Disusun Oleh:
Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, begitu juga
dengan isi dari makalah ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
isi makalah ini sehingga bermanfaat bagi setiap orang.
BAB I
PENDAHULUAN
Postur kerja menjadi suatu bahan yang menarik untuk dikaji, hal ini terbukti
dengan posisi duduk dan berdiri (Chaffin, 1991). Tahun 1981, National Institute
1995 muncul metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan Rapid Upper
Limb Assessment (RULA) pada tahun 1993. Metode RULA diperkenalkan oleh
Dr. Lynn Mc Atamney dan Dr. Nigel Corlett yang merupakan ergonom dari
Ergonomics) (Lueder, 1996). Metode ini menganalisis postur tubuh bagian atas
stasiun kerja dan jenis pekerjaan dengan kapabilitas dari pekerja itu sendiri.
aktivitas pekerjaan dalam suatu stasiun kerja. Salah satu prinsip ergonomi
sebagai salah satu acuan adalah sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi
dilakukan oleh Institute for Work and Health di Toronto menunjukkan bahwa
846.000 hari kerja setiap tahun dengan total biaya pengobatan yang dikeluarkan
mencapai $20 milliar sampai $43 milliar (National Academy of Sciences dalam
(MSD’s)
Muskuloskeletal
RULA dan REBA banyak sekali digunakan oleh kalangan luas untuk
melakukan penilaian risiko ergonomi pada kegiatan manual handling khusus
dalam menilai postur janggal ketika bekerja.
Metode ini menggunakan diagram dari postur tubuh dan tiga tabel skor dalam
menetapkan evaluasi faktor Risiko. Faktor Risiko yang telah diinvestigasi sebagai
faktor beban eksternal yaitu:
1. Jumlah pergerakan
2. Kerja otot statik
3. Tenaga/kekuatan
4. Penentuan postur kerja oleh peralatan
5. Waktu kerja tanpa istirahat.
2.3 REBA (Rapid Entire Body Assessment)
Rapid Entire Body Assessment atau yang biasa disebut dengan REBA
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisa pekerjaan
berdasarkan posisi tubuh. Metode ini didesain untuk mengevaluasi pekerjaan atau
aktivitas, dimana pekerjaan tersebut memiliki kecenderungan menimbulkan
ketidaknyamanan seperti kelelahan pada leher, tulang punggung, lengan, dan
sebagainya. Metode ini mengevaluasi pekerjaan dengan memberikan nilai/score
pada 5 aktivitas level yang berbeda. Hasil nilai ini menunjukkan tingkatan atau level
Risiko yang dihadapi oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan terhadap
beban kerja yang ditanggungnya. Risiko dari pekerjaan terkait dengan penyakit otot
dan postur tubuh.
Tabel perhitungan REBA
PENELITIAN
objek penelitian.
Metode penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan cara menerapkan teori
ergonomic risk metode RULA yang dikembangkan oleh McAtamney dan Corlett
1993.
Postur kerja adalah bahwa postur tubuh merupakan titik penentu dalam
menganalisa keefektifan dari suatu pekerjaan. Apabila postur tubuh dalam bekerja
sudah baik dan ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh oleh pekerja
akan baik pula, akan tetapi bila postur kerja operator tersebut salah atau tidak
ergonomis maka pekerja akan mudah kelelahan dan dapat terjadi kelainan pada
bentuk tulang
yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban terhadap item dalam
instrument.
Identifikasi Dan Perumusan
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Studi pendahuluan : Pada tahap awal ini dilakukan observasi pendahuluan yang
dilakukan di lokasi proses bongkar muat PT. Bahari Sejahtera Abadi pada area
dermaga kapal tongkang. Observasi dilakukan pada saat aktivitas proses bongkar
muat barang.
Identifikasi dan Perumusan Masalah : pada tahap awal ini hal yang dilakukan ialah
Menganalisa postur kerja yang dianggap beresiko dan juga mampu memberikan
usulan postur kerja tubuh yang nyaman pada operator bongkar muat .
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data: Data awal yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil
kuisioner NBM dan lalu dilanjutkan dengan data postur kerja tubuh operator
dimana data ini digunakan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan operator.
Nama : Rahmat
Umur : 46
Berat badan : 86
Pendidikan : SD
BAB IV
PEMBAHASAN
produktivitas dari aktivitas pekerjaan dalam suatu stasiun kerja. Salah satu prinsip
ergonomi sebagai salah satu acuan adalah sikap tubuh dalam pekerjaan sangat
dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran serta penempatan mesin-mesin,
penempatan alatalat petunjuk, dan cara-cara menggunakan mesin tersebut. Studi
yang dilakukan oleh Institute for Work and Health di Toronto menunjukkan bahwa
penerapan aspek ergonomi dalam aktivitas pekerjaan akan meningkatkan kesehatan
dan produktivitas kerja. Output dari penerapan aspek ergonomi tersebut adalah
dapat memberi keuntungan ekonomis.
Lokasi:
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran