MAKALAH
MAKALAH
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT. Allah
SWT mempunyai sifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak terdapat pada
semua rnakhluk-Nya. Oleh karena itu,semua makhluk-Nya harus menyembah
kepada-Nya. Namun,sifat-sifat Allah SWT tersebut tidak hanya tergambar dalam
sifat wajib-Nya, melainkan juga dari nama-nama baik yang menyertai-Nya
(Asma’ulHusna).
Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini bisa
dibuktikan dari seberapa sering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah SWT dapat
dilakukan dengan menyebut kalimat¬kalimat tayyibah atau menyebut nama-nama
Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir (mengingat)
kepada Allah SWT.
“Hanya milik Allah SWT asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu.”(QS. Al A’raaf : 180)
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apakah yang dimaksud dengan iman kepada Allah SWT melalui asmaul husna?
2.Apa saja nama-nama Allah SWT (asmaul husna)?
3.Apa saja contoh perilaku yang meneladani asmaul husna?
4.Apa fungsi iman kepada Allah SWT?
5.Apa saja hikmah dan manfaat beriman kepada Allah SWT?
C.TUJUAN
1. Memahami definisi iman kepada Allah SWT
2. Mengenal nama-nama Allah SWT
3. Menerapkan perilaku yang meneladani asmaul husna
4. Mengetahui fungsi iman kepada Allah SWT
5. Mengetahui hikmah dan manfaat beriman kepada Allah SWT
BAB II
PEMBAHASAN
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah Timur dan Barat itu suatu kebajikan.
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah SWT, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan (sebagian) harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan orang-
orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”: (QS. Al-
Baqarah, 2: 177).
Berdasarkan ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi, yang diperkuat oleh akal sehat,
maka hukum beriman kepada Allah SWT itu adalah fardu,ain. Jika ada orang yang
mengaku Islam, tetapi tidak percaya kepada Allah SWT, maka orang trsebut
dianggap telah murtad (keluar dari Islam). Beriman bahwa Allah itu ada adalah iman
yang paling utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka
sesungguhnya orang itu dalam kesesatan yang nyata.Dalam surat At-Thaha ayat 14 :
“Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha (20): 14)
Artinya : "Sembahlah Allah SWT oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan
selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). (Al-
Mukminuun, 23:32)
.Sebaliknya, bumi, matahari, bulan, bintang, dan lain-lain selalu beredar selama
milyaran tahun lebih (umur bumi diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun) tanpa ada
tabrakan. Selama milyaran tahun, tidak pernah bumi menabrak bulan, atau bulan
menabrak matahari. Padahal tidak ada rambu-rambu jalan, polisi, atau pun pilot yang
mengendarai. Tanpa ada Tuhan yang Maha Mengatur, tidak mungkin semua itu
terjadi.Semua itu terjadi karena adanya Tuhan yang Maha Pengatur. Allah yang telah
menetapkan tempat-tempat perjalanan (orbit) bagi masing-masing benda tersebut.
Jika kita sungguh-sungguh memikirkan hal ini, tentu kita yakin bahwa Tuhan itu ada.
Artinya : tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak
dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(Q.S.Yasin
:40)
Artinya : dan pada sisi Allah SWTlah kunci-kunci semua yang gaib;, tak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan di
lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah
atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh) (QS.
Al-An.am (6):59).
Dengan demikian semakin jelaslah bahwa tauhid benar-benar merupakan inti
dari akidah Islam, yakni dengan mengiktikadkan bahwa Allah SWT itu Maha Esa,
tidak ada sekutu baginya. Untuk lebih detailnya, tauhid itu meliputi tujuh macam
sikap :
a.Tauhid zat
Tauhid zat adalah mengiktikadkan bahwa zat Allah SWT itu Esa, tidak berbilang.
Zat Allah SWT hanya dimiliki oleh Allah SWT saja, yang selain-Nya tidak ada yang
memilikinya. Manusia dengan keterbatasannya tidak dapat mengetahui wujud zat
Allah SWT. Allah SWT mengisahkan bagaimana Nabi Musa ingin melihat-Nya
tetapi Musa tidak bisa melihat-Nya. Allah SWT berfirman dalam yang Artinya :
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah
Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa
:‘Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat
kepada Engkau.’ Tuhan berfirman : ‘Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku,
tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya
kamu dapat melihat-Ku.’ Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu,
dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah
Musa sadar kembali, ia berkata:Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau
dan aku orang yang pertama-tama beriman.”(QS. Al-A,raf (7):143).
b.Tauhid sifat
Tauhid sifat adalah mengiktikadkan bahwa tidak ada suatu pun yang menyamai
sifat Allah SWT, dan hanya Allah SWT yang memiliki sifat kesempurnaan.
Allah SWT berfirman :
Artinya : (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu
sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan
(pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan
Melihat. (QS. Al-Syura (42):11).
c.Tauhid wujud
Tauhid wujud adalah mengiktikadkan bahwa hanya Allah SWT yang wajib ada.
Adanya Allah SWT tidak memerlukan kepada yang mengadakan. Allah SWT
bersifat abadi, artinya Dialah yang pertama dan yang terakhir. Allah SWT berfirman
:
Artinya : Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu. ( QS. al-Hadid(57):3).
Berarti hanya Dialah yang abadi. Yang selain Allah SWT disebut mungkin ada, yaitu
adanya mengandung sifat tidak ada atau adanya itu berhajat kpada yang
mengadakan.
d. Tauhid af,al
Tauhid af,al adalah mengiktikadkan bahwa Allah SWT sendiri yang mencipta dan
memelihara alam semesta. Allah SWT berfirman :
Artinya : Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan dia
telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya. (QS. Al-Furqan (25):2).
Atas kehendak-Nya pula sesuatu itu hidup dan mati, kemuliaan dan kehinaan,
serta kelapangan dan kesempitan (QS. Ali Imron (3): 26-27) ; Allah SWT sendiri
yang menetapkan apa yang akan terjadi dan apa yang tidak akan terjai (QS. Al-
Taubah (9):51) ; Dia pula yang memegang rahasia kapan saat kehancuran alam
semesta akan tiba (Luqman, 31: 34) ; maka Allah SWT-lah tempat segala bergantung
(Al-Ikhlas, 112:2) ; dan kepada-Nya tempat menyerahkan segala urusan (Al-Anfaal,
8: 44).
e. Tauhid ibadah
Tauhid ibadah adalah mengiktikadkan bahwa hanya Allah SWT saja yang berhak
dipuja dan dipuji, serta hanya Allah SWT yang berhak mendapatkan ibadah dari
hamba-Nya. Allah SWT berfirmam :
f. Tauhid qasdi
Tauhid qasdi adalah mengiktikadkan bahwa hanya kepada Allah SWT segala
amal perbuatan ditujukan. Setiap amal harus dilakukan secara langsung tanpa
perantara dan ditujukan hanya untuk memperoleh keridaan-Nya (QS. al-Fatihah (1):
5 dan al-An,am (6): 162). Allah SWT berfirman :
Kalimat tersebut diucapkan oleh seorang muslim paling sedikit lima kali sehari
semalam didalam salat. Diluar itu, amal seorang muslim, apa pun bentuknya, selalu
dimulai dengan ucapan basmAllah SWT dan diakhii dengan hamdalah.
Setiap muslimin diwajibkan melatih diri menjaga konsentrasi (kekhusyukan)
sehingga pikirannya dipenuhi dengan pengagungan terhadap Allah SWT,
perasaannya penuh dengan syukur kepada-Nya. Keindahan alam yang dilihat
dihayatinya sebagai keindahan pencipta-Nya, kemerduan suara yang didengarnya
adalah kemerduan panggilan-Nya. Usaha tersebut diperkuat dengan doa :
: Ya Allah SWT, hanya Engkau yang aku tuju dan keridaan-Mu jua yang aku tuntut.
Berilah kepadaku mahabbah dan makrifat kepada-Mu:
g. Tauhid tasyri
Tauhid tasyri, adalah mengiktikadkan bahwa hanya Allah SWTlah pembuat
peraturan (hukum) yang paling sempurna bagi makhluk-Nya. Allah SWTlah sumber
dari segala sumber hukum (QS. al-Nisa, (4): 59 ; QS. al-Maidah (5): 44, 47 dan48).
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Dalam QS. al-Maidah (5) ayat 48 Allah SWT berfirman
:
Artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah SWT turunkan dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah SWT menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah SWT hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,
maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah SWT-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu”, (QS. al-Maidah (5):48)
5. Asmaul Husna
Sebagai bentuk iman kepada Allah SWT kita juga harus percaya dan
mengetahui bahwa Allah SWT mempunyai nama-nama yang agung lagi indah yang
dikenal dengan Asmaul Husna sebagaimana firman Allah SWT berikut :
“Hanya milik Allah SWT asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-A,raaf (7):
180).
Kemudian,Nabi SAW bersabda yang artinya :Sesungguhnya Allah SWT mempunyai
sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus kurang satu, barangsiapa
menghitungnya, niscaya ia masuk surga.: (HR. Bukhari dan Muslim).
“Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha
Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha
perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.” (QS. Al-Hasyr (59): 23)
Sebagai manusia yang beriman, yakin atas jaminan pengamanan dari Allah SWT.
Merupakan keharusan,selama yang kita lakukan merupakan suatu yang baik dan
benar sesuai perintah Allah, dan contoh rasulnya. Dengan demikian, maka orang
yang beriman tidak boleh merasa khawatir, takut,atau bersedih hati karena jelas telah
ada jaminan dari Allah SWT.Firman Allah SWT. Sesuai Q.S At-taubah ayat 40
c. al-Wakiil (Maha Penolong/Pelindung)
Allah memiliki sifat Maha Melindungi atau Maha Menolong dari segala
sesuatu yang tidak kita inginkan. Allah adalah satu-satunya Zat yang pantas, dan
bahkan harus menjadi sandaran dalam hidup. Firman Allah:
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada
Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah
Pemelihara segala sesuatu.
Terjemah:
(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada
orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka
Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah
menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali ‘Imran
(3): 173)
Ketika kita hidup di alam dunia ini, Allah maha pelihara terhadap seluruh
makhluknya yang ada di alam semesta ini. Allah SWT memelihara makhluknya
dengan sifat-sifatnya kebaikannya yang lain seperti Ar-rahman yang artinya maha
pengasih terhadap semua makhluk. Sedangkan ketika di akhirat kelak, Allah SWT
akan memelihara makhluk-nya yang beriman dengan sifat Ar-rahim (Maha
penyayang), yang artinya pemeliharaan AllahSWT. Hanya khusus diberikan kepada
manusia yang beriman.
Terjemah:
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi
sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat (51): 58)
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi
keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan
Maha Mengetahui.” (QS AS SABA (34):26)
Artinya : 26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa. 27. Tetapi zat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.
Nama dan sifat Allah SWT.yang terdapat di dalam Asma'ul Husna akan
memberi pengaruh bagi kehidupan manusia dan makhluk lain apabila nama dan sifat
Asma'ul Husna tersebut di praktikan dalam perilaku sehari hari. Nama dan sifat
Asma'ul Husna dapat di jadikan landasan perilaku setiap manusia, sehingga
kehidupannya akan terasa indah,nyaman,harmonis,akan jauh dari murka Allah swt.
`Telah nampak contoh perilaku lengkap sebagai cerminan nama dan sifat Asma'ul
Husna di dalam pribadi Rasullulah saw. sehingga umat islam perlu mengambil
teladan yang sempurna itu dalam kehidupan sehari hari secara utuh, tanpa
mencampuradukkan perilaku manusia di abad modern yang mulai jauh dari ajaran
agama. Firman Allah Swt.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.(Qs Al ahzab : 21)
a.Kokoh Pendirian
Kokoh pendirian adalah sikap tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh pihak
lain. karena pendiriannya sesuai kebenaran ajaran islam. sikap kokoh pendirian di
sebut juga dengan isthiqomah yang artinya langgeng dan kontinu di dalam
melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan.
Agar menjadi penghuni surga, kebaikan yang di lakukan dari hari ke hari
harus terus meningkat. kalaupun belum mampu, kebaikan yang telah di lakukan
walaupun sedikit perlu di lakukan secara terus menerus
Pada saat Abu Bakar As-sidiq berada di dalam gua Tsur untuk
menyelamatkan diri dari kejaran orang kafir Quraisy bersama Nabi Muhammad
SAW. Ketika sedang hijraj ke madinah, abu bakar As-sidiq menangis karena takut.
Nabi mengingatkan Abu Bakar As-sidiq bahwa Allah swt. Menjadmin keaman
mereka berdua seraya berkata : "Wahai Abu Bakar. kamu jangan menangis,
sesungguhnyya Alah swt selalu bersama kita.
Ucapan Nabi Muhammad SAW. tersebut, mampu memberikan rasa aman
kepada Abu Bakar As-sidiq. hal senada terjadi ketika umat islam sedang marah dan
meratapi kekalahan perang uhud melawan kaum kafir Quraisy. Malaikat Jibril
memberikan penawan kepada Nabi Muhammad SAW. di mana malaikat penjaga
gunung akan mengangkat gunung Uhud dan di jatuhkan kepada orang orang kafir
Quraisy sehingga mereka mati semua
c.Tawakal
Menurut bahasa, lafal tawakal dari bahasa Arab artinya bersandar. menurut
istilah, tawakalberarti sikap berserah diri kepada Allah swt. setelaj melakukan usaha
secara maksimal. seorang yang bertawakal termasuk orang yang berakhlak mulia.
barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka allah akan memberikal jalan keluar
dari setiap persoalan hidupnya
d.Adil
Adil berarti melakukan sesuatu sesuai atura yang berlaku, Bagi umat islam,
di katakan berperilaku adil apabila yang di lakukan tetap sesuai dengan hukum islam.
sikap adil merupakan bagian akhlakul karimah, sebagaimana Firman Allah:
"sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berperilaku adil dan berbuat kebajikan....(Qs
. An nahl/16 :90)
Setiap orang yang beriman kepada Allah SWT, termasuk beriman dengan
menghayati sifat-sifat Allah SWT dan Asmaul Husna, tentu dalam kehidupan sehari-
hari ia akan senantiasa berusaha agar mampu membiasakan diri dengan bersikap dan
berperilaku terpuji yang diridhai Allah SWT dan menjauhkan diri dari sikap perilaku
tercela yang dimurkai-Nya. Sikap dan perilaku yang dimaksud antara lain :
1. Berusaha Menjadi Orang Berguna
Sifat Allah SWT Wujud (ada) sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya,
tentu yang diciptakan Allah SWT ada manfaatnya. Sifat dan perbuatan Allah SWT
seperti tersebut hendaknya mendorong setiap orang beriman (mukmin), untuk selalu
berusaha menjadi orang yang berguna, baik bagi dirinya dan keluarganya, maupun
bagi bangsa, negara dan agamanya. Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang paling
baik adalah orang yang hidupnya paling berguna bagi orang banyak.” (Al-Hadis)
2).Menambah Ketaatan
Dengan beriman kepada Allah dapat menjadi acuan untuk taat menjalani perintah
Allah dan menjhui larangannya sehingga hati kita akan selalu ingat kepada Allah.
3).Menentramkan Hati
Dalam Surah Ar-Ra’ad ayat 28 dan artinya
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.
1. Orang yang beriman meiliki sikap dan jiwa sosial, menyayangi anak yatim,
menyantuni fakir miskin, dan mengahrgai sesama orang lain.
2. Orang yang beriman akan selalu Melakukan amalan-amalan saleh, rendah hati,
kasih sayang terhadap sesame manusia, bahkan terhadapsemua makhluk ciptaan
tuhan, baik hewan atau tumbuh-tumbuhan.
3. Allah akan memasukkan orang yang berimanb kedalam surga sebagai rahmatnya
dana pahala atas ketaatan serta kepatuhannya selama hidup didunia firman Allah swt
dalam surat Al Maidah ayat 9.
Artinya : “Allah Telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
4. Setiap tingkah laku orang - orang beriman pasti mendapat petunjuk serta
perlindungan dari Allah SWT
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Iman kepada Allah SWT merupakan kunci dari iman kepada yang lain, atau
merupakan pintu masuk kepada iman kepada yang lain. Iman kepada Allah SWT
mencakup iman kepada seluruh firman-Nya. Apabila seseorang telah beriman kepada
Allah SWT, maka otomatis ia beriman kepada kitab, malaikat, rasul-Nya, hari kiamat
serta qada dan qadar. Degan demikian, iman kepada Allah SWT menjadi awal dan
pintu masuk kepada iman-iman kepada yang lainnya itu. Seorang yang beriman
kepada Allah SWT akan senantiasa memelihara keakrabannya kepada Allah SWT.
Mulutnya akan senantiasa dihiasi dengan berbagai ucapan yang memelihara
ikatannya dengan Allah SWT. Misalnya, mengatakan :insya Allah SWT: untuk
ucapan janji, :masya Allah SWT: jika mendapat kegagalan dalam usaha, dan :inna
lillahi wa inna ilaihi rajiun: jika terkena musibah atau mendengar ada orang
meninggal dunia. Dengan mempelajari Iman Kepada Allah hendaknya kita juga
dapat meningkatkan keimanan dan taqwa kita pada Allah SWT sebagai bentuk
pertanggungjawaban kita sebagai hamba –Nya.
B.DAFTAR PUSTAKA
Sadi dan M.H Nasikin (2013) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA
Kelas X
Aminudin, dkk. (2004). Pendidikan Agama Islam 1 untuk SMP Kelas 1. Jakarta:
Bumi Aksara
Azra, Azyumardi, dkk. (2002). Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi
Umum. Jakarta: Departemen Agama. Cet. III.
Marzuki.(2012). Pendidikan Karakter Mahasiswa Melalui Pendidikan Agama Islam
di Perguruan Tinggi Umum. Yogyakarta: Ombak
Syamsuri.(2007). Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.(2004). Pendidikan Agama Islam SMA. Jakarta: Erlangga
http://www.risalahislam.com/2013/10/asmaul-husna-daftar-tulisan-dan-arti.html.
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/01/20-sifat-wajib-dan-mustahil-bagi-
Allah SWT.html.
http://www.gudangnews.info/2015/06/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang.html
http://rafly98.blogspot.com/2013/09/makalah-iman-kepada-allah-swt.html
https://www.eduspensa.id/pengertian-fungsi-contoh-iman-kepada-allah/
https://islamqa.info/id/34630
http://agussulisyanto.blogspot.co.id/2013/12/hikmah-beriman-kepada-allah-
swt.html
http://newjoesafirablog.blogspot.co.id/