Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ISO 9001:2015

PENERAPAN TUJUH PRINSIP ISO 9001:2015


PADA PT. PETROSEA Tbk

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas B

1. Anita Setyaningrum R0216014


2. Duwa Nanda B. R0216028
3. Grefima Pramudani R0216042
4. Kurniawan Pramana P. R0216054
5. Labiba Lutfiyanti R0216056
6. Retno Diah Lestari R0216082
7. Soniya Christa B. R0216092
8. Wahyu Tri W. R0216098

PROGRAM DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permintaan pasar dan perkembangan dunia industri yang semakin pesat


menuntut pelaku bisnis untuk mengikuti setiap perubahan dan tantangan.
Industri masa kini dituntut untuk dinamis dalam mengikuti arus globalisasi dan
tetap berpedoman pada standar serta peraturan yang berlaku. Oleh karena itu,
industri terus berupaya memenuhi kebutuhan pasar dengan melakukan
optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya sebagai bahan baku, serta mutu
dari produk. Mutu menjadi identitas sekaligus citra yang menentukan seluruh
kualitas produksi. Pelanggan akan menilai suatu perusahaan dari kualitas mutu
produknya. Dalam makalah ini perusahaan multi-disiplin bidang kontak
pertambangan, rekayasa dan konstruksi serta jasa minyak dan gas bumi
menerjemahkan mutu sebagai hasil kontak pertambangan, rekayasa dan
konstruksi serta jasa minyak dan gas bumi yang sesuai dengan keinginan dan
permintaan pelanggan.
Penerapan sistem manajemen mutu memberikan keuntungan bagi
perusahaan antara lain memangkas pekerjaan ganda atau berulang,
meminimalkan produk yang tidak sesuai standar, dan meningkatkan
produktivitas dalam menghasilkan produk. Menerapkan sistem manajemen
mutu berbasis ISO 9001:2015 dalam bidang jasa kontruksi merupakan
keputusan yang tepat. Hal ini bertujuan sebagai upaya dalam mewujudkan
mutu hasil pekerjaan kontak pertambangan, rekayasa dan konstruksi serta jasa
minyak dan gas bumi yang sesuai dan terstandar bagi masyarakat.
PT. Petrosea Tbk. merupakan perusahaan multi-disiplin yang bergerak di
bidang kontrak pertambangan, rekayasa dan konstuksi serta jasa minyak dan
gas bumi yang telah mendapat sertifikasi ISO 9001:2015. Hal ini dilakukan PT.
Petrosea Tbk. dalam mewujudkan komitmen yang menyuguhkan produk
berkualitas dengan mutu terstandar pada hasil pekerjaan konstruksi yang
dilakukan.
Pada makalah ini akan diuraikan mengenai tujuh prinsip dalam ISO
9001:2015 yang telah diterapkan oleh PT. Petrosea Tbk. sebagai standar mutu
hasil pekerjaan di bidang konstruksi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan profil perusahaan PT.Petrosa Tbk ?


2. Bagaimana penerapan Quality Management System(QMS) bedasarkan 7
prinsip manajemen mutu ISO 9001:2015 yang dilaksanakan di
PT.Petrosa Tbk ?

C. Tujuan dan Manfaat Makalah


1. Untuk mengetahui profil dan sejarah PT Petrosea, Tbk.
2. Untuk mengetahui penerapan Quality Management System (QMS)
berdasarkan 7 prinsip manajemen mutu ISO 9001:2015 yang dilaksanakan
di PT Petrosea, Tbk.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

PT Petrosea adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontrak


pertambangan, rekayasa dan konstruksi serta jasa minyak dan gas bumi yang
telah berdiri selama 47 tahun di Indonesia. Petrosea Tbk (PTRO) didirikan
tanggal 21 Februari 1972 dalam rangka Penanaman Modal Asing “PMA” dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1972.
Kantor pusat Petrosea terletak di Indi Bintaro Office Park, Gedung B, Jl.
Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6, Sektor VII, Tangerang Selatan 15224
dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Gedung Graha Bintang,
Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, Kalimantan Timur. Petrosea
berkomitmen untuk menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik dan telah mengadopsi praktik tata kelola untuk memastikan bahwa
fungsi Manajemen dan seluruh elemen pendukung lainnya berjalan secara
efektif sebagai perusahaan terbuka. Dengan implementasi prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan, sehingga memastikan bahwa Petrosea adalah perusahaan
yang bertanggung jawab, independen serta transparan bagi seluruh pemangku
kepentingan. Setelah menjalankan usahanya selama 18 tahun, tepatnya pada
tanggal 21 Mei 1990, Petrosea mencapai sebuah jejak langkah bersejarah
dengan menjadi perusahaan rekayasa & konstruksi pertama di Indonesia yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:PTRO). Petrosea didukung penuh oleh
pemegang saham utamanya, PT Indika Energy Tbk., yang merupakan
perusahaan energi di Indonesia yang menyediakan solusi energi terpadu
melalui investasinya di bidang sumberdaya energi, jasa dan infrastruktur.
PT Petrosea juga memiliki rekam jejak sangat baik di bidang keselamatan
kerja dan rekayasa, dengan terus mempertahankan layanan berkualitas tinggi
melalui penerapan standar keselamatan kerja dan praktik industri terbaik di
setiap kegiatan usaha. Pencapaian ini memposisikan Perusahaan untuk
memanfaatkan rencana investasi di bidang infrastruktur di Indonesia dan
pembangunan energi jangka menengah berbasis bahan bakar fosil. Petrosea
telah memperoleh sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan, diantaranya
adalah sertifikasi ISO 9001:2015, untuk Sistem Manajemen Mutu, OHSAS
18001:2007, untuk Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dan ISO
14001:2015 untuk Manajemen Lingkungan. Berbagai sertifikasi serta
penghargaan yang diperoleh dari berbagai lembaga independen merupakan
wujud nyata dari upaya dan inovasi kami untuk terus tumbuh berkelanjutan.

Visi PT Petrosea

Menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang menyediakan jasa di sektor


pertambangan, minyak & gas serta infrastruktur di Asia Tenggara

Misi PT Petrosea

Menyediakan solusi yang inovatif di sektor pertambangan, minyak & gas


serta infrastruktur untuk menciptakan kepuasan bagi seluruh klien dan
pemangku kepentingan

B. Sejarah Perusahaaan

1. Pada tahun 1972, Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia dengan nama


PT Petrosea International Indonesia.
2. Pada tahun 1984, Perusahaan diakuisisi oleh Clough Limited.
3. Pada tahun 1990, Saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta &
Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan
PTRO, & nama Perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk
4. Pada tahun 2009, Perusahaan diakuisisi oleh PT Indika Energy Tbk. & pada
akhir tahun ini saham PT Indika Energy Tbk. di Perusahaan mencapai
98,55%.
5. Pada tahun 2012, Untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan/”Bapepam- LK”) mengenai Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual kembali sahamnya
sebesar 28,75% kepada masyarakat. Sehingga pada akhir tahun ini
kepemilikan saham PT Indika Energy Tbk. pada Perusahaan adalah sebesar
69,80%.
6. Pada tahun 2015, Petrosea melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB
Infrastructure Kalimantan mengakuisisi 51,25% saham PT Mahaka Industri
Perdana.
7. Pada tahun 2016, Petrosea diresmikan oleh Pemerintah Indonesia sebagai
operator Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk sektor minyak & gas bumi
yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur.
8. Pada tahun 2017, Perusahaan meresmikan Petrosea Offshore Supply Base
(POSB) Sorong untuk memberikan dukungan dan layanan kepada sektor
minyak & gas bumi di wilayah Indonesia Timur.
9. Pada tahun 2018, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemindahan Hak
Atas Saham PT Kuala Pelabuhan Indonesia sebanyak 380.000 lembar
saham dari PT Indika Logistic & Support Services.
• Perusahaan melepaskan dan mengalihkan kepemilikan saham pada PT
Santan Batubara sebanyak 99.999 lembar saham kepada PT Harum
Energy Tbk dan 1 lembar saham kepada PT Sentral Batubara Jawa.
• Perusahaan melepaskan seluruh kepemilikan saham di PT Kariangau
Gapura Terminal Energi kepada PT Interport Mandiri Abadi. The
Company released its entire shares ownership in PT Kariangau Gapura
Terminal Energi to PT Interport Mandiri Abadi.

C. Penjelasan Quality Management System

Quality management system adalah suatu sistem yang memuat garis besar
kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk meningkatkan dan mengontrol
proses yang akhirnya akan menuju pada peningkatan business performance.
Tujuan QMS adalah untuk mengelola berbagai kegiatan dengan pendekatan
sistematis dan secara berkesinambungan meningkatkan keefektifan sesuai
dengan standar internasionalyang mengutamakan kebutuhan-kebutuhan
stakeholders.
D. Analisis Tujuh Prinsip ISO 9001:2015

1. Customer
A. Kebijakan :
Untuk memastikan hal tersebut, Perusahaan mengembangkan dan
menerapkan sistem Manajemen Mutu dan prosedur-prosedur
sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015, yang diaplikasikan
bersama dengan ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen
Lingkungan dan OHSAS 18001:2007 serta SMK3 untuk Sistem
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja di seluruh area
operasi.

B. Komitmen :
Mengingat seluruh kegiatan operasional Perusahaan
mensyaratkan jaminan kualitas, maka menjaga kualitas tersebut
adalah aspek strategis yang harus senantiasa menjadi perhatian
utama. Dalam rangka memastikan kualitas yang sesuai dengan
ekspektasi klien, Petrosea melakukan survei kepuasan klien secara
berkala untuk menunjukkan komitmen Perusahaan terhadap
kualitas dan layanan yang diberikan.
Petrosea menyadari bahwa reputasi Perusahaan dibangun
berdasarkan komitmen kuat terhadap kualitas yang telah
melembaga dan menjadi bagian dari budaya Perusahaan.
Petrosea fokus untuk memberikan yang terbaik demi
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan klien.

C. Target Kegiatan :
Sebagai warga korporasi dunia, Petrosea berupaya menjalin
hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, agar kegiatan
operasional Perusahaan dapat berjalan dengan baik serta
memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk dan jasa yang
diberikan Perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan konsumennya.
Dalam menjalin hubungan dengan masyarakat, CSR Officer
Petrosea di masing-masing proyek bertindak sebagai External
Relations Offcer yang selalu siap menerima pengaduan/ keluhan
dari masyarakat setempat untuk selanjutnya dicarikan solusi
atau pemecahan masalah dengan cepat dan tepat.

D. Program Kegiatan :
I. Petrosea Quality Management System (PQMS) Satu kunci terus
berkembangnya usaha Petrosea hingga saat ini adalah
kemampuannya memenuhi ekspektasi klien. Klien Petrosea adalah
perusahaan- perusahaan kelas menengah hingga
besar, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Perusahaan terus menjalankan komunikasi yang efektif
untuk memastikan bahwa pelayanan diberikan
dengan mutu terbaik. Untuk menjaga loyalitas kliennya,
Petrosea menerapkan manajemen mutu dengan standar
internasional.
Upaya Petrosea untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh
pelanggan dilakukan melalui penerapan Petrosea Quality
Management System (PQMS). Di dalam PQMS terdapat berbagai
proses bisnis fundamental yang diatur secara sistematis
untuk memenuhi persyaratan dari sisi operasional, kualitas serta
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L).
Untuk memastikan implementasi PQMS yang berkualitas,
Petrosea menerapkan sistem manajemen sesuai dengan
standar nasional dan internasional yang meliputi:
 ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu
 ISO 14001:2015 - Sistem Manajemen Lingkungan
 OHSAS 18001:2007 - Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja
 SMK3 - Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
II. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei Kepuasan Pelanggan dilaksanakan secara rutin
untuk memantau efektivitas Perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan klien. Pada tahun 2018, kegiatan survei kepuasan
pelanggan Petrosea dilaksanakan oleh masing-masing lini bisnis
Dari hasil Survei Kepuasan Pelanggan 2018 di atas
menunjukkan bahwa Petrosea secara konsisten memberikan
layanan sesuai harapan klien. Survei Kepuasan Pelanggan
dilaksanakan secara rutin untuk memantau efektivitas
Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan klien.

Sepanjang tahun 2018, Petrosea tidak mengalami


wanprestasi dalam pengelolaan proyek. Hasil survei dijadikan
landasan bagi dilaksanakannya perbaikan kualitas jasa dan
layanan yang diberikan. Petrosea memperhatikan berbagai
rekomendasi ataupun temuan yang didapat dari pelaksanaan
survei dimaksud, dimana seluruh temuan kemudian ditindak
lanjuti sebagai masukan untuk tindak perbaikan.

Dalam hal ini, Petrosea mengkoordinasikan


berbagai upaya untuk menjamin kualitas jasa dan
layanan agar sesuai dengan yang diinginkan klien. Apabila
terdapat keluhan dari klien, Petrosea akan segera
menyelesaikan keluhan tersebut.
III. Layanan Pengaduan Pelanggan
Petrosea tidak membuka layanan pengaduan pelanggan
terkait dengan operasional proyek milik klien, namun
para CSR Officer di masing-masing proyek yang juga
bertindak sebagai External Relation Officer yang selalu siap
menerima pengaduan atau keluhan dari masyarakat setempat
untuk selanjutnya dicarikan solusi atau pemecahan masalah.
2. Leadership
Dalam ISO 9001:2015 konsep kepemimpinan disebutkan secara
eksplisit, dengan kata lain, bahwa kepemimpinan merupakan suatu syarat
yang harus ditempuh agar tercipta suatu manajemen mutu yang efektif. Pada
sisi lain, kepemimpinan berhubungan dengan arah organisasi dan bagaimana
para pemimpin perusahaan mampu menggerakan personel yang
dipimpinnya untuk mencapai suatu sistem manajemen mutu yang efektif
dan efisien. Jadi kepemimpinan berhubungan dengan visi dan actuating atau
motivating perusahaan terhadap manajemen mutu.
Pada PT. Petrosea TBK, prinsip kepemimpinan tercermin dalam visi
yang kemudian di break down ke dalam nilai-nilai utama perusahaan.
Prioritas utama PT. Petrosea TBK adalah untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat untuk menambahkan nilai
nyata pada kegiatan operasi pelanggan. Prioritas tersebut dilakukan dengan
mengimplementasikan Petrosea Quality Management System (PQMS).
Berikut adalah nilai-nilai utama perusahaan mengenai manajemen mutu :
a. Mematuhi standar dan prosedur PQMS secara konsisten.
b. Fokus pada hasil dan kualitas yang diberikan kepada klien.
c. Mengembangkan dan menerapkan PQMS, sesuai dengan standar
internasional
d. Mendukung penuh dan berpartisipasi dalam proses audit.
e. Mencari dan mengimplementasikan perbaikan di masing-masing
area.
3. Engagement and Competence of People

Maksud dari prinsip mengenai engagement and Competence of


people atau pelibatan orang adalah organisasi perlu memastikan semua
orang kompeten, diberdayakan, dan dilibatkan dalam pemberian nilai
organisasi.

Perusahaan telah menetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya


manusia dalam rangka mendukung strategi pengelolaannya. Kebijakan
tersebut mengatur berbagai aspek terkait manajemen sumber daya manusia,
diantaranya mengenai penjabaran struktur organisasi yang mencakup tugas
pokok dan fungsinya, sistem rekrutmen dan seleksi pegawai, pendidikan dan
pelatihan, sistem manajemen kinerja pegawai dan karier, pedoman etika
perusahaan serta budaya perusahaan.

Upaya yang telah dilakukan oleh PT. Petrosea Tbk. dalam


pemenuhan prinsip ini adalah:

A. Rekrutmen dan Penempatan Karyawan


Untuk memenuhi kebutuhan karyawan, Petrosea melakukan
proses rekrutmen dan penempatan karyawan yang efektif agar
sumber daya manusia yang dijaring adalah individu-individu yang
sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan. Untuk itu, Petrosea
memaksimalkan sistem rekrutmen berbasis teknologi serta
bekerjasama dengan berbagai media massa, pusat karir di berbagai
perguruan tinggi dan memperkuat corporate branding, sourcing,
komunikasi serta distribusi informasi terkait lowongan pekerjaan.
Strategi ini berlandaskan pada kebijakan dan prosedur rekrutmen
yang ditetapkan dalam dokumen kebijakan internal Recruitment and
Mobilization.
Selanjutnya, guna memastikan Perusahaan mendapatkan tenaga
kerja berkualitas, Petrosea menerapkan standar kompetensi dan
perilaku sebagai kriteria seleksi dan disebutkan dalam deskripsi
pekerjaan meliputi:
I. Kualifikasi latar belakang pendidikan, keterampilan,

sertifikasi dan pengalaman kerja.


II. Deskripsi pekerjaan, baik secara umum maupun rinci


III. Kompetensi yang dibutuhkan, umum maupun teknis 


Proses rekrutmen juga berlaku baik untuk kandidat internal


maupun eksternal. Untuk memastikan proses ini berjalan efisien,
Petrosea telah melakukan langkah-langkah pengembangan,
antara lain pembuatan talent database, menata ulang fungsi
rekrutmen, mempererat kerja sama dengan industri dan lembaga
pendidikan guna memudahkan dan mempercepat proses
rekrutmen. Pada tahun 2018, Petrosea telah merekrut 2.404
karyawan terdiri atas 2.325 pria dan 79 wanita.
B. Cuti Melahirkan
Petrosea selalu tunduk dan patuh terhadap seluruh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Sesuai UU Nomor 13 Tahun
2003 Pasal 82, Petrosea memberikan izin dengan upah dibayar bagi
karyawati yang melahirkan dan menjalankan cuti kelahiran selama
90 hari kalendar dan ketentuan ini juga sudah dituangkan ke dalam
Peraturan Perusahaan (PP). Pada tahun 2016, 12 karyawan
mengambil cuti melahirkan, tahun 2017 terdapat 22 karyawan dan
tahun 2018 terdapat 18 karyawan yang mengambil cuti melahirkan.
C. Hubungan Tenaga Kerja
Dalam membangun hubungan dengan karyawan, Petrosea selalu
tunduk dan patuh terhadap seluruh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Petrosea menetapkan Peraturan
Perusahaan (PP) sebagai dasar pelaksanaan hubungan industrial
dengan karyawannya. PP yang dimaksud telah terdaftar di
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, berlaku untuk
semua wilayah kerja dan mengatur hubungan kerja Petrosea dengan
seluruh karyawan.
Dalam penyusunan PP, Perusahaan selalu melibatkan karyawan,
dalam hal ini diwakili oleh Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit,
untuk memberikan masukan atau rekomendasi mengenai isi dari PP
tersebut.
Selain itu, Petrosea membentuk LKS Bipartit sebagai forum
komunikasi dan konsultasi yang anggotanya terdiri dari perwakilan
Perusahaan dan perwakilan karyawan. Peran LKS Bipartit sangat
penting untuk menjaga kesinambungan dan keharmonisan hubungan
kerja antar Perusahaan dan karyawan.
D. Pelatihan dan Pendidikan
Selama tahun 2018 untuk meningkatkan kompetensi sumber
daya manusia, Perusahaan telah memberikan kesempatan pelatihan
kepada karyawan, meliputi soft & technical skill dan diikuti oleh
4.941 karyawan. Di bawah ini adalah contoh pelatihan soft &
technical skill yang telah dilakukan oleh Petrosea sepanjang tahun
2018.
I. Program Pengembangan Pengawasan
II. Coaching Training
III. Pelatihan Keselamatan Dasar
IV. Pengawasan Operasional Pratama
E. Keanekaragaman dan Kesempatan Setara
Petrosea memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
karyawan dalam mengembangkan potensi dirinya melalui program
pendidikan dan pelatihan. Demi memberikan kontribusi terhadap
pencapaian kinerja bisnis Perusahaan. Keseluruhan program
pengembangan kompetensi dilaksanakan dengan memperhatikan
kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh level
organisasi.
F. Non Diskriminasi
Petrosea memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang,
baik pria dan wanita tanpa memandang perbedaan etnik, agama, ras,
kelas, gender ataupun kondisi fisik dalam mengikuti program
rekrutmen karyawan. Demikian pula seluruh peraturan diberlakukan
setara kepada seluruh karyawan tanpa membedakan gender.
G. Kebebasan Berserikat & Perundingan Kolektif
Kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat adalah hak
asasi setiap individu. Petrosea menghormati dan menjunjung tinggi
hak individu ini. Oleh karenanya Petrosea memberikan kesempatan
karyawan untuk berserikat dan mengeluarkan pendapat. Di Petrosea
Karyawan dapat mengemukakan pendapatnya melalui Lembaga
Kerjasama (LKS) Bipartit di setiap site proyek. Lembaga ini
beranggotakan perwakilan pengusaha maupun perwakilan karyawan
dengan komposisi seimbang. Dalam praktiknya Lembaga Kerjasama
Bipartit ini mengadakan meeting di setiap bulan untuk menampung
dan menyalurkan aspirasi segenap karyawan untuk meningkatkan
kesejahteraaan karyawan dan kemajuan perusahaan.
H. Pekerja Anak
Petrosea berkomitmen untuk melaksanakan ketentuan
perundangan yang berlaku. Terkait dengan Pekerja Anak, merujuk
kepada ketentuan Perundangan Nomor 3 Tahun 2013 Tentang
Ketenagakerjaan Pasal 68 disebutkan bahwa Pengusaha dilarang
mempekerjakan anak. Oleh karena itu dalam proses penerimaan
karyawan, Petrosea tidak menerima karyawan yang berusia di bawah
18 tahun.
I. Kerja Paksa atau Wajib Kerja
Dalam hal perlakuan terhadap pekerjannya, Petrosea tidak
pernah melakukan praktik kerja paksa. Sebagaimana ketentuan
perundangan, jam kerja karyawan dalam satu minggu adalah
maksimal 40 jam. Jika karena keperluan operasional proyek
mengharuskan karyawan bekerja lebih dari 40 jam seminggu, maka
kelebihan jam kerja akan diperhitungkan sebagai lembur. Selain itu,
Petrosea juga berkomitmen memberikan waktu istirahat yang cukup
bagi karyawan.

4. Process
Prinsip ini sudah dilaksanakan oleh organisasi ini, yaitu dengan
adanya pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance – GCG) di Petrosea dimana hal tersebut merupakan kunci
utama dalam mendukung seluruh proses aktivitas operasional dan
finansial perusahaan dalam usaha mencapai hasil yang diharapkan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat utama dari diterapkannya prinsip ini antara lain:

A. Peningkatan kemampuan untuk fokus usaha pada proses kunci


dan peluang untuk perbaikan.
B. Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi melalui sistem dari
proses yang selaras.
C. Kinerja dioptimalkan melalui manajemen proses yang efektif,
efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi hambatan
lintas fungsional.
D. Mengaktifkan organisasi untuk memberikan keyakinan kepada
pihak yang berkepentingan untuk konsentrasi, efektivitas dan
efisiensi.
5. Improvement
Organisasi yang sukses terus-menerus menekankan pada perbaikan.
Perbaikan penting bagi organisasi untuk memelihara tingkat kinerja saat
ini, untuk menanggapi perubahan kondisi internal dan eksternal, serta
untuk menciptakan peluang baru.
Tindakan yang telah dilakukan oleh PT. Petrosea Tbk. untuk
meningkatkan perbaikan adalah:
a. Meningkatkan distribusi perolehan nilai ekonomi kepada seluruh
pemangku kepentingan, seperti penyandang dana, mitra kerja,
karyawan dan pemerintah serta distribusi nilai ekonomi
perusahaan diarahkan pada program pemeberdayaan ekonomi
masyarakat.
b. Memperbaiki business process dengan pengembangan teknologi
didalamnya (digitalisasi) serta meningkatkan kompetensi
karyawan.
c. Melakukan survei kepuasan klien secara berkala untuk memantau
efetktivitas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan klien.
d. Membuka layanan pengaduan pelanggan melalui CSR Officer di
masing-masing proyek yang siap menerima pengaduan atau
keluhan dari masyarakat setempat untuk selanjutnya dicarikan
solusi atau pemecahan masalah.

6. Evidence

Membuat keputusan berdasarkan data dan fakta. Bentuk aplikasinya


adalah setiap menetapkan kesimpulan dari sebuah permasalahan
ditetapkan berdasarkan analisis fakta dan data yang diperoleh selama
melakukan analisa. Sehingga keputusan yang diambil akan menghasilkan
keputusan yang produktif dan tepat sasaran. Pengambilan keputusan
dapat menjadi proses yang kompleks dan sering melibatkan bebrapa jenis
dan sumber masukan,serta interpretasi yang subjektif. Sangat penting
untuk memahami hubungan sebab akibat serta konsekuensi yang tidak
diinginkan. Fakta,bukti dan analisis data menyebabkan objektivitas yang
lebih besar dan kepercayaan terhadap keputusan yang dibuat.

Perusahaan PETROSEA telah menerapkan prinsip ini dalam


pengambilan keputusan atau kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari
penerapan penyusunan kebijakan K3L diperusahaan yang melalui proses
identifikasi dan analisis risiko serta data-data yang ada dilapangan.
Perumusan kebijakan juga melibatkan beberapa pihak baik dari
perwakilan pekerja maupun dari perwakilan perusahaan.

Manfaat utama dari diterapkannya prinsip ini antara lain:


A. Perbaikan dalam proses pengambilan keputusan.
B. Peningkatan dalam penilaian kinerja proses dan kemampuan
untuk mencapai tujuan.
C. Peningkatan efektifitas dan efisiensi operasional.
D. Peningkatan kemampuan untuk meninjau dan mengubah
pendapat dan keputusan
E. Peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari
keputusan di masa lalu.

7. Relation Management
Untuk kesuksesan berkelanjutan, organisasi mengelola hubungannya
dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemasok. Pihak yang
berkepentingan dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi.
Keberhasilan yang berkelanjutan lebih mungkin dicapai ketika organisasi
mengelola hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan untuk
mengoptimalkan dampaknya terhadap kinerjanya. Manajemen hubungan
dengan pemasok dan jaringan mitra adalah sangat penting.
Keuntungan Penerapan Prinsip ini :
a. Meningkatkan kinerja organisasi dan pihak-pihak yang
berkepentingan melalui tanggapan
b. untuk peluang dan kendala/ Risiko yang terkait dengan
masing-masing pihak yang berkepentingan
c. Pemahaman umum tentang tujuan dan nilai-nilai di antara pihak-pihak
yang berkepentingan
d. Peningkatan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi pihak yang
berkepentingan dengan berbagi sumber daya dan kompetensi serta
mengelola risiko terkait Mutu
e. Rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran
barang dan jasa yang stabil
Penerapan Prinsip Relationship Management di PT. Petrosea Tbk.:
a. Petrose telah bermitra dengan lebih dari 25 perusahaan terkemuka di
Indonesia, mulai dari pemasokan alat dan bahan, pemegang saham,
pelanggan, dan juga penggunaan pihak ke-tiga sebagai penyedia jasa.
b. Petrosea mengelola sejumlah investasi barang modal dengan
pertimbangan yang hati-hati agar dapat meningkatkan nilai saham..
c. Petrosea menerapkan program CSR masyarakat yang diwujudkan
dalam bentuk sumbangan, baik dana ataupun material yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
d. Petrosea menjunjung tinggi UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan
monopoli dan larangan praktik usaha yang tidak sehat.
e. Perusahaan melakukan penerapan K3 kepada seluruh SDM sebagai
bentuk tanggung jawab Perseroan kepada SDM dalam menjamin
keselamatan kerja dan diharapkan dapat meminimalkan risiko
kecelakaan kerja di wilayah operasional.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. PT. Petrosea Tbk. telah menerapkan 7 prinsip Sistem Manajemen Mutu


ISO 9001:2015 diantaranya Fokus Pelanggan (Customer Focus),
Kepemimpinan (Leadership), Keterlibatan dan Kompetensi Seseorang
(Engagement And Competence Of People), Pendekatan Proses (Process
Approach), Perbaikan (Improvement), Pengambilan Keputusan Berbasis
Bukti serta Manajemen Hubungan (Relationship Management).
2. PT. Petrosea Tbk mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015 yang merupakan
sertifikat kualitas manajemen mutu berstandar internasional pada tahun
2018.
B. Saran
1. Meskipun telah menerapkan dan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015,
PT. Petrosea harus tetap memberikan pelayanan yang baik kepada
konsumen.
2. Meningkatkan lagi kinerja karyawan untuk memberikan kepuasan terhadap
konsumen dan berkomitmen pada system manajemen mutu.
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Keberlanjutan PT PETROSEA Tbk. 2018

Anda mungkin juga menyukai