Jawaban LO
1. Hubungan indera pembau dan indera pengecap
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan
baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan
kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau
dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada dirongga
dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf disitu tertutup oleh lendir pilek.
Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan papaya karena adanya organ
pembau. Didalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel-sel
pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf cranial
(Nervus olfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut
saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfactorius).
Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )
2. Sistem saraf involunter mencakup, system saraf simpatis dan parasimpatis.Sistem saraf
simpatis yang berasal dari segmen thorakolumbal (T11-L2) dan sacral pada medulla
spinalis yang berjalan menuju ke ganglia mesentarika inferior (pleksus mesentarika
inferior) lalu menuju ke nervus hipogastrik atau nervus pelvikus yang berjalan pada
rantai paravertebral yang berada pada kandung kemih dan uretra.Sistem saraf ini
mengatur pengisian kandung kemih melalui (1) merelaksasi otot kandung kemih sehingga
dapat diisi oleh urin, dan (2) mengkontraksikan sfingter uretra internal dalam mecegah
urin memasuki uretra. Pembentukan urin juga di pengaruhi oleh filtrasi glomerulus,
reabsorpsi zat dari tubulus renal ke dalam darah, sekresi zat dari darah ke tubulus renal.
Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )
3. Proses terjadinya sensasi rasa pada lidah :
Umumnya rasa : asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan
utama.
a) Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen.
b) Rasa asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi, karena konsentrasi Na.
c) Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic (gula, glikol, alcohol,
aldehide, keton, protein, asam sulfonat, asam halogenasi) dan garam anorganik
dari timah dan berilium.
d) Rasa pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis
bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit
juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau
beracun.
e) Rasa umami, umami berasal dari bahasa jepang yang artinya lezat, untuk
menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominant
ditemukan pada L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).
Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )
Referensi : ( Guyton and Hall, 2012, Buku Anjar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta )
N101 13 088