Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Perawatan Luka Ulkus Diabetikum


Pada Ny. T Di Ruang Mawar RSUD Tugurejo Semarang

Hari/Tanggal : 17 Desember 2019


Jam : 11.00 WIB

A. Identitas klien
Nama klien : Ny. T
Umur : 52 tahun
No. RM : 279xxx
Alamat : ngaliyan, semarang
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan terdapat luka pada kaki kanannya dan luka bengkak
C. Diagnosa Medis
Ulkus DM
D. Diagnosa Keperawatan
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ulkus DM
E. Data Yang Mendukung Diagnosa
DS :
- Pasien mengeluh luka pada kaki kanan dan kiri
- Pasien mengeluh bengkak pada luka kaki kanan
- Pasien mengatakan luka didapatkan karena post operasi 10 hari kapalan pada
kedua kakinya
DO :
- Tampak luka pada kaki kiri dengan luas luka kurang lebih 7 cm dan kaki kanan
kurang lebih 11 cm
- Luka pada kaki kiri tampak bersih, tidak ada tanda – tanda infeksi.
- Luka pada kaki kanan tampak bengkak, kemerahan, ada pus, nyeri.
F. Dasar Pemikiran
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein yang berhubungan dengan defisiensi relatif atau
absolut sekresi insulin yang ditandai dengan hiperglikemia kronis yang disebabkan
oleh faktor lingkungan dan keturunan (Suyono, 2009). Salah satu akibat komplikasi
kronik atau jangka panjang penyakit DM adalah ulkus diabetikum. Ulkus
diabetikum disebabkan adanya tiga faktor yang sering disebut trias, yaitu: iskemik,
neuropati dan infeksi (Hastuti, 2008). Ulkus diabetikum memerlukan terapi dan
penanganan khusus. Jika terjadi infeksi pada ulkus diabetikum, dapat membuatnya
semakin parah. Cara pengobatan ulkus DM yaitu mengendalikan kadar gula darah,
tingkat kolesterol dan tekanan darah, perawatan luka, pengobatan dan
menghilangkan kulit dan jaringan mati (Debridement) Hal-hal tersebut akan
membantu proses penyembuhan. Ulkus kaki pada pasien diabetes harus
mendapatkan perawatan karena ada beberapa alasan, misalnya unfuk mengurangi
resiko infeksi dan amputasi, memperbaiki fungsi dan kualitas hidup, dan
mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan. Tujuan utama perawatan ulkus diabetes
sesegera mungkin didapatkan kesembuhan dan pencegahan kekambuhan setelah
proses penyembuhan. Dari beberapa penelitian, menunjukkan bahwa perkembangan
ulkus diabetes dapat dicegah.

G. Prinsip Tindakan Keperawatan


1. Prinsip Tindakan:
a. Steril
2. Tujuan:
a. Mencegah timbulnya infeksi
b. Membantu untuk proses penyembuhan luka.
3. Prosedur tindakan keperawatan Perawatan Luka
Alat:
Bak Instrumen yg berisi :
1. Pinset Anatomi
2. Gunting Debridemand
3. Pinset Chirurgis
4. Kom : 1 buah
5. Kasa Steril
Peralatan lain terdiri dari :

1. Sarung tangan
2. Plester atau perekat
3. Desinfektant
4. Alkohol 70%/ wash bensin
5. NaCl 0,9%
6. Gunting Plester
7. Verband
8. Bengkok : 1 buah
9. Obat topical luka sesuai kebutuhan
10. Plastik kuning untuk sampah infeksius

Prosedur pelaksanaan :
Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan Verifikasi program sebelum proses tindakan
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam & menyapa nama pasien


2. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan perawatan luka dilakukan.

Tahap Kerja

1. Menjaga dan menjamin privacy


2. Mengatur posisi pasien agar luka dapat terlihat dengan jelas
3. Membuka peralatan
4. Menggunakan sarung tangan
5. Membasahi plaster dengan alkohol/ & buka dengan memakai pinset
6. Membuka balutan lapis terluar
7. Membersihkan seputar luka & bekas plester
8. Membuka balutan lapis dalam
9. Menekan daerah tepi luka (sepanjang luka) untuk dapat mengeluarkan
adanya pus
10. Membersihkan luka dengan cairan NaCl
11. Melakukan kompres desinfektant & tutup dengan kassa
12. Memasang plester atau verband
13. Merapikan pasien

Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan yg dilakukan


2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat semua kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan.

H. Analisis Tindakan
Tujuan utama perawatan ulkus diabetes sesegera mungkin didapatkan
kesembuhan dan pencegahan kekambuhan setelah proses penyembuhan. Dari
beberapa penelitian, menunjukkan bahwa perkembangan ulkus diabetes dapat
dicegah. Ulkus kaki pada pasien diabetes harus mendapatkan perawatan karena
ada beberapa alasan, misalnya unfuk mengurangi resiko infeksi dan amputasi,
memperbaiki fungsi dan kualitas hidup, dan mengurangi biaya pemeliharaan
kesehatan.
I. Bahaya Yang Mungkin Muncul
Bahaya yang mungkin muncul dalam pelaksanaan perawatan pada luka
diabetes salah satunya adalah terjadinya infeksi pada luka. Pencegahan yang dapat
dilakukan yaitu penggunaan teknik steril dalam pelaksanaan perawatan luka.
J. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dapat Dilakukan (Sesuai NIC)
Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
keperawatan di atas yaitu melakukan tindakan secara aseptik, melaksanakan
kolaborasi dengan medis terkait pemberian terapi antibiotik, observasi tanda tanda
vital pasien.
K. Hasil Yang Diharapkan Setelah melakukan Tindakan
S : Pasien tidak mengeluh bengkak dan nyeri pada kakinya
O : Luka bersih, tidak ada nanah, tidak ada tanda – tanda infeksi
A : Integritas kulit baik
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan tindakan secara aseptik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Observasi Tanda-tanda vital
L. Evaluasi
- Tindakan dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril.
- Mahasiswa harus lebih memahami prinsip dalam prosedur tindakan, prinsip
tersebut menyangkut pembersihan atau pencucian luka dan prinsip kedua
berhubungan dengan pemilihan balutan sesuai dengan jenis luka. Luka kering
(tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan
dan digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang
dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9 %.
- Luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu
disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau
NaCl 0,9 %. Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat
infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam proses
penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit
sekitarnya. Jika dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman adalah feracrylum 1%
karena tidak menimbulkan bekas warna, bau, dan tidak menimbulkan reaksi
alergi.

M. Daftar Pustaka
California Podiatric Medical Association Diabetic Wound Care. Cited September
2008.

Hastuti RT. 2008. Faktor-faktor risiko ulkus diabetika pada Penderita Diabetes
Mellitus (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro. (Unpublised

Kusyati. Eni , dkk. 2012. Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan


Dasar. Jakarta: EGC

Suyono S. Diabetes Mellitus di Indonesia. Dalam:Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi


I, Simadibrata KM, Setiati S, editor (penyunting). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Edisi ke-5. Jakarta: Interna Publishing; 2009.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2880696/pdf/kjim-25-
207.pdfCorrespondence to Heung-Woo Park, M.D. 2009. The Current
Practice of Skin Testing for Antibiotics in Korean Hospitals .
Department of Internal Medicine, Seoul National University Hospital,
Yeongeon-dong, Jongno-gu, Seoul South Korea

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, PembimbingKlinik / CI

Nadya Andriani Putri

Anda mungkin juga menyukai