Anda di halaman 1dari 4

Learning Objective

1. Jelaskan hubungan indra penciuman dan perasa ?


2. Bagaimana mekanisme penuhnya Vesica Urinaria ?
3. Mekanisme sensasi rasa pada lidah ?
4. Lapisan kulit ?
5. Proses terjadinya refleks ?

Jawaban LO
1. Hubungan indera pembau dan indera pengecap
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan
baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan
kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau
dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada dirongga
dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf disitu tertutup oleh lendir pilek.
Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan papaya karena adanya organ
pembau. Didalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel-sel
pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf cranial
(Nervus olfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut
saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfactorius).

Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )

2. Sistem saraf involunter mencakup, system saraf simpatis dan parasimpatis.Sistem saraf
simpatis yang berasal dari segmen thorakolumbal (T11-L2) dan sacral pada medulla
spinalis yang berjalan menuju ke ganglia mesentarika inferior (pleksus mesentarika
inferior) lalu menuju ke nervus hipogastrik atau nervus pelvikus yang berjalan pada
rantai paravertebral yang berada pada kandung kemih dan uretra.Sistem saraf ini
mengatur pengisian kandung kemih melalui (1) merelaksasi otot kandung kemih sehingga
dapat diisi oleh urin, dan (2) mengkontraksikan sfingter uretra internal dalam mecegah
urin memasuki uretra. Pembentukan urin juga di pengaruhi oleh filtrasi glomerulus,
reabsorpsi zat dari tubulus renal ke dalam darah, sekresi zat dari darah ke tubulus renal.

Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )
3. Proses terjadinya sensasi rasa pada lidah :
Umumnya rasa : asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan
utama.
a) Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen.
b) Rasa asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi, karena konsentrasi Na.
c) Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic (gula, glikol, alcohol,
aldehide, keton, protein, asam sulfonat, asam halogenasi) dan garam anorganik
dari timah dan berilium.
d) Rasa pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis
bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit
juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau
beracun.
e) Rasa umami, umami berasal dari bahasa jepang yang artinya lezat, untuk
menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant
ditemukan pada L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).

Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )

4. Lapisan kulit terdiri atas 3 lapisan :


a) Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan
Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat
mengelupas dandigantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan
spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan
gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif
membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan
Malpighi mengandung pigmen melanin yang member warna pada kulit. Lapisan
Malpighi juga berfungsi sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama
sinar ultraviolet.
b) Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar
keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat.
Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari,
tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengatur suhu. Keringat mengandung air,
garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adlah sebagai organ penerima
rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit,
serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan
memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolism. Aktifnya kelenjar
keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara
penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu dipermukaan kulit turun sehingga
kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya saat suhu lingkungan rendah,
kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada
keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya
penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak
mengalami kedinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh Hipotalamus.
Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan
berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa
dan suhu.
c) Hipodermis
Lapisan ini terletak dibawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan, dan menahan panas tubuh.

Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )

5. Proses terjadinya refleks :


Gerak refleks merupakan gerak yang melalui perjalanan impuls pendek, perjalanan
impuls diawali dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawah oleh
neuron sensorik ke pusat saraf, tanpa diolah oleh pusat saraf. Impuls kemudian diterima
oleh neuron konektor dan tanggapan dikirim oleh neuron motorik menuju ke efektor.
Perjalanan impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks. Neuron konektor yang
terletak di otak dan ada yang terletak di sumsum tulang belakang. Gerak refleks yang
melibatkan neuron konektor yang terletak diotak di sebut dengan refleks otak, misalnya
refleks pupil mata karena rangsangan cahaya. Gerak refleks yang melibatkan neuron
konektor yang terletak di sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang
belakang. Misalnya refleks pada lutut.

Referensi : ( www.Gerak Refleks.Pdf )


LEARNING OBJECTIVE

Diah Irfaini Zulhij

N101 13 088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2014

Anda mungkin juga menyukai