Pathway OMSK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

PATHWAY OMSK

Disusun Oleh:

Ayu Sintia

C01416005

Keperawatan B 2016

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

T.A 2019
Pathway OMSK (Otitis Media Supuratif Kronik)

OMSK adalah infeksi kronik di telinga tengah dengan


perforasi membran timpani yang ditandai dengan adanya
secret yang muncul dari tengah telinga secara terus menerus
atau hilang timbu. Secret mungkin encer/kental,
bening/berupa nanah

Kelanjutan dari OMA yang terjadi


lebih dari 2 bulan

- Kuman gram positif


- Pengobatan tidak adekuat - Kuman gram negatif
- Pengobatan yang terlambat - Staphylococcus aureus
- Daya tahan tubuh menurun - Pseudomonas aeruginosa
- Virulensi kuman tinggi - Streptococcus epidermidis

OMSK

OMSK tipe aman (benigna) OMSK tipe bahaya (meligna)

Tidak menimbulkan komplikasi Dapat menyebabkan komplikasi yang


yang berbahaya. Proses berbahaya. OMSK tipe ini disertai dengan
peradangan terbatas pada kolesteatoma (kistaepiterial yg berisi
mukosa telinga tengah. deskuamasi epitel atau keratin. Perforasi
Perforasi terletak di sentral. membran timpani letaknya di marginal atau
atik.
Infeksi Reaksi iritasi Kerusakan Infeksi telinga - Pengobatan
virus/bakteri mukosa telinga sampai tulang tengah tidak tuntas
- Terjadi berulang

Melalui tuba Perforasi Adanya Tekanan pada


membran granulasi dan telinga tengah Infeksi
timpani polip telinga berkurang berlanjut
Menyerang
telinga tengah sampai ke
Retraksi telinga dalam Merusak telinga
Peningkatan Secret
membran karena adanya
produksi secret bercampur
Melalui timpani epitel skuamosa
darah Tekanan pada
perforasi dalam rongga
telinga tengah
membran Hasil aktivitas telinga tengah
Hantaran berkurang
timpani kelenjar saraf Tanda adanya (kolesteatom)
sekretorik kolesteatom udara/suara
yang diterima Perubahan
Inflamasi menurun Tindakan
tekanan udara
Secret keluar Secret keluar operasi dengan
mendadak
tidak berbau dan berbau mastoidektomi
Nyeri Terjadi
busuk
penurunan
Tanda Cemas
fungsi
Nyeri Akut terjadinya
pendengaran
Gangguan fistel labirin
Ansietas
citra tubuh
Tuli konduktif Akibat dari
erosi dinding
labirin oleh
Akibat dari
kolesteatoma
putusnya rantai
tulang dan
terbentuknya Terjadi erosi
koleastoma, pada kanalis
bersama semisirkularis
dengan
hilangnya alat
penghantar Vertigo
pendengaran
Resiko
Gangguan Cedera
persepsi sensori
No. Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
(SDKI)
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
pencedera fisiologis intervensi Observasi:
(inflamasi) keperawatan selama 1. Identifikasi lokasi,
Definisi: pengalaman hari x 24 jam maka karakteristik, durasi,
sensorik atau tingkat nyeri frekuensi, kualitas,
emosional yang menurun dengan intensitas nyeri
berkaitan dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
kerusakan jaringan 1. Keluhan nyeri Terapeutik:
aktual atau fungsional, menurun 1. Berikan tehnik non
dengan onset 2. Meringis farmakologis untuk
mendadak atau lambat menurun mengurangi rasa nyeri
dan berintensitas 3. Sikap protektif Edukasi:
ringan hingga berat menurun 1. Jelaskan periode, penyebab,
yang berlangsung 4. Gelisah menurun dan pemicu nyeri
kurang dari 3 bulan 5. Kesulitan tidur Kolaborasi:
menurun 1. Kolaborasi pemberian
6. Frekuensi nadi analgetik
membaik

2. Gangguan persepsi Setelah dilakukan Minimalisasi rangsangan


sensori b.d gangguan intervensi Observasi:
pendengaran d.d keperawatan selama 1. Periksa status mental, status
disorientasi orang hari x 24 jam maka sensori, dan tingkat
atau situasi, distorsi persepsi sensori kenyamanan
sensori, respon tidak membaik dengan Terapeutik:
sesuai kriteria hasil: 1. Diskusikan tingkat toleransi
Definisi: perubahan 1. Verbalisasi terhadap beban sensori
persepsi terhadap mendengar (mis, bising)
stimulus baik internal bisikan menurun 2. Batasi stimulus lingkungan
maupun eksternal 2. Distorsi sensori (mis, suara)
yang disertai dengan menurun 3. Jadwalkan aktivitas harian
respon yang 3. Respon sesuai dan waktu istirahat
berkurang, berlebihan stimulus 4. Kombinasikan
atau terdistorsi. membaik prosedur/tindakan dalam
satu waktu, sesuai
kebutuhan
Edukasi:
1. Ajarkan cara
meminimalisasi stimulus
(mis, mengurangi
kebisingan)
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dalam
meminimalkan prosedur
atau tindakan
2. Kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi
persepsi stimulus

3. Gangguan citra Setelah dilakukan Promosi citra tubuh


tubuh b.d perubahan intervensi Observasi:
fungsi tubuh (proses keperawatan selama 1. Identifikasi harapan citra
penyakit) d.d hari x 24 jam maka tubuh berdasarkan tahapan
fungsi/struktur citra tubuh perkembangan
tubuh berubah, meningkat dengan 2. Monitor frekuensi
mengungkapkan kriteria hasil: pernyataan kritik terhadap
perasaan negatif 1. Melihat bagian diri sendiri
tentang perubahan tubuh meningkat 3. Monitor apakah pasien bisa
tubuh, 2. Menyentuh melihat bagian tubuh yang
mengungkapkan bagian tubuh berubah
perasaan negatif meningkat Terapeutik:
tentang perubahan 3. Verbalisasi 1. Diskusikan perubahan
tubuh, kecacatan bagian tubuh dan fungsinya
mengungkapkan tubuh meningkat 2. Diskusikan perbedaan
kekhawatiran pada 4. Verbalisasi penampilan fisik terhadap
penolakan/reaksi kehilangan harga diri
orang lain, respon bagian tubuh 3. Diskusikan kondisi stres
nonverbal pada meningkat yang mempengaruhi citra
perubahn dan tubuh (mis, luka, penyakit,
persepsi tubuh pembedahan)
Definisi: perubahan 4. Diskusikan cara
persepsi tentang mengembangkan harapan
penampilan, struktur citra tubuh secara realistis
dan fungsi fisik 5. Diskusikan persepsi pasien
individu dengan keluarga tentang
perubahan citra tubuh
Edukasi:
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang perawatan
perubahan citra tubuh
2. Anjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap citra
tubuh
3. Latih peningkatan
penampilan
4. Laatih pengungkapan
kemampuan diri kepada
orang lain maupun
kelompok

4. Risiko cedera d.d Setelah dilakukan Pencegahan cedera


vertigo intervensi Observasi:
Definisi: berisiko keperawatan selama 1. Identifikasi area lingkungan
mengalami bahaya hari x 24 jam maka yang berpotensi
atau kerusakan fisik tingkat cedera menyebabkan cedera
yang menyebabkan menurun dengan 2. Identifikasi obat yang
seseorang tidak lagi kriteria hasil: berpotensi menyebabkan
sepenuhnya sehat atau 1. Kejadian cedera cedera
dalam kondisi baik menurun Terapeutik:
1. Sediakan pencahayaan yang
memadai
2. Sosialisasikan pasien dan
keluarga dengan lingkungan
ruang rawat
3. Gunakan alas kaki antislip
4. Pastikan barang-barang
pribadi mudah dijangkau
5. Diskusikan mengenai alat
bantu mobilitas yang sesuai
6. Diskusikan dengan anggota
keluarga yang dapat
mendampingi pasien
Edukasi:
1. Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien
dan keluarga
2. Anjurkan berganti posisi
secara perlahan dan duduk
selama beberapa menit
sebelum berdiri

5. Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi ansietas


kekhawatiran intervensi Observasi:
mengalami keperawatan selama 1. Identifikasi saat tingkat
kegagalan d.d hari x 24 jam maka ansietas berubah (mis,
merasa khawatir tingkat ansietas kondisi, waktu, stresor)
dengan akibat dari menurun dengan 2. Monitor tanda-tanda
kondisi yang kriteria hasil: ansietas
dihadapi 1. Verbalisasi Terapeutik
Definisi: kondisi khawatir akibat 1. Ciptakan suasana terapeutik
emosi dan kondisi yang untuk menumbuhkan
pengalaman yang dihadapi kepercayaan
subyektif individu menurun 2. Temani pasien untuk
terhadap objek yang 2. Perilku gelisah mengurangi kecemasan,
tidak jelas dan spesifik menurun jika memungkinkan
akibat antisipasi 3. Perilaku tegang 3. Pahami situasi yang
bahaya yang menurun membuat ansietas
memungkinkan 4. Gunakan pendekatan yang
individu melakukan tenang dan meyakinkan
tindakan untuk 5. Motivasi mengidentifikasi
menghadapi ancaman situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi:
1. Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
2. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika
perlu
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4. Latih tehnik relaksasi
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai