Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS) adalah perusahaan penghasil gula yang
dikelola langsung oleh PTPN IX. Pada mulanya PTPN IX hanya memproduksi
lembaran daun tembakau (dekblat). Lahan bekas tembakau yang telah dipanen harus
dihutankan kembali untuk mencegah penyakit layu daun pada tanaman tembakau
berikutnya. Umur tanaman tembakau kurang lebih 100 hari, sedangkan lama
penghutanan kembali adalah 5 tahun. Dari segi komersil, keadaan ini sulit untuk
dipertahankan. Disamping itu, permintaan dekblat dipasar internasional menurun.
Jika dipandang dari segi produktivitas, penggunaan areal tanah untuk tanaman
tembakau tidak ekonomis lagi, tetapi tembakau deli harus tetap dipertahankan
karena merupakan komoditi ekspor tradisional dengan catatan harus diselingi
dengan tanaman rotasi (tanaman selingan).
Didorong untuk menggunakan tanah milik PTPN IX agar lebih berdaya guna
maka diambil suatu kebijakan untuk mengadakan diversifikasi tanaman dengan
penanaman coklat, kelapa sawit dan tebu. Sehingga perkebunan tembakau yang ada
di PTPN IX telah banyak dialihkan ke tanaman tersebut. Percobaan penanaman tebu
merupakan awal dari pendirian Pabrik Gula Sei Semayang yang dimulai pada tahun
1975 oleh Proyek Pengembangan Industri Gula (PPIG). Dengan persetujuan
BKU-PNP, percobaan PPIG dilakukan di tiga tempat, yaitu proyek perkebunan
Tanjung Morawa, perkebunan Batang Kuis, dan perkebunan Sei Semayang.
Kelanjutan dari penanaman tebu diikuti dengan studi kelayakan yang
dilakukan oleh “Philippine Consortium of Sugar Consultant” pada bulan
Februari 1978. Hasil studi ini menyatakan bahwa pembangunan PGSS layak
dilakukan, sehingga pada akhir tahun 1978 keluarlah izin proyek pembangunan
pabrik gula dari Menteri Pertanian RI. Kredit investasi yang digunakan untuk
membangun pabrik tersebut diperoleh dari dua sumber yaitu dari Bank Bumi
Daya sebagai kreditur utama dan dari PTPN IX itu sendiri, serta didukung juga oleh
perkebunan lainnya.
PGSS mulai dibangun pada tanggal 21 April 1981 dengan kapasitas 4000
TCD (Ton Cano Per Days) dan selesai dibangun pada tanggal 15 Oktober 1982.
Peresmian pabrik ini dilaksanakan oleh Presiden RI Soeharto. Sebelum
diresmikan, PGSS telah mengadakan penggilingan percobaan pada Desember
1981, tetapi belum mencapai kapasitas penuh. Pabrik gula ini mulai berproduksi
secara komersil pada awal Januari 1983 sampai dengan Juli 1983 dan
penggilingan kedua dimulai pertengahan Januari 1984 sampai dengan Agustus
1984. Kebun Sei Semayang berada di Desa Mulyorejo Kecamatan Medan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang yang terletak di Jalan Medan-Binjai KM 12,5 sebagai
tempat pelaksanaan produksi dengan luas areal sekitar 16.000 m².
MISI :
Tujuan Perusahaan :
Karakter PTPN II :
1. Pekerja keras.
2. tangguh dan bertanggungjawab.
3. Sadar berbiaya.
4. Persaudaraan dan kebersamaan.
5. Taqwa dan berakhlak mulia.
6. Setia pada nusa bangsa
Budaya Perusahaan :
Tabel 1
DATA KARYAWAN PTPN II KEBUN SEI SEMAYANG
JUMLAH SELURUHNYA
BIDANG
P W JLH
I. KANTOR
1. Administrasi 15 13 28
2. Gudang 2 1 3
3. Guru Agama 6 1 7
4. Keamanan (Satpam) 53 - 53
5. Opas 3 - 3
II. BENGKEL TEKNIK
1. Ass. B. Teknik/Adms 1 - 1
2. Mandor-Mandor 2 - 2
3. Mekanik 3 - 3
4. Supir 11 - 11
5. Kenek 6 - 6
6. Emplasmen 9 - 9
7. Tukang 3 - 3
III. TANAMAN
1. Ka. Rayon/Ka. DP 10 - 10
2. Krani Rayon/DP 10 7 17
3. Pemb. Krani/Pelayanan - - -
4. Mandor/Kapveld 6 - 6
5. EWS/Mekanisasi 7 - 7
6. Mdr. Panen 20 - 20
7. Mdr. Pemeliharaan 20 - 20
8. Pemeliharaan 15 - 15
9. TRI 3 2 5
IV. Kary. Ex Kebun Bekala 87 23 110
V. MBT 10 - 10
VII. JUMLAH SDM KANDIR 32 20 52
JUMLAH KESELURUHAN 334 67 401
Sumber : Data PTPN2 Kebun Sei Semayang
ADMINISTRATUR
Ass. Tehnik Ass. Tehnik Ass. Tehnik Ass. Tehnik Ass. Tehnik PAPAM
1. Tujuan SPBUN :
2. Fungsi SPBUN :
PENGURUS HARIAN :
1. Ketua : JEPRIN
Wakil Ketua 1. Nuralunan
2. Sadana Barus, SP, MSi
3. Syarituddin
4. Deli Ketaren
5. Sumarno
Bendahara : SUDARSONO II
Wakil Bendahara : l. Rointan Bakara
2. Lisnawati
3. Bendahara
BIDANG - BIDANG :
1. BIDANG PERLINDUNGAN DAN PEMBELAAN :
1. Purwanto
2. Toni Wasno
3. Sabari
4. Hotman Sitopu
2. BIDANG KESEJAHTERAAN PEKERJA :
1. Erwandi
2. Joz Hambali, Amk
3. Suherman
4. Maswadi Sinulingga