Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Industri dan Projek
Disusun Oleh:
LT – 3B
PENDAHULUAN
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan satu hal yang
sangat penting. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh tingkat mutu yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan yang
meliputi kualitas produk, harga serta ketepatan waktu pengiriman. Semakin tinggi tingkat mutu
yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, maka akan semakin tinggi tingkat terpenuhinya
kebutuhan pelanggan yang biasa dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan. Tetapi apabila
terdapat kesenjangan antara tingkat mutu yang diberikan perusahaan dengan kebutuhan aktual
pelanggan, maka akan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan yang merupakan masalah mutu
yang harus diselesaikan oleh perusahaan sebab dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan yang
dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan hal itu, maka perusahaan diharuskan untuk dapat
meningkatkan secara terus menerus kemampuan produksinya dalam menghasilkan produk yang
sesuai dengan keinginan pelanggan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin
berkembang,membuat para pelaku bisnis lebih memacu diri dalam menghasilkan produk yang
dapat diterima dan dipergunakan oleh konsumen. Hal tersebut menyebabkan semakin banyak
produk yang dipasarkan haruslah mempunyai banyak keunggulan yang memudahkan
konsumen sebagai pemakai produk. Banyak terobosan baru yang dikembangkan oleh produsen
yang intinya adalah untuk meningkatkan kualitas produk.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitas adalah tingkat baik buruknya
sesuatu. Jika yang dimaksud kualitas produk, maka kualitas produk adalah tingkat baik
buruknya suatu produk baik berupa barang maupun jasa.
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak
akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan membeli produk kalua merasa
cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar
pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada
keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:346) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.
Mc Charty dan Perreault (2003:107) mengemukakan bahwa, “Produk merupakan hasil dari
produksi yang akan dilempar kepada komsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan
konsumen untuk memenuhi kebuuhannya”. Sedangkan menurut Saladin (2002:121), “Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”.
Menurut Kotler (2005:49), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk
atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat”.
Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001:158) menyatakan bahwa “konsumen akan merasa puas
bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas”.
3
Konsumen berperan sebagai penasehat penjualan.
Konsumen tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat diberikan.
Perusahaan memahami atribut produk yang yang paling dihargai konsumen.
Masukan dan umpan balik dimasukan dalam pengembangan produk
3. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan mengatasi permasalahan konsumen.
Perusahaan harus bersifat “Customer driver“ yang selalu berupaya untuk
mengidentifikasikan dan mengatasi permasalah pelanggan. Hal tersebut tercermin
dalam:
Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisa.
Selalu mengupayakan umpan balik dari pelanggan.
Perusahaan selalu mengupayakan identifikasi dan menghilangkan proses dan
prosedur yang tidak menciptakan nilai bagi para pelanggan.
4. Memanfaatkan informasi dari pelanggan. Perusahaanyang bersifat “Customer driver“
tidak hanya mengumpulkan umpan balik, tetapi menggunakan dan menyampaikan kepada
semua pihak yang melakukan perbaikan. Pemanfaatan informasi tersebut tercermin dalam
hal :
Semua karyawan memahami bagaimana pelanggan menentukan kualitas.
Karyawan semua tingkat diberi kesempatan untuk bertemu dengan pelanggan.
Karyawan mengetahui siapa yang menjadi “pelanggan sesungguhnya “.
Perusahaan membantu memberikan informasi yang membantu terciptanya harapan
yang realities pada pelanggan.
Karyawan dan manajer memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
5. Mendekati para karyawan. Dalam pendekatan TQM tidak cukup bila suatu perusahaan
pasif dan menunggu umpan balik yang disampaikan oleh konsumen. Pada pasar yang
gobal saat ini perusahaan dituntut untuk lebih aktif dalam mendekati pelanggan. Hal - hal
yang perlu dilakukan antara lain:
Berusaha untuk mengatasi semua keluhan pelanggan.
Melakukan kemudahan untuk para pelanggan untuk menjalankan bisnis.
Memudahkan para pelanggan dalam menyampaikan keluhannya.
6. Kemampuan, kesanggupan dan pemberdayaan karyawan. Para karyawan diperlakukan
sebagai professional yang memiliki kemampuan dan diberdayakan untuk menggunakan
pertimbangan tersendiri dalam melakukan hal - hal yang dianggap perlu dalam
memuaskan kebutuhan pelanggan.
4
7. Penyempurnaan produk dan proses perbaikan secara terus menerus. Melakukan sesuatu
dalam rangka pemenuhan kepuasan pelanggan. Pendekatan tersebut dapat diwujudkan
dalam:
Kelompok fungsional berkerja sama dalam mencapai sasaran bersama.
Praktek- praktek bisnis terbaik dipelajari dan dilaksanakan.
Waktu siklus riset dan pengembangan secara terus menerus.
Setiap masalah diselesaikan dengan segera.
Melakukan investasi dalam pengembangan dengan inovatif.
Ada berbagai metode dalam mengembangkan dan menentukan prioritas konsumen ataupun
kebutuhan pelanggan. Metode - metode tersebut merupakan langkah langkah sistematik dalam
mengurangi beban yang harus dilakukan oleh tim penggembangan dalam mengembangkan
produk. Salah satu metodenya adalah metode “brain storming “ Adapun langkah langkah
metode ini adaah sebagai berikut :
1. Brainstorming : Bertujuan untuk membangkitkan sebanyak mungkin ide - ide yang berasal
dari anggota tim pengembang, analisa dilakukan melalui brainstorming. Jika digunakan
untuk menentukan prioritas konsumen maka ide tersebut adalah siapa konsumen yang
diharapkan.
2. Afinity Diagram : Dengan mengelompokan ide - ide yang didapat pada brainstorming dan
memberikan label pada tiap group.
3. Perbandingan paired comparison analisa, dengan memberikan skor pada setiap konsumen
yang didasari oleh penilaian tiap anggota tim.
4. Diagram paretto : Dapat dilakukan dengan menggunakan gambar urutan nilai skor dari tiap
konsumen dalam histogram, kemudian diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah,
lalu memilih konsumen terpenting.
Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M. Pada
masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah besar kondisi yang
membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam periode
sebelumnya. Menurut (Sofjan Assauri, 2009 : 362) mengatakan bahwa :
1) Market ( Pasar )
5
Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada laju yang
eksplosif. Konsumen diarahkan untuk mempercayai bahwa ada sebuah produk yang
dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan. Pada masa sekarang konsumen meminta dan
memperoleh produk yang lebih baik memenuhi ini. Pasar menjadi lebih besar ruang
lingkupnya dan secara fungsional lebih terspesialisasi di dalam barang yang ditawarkan.
Dengan bertambahnya perusahaan, pasar menjadi bersifat internasional dan mendunia.
Akhirnya bisnis harus lebih fleksibel dan mampu berubah arah dengan cepat.
2) Money ( Uang )
3) Management
4) Man ( Manusia )
Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh bidang baru
seperti elektronika komputer menciptakan suatu permintaan yang besar akan pekerja
dengan pengetahuan khusus. Pada waktu yang sama situasi ini menciptakan permintaan
akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua bidang spesialisasi untuk bersama
merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin
suatu hasil yang diinginkan.
6
5) Motivation ( Motivasi )
6) Material ( Bahan )
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik memilih
bahan dengan batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya. Akibatnya spesifikasi
bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih besar.
Kemajuan yang pesat dalam perancangan produk, memerlukan pengendalian yang lebih
ketat pada seluruh proses pembuatan produk. Meningkatnya persyaratan prestasi yang
lebih tinggi bagi produk menekankan pentingnya keamanan dan kehandalan produk.
Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang
produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen. Konsumen tentu
saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam produk tersebut sepadan dengan
biaya yang dikeluarkannya (reasonable price). Tentu saja market research diperlukan
untuk mengetahui selera pasar. Dari menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh
spesifikasi komponen-komponen dan material apa saja yang akan dipakai.
4. Menggambar Produk
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi komponen-
komponen yang sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita akan mendapatkan ilustrasi
produk jadi. Produk bisa digambar dalam 2 dimensi atau 3 dimensi, biasanya gambar 3
dimensi lebih mudah dimengerti oleh sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3
dimensi bisa dilakukan dengan menggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.
5. Review Produk
8
6. Membuat Prototype/Sample
Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai
cara. Untuk produk- produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid
prototyping, desain body mobil yang stylish bisa dimodelkan dengan tanah liat
khusus, kardus pembungkus produk bisa dibuat dengan tangan. Untuk
produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai membuat sample
barangnya (produk- produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam
menggambar dan tidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat fatal:
barang reject.
7. Uji Coba
Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita
buat ini benar-benar handal atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan
waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain. Produsen telepon seluler seperti
nokia memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-ponsel buatan mereka
supaya tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan
tentu saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal
yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut pandang konsumen, bukan
produsen. Begitulah produsen-produsen besar saat ini mengkaji terus menerus
produk mereka agar nama produk yang mereka buat tetap terjaga.
8. Poduksi Masal
Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan yang
membuat produk tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada
kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumen yang lebih memilih
membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan garansi dan ketenangan
dalam pemakaian produk.
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah
ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah
ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian
disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk,
pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan
pendistribusian produk tersebut.
3.2 Saran
2
DAFTAR PUSTAKA
http://chachastrategipemasaran.blogspot.com
https://www.academia.edu/22372098/MAKALAH_TENTANG_PRODUK
https://penerbitdeepublish.com/kenali-4-strategi-kebutuhan-konsumen/