BAB 1
PENDAHULUAN
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbondioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang
terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah
atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbondioksida dan air disebut
proses fotosintesis.
PEMBAHASAN
Dalam kaitannya dengan proses metabolisme, telah kita ketahui bahwa proses
ini dibagi ke dalam dua proses bagian lagi, yakni anabolisme (reaksi pembentukan)
dan katabolisme (reaksi penguraian). Reaksi katabolisme meliputi proses respirasi,
dan fermentasi, sedangkan proses anabolisme ini meliputi proses kemosintesis,
sintesis lemak, sintesis protein, dan proses fotosintenis. Dalam kaitannya dengan
tumbuhan, pada akhir proses fotosintesis ini akan dihasilkan molekul gula atau
karbohidrat yang tersusun atas unsure C, H, dan O dimana salah satu fungsinya
adalah sebagai sumber energy dan penyusun struktur sel.
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang memiliki fungsi utama
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun
lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak
dikonsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara yang
sedang berkembang. Di negara berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar
70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal
ini disebabkan oleh sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih
murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun
protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung
kentang, dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Pada tanaman, karbohidrat dibentuk dari reaksi karbohidrat dan air dengan
bantuan klorofil dan sinar matahari pada jasad hidup autrotopik. Melalui proses
fotosintesis ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati atau selulosa.Secara
kimia reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Menurut Hopkins (1995) amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin.
Amilosa bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah
ungu. Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul pati/amilum dan
Iod.
Adanya amilum pada daun sebagai hasil fotosintesis dapat diuji keberadaannya.
Adanya pati/amilum dalam daun lebih mudah dideteksi daripada adanya gula,
sehingga tumbuhan berdaun pati seperti bayam dapat digunakan sebagai bahan
dalam praktikum ini. Hal pertama yang dilakukan adalah menutup bagian daun
bayam sebelum bayam sebelum terkena sinar matahari dan memetiknya sesudah
beberapa saat terkena sinar matahari sehingga dimungkinkan tumbuhan bayam
tersebut telah berfotosintesa. Daun yang telah dipetik tersebut dimasukan kedalam
larutan alkohol 95% yang panas. Larutan alkohol berfungsi untuk melarutkan
klorofil daun. Hal ini jelas terlihat, setelah dicelupkan dalam alkohol 95% panas,
warna hijau daun bayam pudar dan menjadi kekuning-kuningan, kemudian daun
ini dicuci dengan air panas dengan cepat tujuannya adalah untuk menjaga bentuk
sel agar tidal rusak, setelah itu diberi larutan J-KJ yang akan memberikan ungu
pada daun.
Karbohidrat merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau dapat
dihidrolisis menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman
adalah tepung atau amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer
yang terbentuk oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang
digabung oleh mata rantai yang sama dengan maltosa. Macam amilum utama
adalah amilosa dan amilopektin (bila dilarutkan dengan iodin memberikan warna
merah ungu). Sedangkan amilosa memberikan warna biru (Fressenden R. J dan
Fessenden J. S, 1997).
Menurut Tjitrosomo (1985), suatu pengujian yang menunjukkan adanya pati pada
banyak tumbuhan dianggap memberikan kesan bahwa fotosintesis sedang
berlangsung. Akumulasi pati dalam daun sebagai cadangan sementara mudah
didemonstrasikan. Jika klorofil dihilangkan dari daun tumbuhan penghasil pati
yang telah disimpan dalam gelap selama beberapa jam dan daunnya kemudian
diwarnai dengan iodium maka hanyalah warna coklat iodium yang akan tampak.
Akan tetapi, jika telah disinari sinar matahari selama sehari dilakukan cara yang
sama, maka pada daun akan tampak warna biru atau hitam yang menunjukan
adanya pati. Hal ini didukung oleh Loveless (1990) yang mengatakan warna gelap
yang terjadi memberikan indikasi perkiraan konsentrasi pati yang ada dalam daun.
Posporilasi dengan ATP menjadi ADP glukosa kemudian menjadi pati dan ADPG,
glukosa 1P diposporilasi dengan UTP menjadi UDP glukosa lalu menjadi amilum
(Noogle dan Fritz,1989). Menurut Hopkins (1995), pembentukan karbohidrat terjadi
pada tempat dimana cahaya menyinari bagian hijau karena bagian tersebut
mengandung klorofil. Kehadiran karbohidrat dapat diketahui dari reaksi dari
iodium-amilum. Amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa
bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah ungu.
Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul pati/amilum dan Iod.
Proses pembentukan amilum melalui fotosintesis adalah sebagai berikut :
1.Temperatur
Temperatur yang rendah itu mempunyai pengaruh baik bagi pengubahan amilum
menjadi gula. Pengubahan gula manjadi amilum terjadi pada temperatur sedang
yaitu 200C sampai 300C.
2.Pengaruh air
Daun yang layu di dalamnya banyak terdapat amilum terubah menjadi gula
sukrosa dan beberapa monosakarida. Persediaan air yang agak berlebihan
menambah kegiatan penyusunan amilum.
3. Konsentrasi ion-ion H+
4. Konsentrasi gula
5. Keadaan pH
6. Intensitas sinar
Amilum disusun di dalam kloroplas dan juga di dalam leukoplas sebagai tempat
untuk menyimpan. Penyusunan amilum memerlukan bahan berupa
glukosa-1-pospat serta bantuan enzim berupa posporilase amilum. Molekul
glukosa-1-pospat dapat digandeng-gandengkan dengan pertolongan posporilase
ini. Pada penggandengan itu terlepaslah molekul pospat (Dwidjoseputro, 1994).
Menurut Salisbury dan Ross (1992) pembentukan pati atau amilum terjadi terutama
melalui satu proses yang melibatkan sumbangan berulang unit glukosa dari gula
nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut adenosin difosfoglukosa (ADPG).
Pembentukan ADPG berlangsung dengan menggunakan ATP dan glukosa 1-fosfat
di kloroplas dan plastid lainnya. Reaksi berikut merangkum pembentukan pati dari
ADPG :
ADP + amilosa kecil (unit n-glukosa) → amilosa (lebih besar dengan unit
n+1glukosa) + ADP.
Menurut Lakitan (2000) karbohidrat yang terbentuk pada tumbuhan dalam bentuk
pati atau amilum. Pembentukan amilum pada umumnya berlangsung melalui
proses yang sama secara berulang-ulang dengan menggunakan glukosa dari gula
nukleosida yang mirip UDPG yang disebut sebagai Adenosin Difosfat (ADPG).
Pembentukan ADPG berlangsung dalam kloroplas atau plastida lainnya
menggunakan Atp dan glukosa-1-p :
Tanaman jika pada bulan-bulan yang dingin, konsentrasi gula tinggi sedangkan
kadar amilum menyusut, bulan-bulan panas keadaan itu berkebalikan. Persediaan
air yang berlabihan menambah kegiatan penyusunan amilum. Perubahan pH
membawa perubahan kegiatan enzim. pH 7 merupakan pH optimal untuk
pembentukan gula, sedang gula akan terbentuk menjadi amilum jika pH sampai
dibawan 7 (Kimball, 1989).
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sedrhana susunan molekulnya.
Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding usus halus, kemudian
masuk ke dalam aliran darah. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan
sempurna dari karbohidrat yang lebih komplek susunannya dalam proses
pencernaan. Monosakarida yang penting yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa disebut juga dekstrosa, banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran.
Semua karbohidrat dalam tubuh akhirnya akan dirubah menjadi glukosa. Fruktosa
atau levulosa terdapat bersama glukosa dalam buah dan sayuran terutama dalam
madu. Galaktosa hanya ditemukan berasal dari penguraian disakarida.
Buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Apabila
dua molekul monosakarida berikatan akan terbentuk disakarida (Gambar 3) dan
mengeluarkan air. Dalam bentuk lebih panjang lagi (2-10) monosakarida akan
membentuk oligosakarida dan dalam rantai yang lebih panjang lagi (>10)
monosakarida akan membentuk polisakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk
isomer dekstro (D). gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan.
Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa
lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang
mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa
Ada beberapa jenis monosakarida yang paling dikenal dan memegang peranan
terpenting dalam kehidupan, yaitu :
1. Disakarida
senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi
2 molekul monosakarida.
a. Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering
disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert.
Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul fruktosa.
Sumber sukrosa ialah dari tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%),
jam, jelly.
1. Amilosa
2. Amilopektin
c. Laktosa yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
Sumber laktosa hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
1. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-
molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat
yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk
cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”.
Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis, tidak larut dalam air
dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental.
Sifat kekentalannya ini dapat digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan
sifat jel nya dapat diubah oleh gula atau asam. Pati di dalam tanaman dapat
merupakan energi cadangan; di dalam biji-bijian pati terdapat dalam bentuk
granula. Penguraian tidak sempurna dari pati dapat menghasilkan dekstrin yaitu
suatu bentuk oligosakarida. Molekulnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan
tepung dan bersifat mudah larut dalam air, mudah dicerna, sehingga baik untuk
makanan bayi. Pati dapat dihidrolisis dengan enzim amylase. Pati terdiri dari
amilosa dan amilopektin. Beras ketan amilosa (1-2%), beras biasa amilosa > 2 %.
b. Dekstrin.
c. Glikogen.
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati
dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh,
diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk
dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan
bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Sumber utama
glikogen banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).
d. Selulosa.
e. Inulin
Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Inulin juga merupakan
fruktosan dan mudah larut dalam air hangat.
f. Glikosaminoglikan
g. Glikoprotein
Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan, umumnya terdapat pada
membrane sel dan merupakan protein karbohidrat
1. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul
monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida.
Tema = Karbohidrat