PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Erni Rusli Atapukan
NIM 10531 2263 15
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bangsa lain. Sepert contohnya kemajuan bangsa jepang yang tidak luput dari
pada perang dunia II, mereka mampu bangkit menjadi negara raksasa
yang membentuk karakter dan akhlak yang mulia, jujur dan bertanggung
kehidupan.
Proses pendidikan diimplementasikan melalui lembaga pendidikan
formal seperti pendidikan dasar sampai tingkat perguruan. Oleh sebab itu,
untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitat salah satu yang harus ada
adalah guru yang berkualitas pula. Guru yang berkualitas dapat mewujudkan
dikatakan guru yang berkualitas. Guru yang berkualiats ini adalah guru yang
hal yang menakutkan setiap kali mengikuti proses pembelajaran. Selain itu
hal yang penting. Bahkan dalam era reformasi yang ditandai dengan
Dengan keadaan itu guru dituntut agar mampu mengunakan alat-alat yang
penggunaan teknologi dan informasi (TI) merupakan hal tidak tabuh lagi di
didik dapat belajar dengan mudah dan merasa senang dalam mengikuti
siswa merasa senang. Maka siswa dapat dengan mudah menangkap dan
animasi.
tampilan yang memadukan beberapa jenis media antara lain media audio dan
visual.
dan audio), maka penyampaian materi ajar terasa lebih mudah, pembelajaran
disampaikan lebih kontsruktif sehingga dapat memperkuat ingatan siswa, dan
khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang
merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh setiap siswa
pada setiap tingkat kelas yang ada. Saat ini dengan diterapkan kurikulum
menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi. Mata pelajaran IPS
yang disusun secara terpadu (integrated) memiliki tujuan supaya peserta didik
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan luas pada setiap bidang
tingkat kerumitan yang cukup tinggi untuk dipelajari siswa di sekolah, maka
menyajikan isi materi pelajaran. Salah satu media yang menarik dan animasi
adalah Powtoon.
Penggunaan media pembelajaran perangkat lunak Powtoon yang
pembelajaran video presentasi yang lebih menarik dan modern, karena media
video presentasi ini dapat dilengkapi dengan fitur efek animasi yang unik
pembelajaran lebih baik dan siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar dan
mempelajari materi ajar yang akan disampaikan oleh guru sehingga capaian
hasil belajar siswa pun akan lebih baik. Oleh karena itu, berdasarkan
B. Rumusan Masalah
yaitu:
D. Manfaat Penelitihan
berikut.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
media powtoon
powtoon
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
jamak dari kata medium yang secara harfiah atau menurut bahasa
belajar.
1) Media Grafis
grafis juga termaksud media yang relatif murah ditinjauh dari segi
Kartun.
2) Media Audio
a) Radio
b) Tape recorder
c) Laboratorium Bahasa
antara media grafis dan proyeksi diam yaitu pada media grafis
1) Ciri Fiksatif
diperlambat.
3) Ciri Distributif
disebarluaskan.
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Levie dan Lentz (1982)
2) Fungsi afektif, yaitu media visual yang dapat terlihat dari tingkat
dalam gambar.
misalnya:
gambar;
mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan
berguna untuk:
2. Powtoon
a. Pengertian Powtoon
animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan
Powtoon jauh lebih efesien dan efektif untuk membuat materi video
1) Kelebihan Powtoon
pas.
d) Interaktif
adalah:
3. Hasil Belajar
untuk berinteraksi.
dalam tiga aspek, yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
1) Aspek Kognitif
terdiri dari atas enam tingkatan yang secara hierarkis berurut dari
2) Aspek Afektif
dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi. Menurut Uno (2006), ada
di sekolah, yaitu sikap, minat, nilai, dan konsep diri yang akan
a) Sikap
objek. Objek ini bisa berupa kegiatan atau mata pelajaran. Sikap
b) Minat
c) Nilai
d) Konsep Diri
sendiri, maka bisa dipilih alternatif karier yang tepat bagi diri
siswa.
3) Aspek Psikomotorik
organisasi.
faktor eksternal:
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis
yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam
b) Faktor Psikologis
2) Faktor Eksternal
b) Faktor Siswa
pembelajaran.
d) Faktor Lingkungan
pembelajaran.
indonesia.
politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial merupakan bagian
dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang ilmu-
sosial.
masalah-masalah sosial.
kreatif inovatif.
mulia.
dan lingkungan.
B. Penelitihan Relevan
Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMP
memiliki tingkat hasil belajar siswa yang tinggi pada siswa Kelas VIII di
terhadap motivasi dan Hasil Belajar Siswa Materi Unsur Senyawa Campuran”
memberikan pengaruh sebesr 40,66% terhadap hasil belajar siswa pada meteri
Penelitihan yang dilakukan oleh Syahril Fajar, Cepi Riyana, dan Nadia
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu”,
menunjuhkan bahwa pada kelas kontrol skor rata-rata pretest sebesar 12,60
dan untuk perolehan skor rata-rata postest sebesar 21,95, sedangan pada kelas
perolehan rata skor rata-rata posttest sebesar 26,00. Hasil dari penelitihan ini
C. Kerangka Berpikir
materi guru tidak boleh menggunakan cara yang sederhana. Salah satu faktor
pembelajaran IPS hanya terbatas pada media buku dan media powerpoint
yang hanya berisi tulisan dan gambar saja. Dimana media-media tersebut
menyediakan media gambar dan tulisan saja, tetapi bisa dilengkapi dengan
fitur yang variatif. Dalam media powtoon memiliki setiap alat animasi yang
dibutuhkan untuk selalu menambahkan lebih banyak fitur, template dan gaya
sehingga siswa lebih fokus dan tidak bosan dalam menyimak materi yang di
sampaikan oleh gurunya. Dengan banyaknya pilihan fitur yang ada di dalam
media powtoon ini juga membuat siswa lebih aktif dan interaktif dalam
D. Hipotesis
adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan anatar dua atau lebih
A. Rancangan Penelitihan
wakil populasi yang ditelitih”. Populasi dalam penelitihan ini adalah seluruh
menggunakan teknik sampling cluster sampling. Oleh karena itu dari seluruh
dari jumlah variabel akan ditelitih. Menurut Sugiyono (2009: 60) variabel
adalah
berbagai jenis media yakni video, audio, grafik, animasi yang dapat
ini, dapat membantu siswa untuk lebih fokus dan memahami materi yang
2. Hasil Belajar
dapat mengukur sampai dimana tingkat pemaham siswa akan materi yang
1. Observasi
2. Tes
dengan posttest.
E. Instrument Penelitihan
1. Lembar Observasi
angka 3 tergolong baik (B), 2 cukup baik (CB), dan 1 tergolong kurang
baik (KB).
2. Lembar Tes/Soal
dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice test) dan setiap jawaban yang
benar diberikan skor 1. Penetapan soal dalam bentuk pilihan ganda ini
Ada beberapa tahap yang akan dikerjakan untuk analisis data, tahapan
tersebuti yaitu:
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
x̅=
𝑛
Keterangan:
x̅ = rata-rata (mean)
n = banyak siswa
b) Ragam/varians
∑𝑛 ̅) 2
𝑖=1 (𝑥−𝑥
2
S =
𝑛−1
Keterangan :
S2 = Varians
X1 = banyak siswa
x̅ = rata-rata
2. Uji Normalitas
√𝑛2 +𝑛2
KD : 1,36
𝑛1 𝑛2
Keterangan:
3. Uji Homogenitas
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi
yang sama. Uji ini untuk mengetahui seragam atau tidaknya varians
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Taraf signifikan yang digunakan adalah α = 0,05. Uji homogenitas
memiliki varian yang homogeni. Akan tetapi apabila F hitung lebih besar
gain). Gain adalah selisih nilai pretes dan postest, gain menunjukan
𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
N-gain =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑒𝑖𝑑𝑒𝑙−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑥̅ 1−𝑥̅2
thitung =
𝑆 1 1
𝑔𝑎𝑏 √ +
𝑛1 𝑛2
denganan
𝑛 2 2
1−1)𝑠 +(𝑛2−1)𝑠
Sgab = √ 2 2
𝑛1+𝑛1−2
Keterangan:
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.
Erlangga.
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS (filosof, konsep, aplikasi). Bandung: PT.
Alfabeta.