Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Nama : Khaerida Annisa

Nim : 18 3145 901 135

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2019
TINJAUAN KASUS

Ny A berumur 29 tahun dibawah ke RSJ oleh keluarganya, karena klien tidak

suka bergaul dan lebih sering menyendiri. Klien pernah mengalami gangguan jiwa

dimasa lalu. Gangguan jiwa ini sudah di alami klien ± 3 tahun yang lalu dan sudah

pernah di rawat pada tahun 2015, pasien sudah di bawah pulang ke rumah tapi klien

tidak pernah kontrol , sehingga kambuh lagi dan saat ini di bawa kembali untuk di rawat

ke 2 kali nya . Pengobatan sebelumnya Kurang berhasil. Pengalaman klien pada masa

lalu yang tidak menyenangkan adalah Klien kehilangan anak dan harta bendanya saat

kejadian Banjir Bandan sehingga klien merasa syok dengan kejadian itu. klien merasa

dirinya sudah tidak berarti lagi di lingkungan masyarakat semenjak dia tidak

mempunyai apa – apa lagi. Dan Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan

lagi di lingkungan masyarakat, klien mengatakan dirinya lebih suka menyendiri, dan

klien merasa malu dengan keadaanya sekarang.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: karena keadaan kejiwaannya

yang tidak stabil sehingga klien tidak bisa berhubungan dengan orang lain, klien sering

melamun dan menyendiri. Klien berbicara lambat dan sedikit berfikir jika menjawab

pertanyaan dari perawat. Dan terkadang pembicaraannya ngelantur. Klien terlihat

kurang kooperatif menjawab pertanyaan perawat dan kontak mata nya kurang kepada

perawat dan sering menunduk dan terkadang menolehkan kepalanya ke arah lain .
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN

1. DS: Isolasi sosial menarik diri

1) Klien mengatakan tidak pernah mengikuti

kegiatan di lingkungan masyarakat.

2) klien mengatakan dirinya lebih suka

menyendiri.

2. DO : Gangguan komunikasi verbal

a. Klien tampak lebih suka menyendiri.

DS: ………….

3. DO: klien berbicara lambat dan terbata-bata, Harga diri rendah

klien terlihat menunduk dan mengalihkan

pandangan

DS :

1) Klien merasa malu dengan keadaannya

sekarang

DDO : Koping individu inefektif


4.
1) Klien tampak menghindari orang lain

2) Kontak mata klien tampak singkat

3) Menunduk saat menjawab pertanyaan

DS:

klien mengatakan dirinya tidak dapat

mengontrol diri dan emosi nya.


DO:

Klien tampak bingung dan pesimis.

POHON MASALAH

Effec Kerusakan komunikasi verbal

Core Proleme Isolasi Sosial: Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri :harga diri rendah

Causa Koping individu in efektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. isolasi sosial menarik diri

2. gangguan konsep diri: harga diri rendah


STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
1) Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat.

2) klien mengatakan dirinya lebih suka menyendiri.

3) Klien merasa malu dengan keadaannya sekarang

4) klien mengatakan dirinya tidak dapat mengontrol diri dan emosi nya.

Data objektif :
Klien tampak lebih suka menyendiri.

2. Diagnosa Keperawatan.
Isolasi Sosial.
3. Tujuan
Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum..!!! selamat pagi bu… perkenalkan nama saya Khaerida Annisa bisa
di panggil Icha. Saya mahasiswa dari Universitas Mega Rezky Makassar, Saya akan
merawat bapak selama di rumah sakit ini. Nama bapak siapa? Senangnya di panggil
apa?
b. Evaluasi / Validasi.
Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Oh ya..Ibu tadi bangunnya jam berapa?
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang hari ini.
c. Kontrak.
 Topik :
Baiklah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan ibu dan
kemampuan yang di miliki? Apakah ibu bersedia? Tujuananya Agar ibu dengan saya
dapat saling mengenal sekaligus dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan
orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
 Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
 Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.
2. Fase kerja.
Dengan siapa ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu? apa yang
menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota keluarga dan teman
bapak yang tidak dekat dengan ibu? apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang
lain? Apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan saat bersama keluarga? Bagaimana
dengan teman-teman yang lain? Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan
ketika bergaul dengan orang lain? Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau
bercakap-cakap dengan orang lain?
Menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman? Wah benar, kita mempunyai
teman untuk bercakap-bercakap. Apa lagi bu? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa bu? ya apa lagi?
(sampai menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau
begitu ibu ingin belajar berteman dengan orang lain? Nah untuk memulainya sekrang
bapak latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu. Begini bu, untuk berkenalan
dengan orang lain dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama
panggilan yang kita sukai. Contohnya: nama saya Khaerida Annisa, senang sipanggil
Icha. Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya
nama ibu siapa ? senangnya dipanggil apa? Ayo pak coba dipraktekkan! Misalnya saya
belum kenal dengan ibu. coba ibu berkenalan dengan saya.
Ya bagus sekali bu!! coba sekali lagi bu..!!! bagus sekali pak!! setelah berkenalan
dengan ibu orang tersebut bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang
menyenangkan ibu bicara. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga,
pekerjaan dan sebagainya, nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap
dengan teman bapak. (dampingi pasien bercakap-cakap).
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan? Nah sekarang coba ulangi dan
peragakan kembali cara berkenalan dengan orang lain!
b. RTL
Baiklah ibu, dalam satu hari mau berapa kali bapak latihan bercakap-cakap dengan
teman? Dua kali ya bu? baiklah jam berapa ibu akan latihan? Ini ada jadwal kegiatan,
kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan bapak adalah bercakap-cakap dengan teman
sekamar. Jika ibu melakukanya secara mandiri makan bapak menuliskan M, jika ibu
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka tulis B, Jika
bapak tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi?
Naah bagus bu.
c. Kontrak yang akan datang :
 Topik :
Baik lah bu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang pengalaman ibu
bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan topik
tertentu. apakah ibu bersedia?
 Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
 Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu??
Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi
Assalamualaikum WR,WB.

STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
1) Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat.

2) klien mengatakan dirinya lebih suka menyendiri.

3) Klien merasa malu dengan keadaannya sekarang

4) klien mengatakan dirinya tidak dapat mengontrol diri dan emosi nya.

Data objektif :
Klien tampak lebih suka menyendiri.

2. Diagnosa Keperawatan.
Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain.
b. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan
satu orang.
c. Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum W, Selamat pagi bu, Masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian,
bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan teman? Apakah ibu sudah mulai
berkenalan dengan orang lain? Bagai mana perasaan ibu setelah mulai berkenalan?
c. Kontrak :
 Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagai mana
berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar ibu semakin banyak teman.
Apakah ibu bersedia?
 Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
 Tempat :
bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga dinas di ruangan
melati ini, ibu bisa memulai berkenalan.. apakah ibu masih ingat bagaimana cara
berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien lupa, bantu pasien
mengingat kembali cara berkenalan) nah silahkan ibu mulai (fasilitasi perkenalan antara
pasien dengan perawat lain) wah bagus sekali bu, selain nama,alamat, hobby apakah ada
yang ingin ibu ketahui tetang perawat C dan D? (bantu pasien mengembangkkan topik
pembicaraan) wah bagus sekali, Nah ibu apa kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam
ini? Bagai mana kalau kita menemani teman ibu yang sedang membersihkan di ruangan
makan sambil bapak bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari bu.. (dampingi
pasien ke ruang makan) Oke sekarang ruang makan sudah bersih, bagai mana kalau ibu
dengan teman ibu melakukan menyusun gelas diatas meja bersama… silahkan
bercakap-cakap ibu.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan perawat B dan C dan bercakap-
cakap dengan teman ibu saat membersihkan ruang makan tadi? Coba ibu sebutkan
kembali bagaimana caranya berkenalan?
b. RTL
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu jadwal kegiatan bercakap-
cakap ketika membantu teman ibu membersihkan ruangan makan. Mau jam berapa
bapak latihan? Oo ketika makan pagi dan makan siang.
c. Kontrak yang akan datang :
 Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu berkenalan dengan 4
orang lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian lain, apakah ibu
bersedia?
 Waktu :
ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah ibu besok saya akan kesini
jam 10:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.
 Tempat :
ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?

STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan.
Data subjektif :
1) Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat.

2) klien mengatakan dirinya lebih suka menyendiri.

3) Klien merasa malu dengan keadaannya sekarang

4) klien mengatakan dirinya tidak dapat mengontrol diri dan emosi nya.

Data objektif :
Klien tampak lebih suka menyendiri.

2. Diagnosa Keperawatan.
Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a. mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum ibu, Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian? Apakah
ibu sudah bersemangat bercakap-cakap dengan orang lain? Apa kegiatan yang
dilakukan sambil bercakap-cakap? Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercakap-
cakap, apakah sudah dilakukan? Bagus ibu.
c. Kontrak :
 Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi ibu berkenalan
atau bercakap-cakap dengan teman sekamar saat melakukan kegiatan harian. Apakah
ibu bersedia?
 Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
 Tempat :
ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana teman – teman ibu sedang
membersihkan disana berjumlah lima orang. Bagaimana jika kita berangkat sekarang?
Apakah ibu sudah siap bergabung dengan banyak orang? Nah ibu sesampainya disana
langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti yang sudah kita pelajari, ibu
bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana senang dengan kedatangan ibu.
baik lah ibu kita berangkat sekarang ya.
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai dengan
kembali keruma).
Nah , sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat melakukan kegiatan
harian, kegiatan apa yang ingin bu lakukan? Ooh merapikan meja makan ibu baiklah
dengan siapa ingin didampingi? Dengan Nn. E? baiklah ibu. kegiatannya merapikan
meja makan dan menyapu ruang makan ibu ( perawat mengaja pasien E untuk
menemani pasien, kemudian memotivasi pasien dan teman sekamar bercakap-cakap.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan teman teman yang ada di ruang
makan ini ? Adakah manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?
b. RTL :
Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal. jadwal bercakap-
cakap setiap pagi saat merapikan meja makan dan menyapu kita cantumkan dalam
jadwal ya ibu. setiap jam berapa ibu akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 08:00 dan
sore jam 16:00.

Anda mungkin juga menyukai