Anda di halaman 1dari 2

Anemia adalah menunjukan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemaglobin dan

hematokrin dibawah normal ( brunner &sudar, 2002:935).

Anemia adalah berkurangnya dibawah nilai normal jumlah SDM, kuantitas hemoglobin, dan
volume packed red blood cells (hematokrit) per 100 ml darah (silvia,lorraine, 2002:256).

Anemia dapat disimpulkan keadaan suatu penyakit pada gangguan fungsi tubuh secara
fisiologis yang terjadi akibat kekurangan hemoglobin untuk mengangkut oksigen kejaringan
tubuh.

Anemia dapat di klasifikasikan menurut fakto-faktor morkologi SDM dan indeks-indeksnya


antara lain:

a) Hemoglobinnopati atau hemoglobin abnormal yang diwariskan, seperti penyakit sel


sabit
b) Gangguan sintesis goblin, seperti thalasemia
c) Kelainan membran SDM, seperti severositosis herediter dan elitositosis
d) Divesiensi enzim, seperti divesiensi glukosa 6 –pospat dehidrogenasi (G6PD)
divesiensi piruvat kinase

Anemia dapat di klasifikasikan menurut etiologi atau penyebabnya yaitu:

a) Anemia aplastik merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa pada sel induk di
sum-sum tulang yang sel darahnya diproduksi dalam jumlah yang tidak mencukupi.

Penyebab-penyebabnya sekunder anemia aplastik meliputi berikut:


1. Lupus eritomatosus sistemik yang berbasis atau imun
2. Agen anti nepoplastik atau sitotoksik
3. Terapi radiasi
4. Antibiotik tertentu
5. Berbagai obat seperti antikonvulsan, obat oabat tiroid, senyawa emas dan
fenibultazon.
6. Zat zat kimia seperti benzen, pelarut organik, dan isektisida (agen yang
diyakini merusak sumsum tulang secara langsung )
7. Penyakit penyakit virus seperti mononukleosis inveksiosa dan human
immunodeficieny virus atau HIV : anemia aplastik setelah hepatitis virus
terutama cenderung berunjung fatal.
b) Anemia divisiensi besi
Secara morfologis, keadaan ini dikalisfikasikan sebagai anemia mikrositik
hipokromik denagn penurunan kuantitatif sintesis hemoglobin.
Difisiensi merupaka penyebab anemia pada perempuan usia subur disebabkan
kehilangan darah pada saat menstruasi dan peningkatan kebuetuhan zat besi pada saat
kehamilan.
Penyebab- penyebab lain difisiensi besi adalah:
1) Asupan besi yang tidak cukup, misal pada bayi –bayi yang hanya diberi diet
susu saja selama 12-24 bulan dan pada individu-individu tertentu yang
vegetarian ketat .
2) Gangguan absorpsi setelah gastrektomi
3) Kehilangan darah menetap, seperti pada perdarahan saluran cerna lambat
akibat polip, neoplasma, gastritis varises esofagus, ingestis aspirin, dan
hemoroid.

c) Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik (SDM besar) diklasifikasikan secara morfologi sebagai
anemia makrositik normo kromik, yang disebabkan oleh difesiensi vitamin B12 dan
asam folat yang mengakibatkan gangguan sintesis DNA, disertai kegagalan maturasi
dan pembelahan inti.
Penyebab-penyebab anemia megaloblastik sering terlihat pada :
1) Malnutrisi pada orang yang lebih tua
2) Pecandu alkohol pada remaja dan wanita selama kehamilan ,saat permintaan
untuk mencukupi kebutuhan janin dan laktasi meningkat.

Anda mungkin juga menyukai