Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

Kegiatan Belajar : 1

MEDIA PEMBELAJARAN
 120 Menit

PENDAHULUAN
Proses adaptasi psikologi sudah terjadi selama kehamilan, menjelang proses kelahiran
maupun setelah persalinan. Pada periode tersebut, kecemasan seorang wanita dapat
bertambah. Pengalaman yang unik dialami oleh ibu setelah persalinan. Masa
nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran.
Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi. Tanggung jawab ibu mulai
bertambah.
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi menjadi orang tua
2. Respon dan dukungan dari keluarga
3. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan
4. Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil dan melahirkan
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
1. Fase taking in
2. Fase taking hold
3. Fase letting go

TUJUAN
1
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan akan dapat


menjelaskan tentang perubahan psikologi masa nifas
diantaranya.adaptasi ibu masa nifas,post partum blues dan kesedihan
dan duka cita. Namun sebelumnya Anda diharapkan terlebih dahulu
dapat menjelaskan pengertian perubahan psikologi masa nifas secara
umum, tujuan dan manfaatnya.

URAIAN MATERI

A. Adaptasi masa nifas


Proses adaptasi psikologi sudah terjadi selama kehamilan, menjelang proses
kelahiran maupun setelah persalinan. Pada periode tersebut, kecemasan seorang
wanita dapat bertambah. Pengalaman yang unik dialami oleh ibu setelah
persalinan. Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk bimbingan
dan pembelajaran. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi. Tanggung
jawab ibu mulai bertambah.
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
5. Fungsi menjadi orang tua
6. Respon dan dukungan dari keluarga
7. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan
8. Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil dan melahirkan
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
4. Fase taking in
5. Fase taking hold
2
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

6. Fase letting go

Fase Taking In

Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama
sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga
cenderung pasif terhadap lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain
rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu
diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan
nutrisi.
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah:

1. Kekecewaan pada bayinya


2. Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami
3. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya
4. Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya

Fase Taking Hold

Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu
lebih sensitif sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu diperhatikan
adalah komunikasi yang baik, dukungan dan pemberian penyuluhan/pendidikan
kesehatan tentang perawatan diri dan bayinya. Tugas bidan antara lain: mengajarkan
cara perawatan bayi, caramenyusui yang benar, cara perawatan luka jahitan, senam
nifas, pendidikan kesehatan gizi, istirahat, kebersihan diri dan lain-lain.

3
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

Fase Letting Go

Fase ini merupakan fase menerima tanggungjawab akan peran barunya. Fase ini
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri
dengan ketergantungan bayinya. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan
bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran barunya, lebih mandiri dalam memenuhi
kebutuhan dirinya dan bayinya. Dukungan suami dan keluarga dapat membantu
merawat bayi. Kebutuhan akan istirahat masih diperlukan ibu untuk menjaga kondisi
fisiknya.

Hal-hal yang harus dipenuhi selama nihas adalah sebagai berikut:

1. Fisik.Istirahat, asupan gizi, lingkungan bersih


2. Psikologi.Dukungan dari keluarga sangat diperlukan
3. Sosial.Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat sedih dan menemani
saat ibu merasa kesepian
4. Psikososial.

4
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

POST PARTUM BLUES

A. Post Partum Blues

1. PENGERTIAN POST PARTUM BLUES


Perubahan tersebut merupakan perubahan psikologi yang normal terjadi pada
seorang ibu yang baru melahirkan. Namun, kadang-kadang terjadi perubahan
psikologi yang abnormal. Gangguan psikologi pascapartum dibagi menjadi tiga
kategori yaitu postpartum blues atau kesedihan pascapartum, depresi pascapartum
nonpsikosis, dan psikosis pascapartum.
Postpartum blues dapat terjadi sejak hari pertama pascapersalinan atau pada
saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan
berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan.
Postpartum blues merupakan gangguan suasana hati pascapersalinan yang bisa
berdampak pada perkembangan anak karena stres dan sikap ibu yang tidak tulus
terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah menangis,
cenderung rewel, pencemas, pemurung dan mudah sakit. Keadaan ini sering disebut
puerperium atau trimester keempat kehamilan yang bila tidak segera diatasi bisa
berlanjut pada depresi pascapartum yang biasanya terjadi pada bulan pertama setelah
persalinan. Saat ini postpartum blues yang sering juga disebut maternity blues atau
baby blues diketahui sebagai suatu sindrom gangguan afek ringan yang sering tampak
dalam minggu pertama setelah persalinan.

2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB POST PARTUM


BLUES

5
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

Etiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum
diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya
postpartum blues, antara lain:
Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen, progesteron,
prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat
berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek
supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak yang bekerja
menginaktifasi noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan
kejadian depresi.
2. Faktor demografi yaitu umur dan paritas.
3. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
4. Latar belakang psikososial ibu
5. Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan post partum blues, diantaranya :


1. Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si ibu.
2. Kurangnya dukungan dari keluarga maupun suami.
3. Sejarah keluarga atau pribadi yang mengalami gangguan psikologis.
4. Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan
5. Tidak ada perhatian dari suami maupun keluarga
6. Tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua dimasa kanak-kanak atau
remaja. Misalnya tidak mempunyai saudara kandung untuk dirawat.
7. Takut tidak menarik lagi bagi suaminya
8. Kelelahan, kurang tidur
9. Cemas terhadap kemampuan merawat bayinya
10. Kekecewaan emosional (hamil,salin)

6
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

11. Rasa sakit pada masa nifas awal

3. GEJALA-GEJALA POST PARTUM BLUES


Gejala – gejala postpartum blues ini bisa terlihat dari perubahan sikap seorang
ibu. Gejala tersebut biasanya muncul pada hari ke-3 atau 6 hari setelah melahirkan.
Beberapa perubahan sikap tersebut diantaranya, yaitu :
 sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia
 tidak sabar
 Penakut
 tidak mau makan
 tidak mau bicara
 sakit kepala sering berganti mood
 mudah tersinggung ( iritabilitas)
 merasa terlalu sensitif dan cemas berlebihan
 tidak bergairah
 tidak percaya diri
 khususnya terhadap hal yang semula sangat diminati
 tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan
 merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si kecil yang baru saja dilahirkan
 merasa tidak menyayangi bayinya
 insomnia yang berlebihan.
Gejala – gejala itu mulai muncul setelah persalinan dan pada umumnya akan
menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari. Namun jika
masih berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan itu dapat disebut
postpartum depression.
7
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

2. PENATALAKSANAAN/CARA MENGATASI POST PARTUM BLUES


Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di tingkat
perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara bersama-sama, dengan
melibatkan lingkungannya, yaitu: suami, keluarga dan juga teman dekatnya.
Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan postpartum blues ada dua cara
yaitu :
Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan
dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
1. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
2. Dapat memahami dirinya
3. Dapat mendukung tindakan konstruktif.
4. Dengan cara peningkatan support mental

Beberapa cara peningkatan support mental yang dapat dilakukan keluarga diantaranya
:
1. Sekali-kali ibu meminta suami untuk membantu dalam mengerjakan pekerjaan
rumah seperti : membantu mengurus bayinya, memasak, menyiapkan susu dll.
2. Memanggil orangtua ibu bayi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi
kesibukan merawat bayi
3. Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih
perhatian terhadap istrinya
4. Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama yang akan lahir
5. Memperbanyak dukungan dari suami
6. Suami menggantikan peran isteri ketika isteri kelelahan

8
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

7. Ibu dianjurkan sering sharing dengan teman-temannya yang baru saja


melahirkan
8. Bayi menggunakan pampers untuk meringankan kerja ibu
9. mengganti suasana, dengan bersosialisasi
10. Suami sering menemani isteri dalam mengurus bayinya

Selain hal diatas, penanganan pada klien postpartum blues pun dapat dilakukan pada
diri klien sendiri, diantaranya dengan cara :
1. Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi
2. Tidurlah ketika bayi tidur
3. Berolahraga ringan
4. Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
5. Tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
6. Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
7. Bersikap fleksibel
8. Kesempatan merawat bayi hanya datang 1 x
9. Bergabung dengan kelompok ibu
5. CARA MENCEGAH POST PARTUM BLUES
Berikut ini beberapa kiat yang mungkin dapat mengurangi resiko Postpartum Blues
yaitu :
1. Pelajari diri sendiri

Pelajari dan mencari informasi mengenai Postpartum Blues, sehingga Anda sadar
terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka Anda akan segera mendapatkan bantuan
secepatnya.
2. Tidur dan makan yang cukup

9
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

Diet nutrisi cukup penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan
makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting selama periode postpartum dan
kehamilan.

3. Olahraga

Olahraga adalah kunci untuk mengurangi postpartum. Lakukan peregangan selama 15


menit dengan berjalan setiap hari, sehingga membuat Anda merasa lebih baik dan
menguasai emosi berlebihan dalam diri Anda.

4. Hindari perubahan hidup sebelum atau sesudah melahirkan

Jika memungkinkan, hindari membuat keputusan besar seperti membeli rumah atau
pindah kerja, sebelum atau setelah melahirkan. Tetaplah hidup secara sederhana dan
menghindari stres, sehingga dapat segera dan lebih mudah menyembuhkan
postpartum yang diderita.

5. Beritahukan perasaan

Jangan takut untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan yang Anda inginkan dan
butuhkan demi kenyamanan Anda sendiri. Jika memiliki masalah dan merasa tidak
nyaman terhadap sesuatu, segera beritahukan pada pasangan atau orang terdekat.

6. Dukungan keluarga dan orang lain diperlukan

Dukungan dari keluarga atau orang yang Anda cintai selama melahirkan, sangat
diperlukan. Ceritakan pada pasangan atau orangtua Anda, atau siapa saja yang
bersedia menjadi pendengar yang baik. Yakinkan diri Anda, bahwa mereka akan
selalu berada di sisi Anda setiap mengalami kesulitan.

7. Persiapkan diri dengan baik

Persiapan sebelum melahirkan sangat diperlukan.

10
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

8. Senam Hamil

senam hamil akan sangat membantu Anda dalam mengetahui berbagai informasi yang
diperlukan, sehingga nantinya Anda tak akan terkejut setelah keluar dari kamar
bersalin. Jika Anda tahu apa yang diinginkan, pengalaman traumatis saat melahirkan
akan dapat dihindari.

9. Lakukan pekerjaan rumah tangga

10. Dukungan emosional

Dukungan emosi dari lingkungan dan juga keluarga, akan membantu Anda dalam
mengatasi rasa frustasi yang menjalar. Ceritakan kepada mereka bagaimana perasaan
serta perubahan kehidupan Anda, hingga Anda merasa lebih baik setelahnya.

KESEDIHAN DAN DUKA CITA

A. KESEDIHAN DAN DUKA CITA

11
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

Masa nifas merupakan masa yang paling kritis dalam kehidupan ibu
maupun bayi, diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi
setelah persalinan,   dan   50%   kematian   masa nifas terjadi   dalam   24   jam
pertama. Dalam memberikan pelayanan pada masa nifas, bidan menggunakan
asuhan   yang   berupa   memantau   keadaan   fisik,   psikologis,   spiritual,
kesejahteraan   sosial   ibu/keluarga,   memberikan   pendidikan   dan   penyuluhan
secara terus menerus. Dengan pemantauan dan asuhan yang dilakukan pada
ibu   dan   bayi   pada   masa nifas diharapkan   dapat   mencegah   atau   bahkan
menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Perubahan psikologis mempunyai peranan yang sangat penting. Pada
masa ini, ibu nifas menjadi sangat sensitive, sehingga diperlukan pengertian
dari   keluarga­keluarga   terdekat.   Peran bidan sangat   penting   dalam   hal
memberi   pegarahan   pada   keluarga   tentang   kondisi   ibu   serta   pendekatan
psikologis  yang  dilakukan bidan pada  ibu nifas agar  tidak  terjadi  perubahan
psikologis yang patologis.

Setelah proses kelahiran tanggung jawab keluarga bertambah dengan
hadirnya   bayi   yang   baru   lahir,   dorongan   serta   perhatian   anggota   keluarga
lainnya   merupakan   dukungan positif  bagi   ibu. Tak  jarang   beberapa  timbul
duka pada Ibu nifas. 
B.

1.    Kemurungan Masa Nifas
Kemurungan masa nifas normal saja dan disebabkan perubahan dalam tubuh
seorang   wanita   selama kehamilan serta   perubahan   dalam   irama/cara
kehidupannya   sudah   bayi   lahir.   Seorang   ibu   lebih   beresiko   mengalami
kemurungan pasca salin, karena ia masih muda mempunyai masalah dalam
menyusui bayinya. Kemurungan pada masa nifas merupakan hal yang umum,
dan   bahwa   perasaan­perasaan   demikian   biasanya   hilang   sendiri   dalam   dua
minggu sesudah melahirkan.

12
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

2.    Terciptanya ikatan ibu dan bayi
Menciptakan   terjadinya   ikatan   bayi   dan   ibu   dalam   jam   pertama   setelah
kelahiran yaitu dengan cara mendorong pasangan orang tua untuk memegang
dan   memeriksa   bayinya,   member   komentar   positif   tentang   bayinya,
meletakkan   bayinya   disampingt   ibunya.   Berikan   privasi   kepada   pasangan
tersebut untuk sendiri saja bersama bayinya. Redupkan cahaya lampu ruangan
agar bayi membuka matanya. Tangguhkan perawat yang tidak begitu penting
sampai sesudah pasangan orang tua bayi dapat berinteraksi dengan bayinya
selama bayi masih dalam keadaan bangun.
Perilaku  normal orang tua untuk menyentuh bayinya  ketika mereka
pertama kali melihat bayinya yaitu dengan meraba atau menyentuh anggota
badan bayi serta kepalanya dengan ujung jari. Mengusap tubuh bayi dengan
telapak   tangan   lalu   menggendongnya   dilengan   dan   memposisikannya
sedemikian rupa sehingga matanya bertatapan langsung dengan mata bayi.
Berbagai perilaku yang merupakan tanda yang harus diwaspadai dalam
kaitannya   dengan   ikatan   antara   ibu   dan   bayi   dan   kemungkinan
penatalaksaannya oleh bidan. Perilaku : sikap “bermusuhan” baik verbal atau
lisan maupun non verbal. Tidak adanya interaksi yang memberikan dukungan
antara pasangan, orang tua, komentar negative tentang bayi atau kekecewaan
yang nyata tentang jenis kelamin bayi. Penatalaksaannya : tindakan apa saja
yang bias membantu terciptanya ikatan antara ibu dan bayi dan pengamatan
yang   kontinyu   memberikan   dorongan   pada   pasangan   orang   tua.   Dirujuk
apabila sikap “bermusuhan” atau perilaku negative tetap berlanjut.

2. Tanda­tanda dan gejala serta etiologi kemurungan masa nifas dan klasifikasi
atau istilah­istilah local yang dipakai untuk menggambarkannya.

Tanda­tanda dan gejalanya : sangat emosional, sedih, khawatir, mudah
tersinggung, cemas, merasa hilang semangat, mudah marah, sedih tanpa ada
sebabnya, menangis berulang kali.

Etiologi 

13
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

berbagai perubahan yang terjadi dalam tubuh wanita selama kehamilan dan
perubahan   dalam   cara   hidupnya   sesudah   mempunyai   bayi.   Perubahan
hormonal yang cepat sementara tubuh kembali pada keadaan tidak hamil dan
sementara proses menyusui telah terjadi. Adanya perasaan kehilangan secara
fisik   sesudah   melahirkan   yang   menjurus   pada   suatu   perasaan   sedih.
Kemurungan   dapat   terjadi   semakin   parah   oleh   adanya   ketidaknyamanan
jasmani,   rasa   letih,   setres,   atau   kecemasan   yang   tak   diharapkan   karena
adanya cara penanganan yang tidak peka oleh para petugas.

Penatalaksanaan 
secara   tradisional   dan   secara   kebidanan   (yang   mungkin   saja   sama)   bagi
adanya kemurungan masa nifas. Coba bicarakan dengan seseorang mengenai
apa yang ibu alami. Bila lebih parah pastikan ada yang menemani ibu dan
bayinya   selama   beberapa   hari   atau   minggu.   Gunakan   obat   kepercayaan
setempat   yang   ada.   Berikan   pada   seorang   ibu   yang   baru   kesempatan   luas
untuk   bertanya,   bicarakan   apa   yang   terjadi   selama   proses persalinan dan
biarkan   ibu   mengungkapkan   apa   yang   dirisaukannya.   Doronglah   seorang
wanita   lain   didalam   keluarga   untuk   merawat   ibu   dan   bayi   dengan   baik.
Biarkan   bayi   bersama   ibunya.   Berikan   dukungan   atau   dorongan   pada   ibu
untuk   merawat   bayinya   dan   anda   jangan   melakukan   sendiri   perawatan
tersebut.

Ibu   yang   beresiko   tinggi   yang   mempunyai   reaksi   psikologis   lebih


parah   dari   pada   kemurungan   masa nifas.   Ibu   yang   sebelumnya   pernah
mengalami   depresi   atau   tekanan   jiwa.   Ibu   yang   rasa   percaya   dirinya
(harkatnya) rendah. Ibu yang tidak mempunyai jaringan dukungan, ibu yang
bayinya   meninggal   atau   menyandang   masalah.   Tanda­tanda   dan   gejala   ibu
yang mengalami atau mempunyai reaksi psikologis yang lebih parah daripada
kemurungan masa nifas dan bagaimana penatalaksaan kebidanannya. Tanda­

14
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

tanda dan gejala : tidak bias tidur atau tidak bernafsu makan, merasa bahwa ia
tidakj   dapat   merawat   bayinya   dan   dirinya   sendiri,   seolah­olah   tidak   dapat
berfikir secara jernih, perilakunya aneh, kehilangan sentuhan atau hubungan
dengan kenyataan, adanya halusinasi atau khayalan, menyangkal bahwa bayi
yang dilahirkan adalah anaknya.

Penataklaksanaan : 
banyak   perempuan   bahwa   depresi   yang   bisa   menanggapi   atau   dipengaruhi   oleh

dorongan atau bujukan dan dukungan fisik yang diberikan  oleh bidan atau anggota

keluarganya. Bila seorang ibu tidak bereaksi positif terhadap dorongan atau dukungan

yang   diberikan   atau   ia   tetap   menunjukkan   perilaku   yang   aneh   (mendengar   suara­

suara, berada di luar kenyataan, berhalusinasi atau berkhayal, menolak bayinya) atau

ia berfikir  untuk mencederai  dirinya sendiri  atau bayinya ia harus  dirujuk kepada

seorang ahli yang mampu menangani masalah psikologis. Ia mungkin memerlukan

pengobatan khusus untuk membantu mengatasi keadaannya. 

LATIHAN

Latihan ini bukan Tes, atau mengukur penguasaan Anda terhadap kegiatan
belajar 1 dari modul media pembelajaran ini. Latihan ini sebagai pengayaan
agar Anda lebih mendalami esensi dari pemilihan suatu media, yang
didasarkan dengan berbagai pertimbangan, diluar pertimbangan utama yaitu
untuk mencapai tjuan pembelajaran. Perhatikan tugas Anda!

1. Anda diminta untuk cara melakukan Asuhan Kebidanan Masa Nifas,


menjelaskan dan memahami Perubahan Psikologi Ibu Masa Nifas
15
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

2. Setelah diberikan penjelasan meteri tentang asuhan neonatus, bayi dan


anak balita diharapkan mahasiswa dapat :
Menjelaskan adaptasi ibu masa nifas
Menjelaskan post partum blues
Menjelaskan kesedihan dan duka cita

Selamat Mengerjakan !

RANGKUMAN

Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk bimbingan dan
pembelajaran. Perubahan peran seorang ibu memerlukan
adaptasi. Tanggung jawab ibu mulai bertambah.

TES
FORMATIF
1. Apa yang di maksud dengan adaptasi masa nifas?
2. Apa yang harus kita lakukan bila mendapatkan pasien yang
mengalami gangguan masa nifas
3. Jelaskan apa saja yang dialami pada ibu masa nifas?
4. Ada berapa fase dalam masa nifas?
A.
B. GLOSARIUM
C.

16
Mata Kuliah:ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

DAFTAR PUSTAKA

Saifudin, Abdul Bari Dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Jakarta

Ibrahim, Christin S. 1993. Perawatan Keebidanan (Perawatan Nifas). Bharata

NiagaMedia Jakarta

Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes.

Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika.

Suherni, 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

17

Anda mungkin juga menyukai