang jelas untuk
setiap kandungan dari obat yang di produksi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada
atau tidaknya kandungan opium yang ada dalam obat yang di produksi tersebut. Pada
tahun 1914, dibuatlah peraturan yang mengharuskan peraturan pemakai dan penjual
narkoba wajib untuk membayar pajak, melarang memberikan narkotika kepada pecandu
yang tidak ingin sembuh serta menahan paramedis dan menutup tempat rehabilitasi. Pada
tahun 1923, Amerika juga melarang penjualan bentuk narkotika terutama heroin.
Dilarangnya penjualan narkotika inilah yang menjadi awal penjulan/perdagangan gelap
terhadap narkotika yang berdiri di Chinatown, New York. Perdagangan gelap narkotika
seiring berkembangnya pasar global maka pada akhirnya menyebar ke seluruh penjuru
dunia termasuklah ke Indonesia.
Di Indonesia, pada awalnya narkoba merupakan permasalahan kecil dan pemerintah Orba
pada saat itu memandang bahwa masalah narkoba tidak akan berkembang karena melihat
dasar Indonesia yaitu Pancasila dan Agamais. Pandangan pemerintah itu telah membuat
pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia lengah terhadap ancaman bahaya
penyalahgunaan narkoba.
Dalam mengatasi permasalahan narkoba yang semakin menunjukkan intensitasnya,
Pemerintah Indonesia dengan Dewan Perwakilanan Rakyat mengesahkan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1997 tentang Narkotika. Berdasarkan kedua Undang-undang tersebut, Pemerintah
membentuk Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN), dengan Keputusan Presiden
Nomor 116 Tahun 1999. BKNN adalah suatu Badan Koordinasi penanggulangan narkoba
yang kemudian berubah nama menjadi Badan Narkotika Nasional. Untuk propinsi dan
kabupaten dalam menangani permasalahan narkoba, maka dibentuklah Badan Narkotika
Propinsi dan Badan Narkotika Kabupaten. Penyuluhan-penyuluhan dan sosialisasi dari
badan narkotika kiat digencarkan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan
bahaya penyalahgunaan narkoba yang mengancam kehidupan orang banyak.
Sampai tahun 2012 ini saja penggunan narkoba di Indonesia mencapai 5 juta orang.
Penggunaan narkoba akan semakin meningkat setiap tahunnya jika tidak ada
penanggulangan terhadap penggunaan narkoba, kerja keras pemerintah serta kesadaran
masyarakat akan bahaya penggunaan narkoba harus selalu dilakukan dengan cara terus
berkerjasama dalam memberantas penyalahgunaan narkoba yang semakin hari terus
bertambah dan mengancam jiwa manusia.

3 SIFAT JAHAT NARKOBA


Narkoba adalah salah satu penyumbang kematian terbesar di dunia. Sudah banyak korban yang mati sia-sia
akibat kecanduan narkoba. Maka dari itu, penting bagi kita untuk lebih mengetahui dampak atau pengaruh
yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba. Dengan begitu, setidaknya kamu bisa mencegah dan membantu
mereka yang berpotensi masuk ke jurang mematikan bernama narkoba.

Narkoba merupakan akronim dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Istilah bahaya narkoba yang banyak
digunakan di Indonesia sebenarnya mengacu kepada penyalahgunaan obat-obat berbahaya. Karena pada
dasarnya ada beberapa jenis narkoba merupakan obat yang digunakan oleh dunia kedokteran sebagai obat bius,
penghilang rasa sakit, dan mengobati berbagai penyakit berbahaya.

Tetapi, penyalahgunaan terjadi ketika orang mengkonsumsi jenis obat narkoba tanpa resep dokter dan atau
menggunakannya di luar dosis yang dianjurkan. Akibatnya, orang yang mengkonsumsi tersebut menjadi
kecanduan.

Jenis-Jenis Narkoba
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat secara sintetis maupun semi sintetis. Zat ini
digunakan untuk menghilangkan kesadaran sebagian atau keseluruhan, mengurangi dan menghilangkan rasa
nyeri, dan menghilangkan rasa.

Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.
Contoh narkoba jenis ini adalah ganja. Akibat menghisap ganja sangat banyak bagi tubuh dan lingkungan
sosial. Efek ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan ekonomis.

Psikotropika, yaitu zat atau obat alami atau sintetis di luar narkotika yang dapat menimbulkan efek psikoatif
pada pemakainya. Psikoaktif yang dimaksud berarti mempengaruhi kerja syaraf pusat untuk merubah perilaku
secara mental. Dengan pemakaian yang berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan
ketergantungan / kecanduan. Contoh zat psikotropika adalah heroin

Zat adiktif, yaitu bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika yang menyebabkan ketergantungan secara
fisik dan psikologis. Orang yang tidak menggunakan ini apabila sudah merasa ketergantungan akan gelisah,
tidak bisa berpikir, dan seterusnya.

Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa negara menerapkan aturan yang sangat ketat
dan mahal bagi penjualan alkohol dan rokok. Sudah umum diketahui bahwa penyalahgunaan obat-obatan
tersebut dapat berdampak buruk bagi tubuh dan juga kesehatan jiwa seseorang. Dengan penggunaan narkoba
tubuh menjadi rusak jiwa dan mental pun akan mengalami kerusakan. Berikut beberapa pengaruh narkoba
terhadap kesehatan jiwa.

13 Pengaruh Narkoba Terhadap Kesehatan Jiwa


written by Arby Suharyanto

Narkoba adalah salah satu penyumbang kematian terbesar di dunia. Sudah banyak korban yang mati sia-sia
akibat kecanduan narkoba. Maka dari itu, penting bagi kita untuk lebih mengetahui dampak atau pengaruh
yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba. Dengan begitu, setidaknya kamu bisa mencegah dan membantu
mereka yang berpotensi masuk ke jurang mematikan bernama narkoba.

Narkoba merupakan akronim dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Istilah bahaya narkoba yang banyak
digunakan di Indonesia sebenarnya mengacu kepada penyalahgunaan obat-obat berbahaya. Karena pada
dasarnya ada beberapa jenis narkoba merupakan obat yang digunakan oleh dunia kedokteran sebagai obat bius,
penghilang rasa sakit, dan mengobati berbagai penyakit berbahaya.

Tetapi, penyalahgunaan terjadi ketika orang mengkonsumsi jenis obat narkoba tanpa resep dokter dan atau
menggunakannya di luar dosis yang dianjurkan. Akibatnya, orang yang mengkonsumsi tersebut menjadi
kecanduan.

Jenis-Jenis Narkoba
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat secara sintetis maupun semi sintetis. Zat ini
digunakan untuk menghilangkan kesadaran sebagian atau keseluruhan, mengurangi dan menghilangkan rasa
nyeri, dan menghilangkan rasa.

Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.
Contoh narkoba jenis ini adalah ganja. Akibat menghisap ganja sangat banyak bagi tubuh dan lingkungan
sosial. Efek ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan ekonomis.

Psikotropika, yaitu zat atau obat alami atau sintetis di luar narkotika yang dapat menimbulkan efek psikoatif
pada pemakainya. Psikoaktif yang dimaksud berarti mempengaruhi kerja syaraf pusat untuk merubah perilaku
secara mental. Dengan pemakaian yang berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan
ketergantungan / kecanduan. Contoh zat psikotropika adalah heroin
Zat adiktif, yaitu bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika yang menyebabkan ketergantungan secara
fisik dan psikologis. Orang yang tidak menggunakan ini apabila sudah merasa ketergantungan akan gelisah,
tidak bisa berpikir, dan seterusnya.

Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa negara menerapkan aturan yang sangat ketat
dan mahal bagi penjualan alkohol dan rokok. Sudah umum diketahui bahwa penyalahgunaan obat-obatan
tersebut dapat berdampak buruk bagi tubuh dan juga kesehatan jiwa seseorang. Dengan penggunaan narkoba
tubuh menjadi rusak jiwa dan mental pun akan mengalami kerusakan. Berikut beberapa pengaruh narkoba
terhadap kesehatan jiwa.

1. Penyebab Gangguan Sistem Saraf Pusat


Tidak butuh waktu lama bagi senyawa kimia yang dibawa oleh aliran darah ke otak dan organ lainnya. Jika
jatuh ke dalam otak, THC obat atau senyawa kimia melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Hal ini
menyebabkan pengguna untuk merasa lebih tenang, lebih nyaman atau yang biasa disebut ‘tinggi’ atau
‘terbang’.

Pada fase ini, pengguna tidak dapat berpikir jernih karena gangguan dari informasi proses pencernaan. Selain
itu, pengguna juga akan sulit untuk membangun atau mengingat sesuatu ketika sedang ‘tinggi’. (Baca juga
mengenai gejala psikologi penggunaan zat adiktif)

2. Perubahan Fungsi Otak


Pengguna yang sudah kecanduan narkoba akan mengalami perubahan fungsi otak yang cukup berbahaya.
Bahaya narkoba akan membuat beberapa bagian dari otak manusia akan rusak sehingga kinerjanya tidak lagi
optimal. Sebuah eksperimen yang pernah dilakukan adalah percobaan pada ekstasi obat hewan.

Akibatnya, zat-zat berbahaya dalam ekstasi yang menghancurkan sel-sel yang ada di otak. Jika itu terjadi pada
manusia, ini akan mengakibatkan perubahan dalam proses patologis biologis. Ini akan membuat Anda segera
tidak peduli tentang orang lain di sekitar Anda, karena setiap kali dia akan berpikir tentang narkoba. (Baca juga
mengenai gangguan perilaku pada anak)

3. Menimbulkan Beberapa Penyakit Mental


penggunaan obat jangka panjang telah dikaitkan dengan berbagai penyakit mental. Ada juga yang
menghubungkan penggunaan narkoba dengan skizofrenia penyakit mental. Disebutkan bahwa beberapa obat
yang diyakini bertanggung jawab untuk munculnya gejala skizofrenia, termasuk ganja dan kokain. (Baca juga
mengenai contoh fenomena dalam psikologi sosial)

4. Pengguna Akan Sering Merasa Takut Berlebihan, Sensitif


Konsekuensi lain dari rasa yang timbul karena bahaya obat ini juga bisa membuat pengguna jadi tidak percaya
pernyataan atau saran dari orang lain. (Baca juga mengenai gejala psikis setelah mengkonsumsi kokain)

5. Kerja Menjadi Lamban dan Ceroboh Serta Tegang dan Gelisah


Meskipun pada awalnya, pengguna narkoba merasakan peningkatan energi dan kreativitas, pengguna narkoba
yang sudah kecanduan akan rusak otaknya sedikit demi sedikit. Akibatnya daya kerja dan kreativitas
berkurang, ingatan juga menurun. Pada pengguna yang masih terus bekerja, pekerjaannya menjadi lamban dan
sering salah (ceroboh). (Baca juga mengenai pengaruh gaya hidup terhadap remaja)

6. Hilang Percaya Diri


Pengguna narkoba yang berkelanjutan akan menyebabkan turunnya rasa percaya diri. Mereka akan merasa
terbebani dan dihinggapi oleh rasa takut, berdosa yang membuatnya menjadi lebih tertutup sehingga
kepercayaan diri menjadi hilang.

7. Menjadi Paranoid
Merupakan lanjutan dari akibat narkoba yang menimbukan halusinasi. Halusinasi, terutama yang menakutkan
membuat pengguna sering berteriak histeris dan takut pada siapapun dan apapun.

8. Sulit Berkonsentrasi, Mudah tersinggung, dan Tertekan


Pecandu narkoba, yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana mendapatkan narkoba kembali. , sehingga
mereka akan sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan tertentu. Apalagi kalau kebutuhan tubuh akan narkoba
meningkat, perasaan tertekan semakin terasa. Ditambah dengan daya halusinasi mereka menjadi cepat
tersinggung.

9. Munculnya Gangguan Mental


Bahaya narkoba seperti ganja juga dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan dan
meningkatkan keinginan untuk bunuh diri pada remaja.

10. Merasa Tidak Aman


Pengguna narkoba yang berhalusinasi semakin membawa kepada situasi yang sulit. Halusinasi mengakibatkan
paranoid. Paranoid mengakibatkan perasaan tidak aman terhadap situasi sekelilingnya. Selanjutnya, tindakan
mereka dapat menjadi tidak terkendali dan brutal, karena menganggap semua yang di sekelilingnya adalah
musuh. Akibat paling buruk dari perasaan tidak aman adalah bunuh diri

11. Menjadikan Diri Menjadi Seorang Kriminal


Hal tersebut dapat terjadi seiring dengan semakin tinggi tuntutan pada pecandu narkoba untuk selalu
mendapatkannya. Remaja akan menggunakan segala cara untuk bisa membeli narkoba dan napza.

12. Menjadi Apatis


Pelajar menjadi apatis terhadap lingkungannya karena fokus pada narkoba. Bahkan, mereka tidak lagi
memperhatikan keadaan dirinya.

Narkoba Bukan Hanya


Kejahatan, Tapi Bisnis dengan
Keuntungan Luar Biasa
Senin, 11 Desember 2017 21:12

Narkoba sebagai Ancaman Perusak


Generasi Bangsa
26 Februari 2019 11:33 Diperbarui: 26 Februari 2019 12:35 7 5 2

Narkoba telah merajalela di Indonesia. Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan


sesuatu yang bersifat urgent dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir
permasalahan ini menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau
pecandu narkoba secara signifikan. Hampir semua kalangan masyarakat positif menggunakan
Narkoba. Mulai dari publik figure,bahkan lebih parahnya lagi adalah narkoba juga telah
merasuki para penegak hukum di negeri ini. Menurut data yang diterima oleh Badan Narkotika
Nasional (BNN), jumlah korban yang disebabkan oleh Narkoba ini meningkat hingga dua kali
lipat dari tahun tahun sebelumnya. Kekhawatiran ini semakin di pertajam akibat maraknya
peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, termasuk di
kalangan generasi muda. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara
pada masa mendatang. Perilaku sebagian remaja yang secara nyata telah jauh mengabaikan nilai
- nilai kaidah dan norma serta hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat menjadi
salah satu penyebab maraknya penggunaan narkoba di kalangan generasi muda. Dalam
kehidupan sehari - hari di tengah-tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja yang masih
melakukan penyalahgunaan narkoba. Menanggapi fenomena ini pemerintah telah menetapkan
Negara Indonesia sedang berada dalam keadaan darurat Narkoba.

Narkoba sebagai Ancaman Perusak


Generasi Bangsa
26 Februari 2019 11:33 Diperbarui: 26 Februari 2019 12:35 7 5 2

Narkoba telah merajalela di Indonesia. Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan


sesuatu yang bersifat urgent dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir
permasalahan ini menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau
pecandu narkoba secara signifikan. Hampir semua kalangan masyarakat positif menggunakan
Narkoba. Mulai dari publik figure,bahkan lebih parahnya lagi adalah narkoba juga telah
merasuki para penegak hukum di negeri ini. Menurut data yang diterima oleh Badan Narkotika
Nasional (BNN), jumlah korban yang disebabkan oleh Narkoba ini meningkat hingga dua kali
lipat dari tahun tahun sebelumnya. Kekhawatiran ini semakin di pertajam akibat maraknya
peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, termasuk di
kalangan generasi muda. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara
pada masa mendatang. Perilaku sebagian remaja yang secara nyata telah jauh mengabaikan nilai
- nilai kaidah dan norma serta hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat menjadi
salah satu penyebab maraknya penggunaan narkoba di kalangan generasi muda. Dalam
kehidupan sehari - hari di tengah-tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja yang masih
melakukan penyalahgunaan narkoba. Menanggapi fenomena ini pemerintah telah menetapkan
Negara Indonesia sedang berada dalam keadaan darurat Narkoba.

Narkoba Dalam Pandangan Islam


Indonesia menjadi target dalam penyebaran narkoba. Tak heran, pemerintah
menyatakan perang terhadap narkoba sebab sudah tidak sedikit anak bangsa ini
yang menjadi korban. Narkoba sudah menjadi musuh bersama yang harus selalu
diwasapadi dan dihancurkan hingga ke akar-akarnya. Bila narkoba tidak segera
diatasi, bisa jadi generasi penerus bangsa ini akan lemah bahkan hancur.

Seberapa besar bahaya narkoba, berikut ini akan dibahas bahaya narkoba dari
pandangan Islam. Allah Ta’ala berfirman:
‫اْل أن ِجي ِل يَأ أ ُم ُر ُه أم‬
ِ ‫ي الَّذِي يَ ِجدُونَهُ َم أكتُوبًا ِع أندَ ُه أم فِي الت َّ أو َراةِ َو أ‬ َّ ‫ي أاْل ُ ِم‬
َّ ‫سو َل النَّ ِب‬ َّ َ‫الَّذِينَ يَت َّ ِبعُون‬
ُ ‫الر‬
‫ص َر ُه أم َو أاْل َ أغ ََل َل‬ ‫ع أن ُه أم ِإ أ‬ َ ‫ض ُع‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ِ‫علَ أي ِه ُم أال َخبَائ‬
َ ‫ت َويُ َح ِر ُم‬ َّ ‫ع ِن أال ُم أن َك ِر َوي ُِح ُّل لَ ُه ُم‬
ِ ‫الطيِبَا‬ ِ ‫بِ أال َم أع ُر‬
َ ‫وف َويَ أن َها ُه أم‬
‫ور الَّذِي أ ُ أن ِز َل َمعَهُ ۙ أُو َٰلَئِكَ ُه ُم‬ َ ُّ‫ص ُروهُ َواتَّبَعُوا الن‬ َ ‫علَ أي ِه أم ۚ فَالَّذِينَ آ َمنُوا ِب ِه َو‬
َ َ‫ع َّز ُروهُ َون‬ َ ‫َت‬‫الَّ ِتي َكان أ‬
َ‫أال ُم أف ِل ُحون‬

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala
yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-A’raaf: 157).
Sudah kita ketahui bersama dampak dari bahaya narkoba, yakni dapat merusak
jiwa dan akal seseorang. Dalam ayat di atas Allah menghalalkan segala yang
baik dan mengharamkan segala yang buruk.

Narkoba sendiri adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Istilah lainnya adalah Napza yakni narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.

Indonesia menjadi target dalam penyebaran narkoba. Tak heran, pemerintah


menyatakan perang terhadap narkoba sebab sudah tidak sedikit anak bangsa ini
yang menjadi korban. Narkoba sudah menjadi musuh bersama yang harus selalu
diwasapadi dan dihancurkan hingga ke akar-akarnya. Bila narkoba tidak segera
diatasi, bisa jadi generasi penerus bangsa ini akan lemah bahkan hancur.

Seberapa besar bahaya narkoba, berikut ini akan dibahas bahaya narkoba dari
pandangan Islam. Allah Ta’ala berfirman:

‫اْل أن ِجي ِل يَأ أ ُم ُر ُه أم‬


ِ ‫ي الَّذِي يَ ِجدُونَهُ َم أكتُوبًا ِع أندَ ُه أم فِي الت َّ أو َراةِ َو أ‬ َّ ‫ي أاْل ُ ِم‬
َّ ‫سو َل النَّ ِب‬ َّ َ‫الَّذِينَ يَتَّبِعُون‬
ُ ‫الر‬
‫ص َر ُه أم‬ ‫ع أن ُه أم إِ أ‬َ ‫ض ُع‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ِ‫علَ أي ِه ُم أال َخبَائ‬
َ ‫ت َويُ َح ِر ُم‬ َّ ‫ع ِن أال ُم أن َك ِر َوي ُِح ُّل لَ ُه ُم‬
ِ ‫الطيِبَا‬ ِ ‫بِ أال َم أع ُر‬
َ ‫وف َويَ أن َها ُه أم‬
‫ور الَّذِي أ ُ أن ِز َل َمعَهُ ۙ أُو َٰلَئِكَ ُه ُم‬ َ ُّ‫ص ُروهُ َواتَّبَعُوا الن‬ َ َ‫ع َّز ُروهُ َون‬َ ‫علَ أي ِه أم ۚ فَالَّذِينَ آ َمنُوا ِب ِه َو‬َ ‫َت‬ ‫َو أاْل َ أغ ََل َل الَّ ِتي َكان أ‬
َ‫أال ُم أف ِل ُحون‬

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala
yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-A’raaf: 157).
Sudah kita ketahui bersama dampak dari bahaya narkoba, yakni dapat merusak
jiwa dan akal seseorang. Dalam ayat di atas Allah menghalalkan segala yang
baik dan mengharamkan segala yang buruk.
Narkoba sendiri adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Istilah lainnya adalah Napza yakni narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Lebih sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.

(Foto: crb.or.id)

Oleh Risma Tri Utami, Mahasiswa Jurusan KPI STAI Al-Fatah Cileungsi,
Bogor, Jawa Barat
Indonesia menjadi target dalam penyebaran narkoba. Tak heran, pemerintah
menyatakan perang terhadap narkoba sebab sudah tidak sedikit anak bangsa ini
yang menjadi korban. Narkoba sudah menjadi musuh bersama yang harus selalu
diwasapadi dan dihancurkan hingga ke akar-akarnya. Bila narkoba tidak segera
diatasi, bisa jadi generasi penerus bangsa ini akan lemah bahkan hancur.

Seberapa besar bahaya narkoba, berikut ini akan dibahas bahaya narkoba dari
pandangan Islam. Allah Ta’ala berfirman:

‫اْل أن ِجي ِل يَأ أ ُم ُر ُه أم‬


ِ ‫ي الَّذِي يَ ِجدُونَهُ َم أكتُوبًا ِع أندَ ُه أم فِي الت َّ أو َرا ِة َو أ‬ َّ ‫ي أاْل ُ ِم‬
َّ ‫سو َل النَّ ِب‬ َّ َ‫الَّذِينَ يَتَّبِعُون‬
ُ ‫الر‬
‫ص َر ُه أم َو أاْل َ أغ ََل َل‬ ‫ع أن ُه أم ِإ أ‬َ ‫ض ُع‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ِ‫علَ أي ِه ُم أال َخبَائ‬
َ ‫ت َويُ َح ِر ُم‬ َّ ‫ع ِن أال ُم أن َك ِر َوي ُِح ُّل لَ ُه ُم‬
ِ ‫الط ِيبَا‬ ِ ‫ِب أال َم أع ُر‬
َ ‫وف َويَ أن َها ُه أم‬
‫ور الَّذِي أ ُ أن ِز َل َمعَهُ ۙ أُو َٰلَئِكَ ُه ُم‬ َ ُّ‫ص ُروهُ َواتَّبَعُوا الن‬ َ َ‫ع َّز ُروهُ َون‬ َ ‫علَ أي ِه أم ۚ فَالَّذِينَ آ َمنُوا بِ ِه َو‬ َ ‫َت‬‫الَّتِي َكان أ‬
َ‫أال ُم أف ِل ُحون‬
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala
yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-A’raaf: 157).
Sudah kita ketahui bersama dampak dari bahaya narkoba, yakni dapat merusak
jiwa dan akal seseorang. Dalam ayat di atas Allah menghalalkan segala yang
baik dan mengharamkan segala yang buruk.

Narkoba sendiri adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Istilah lainnya adalah Napza yakni narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Lebih sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
suatu pola perilaku di mana seseorang menggunakan obat-
obatan golongan narkotika, psikotoprika, dan zat aditif yang tidak
sesuai fungsinya. Penyalahgunaan NAPZA umumnya terjadi
karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi, yang kemudian
menjadi kebiasaan. Selain itu, penyalahgunaan NAPZA pada diri
seseorang juga bisa dipicu oleh masalah dalam hidupnya atau
berteman dengan pecandu NAPZA.

Terdapat 4 kelas obat yang paling sering disalahgunakan, yakni:

 Halusinogen, seperti lysergic acid diethylamide (LSD), phencyclidine dan ecstasy


(inex). Efek yang dapat timbul dari penyalahgunaan obat halusinogen beragam, di
antaranya adalah halusinasi, tremor, dan mudah berganti emosi.
 Depresan, seperti diazepam, alprazolam, clonazepam, dan ganja. Efek yang
ditimbulkan dari penyalahgunaan obat depresan adalah sensasi rileks dan mengalihkan
stres akibat suatu pikiran.
 Stimulan, seperti dextroamphetamin, kokain, methamphetamine (sabu),
dan amphetamin. Efek yang dicari atas penyalahgunaan obat stimulan adalah
bertambahnya energi, membuat penggunanya menjadi fokus.
 Opioid, seperti morfin dan heroin yang sebenarnya adalah obat penahan rasa sakit,
namun digunakan untuk menciptakan rasa kesenangan.

Jika tidak dihentikan, penyalahgunaan NAPZA dapat menyebabkan kecanduan. Ketika


kecanduan yang dialami juga tidak mendapat penanganan, hal itu berpotensi
menyebabkan kematian akibat overdosis.
Penanganan penyalahgunaan NAPZA, terutama yang sudah mencapai fase
kecanduan, akan lebih baik dilakukan segera. Dengan mengajukan rehabilitasi atas
kemauan dan kehendak sendiri, pasien yang telah mengalami kecanduan NAPZA tidak
akan terjerat tindak pidana.

Penyebab Penyalahgunaan NAPZA


Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu
yang tinggi. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat dialami oleh penderita gangguan mental,
misalnya gangguan bipolar atau skizofrenia. Seseorang yang menderita gangguan
mental dapat lebih mudah menyalahgunakan NAPZA yang awalnya bertujuan untuk
meredakan gejala yang dirasa.
Selain rasa ingin tahu yang tinggi dan menderita gangguan mental, terdapat pula
beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan
penyalahgunaan NAPZA, antara lain:

 Memiliki teman yang seorang pecandu NAPZA.


 Mengalami masalah ekonomi.
 Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau seksual.
 Memiliki masalah hubungan dengan pasangan, kerabat, atau keluarga

Berbeda dengan obat atau zat lainnya, Narkoba memiliki 3 sifat jahat yang dapat membelenggu
pemakainya untuk menjadi budak setia. Ia tidak dapat meninggalkannya, selalu membutuhkannya,
mencintainya melebihi siapapun. Tiga sifat khas yang sangat berbahaya itu adalah habitual, adiktif
dan toleran.

1. Habitul adalah sifat pada Narkoba yang membuat pemakainya akan selalu teringat,
terkenang, dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu (seeking). Sifat
inilah yang menyebabkan pemakai Narkoba yangsudah pulih kelak bisa kambuh (relapse) dan
memakai kembali. Perasaan kangen berat ingin memakai kembali disebabkan oleh kesan
kenikmatan yang dalam bahasa gaul disebut nagih (sugest).
Sifat habitual juga mendorong pemakai untuk selalu mencari dan memiliki Narkoba. Walaupun di
sakunya masih banyak Narkoba, ia tetap ingin punya lebih banyak lagi. Sifat seperti itu
disebut craving (membutuhkan).
Semua jenis Narkoba memiliki sifat habitual dalam kadar yang bervariasi. Sifat habitual tertinggi
ada pada heroin (putaw). Kemungkinan kambuh pemakai putaw sangatlah tinggi sehingga
pemakainya dianggap mustahil dapat bebas selamanya, 100 % hanya bisa pulih.

Suggest adalah penggoda terkuat yang menyebabkan pemakai Narkoba yang sudah sembuh pada
suatu saat kembali memakai. Suggest hanya dapat dikalahkan oleh tekad yang sangat besar yang
lahir dari kesadaran tinggi didasari oleh pengetahuan yang benar, didukung oleh iman yang teguh.
Suggest akan terasa lebih ringan kalau dihadapi sambil aktif bekerja atau mengembangkan hobi.

2. Adiktif adalah sifat Narkoba yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak
dapat dihentikannya. Penghentian atau pengurangan pemakaian Narkoba akan menimbulkan “efek
putus zat” atau withdrawal effect, yaitu perasaan sakit luar biasa, atau dalam bahasa gaulnya
disebut sakaw. Rasa sakit untuk setiap jenis Narkoba berbeda-beda. Perasaan sakit yang paling
berat dan menyiksa adalah sakaw akibat putus zat putaw dan sabu.

3. Toleran adalah sifat Narkoba yang membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin
menyatu dengan Narkoba dan menyesuaikan diri dengan Narkoba itu sehingga menuntut dosis
pemakaian yang semakin tinggi. Bila dosisnya tidak dinaikkan, Narkoba itu akan bereaksi, tetapi
malah membuat pemakainya mengalami sakaw. Untuk memperoleh efek yang sama dengan efek
sebelumnya, dosisnya harus dinaikkan. Bila lama-kelamaan kenaikan dosis itu telah melebihi
kemampuan toleransi tubuh, maka terjadilah efek sakit yang luar biasa dan mematikan. Kondisi
tersebut disebut overdosis.
Intensitas rasa sakit karena OD sama dengan rasa sakit pada sakaw, walaupun bentuknya berbeda.
Bedanya, tanpa bunuh diri pun OD dapat membunuh dengan sendirinya.

Tiga sifat jahat yang khas (habitual, adiktif, dan toleran) hanya ada pada Narkoba. Itulah yang
menyebabkan Narkoba sangat berbahaya dan membuat pemakai Narkoba mengalami perubahan
sifat dan sikap menjadi:

1. Tergila-gila pada Narkoba, lebih mencintai Narkoba dari pada diri sendiri, orang tua, atau
saudara-saudaranya.

2. Tidak dapat melepaskan diri dari Narkoba, sebab kalau lepas penderitaan yang luar biasa
(sakaw).

3. Dosisnya akan terus bertambah tinggi sampai suatu saat maut menjemput di puncak
overdosis.

4. Mengalami perubahan sikap dan sifat menjadi eksklusif, egois, sombong, asosial, jahat
(psikotis).

5. Mengalami kerusakan organ tubuh (hati, paru, ginjal, otak dan lain-lain)

6. Terjangkit penyakit maut, seperti HIV/AIDS, sifilis

Indonesia menjadi target dalam penyebaran narkoba. Tak heran, pemerintah


menyatakan perang terhadap narkoba sebab sudah tidak sedikit anak bangsa ini
yang menjadi korban. Narkoba sudah menjadi musuh bersama yang harus selalu
diwasapadi dan dihancurkan hingga ke akar-akarnya. Bila narkoba tidak segera
diatasi, bisa jadi generasi penerus bangsa ini akan lemah bahkan hancur.

Seberapa besar bahaya narkoba, berikut ini akan dibahas bahaya narkoba dari
pandangan Islam. Allah Ta’ala berfirman:

ِ ‫اْل أن ِجي ِل يَأ أ ُم ُر ُه أم ِب أال َم أع ُر‬


‫وف‬ ِ ‫ي الَّذِي يَ ِجدُونَهُ َم أكتُوبًا ِع أندَ ُه أم فِي الت َّ أو َراةِ َو أ‬ َّ ‫ي أاْل ُ ِم‬
َّ ‫سو َل النَّ ِب‬ َّ َ‫الَّذِينَ يَتَّبِعُون‬
ُ ‫الر‬
‫ص َر ُه أم َو أاْل َ أغ ََل َل الَّتِي‬ ‫ع أن ُه أم إِ أ‬
َ ‫ض ُع‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ِ‫علَ أي ِه ُم أال َخبَائ‬
َ ‫ت َويُ َح ِر ُم‬ َّ ‫ع ِن أال ُم أن َك ِر َوي ُِح ُّل لَ ُه ُم‬
ِ ‫الطيِبَا‬ َ ‫َويَ أن َها ُه أم‬
َ‫ور الَّذِي أ ُ أن ِز َل َمعَهُ ۙ أُو َٰلَئِكَ ُه ُم أال ُم أف ِل ُحون‬ َ ُّ‫ص ُروهُ َواتَّبَعُوا الن‬ َ َ‫ع َّز ُروهُ َون‬ َ ‫علَ أي ِه أم ۚ فَالَّذِينَ آ َمنُوا ِب ِه َو‬ ‫َكان أ‬
َ ‫َت‬
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala
yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-A’raaf: 157).
Sudah kita ketahui bersama dampak dari bahaya narkoba, yakni dapat merusak
jiwa dan akal seseorang. Dalam ayat di atas Allah menghalalkan segala yang
baik dan mengharamkan segala yang buruk.

Narkoba sendiri adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Istilah lainnya adalah Napza yakni narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Lebih sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
6 Cara Mudah Menghindari Narkoba Bagi
Remaja
Selektif dalam Pergaulan
Pergaulan yang salah bisa menyebabkan kita terperosok sehingga kita harus berhati-
hati dengan teman-teman kita sendiri. Kita pun harus berani mengatakan tidak pada
narkoba serta meninggalkan kawan-kawan kita yang dapat merusak kita. Carilah teman
yang baru jika teman yang lama hanya berupaya menjerumuskan kita ke lubang yang
dalam.

Memperkuat Pertahanan Spiritual


Agar remaja tidak mudah terpengaruh oleh ajakan atau bujukan kawan dan mampu
mengatasi rasa keingintahuannya, maka remaja harus meningkatkan spiritualitasnya.
Spiritualitas adalah kondisi jiwa yang senantiasa diarahkan kepada Allah SWT. Untuk
meningkatkan spiritual, seorang remaja harus mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara
kaffah (menyeluruh).

Jangan Mencoba
Kesalahan terbesar semua remaja pengguna narkoba adalah mereka pernah mencoba.
Sekali anda mencoba, anda telah menjadi pengguna dan akan kecanduan. Anda tidak
akan pernah menjadi pecandu narkoba jika anda tidak pernah mencoba. Oleh karena
itu jangan pernah mencoba menggunakan narkoba.

Miliki Hobby dan Aktivitas Positif


Isilah masa remaja yang penuh antusiasme dengan menyalurkan hobby yang positif
misalnya dengan olahraga, melukis, menulis, dan lain sebagainya. Hal ini selain
meningkatkan keterampilan, juga membatasi lingkungan pergaulan pada orang-orang
yang memiliki ide dan kreasi yang positif pula. Orang yang tidak memiliki kesibukan
lebih mudah untuk diajak melakukan hal-hal yang negatif termasuk menggunakan
narkoba.

Berpikir Jangka Panjang


Remaja harus memiliki pandangan yang luas dan berwawasan ke depan. Ia harus
mampu memikirikan semua perbuatannya, apa dampak positif dan negatifnya, Jika
suatu perbuatan akan mendatangkan dampak negatif, maka ia harus menjauhinya.
Dalam hal narkoba jelas dampak negatifnya sangat banyak, karena itu tidak ada pilihan
lain bagi remaja, kecuali menjauhinya.

Ingat Masa Depan


Menyalahgunakan narkoba dapat menghancurkan masa depan. Orang yang
kecanduan narkoba tidak dapat berpikir sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Hal ini
akan menghancurkan masa depan. Orang yang kecanduan narkoba cenderung
memiliki perilaku kriminal karena ia tidak mungkin dapat belajar, bersekolah, atau
bekerja.

Liputan6.com, Jakarta Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat jumlah penyalahguna narkoba di
Tanah Air mencapai 3,5 juta orang pada 2017. Hampir 1 juta orang di antaranya bahkan telah
menjadi pecandu.

Seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (26/6/2018). Jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia


diperkirakan telah mencapai sekitar 3,5 juta orang pada 2017, di mana 1,4 juta adalah pengguna biasa
dan hampir satu juta telah menjadi pecandu narkoba.

BACA JUGA

 DPR Desak BAKTI Kominfo Dievaluasi

Dari angka tersebut, terdapat pengguna narkoba kalagan anak muda Indonesia. Kalau dibiarkan,
bangsa Indonesia akan kehilangan generasi muda. Maka dari itu, pemerintah terus mencegah agar
narkoba tidak merajalela di Indonesia.

Salah satu instansi pemerintah yang turut andil dalam memberantas narkoba ialah Kementerian
Komunikasi dan Informatika.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, salah satu faktor
generasi muda terjangkit narkoba ialah anak muda yang tidak punya kesibukan atau aktivitas.

“Biasanya pemuda yang kena narkoba ialah mereka yang tidak punya kegiatan keseharian,” tutur
Ferdinandus Setu saat ditemu oleh Liputan6.com, Kamis (15/11/2018).

Ia melanjutkan, untuk itu setiap generasi muda harus mempunyai kegiatan agar tidak terpikirkan
untuk menggunakan narkoba.
“Agar terhindar, mereka—generasi muda—harus mempunyai kegiatan yang postif. Isi dengan
kegiatan tersebut, “ tutur Ferdinandus Setu.

Mengenai generasi muda, lanjut bisa mengisi dengan kegiatan positif. Mulai dari kegiatan organisasi
untuk para mahasiswa, atau bisa membuat kegiatan untuk menonjolkan sisi kreatif di media sosial.

“Isi keseharian dengan kegiatan-kegiatan positif. Bisa juga saat selesai kumpul dengan organisasi,
mereka bisa membaca buku atau menampilkan sisi kreatif di media sosial,” tutur Ferdinandus Setu.

Selain itu, lanjut Ferdinandus Setu, penggunaan narkoba bisa melalui lingkungan. Faktor tersebut
sangat berpengaruh karena generasi muda secara otomatis akan mengikuti keadaan di lingkungannya.

“Kalau lingkungannya tidak baik, tentu mereka akan tidak baik pula. Maka dari itu, perlu dicermati
pergaulan generasi muda. Hindari lingkungan yang bisa memicu menggunakan narkoba,” imbuh
Ferdinandus Setu.

Maka dari itu, lanjut Ferdinandus Setu diperlukan peran aktif orangtua agar anak-anak atau generasi
muda tidak kena terjangkit narkoba. Peran orangtua harus memperhatikan semua tentangnya.

Kerjasama antar instansi

Demi memberantas narkoba, pemerintah pusat dan daerah terus berkomunikasi dalam rangka
penyelenggaraan program-program dan pelaksanaan pencegahan penggunaan narkoba. Bahkan untuk
melancarkan hal tersebut, lintas instasi pun dilakukan.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, salah satu faktor generasi muda terjangkit narkoba
ialah anak muda yang tidak punya kesibukan atau aktivitas.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kominfo, Ferdinandus Setu. Pria yang
sering disapa Nando ini juga kerap turut andil untuk memberikan informasi tentang bahaya narkoba
kepada kalangan remaja.

“Saya sering bekerjasama dengan BNN untuk bisa memberikan informasi mengenai bahaya narkoba.
Bahkan sampai ke tempat ibadah di Jakarta,” tutur Nando.

Dengan begitu, mereka—generasi—muda bisa mengetahui bahaya narkoba kalau terjangkit.


“Kami kasih tau, bahaya narkoba bisa menyasar ke otak sampai bisa merenggut nyawa,” tutur
Nando.

Maka dari itu, ia berharap bahwa generasi muda jangan sampai mencoba atau memakai narkoba.
Hindari dan cegah untuk masa depan.

Anda mungkin juga menyukai