Waktu : 20 menit
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Tanda Bahaya Nifas diharapkan
klien yang merupakan para ibu hamil trimester III dan pendamping
mengerti dan memahami dapat memahami hal-hal mengenai tanda
bahaya masa nifas dan pencegahannya.
IV. METODE
1) Presentasi
2) Tanya Jawab
V. MEDIA
Leaflet tentang Tanda Bahaya Masa Nifas
1. Perdarahan postpartum
2. Lochea yg berbau busuk
3. Subinvolusi uterus
4. Nyeri pada perut dan pelvis
5. Pusing dan lemas berlebihan
6. Suhu tubuh >38
7. Sakit kepala hebat
8. Pembengkakan wajah, tangan, kaki
9. Payudara merah, panas, terasa sakit
10. Nyeri berkemih
11. Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama
12. Merasa sangat letih atau nafas terengah engah (Bahiyatun, 2018.)
1. Perdarahan Post Partum
Menurut Bahiyatun, (2018) perdarahan per vaginam yang melebihi 500 ml setelah
bersalin didefinisikan sebagai perdarahan parca persalinan.Terdapat beberapa
masalah mengenai perdarahan per vaginam, antaralain :
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa
nifas sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir
waktu menstruasi dan berbau anyir (cairan ini berasal dari bekas melekatnya
placenta).
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim
dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila
pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi (Mochtar, 2012).
Sub involusi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kemunduran
yang terjadi pada setiap organ dan saluran reproduktif,kadang lebih banyak
mengarah secara spesifik pada kemunduran uterus yang mengarah ke ukurannya
(Varney, 2017).
Faktor penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus, endometritis,
adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2010).
a) Letak fundus uteri tetap tinggi atau penurunan fundus uteri lambat
b) Pengeluaran lochea seringkali gagal berubah
c) Terdapat bekuan darah
d) Lochea berbau menyengat
e) Uterus tidak berkontraksi
f) Terlihat pucat
g) Tekanan darah rendah serta suhu tubuh tinggi
h) lemah
Tanda dan gejalanya demam, nyeri perut bagian bawah tetapi keadaan umum tetap
baik, pada pemeriksaan dalam kavum daugles menonjol karena ada abses.
b) Peritonitis umum
Tanda dan gejalanya: suhu meningkat nadi cepat dan kecil, perut nyeri tekan, pucat
muka cekung, kulit dingin, anorexsia, kadang-kadang muntah.
Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit baik antara
37,2 ˚C -37,8 ˚C oleh karena reabsopsi benda benda dalam rahim dan mulainya
laktasi , dalam hal ini disebut demam reabsorbsi. Hal itu adalah normal. Namun bila
terjadi peningkatan berlebih 38˚C secara berturut turut selama 2 hari kemungkinan
terjadi infeksi . (Mochtar , 2012).
Penyebab Infeksius
1. Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genetalia yang terjadi setiap
saat pada awitan pecah ketuban (rupture membrane) atau persalinan dan
lebih dari 42 jam postpartum atau lebih dimana terdapat 2 atau lebih gejala
berikut:
a. Nyeri pelvik
b. Demam 38,5 C atau lebih yang diukur melalui oral kapan saja.
c. Rabas-vagina yang abnormal
d. Rabas vagina yang berbau busuk.
e. Keterlambatan dalam kecepatan penurunan uterus
2. Infeksi pada payudara, seperti mastitis atau stadium lanjut , abses payudara
3. Infeksi saluran kemih
4. Infeksi luka ( jaringan parut pada SC)
5. Gangguan pada tromboembolik , temasuk tromboflebitis superficial dan
thrombosis vena dalam
Penyebab Non-infeksius
Peningkatan suhu badan yang tidak banyak merupakan hal yang sangat
umum selama periode post partum terutama dalam 24 jam pertama. Penyebab
demam seperti antara lain dehidrasi , luka / trauma pada jaringan , reaksi terhadap
protein janin , pembengkakan payudara . Meskipun demam yang terjadi dalam 24
jam pertama setelah persalinan dianggap tidak berkaitan dengan infeksi , suhu
sekitar 38,5⁰C atau lebih selama 24 jam pertama harus menyiagakan bidan akan
kemungkinan terjadinya sepsis puerperalis
a) Istirahat baring
b) Rehidrasi per pral / infuse
c) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu
d) Jika ada syok segera beri pengobatan , untuk menilai berkala karena kondisi
ini dapat memburuk dengan cepat (WHO, 2012)
7 Sakit kepala
Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau
penglihatan kabur. Penanganan terhadap gangguan ini meliputi:
Kadang - kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
disebabkan karena terjadinya edema pada otak dan meningkatnya resistensi otak
yang mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang) dan gangguan penglihatan.
1. Adanya tekanan hidrostatik yang sangat tinggi pada pembuluh kapiler seperti
misalnya bila aliran darah vena tersumbat
2. Tekanan osmotik terlalu rendah, karena kadar protein plasma, terutama albumin
sangat rendah
4. Kerusakan dinding kapiler sehingga plasma dapat merembes keluar dan masuk
ke dalam jaringan serta menimbulkan tekanan osmotik yang melawan tekanan
osmotik protein dalam aliran darah
Udem juga terlihat pada adanya trombosis pada vena – vena betis yang terletak
dalam, biasanya merupakan komplikasi berbahaya akibat berbaring yang terlalu
lama, yang menyebabkan aliran dalam darah vena menjadi lambat sehinga
membeku. Trombosis seperti ini terjadi akibat infeksi.
1. Preeklampsi
2. Syndrom Nefrotik
9. Payudara bengkak
Menurut Bahiyatun (2009) payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat
dapat menyebabkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit, dan akhirnya
terjadi mastitis. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya
payudara bengkak. BH/bra yang terlalu ketat mengakibatkan engorgement
segmental. Bila payudara ini tidak disusukan dengan adekuat, dapat terjadi mastitis.
Kelainan pada payudara pada masa nifas diantaranya:
Bendungan ASI
Disebabkan oleh pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi
atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosngkan secara sempurna atau karena
kelainan pada putting susu. Keluhan mamae bengkak, keras, dan terasa panas
sampai suhu badan meningkat. Penanganan sebaiknya dimulai sejak hamil dengan
perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelianan-kelainan. Bila terjadi juga
berikan terapi simtomatis untuk sakitnya (analgetika), sebelum menyusukan
pengurutan dahulu atau dipompa sehingga sumbatan hilang.
Mastitis dan abses mamae
Adalah suatu peradangan pada payudara yang disebabkan kuman, terutama
staphylococcus aureus melalui luka pada puttimng susu, atau melalui peredaran
darah. Mastitis yang tidak segera diobati akan menyebabkan abses payudara yang
bisa pecah ke permukaan kulit dan menimbulkan borok yang besar. Keluhannya
adalah payudara membesar, keras, nyeri kulit memerah, dan membisul (abses), dan
akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur dengan air
susu.
Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah mengalami
infeksi. Gejala gangguan ini meliputi :
Bahiyatun, Buku Ajar asuhan Kebidanan nifas normal / penulis, bahiyatun; editor.
Monica ester. – Jakarta : EGC, 2009.
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri : Obstetri fisiologi, Obstetri Patologi Jilid
1 Edisi 3. Jakarta : EGC
Dewi, N. V., & Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta
Selatan: Salemba Medika
Ambarwati, R. E., & Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta: Mitra
Cendikia Offset