Iso 9001 Kelompok 3 B
Iso 9001 Kelompok 3 B
Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas B
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
Visi PT Petrosea
Misi PT Petrosea
B. Sejarah Perusahaaan
Quality management system adalah suatu sistem yang memuat garis besar
kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk meningkatkan dan mengontrol
proses yang akhirnya akan menuju pada peningkatan business performance.
Tujuan QMS adalah untuk mengelola berbagai kegiatan dengan pendekatan
sistematis dan secara berkesinambungan meningkatkan keefektifan sesuai
dengan standar internasionalyang mengutamakan kebutuhan-kebutuhan
stakeholders.
D. Analisis Tujuh Prinsip ISO 9001:2015
1. Customer
A. Kebijakan :
Untuk memastikan hal tersebut, Perusahaan mengembangkan dan
menerapkan sistem Manajemen Mutu dan prosedur-prosedur
sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015, yang diaplikasikan
bersama dengan ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen
Lingkungan dan OHSAS 18001:2007 serta SMK3 untuk Sistem
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja di seluruh area
operasi.
B. Komitmen :
Mengingat seluruh kegiatan operasional Perusahaan
mensyaratkan jaminan kualitas, maka menjaga kualitas tersebut
adalah aspek strategis yang harus senantiasa menjadi perhatian
utama. Dalam rangka memastikan kualitas yang sesuai dengan
ekspektasi klien, Petrosea melakukan survei kepuasan klien secara
berkala untuk menunjukkan komitmen Perusahaan terhadap
kualitas dan layanan yang diberikan.
Petrosea menyadari bahwa reputasi Perusahaan dibangun
berdasarkan komitmen kuat terhadap kualitas yang telah
melembaga dan menjadi bagian dari budaya Perusahaan.
Petrosea fokus untuk memberikan yang terbaik demi
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan klien.
C. Target Kegiatan :
Sebagai warga korporasi dunia, Petrosea berupaya menjalin
hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, agar kegiatan
operasional Perusahaan dapat berjalan dengan baik serta
memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk dan jasa yang
diberikan Perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan konsumennya.
Dalam menjalin hubungan dengan masyarakat, CSR Officer
Petrosea di masing-masing proyek bertindak sebagai External
Relations Offcer yang selalu siap menerima pengaduan/ keluhan
dari masyarakat setempat untuk selanjutnya dicarikan solusi
atau pemecahan masalah dengan cepat dan tepat.
D. Program Kegiatan :
I. Petrosea Quality Management System (PQMS) Satu kunci terus
berkembangnya usaha Petrosea hingga saat ini adalah
kemampuannya memenuhi ekspektasi klien. Klien Petrosea adalah
perusahaan- perusahaan kelas menengah hingga
besar, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Perusahaan terus menjalankan komunikasi yang efektif
untuk memastikan bahwa pelayanan diberikan
dengan mutu terbaik. Untuk menjaga loyalitas kliennya,
Petrosea menerapkan manajemen mutu dengan standar
internasional.
Upaya Petrosea untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh
pelanggan dilakukan melalui penerapan Petrosea Quality
Management System (PQMS). Di dalam PQMS terdapat berbagai
proses bisnis fundamental yang diatur secara sistematis
untuk memenuhi persyaratan dari sisi operasional, kualitas serta
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L).
Untuk memastikan implementasi PQMS yang berkualitas,
Petrosea menerapkan sistem manajemen sesuai dengan
standar nasional dan internasional yang meliputi:
ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu
ISO 14001:2015 - Sistem Manajemen Lingkungan
OHSAS 18001:2007 - Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja
SMK3 - Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
II. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei Kepuasan Pelanggan dilaksanakan secara rutin
untuk memantau efektivitas Perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan klien. Pada tahun 2018, kegiatan survei kepuasan
pelanggan Petrosea dilaksanakan oleh masing-masing lini bisnis
Dari hasil Survei Kepuasan Pelanggan 2018 di atas
menunjukkan bahwa Petrosea secara konsisten memberikan
layanan sesuai harapan klien. Survei Kepuasan Pelanggan
dilaksanakan secara rutin untuk memantau efektivitas
Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan klien.
4. Process
Prinsip ini sudah dilaksanakan oleh organisasi ini, yaitu dengan
adanya pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance – GCG) di Petrosea dimana hal tersebut merupakan kunci
utama dalam mendukung seluruh proses aktivitas operasional dan
finansial perusahaan dalam usaha mencapai hasil yang diharapkan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat utama dari diterapkannya prinsip ini antara lain:
6. Evidence
7. Relation Management
Untuk kesuksesan berkelanjutan, organisasi mengelola hubungannya
dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemasok. Pihak yang
berkepentingan dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi.
Keberhasilan yang berkelanjutan lebih mungkin dicapai ketika organisasi
mengelola hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan untuk
mengoptimalkan dampaknya terhadap kinerjanya. Manajemen hubungan
dengan pemasok dan jaringan mitra adalah sangat penting.
Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
a. Meningkatkan kinerja organisasi dan pihak-pihak yang
berkepentingan melalui tanggapan
b. untuk peluang dan kendala/ Risiko yang terkait dengan
masing-masing pihak yang berkepentingan
c. Pemahaman umum tentang tujuan dan nilai-nilai di antara pihak-pihak
yang berkepentingan
d. Peningkatan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi pihak yang
berkepentingan dengan berbagi sumber daya dan kompetensi serta
mengelola risiko terkait Mutu
e. Rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran
barang dan jasa yang stabil
Penerapan Prinsip Relationship Management di PT. Petrosea Tbk.:
a. Petrose telah bermitra dengan lebih dari 25 perusahaan terkemuka di
Indonesia, mulai dari pemasokan alat dan bahan, pemegang saham,
pelanggan, dan juga penggunaan pihak ke-tiga sebagai penyedia jasa.
b. Petrosea mengelola sejumlah investasi barang modal dengan
pertimbangan yang hati-hati agar dapat meningkatkan nilai saham..
c. Petrosea menerapkan program CSR masyarakat yang diwujudkan
dalam bentuk sumbangan, baik dana ataupun material yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
d. Petrosea menjunjung tinggi UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan
monopoli dan larangan praktik usaha yang tidak sehat.
e. Perusahaan melakukan penerapan K3 kepada seluruh SDM sebagai
bentuk tanggung jawab Perseroan kepada SDM dalam menjamin
keselamatan kerja dan diharapkan dapat meminimalkan risiko
kecelakaan kerja di wilayah operasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan