Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI BIDANG KEDOKTERAN DAN FARMASI

Nama Anggota :
Adila Nurul Sakinah
Farah Sri Ayuning
Nova Putrid Melyani
Rahayu Indah Cahyani
Riskha Fitri Andini

Bumi Puspitek Asri Sector 1


SMA Negeri 22 Kabupaten Tangerang
Tangerang- Banten
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia serta hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas Bioteknologi
dalam bentuk makalah dengan judul “Bioteknologi Bidang Kedokteran Dan Farmasi”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Semoga dengan makalah ini khususnya yang menulis dan membacanya mendapatkan syafaat
dari beliau di akhir zaman.
mungkin masih terdapat kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
Dengan segala keterbatasan, kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya
serta para pembaca pada umumnya dan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran.

Tangerang, 13 Februari 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bioteknologi Bidang Kedokteran Dan Farmasi .............................
B. Antibody monoklonal ......................................................................................
C. Antibiotika ........................................................................................................
D. Terapi Gen ........................................................................................................
E. Hormon Insulin ...............................................................................................
F. Vaksin Hepatitis ................................................................................................
G. Kloning ...............................................................................................................
H. Perubahan Golongan Darah............................................................................
BAB II PENUTUP
A. Simpulan ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari, secara langsung maupun tidak langsung, sebagian dari kita
pernah berhubungan dengan hasil penerapan Bioteknologi bidang Kesehatan. Salah satu
contohnya adalah insulin yang telah digunakan untuk mengobati penyakit diabetes. Penyakit
diabetes pada manusia diobati dengan insulin manusia.
Bagaimanakah kita dapat memperoleh insulin manusia ini? Apakah untuk mengobati orang yang
sakit diabetes ini kita harus mengorbankan orang yang sehat untuk diekstrak insulinnya? Tentu
saja tidak. Saat ini insulin manusia telah berhasil diproduksi secara masal dengan menggunakan
bakteri. Kemampuan bakteri untuk memproduksi insulin manusia ini adalah karena telah berhasil
memasukkan dan mengintegrasikan gen yang menyandikan insulin manusia kedalam genom
bakteri.
Kemajuan dunia kedokteran dan farmasi saat ini tidak terlepas dari peran Bioteknologi.
Sebagai bukti dengan ditemukannya vaksin, antibiotik, interferon, antibodimonoklonal, dan
pengobatan melalui terapi gen dan lain sebagainya.
Biotekhnologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobilogi, biokimia,
genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah
teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang
dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau
secara modern, bioteknolofi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah
direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu
bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan
dasar sebagai proses industri.
Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan
atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu lebih lanjut dapat dibagi menjadi
dua sub bagian, yakni:
a. Pembentukan suatu produk akhir yang siinginkan, contohnya enzim anti biotik, asam orgainik
dan steroid.
b. Penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah, destruksi buangan industri, atau
tumpahan minyak.
Dewasa ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di bidang
pengolahan bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan pertambangan. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai salah satu penerapan bioteknologi tersebut yaitu pada bidang
kedokteran.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Bagaimana sejarah bioteknologi kedokteran dan farmasi ?
b. Bagaimana proses pembuatan antibodi monoklonal ?
c. Bagaimana produksi antibiotika ?
d. Bagaimana pembuatan hormon insulin sintetik ?
e. Bagaimana pembuatan vaksin hepatitis ?
f. Bagaimana teknik pengkloningan pada hewan dan manusia?
g. Bagaimana proses terapi gen?
h. Bagaimana proses perubahan golongan darah?
i. Apakah fungsi dari MRI?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui sejarah bioteknologi kedokteran dan farmasi
b. untuk mengatahui proses pembuatan dari hasil bioteknologi kedokteran dan farmasi
c. untuk mengetahui manfaat dari bioteknologi kedoteran dan farmasi
d. untuk mengetahui hasil dari bioteknologi kedokteran dan farmasi
e. menambah wawasan

BAB II
BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN
A. Sejarah Bioteknologi Kedokteran Dan Farmasi
Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang penuh inovasi manusia selalu mengalami
perkembangan pesat setiap waktunya. Selama berabad-abad, bahkan milenia, pemanfaatan
mikroorganisme melalui proses fermentasi untuk membuat produk keperluan sehari-hari seperti
roti, keju, bir dan anggur. Pemanfaatan bioteknologi kala itu masih sangat konvensional dan
dikategorikan sebagai bioteknologi tradisional.
Bidang kesehatan, menerapkan bioteknologi dengan menghasilkan produk-produk penting
seperti antibiotik, vaksin, hormon dan produk farmasi lainnya. Di Indonesia, pengembangan obat
berbasis bioteknologi masih merupakan jalan panjang yang harus ditempuh meskipun
bioteknologi merupakan salah satu Diawal abad 20, Fleming menemukan antibiotik penisilin,
dan di tahun 1982, obat berbasis rekombinasi DNA pertama diciptakan yaitu insulin manusia
yang diproduksi dengan memanfaatkan bakteri tanah, E-coli . Dipenghujung abad 20, merebak
produk bioteknologi maju seperti tanaman transgenik, gene chips dan kloning mamalia. Proses
pengembangan produk berbasis rekombinan DNA ini dikategorikan sebagai bioteknologi
modern. Tidak asing lagi, banyak ilmuan masa kini telah mewarnai dunia dengan temuan-temuan
yang menakjubkan melalui kemajuan bioteknologi.
prioritas nasional dalam kebijakan strategi riset dan teknologi. Selain memerlukan biaya
mahal dan waktu panjang, kemampuan nasional dalam konteks dana dan prasarana masih perlu
ditingkatkan. Dari sisi sumber daya manusia, jumlah ilmuwan dan pakar bioteknologi secara
nasional sebetulnya sudah mencukupi, namun keberadaannya tersebar diberbagai institusi riset
dan pendidikan. Minimnya ketersediaan dana, prasarana dan kesempatan untuk melakukan
kegiatan pengembangan bioteknologi mengakibatkan sebagian para ilmuwan bioteknologi
Indonesia lulusan luar negeri mencari kerja dinegara lain untuk mendapatkan peluang kerja
dengan pendapatan yang memadai.
Namun urgensi pengembangan kemampuan nasional dibidang bioteknologi sudah lama
disadari dan saat ini menjadi agenda penting dari Kementerian Riset dan Teknologi dengan
dimulainya proyek nasional “Bioisland”, dimana salah satu agendanya adalah pengembangan
bioteknologi untuk aplikasi bidang farmasi dan kesehatan. Berdasarkan beberapa kajian dan
pertimbangan strategis, politis dan ekonomis, proyek Bioisland akan dipusatkan di Pulau Batam.
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) sebagai salah satu Lembaga Pemerintah
Non Departemen (LPND) yang mempunyai fungsi mengkaji dan menerapkan teknologi,
mempunyai kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam menerapkan bioteknologi khususnya
untuk mendukung pembangunan kesehatan di Indonesia.
Perkembangan bioteknologi di bidang kedokteran dan farmasi berkembang sangat pesat.
Pada abad ke 21 ini banyak sekali penemuan yang spektakuler mewarnai bioteknologi
kedokteran diantaranya: terapi gen untuk pengobatan, pembekuan sperma, penemuan vaksin
DNA, penemuan organ sintetis dan lain sebagainya.

B. Antibody Monoklonal
a. Pengertian Antibody Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel
klona yang hanya mengenal satu jenis antigen. Pembentukan antibodi monoklonal dilakukan
dengan menggunakan kelinci atau tikus. Antibodi monoklonal dihasilkan dari teknik hibridoma.
Teknik Hibridoma adalah penggabungan dua sel dari organisme yang sama maupun berbeda
sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hibrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi dari
sifat kedua sel tersebut. Teknik hibridoma ini sangat penting untuk menghasilkan antibodi dan
hormon dalam jumlah yang besar.
b. Teknik Pembuatan Antibody Monoklonal
Ketika di tikus terbentuk antibody yang beraneka ragam (antibody multiklonal) dengan
maksud tubuh tikus emang harus dilindungi dari berbagai organisme patogen/ antigen asing
misal (antigen HCG), maka tikus diharapkan bebas dari berbagai gangguan penyakit akibat
bervariasinya patogen/antigen tersebut.
Perlu diketahui lympocyt tikus yang membuat antibody tentu sangat variatif, tidak hanya
sel B yang ampuh melawan antigen tetapi juga dibuat antibody yang lain, yang kita kenal dengan
sebutan multiklonal. selain dengan melakukan daya adaptif terus menerus terhadap anrtigen baru
yang masuk tubuhnya ini dilakukan untuk menahan tekanan penyakit dari luar yang begitu
beragam dan selalu penyakit / antigen asing tersebut meng “up-grade” menjadi lebih canggih.
Apapun bentuk up grade an penyakit sebenarnya tubuh tikus itu siap melawannya dan selalu OK.
Namun kwantitas antibody yang beraneka ragam itu dipastikan kurang produksinya
sehingga tidak bisa mengibangi patogennya. maka dari dasar sederhana itulah kemudian dicipta
antibody specifik , meskipun jumlahnya sedikit tapi sangat ampuh, bisa diproduksi besar besaran
dengan teknik hibridoma secara invitro/ invivo berupa antibody monoklonal.
Caranya:
a) Diambil Limpocyt pabrik antibody yang memproduksi beraneka ragam antibody itu
b) Dipisahkan berbagai jenis antibody (multiklonal)dengan specifik tujuan yang berbeda

c) digabungkan Antibody specifik itu ke sel kanker(myolema) yang begitu cepat membelahnya
(unlimited akses) pada suatu media, sel mieloma semacam sel tumor yang dibiakkan dan
dimutasikan itu jika dipertemukan dengan sel B (biasanya disebut sel B-mieloma)/ sel hibridoma

d) jika sel hibridoma ini terbentuk dan sukses ternyata sel hibridoma bisa membelah pula dalam
skala yang unlimited., sehingga memungkinkan pemroduksian dalam skala besar nantinya.
e) Akhirnya bisa diperoleh antibody monoklonal yang specifik itu untuk membantu penyebuhan
penyakit misalnya kanker.
c. Kegunaan Antibody Monoklonal
Kegunaan antibodi monoklonal cukup beragam. Para ilmuwan berharap dapat
menggunakan antibodi monoklonal dalam pengobatan kanker. Beberapa jenis sel kanker
membuat antigen yang berbeda dengan protein yang dibuat oleh sel-sel sehat. Dengan teknologi
yang ada, dapat dibuat antibodi monoklonal yang hanya menyerang protein dan menyerang sel-
sel tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.
a) Mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin ( HCG ) dalam urin wanita hamil.
b) Mengikat racun dan menonaktifkannya, contohnya racun tetanus dan kelebihan obat digoxin
dapat dinonaktifkan oleh antibodi ini.
c) Mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.

C. Antibiotika
a. Pengertian Antibiotika
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Senyawa ini
mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
Antibiotik digolongkan menjadi empat kelas utama, yaitu penisilin, tetrasiklin,
sefalosporin, dan eritromisin. Penisilin dapat menghentikan infeksi oleh bakteri-bakteri yang
umumnya sangat berbahaya. Sefalosporin adalah senyawa lain yang dapat membunuh bakteri
yang resisten (tahan) terhadap penisilin. Sefalosporin, misalnya digunakan untuk melawan
Staphylococcus ( bakteri penyebab pneumonia ).
Streptomisin bekerja dengan mencegah pembentukan protein pada bakteri. Antibiotik yang
dihasilkan oleh jamur Streptomyces griseus ini ditemukan oleh Selman Waksman (1944).
Streptomisin digunakan untuk mengobati tuberculosis (TBC).
Antibiotik-antibiotik di atas dapat mengakibatkan sifat resistensi (tahan) sehingga
mendorong para ahli untuk melakukan pencarian antibiotik baru. Rekayasa genetik dapat
digunakan untuk menciptakan antibiotik yang termodifikasi. Sebuah teknik yang dikenal sebagai
“Fusi Sel” memberi harapan besar untuk mendapatkan antibiotik dalam jumlah besar bahkan
yang lebih baik.
Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi,
meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap
mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus
satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan
desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan
yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
b. Macam Antibiotika
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan susunan
kimiawinya, yaitu:
a) Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan
Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G.
b) Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnya rifampicin,
actinomycin D, nalidixic acid.
c) Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide,
Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol, kanamycin,
streptomycin, tetracycline, oxytetracycline.
d) Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin.
e) Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin,
tunicamycin; dan.
f) Antimetabolit, misalnya azaserine.

D. Terapi Gen
a. Pengertian Terapi Gen
Terapi gen adalah Terapi gen adalah tehnik untuk mengoreksi gen yang cacat yang
bertanggung jawab terhadap suatu penyakit. terapi gen sudah dimulai sejak tahun 1990.
Para ilmuwan sekarang sudah dapat menentukan gen yang dapat menimbulkan
penyakit/kelainan. Dan sedang dipelajari pula bagaimana cara memperbaiki atau mengganti gen
tersebut, dengan menggunakan bakteri, virus yang sudah dimodifikasi secara genetik , dan
dipakai sebagai obat bahkan dapat menggantikan organ tubuh.
Pengobatan dengan gen terapi meliputi
1. Imunoterapi
Menggunakan sel yang telah dimodifikasi secara genetik dari partikel virus untuk menstimulir
sistem imun tubuh sehingga mampu mengalahkan keganasan sel kanker
2. Viro onkolitik
Menggunakan partikel sel virus yang bereplikasi didalam sel kanker dan menyebabkan sel
kanker menjadi mati.
3. Transfer gen
Tehnik ini relatif baru, dengan cara memperkenalkan gen 2 baru yang dimasukan kedalam
sel kanker atau mengelilingi jaringan kanker sehingga dapat menghentikan pertumbuhan dan
menghancurkan sel kanker
Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang
terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen pada
penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel yang
memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi
karena mutasi di banyak gen, seperti kanker.

b. Cara Kerja Terapi Gen


Dalam terapi gen diperlukan satu molekul yang berfungsi sebagai karier disebut sebagai
vektor. Vektor inilah yang membawa gen /DNA yang normal ke sel target pasien, dan yang biasa
dipakai sebagai vektor adalah virus yang telah diubah secara genetik.
Saat ini para ilmuwan sedang mencoba beberapa cara kerja terapi gen untuk pengobatan
kanker:
a) Memasukkan gen sehat pada sel yang memiliki gen cacat atau tidak lengkap. Contohnya, sel
sehat memiliki “gen penekan tumor”. Setelah diteliti, ternyata pada kebanyakan sel kanker gen
p53 rusak atau bahkan tidak ada. Dengan memasukkan gen p53 yang normal ke dalam sel
kanker, diharapkan sel tersebut akan normal dan sehat kembali.
b) Menghentikan aktivitas “gen kanker” (oncogenes). “Gen kanker” merupakan hasil mutasi dari
sel normal, yang menyebabkan sel tersebut membelah secara liar menjadi kanker. Ada juga gen
yang menyebabkan sel kanker bermetastase (menjalar) ke bagian tubuh lain. Menghentikan
aktivitas gen ini atau protein yang dibentuknya, dapat mencegah kanker membesar maupun
menyebar.
c) Menambahkan gen tertentu pada sel kanker sehingga lebih peka terhadap kemoterapi maupun
radiasi, atau menghalangi kerja gen yang dapat membuat sel kanker kebal terhadap obat-obat
kemoterapi. Juga dicoba cara lain, membuat sel sehat lebih kebal terhadap kemoterapi dosis
tinggi, sehingga tidak menimbulkan efek samping.
d) Menghentikan gen yang berperan dalam pembentukan jaringan pembuluh darah baru
(angiogenesis) atau menambahkan gen yang bisa mencegah angiogenesis. Jika suplai darah dan
makanannya terhenti, kanker akan berhenti tumbuh, atau bahkan mengecil lalu mati.
e) Memberikan gen yang mengaktifkan protein toksik tertentu pada sel kanker, sehingga sel
tersebut melakukan aksi “bunuh diri” (apoptosis).
Secara garis besar ada dua macam cara yang biasa digunakan untuk memasukkan gen baru ke
dalam sel, yaitu:
a) Secara ex vivo. Sebagian sel darah atau sumsum tulang penderita diambil untuk dibiakkan di
laboratorium. Sel itu diberi virus pembawa gen baru. Virus masuk ke dalam sel dan
“menembakkan” gen baru tersebut ke dalam rantai DNA sel yang dituju.Sel tersebut masih
dibiakkan beberapa saat lagi di laboratorium. Setelah gen benar-benar menyatu dengan selnya,
kemudian sel tersebut dikembalikan ke dalam tubuh penderita dengan cara disuntikkan ke dalam
pembuluh darah.
b) Secara in vivo. Virus pembawa gen disuntikkan ke dalam tubuh penderita. Virus yang telah
diprogram tersebut akan mencari dan menyerang sel yang dituju (kanker) dengan cara
menembakkan gen baru yang dibawanya ke dalam sel. Peran virus ini kadang digantikan oleh
liposom atau plasmid sebagai vektor buatan.

c. Manfaat Dan Bahaya Terapi Gen


Manfaat terapi gen:
Terapi gen memegang harapan besar untuk pasien yang menderita hemofilia, kanker, berotot
Dystrophies dan AIDS.
a) Terapi gen untuk hemofilia:
Hemofilia adalah kelainan darah genetik menyebabkan akibat faktor pembekuan darah.Pasien
tersebut telah lama diperlakukan dengan menyuntikkan faktor pembekuan yang hilang, tetapi
pengobatan ini sangat mahal dan memerlukan suntikan hampir setiap hari. Terapi gen memegang
janji besar untuk pasien ini karena substitusi dari gen yang membuat protein yang hilang secara
permanen dapat menghapus kebutuhan protein suntikan.
b) Gen Terapi untuk Kanker:
Para peneliti sedang mempelajari beberapa cara untuk mengobati kanker menggunakan terapi
gen. Beberapa pendekatan target sel sehat untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk
melawan kanker. Pendekatan-pendekatan lain sasaran sel-sel kanker, untuk menghancurkan
mereka.
c) Terapi gen untuk Muscular Dystrophy:
Muscular dystrophy adalah kelainan genetik yang ditandai oleh progresif pemborosan dan
kelemahan otot. Menurut penelitian baru oleh para peneliti Thomas Rando dan Carmen Bertoni
di Stanford University School of Medicine, terapi gen mungkin suatu hari akan berguna untuk
merawat distrofi otot.
d) Ujicoba Terapi AIDS dengan Rekayasa Genetika
Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS
menggunakan terapi rekayasa genetika.
Dampak negative terapi gen
Salah satu risiko besar adalah potensi untuk infeksi atau reaksi sistem kekebalan. Virus
vektor, cara memberikan terapi gen untuk sel, dapat menyebabkan infeksi dan/ atau peradangan
dari jaringan, dan pengenalan buatan virus ke dalam tubuh dapat memulai proses penyakit lain.

E. Insulin
Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi
darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan menyimpannya sebagai glikogen di
dalam hati dan otot sebagai sumber energi. Kadar insulin yang rendah akan mengurangi
penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi. Insulin
digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus.
Saat ini banyak sekali orang yang menderita penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Penderita diabetes akan mengalami kekurangan hormon insulin. Para ilmuwan telah berhasil
mengatasi penyakit ini dengan cara gen penghasil insulin manusia diambil dari DNA sel
manusia, yaitu dengan memotong DNA sel manusia dengan menggunakan enzim pemotong
(enzim retriksi). Gen yang menghasilkan insulin ini akan disambungkan pada plasmid
bakteri Escherichia coli dengan menggunakan enzim ligase. Hasil sambungan ini kemudian
dimasukkan ke dalam sel bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut sudah mengandung
gen insulin manusia.
Spesies ini dipelihara dalam tempat yang khusus untuk dikembangbiakkan dengan tujuan agar
dapat memproduksi insulin manusia. Rekombinasi gen dalam pembuatan insulin ini memiliki
keunggulan, yaitu insulin yang dihasilkan lebih murni karena mengandung protein manusia
sehingga insulin ini bisa diterima oleh tubuh manusia, biaya lebih murah dibandingkan dengan
pembuatan insulin menggunakan gen pankreas hewan, prosesnya dapat dihentikan sampai kapan
pun karena bakteri dapat disimpan sampai diperlukan lagi.
F. Vaksin Hepatitis
Saat ini vaksin hepatitis sudah tersedia, sehingga anak-anak maupun orang dewasa dianjurkan
untuk melakukan vaksinasi hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh
virus, ingatlah kembali pelajaran tentang virus di kelas X. Virus terdiri atas selubung protein
dan DNA-nya. Jika bagian selubung protein ini dimasukkan dalam tubuh manusia, maka tubuh
akan membentuk antibodi sehingga tubuh dapat menangkal virus yang masuk.
Saat ini sudah berhasil diisolasi gen yang menghasilkan selubung protein tanpa menghasilkan
DNA-nya. Caranya hampir sama dengan pembuatan insulin, yaitu gen tersebut dimasukkan ke
dalam sel ragi Saccharomyces sehingga sel ragi ini akan menghasilkan protein virus yang tidak
berbahaya bagi tubuh kita. Jika protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh, maka tubuh akan
memproduksi antibodi, akibatnya orang yang disuntik akan kebal dari serangan virus hepatitis.
G. MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
a. Pengertian
MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk
memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan
gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama
pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung
untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke
komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas
dari struktur rongga tubuh bagian dalam

b. Manfaat
- MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive
untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,sumsum tulang belakang,
susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan. Pada umumnya
struktur tulang akan dapat lebih diteliti dengan lebih baik dengan CT scan daripada dengan MRI.
- Prosedur MRI tidak menimbulkan sakit, kerusakan jaringan dan sebagainya. Namun karena
berada di medan magnet yang besar,pada saat pemeriksaan berlangsung akan dapat menarik
benda-benda yang bersifat logam.
c. Keunggulan MRI
- Kelebihan MRI berbanding peralatan lain ialah gambar yang dihasilkan lebih jelas
- serta dapat dilihat dari berbagai sisi tanpa melibatkan pengunaan radiasi, memberikan hasil tanpa
perlu mereposisi pasien,
d. Mekanisme pemeriksaan MRI

MRI dilakukan di ruangan khusus dan pasien akan diminta oleh staf radiologi untuk berbaring
didalam meja pemeriksaan. Selanjutnya dipasang penutup telinga untuk mengurangi bunyi mesin
yang tidak diinginkan.( beberapa jenis suara akan terdengar dari mesin selama pemeriksaan
berlangsung ) .

Hal penting yang harus dilakukan oleh pasien adalah berbaring dengan tenang dan relaks.
Pemeriksaan MRI biasanya berlangsung antara 20-60 menit tergantung dari bagian tubuh mana
yang akan diperiksa .

Saat pemeriksaan berlangsung petugas MRI akan dapat berkomunikasi dengan Anda dapat
mendengar Anda, serta mengobservasi Anda setiap saat. Segera sampaikan kepada petugas MRI
jika ada perasaan yang tidak nyaman pada saat pemeriksaan berlangsung. Setelah prosedur MRI
selesai, Anda dapat melakukan aktivitas normal.
G. Kloning
a. Pengertian Kloning
Kloning berasal dari kata ‘clone’, artinya mencangkok. Teknik ini adalah cara reproduksi
vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau manusia. Mayoritas hewan (termasuk
manusia) hanya bisa melakukan reproduksi generatif (kawin) yang dicirikan adanya rekombinasi
gen hasil proses fertilisasi ovum oleh sperma. Sedangkan pada reproduksi vegetatif tidak ada
proses tersebut, karena individu baru (anak) berasal dari bagian tubuh tertentu dari induknya.
Dengan teknik kloning, hewan dan manusia bisa diperbanyak secara vegetatif (tanpa kawin).
b. Teknik Kloning
Teknik ini melibatkan dua pihak, yaitu donor sel somatis (sel tubuh) dan donor ovum (sel
gamet). Meskipun pada proses ini kehadiran induk betina adalah hal yang mutlak dan tidak
mungkin dihindari, tetapi pada proses tersebut tidak ada fertilisasi dan rekombinasi (perpaduan)
gen dari induk jantan dan induk betina. Ini mengakibatkan anak yang dihasilkan memiliki sifat
yang (boleh dikatakan) sama persis dengan ‘induk’ donor sel somatis.
Kloning dapat dilakukan dengan beberapa tahap-tahapan yaitu sebgai berikut:
1. Pengambilan sel puting susu seekor domba. Sel ini disebut sel somatis (sel tubuh). Dari domba
betina lain diambil sebuah ovum (sel telur) yang kemudian dihilangkan inti selnya.
2. Fusi (penyatuan) dua sel tersebut dengan memberikan kejutan listrik yang mengakibatkan
‘terbukanya’ membran sel telur sehingga kedua sel bisa menyatu. Dari langkah ini telah
diperoleh sebuah sel telur yang berisi inti sel somatis. Ternyata hasil fusi sel tersebut
memperlihatkan sifat yang mirip dengan zigot, dan akan mulai melakukan proses pembelahan
3. ‘zigot’ tersebut akan ditanamkan pada rahim induk domba betina, sehingga sang domba tersebut
hamil. Anak domba yang lahir itulah yang dinamakan Dolly, dan memiliki sifat yang sangat
sangat mirip dengan domba donor sel puting susu tersebut di atas.
c. Perkembangan Kloning
Sejalan dengan perkembangan teknik kloning, para ilmuwan telah mampu membuka
harapan besar untuk menghidupkan kembali satwa-satwa yang telah punah.
Banyak negara dan agamawan yang terang-terangan melarang dan menolak kloning pada
manusia karena masalah itu bersinggungan dengan moral, etika, dan agama, belum lagi
keruwetan silsilah.
Namun demikian, beberapa pihak mengklaim telah melakukan kloning pada manusia,
misalnya:
 Severino Antinori, ginekolog terkenal asal Italia, mengaku berhasil mengkloning tiga bayi
sekaligus. Dokter kontroversial ini pernah membantu wanita menopause berusia 63 tahun untuk
melahirkan. Konon dr Antinori inilah yang berhasil melakukan klone pada manusia dan lahirlah
bayi perempuan yang dinamai Eve, yang sekarang telah berusia 6 tahun.
 dr Panayiotis Zavos, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, mengaku telah mengkloning
manusia. Kepada surat kabar Inggris, Independent,Zavos mengaku berhasil mengkloning 14
embrio manusia, 11 di antaranya sudah ditanam di rahim empat orang wanita.
 Stemagen Corp., mengklaim menjadi peneliti pertama yang berhasil mengkloning manusia.
Mereka menggunakan teknik bernama somatic cell nuclear transfer, atau SCNT, yang melibatkan
lubang dari sel telur yang disuntikkan sebuah sel nukleus dari seorang donor untuk kemudian
dikloning dengan sel kulit yang berasal dari dua orang laki-laki.
Lepas dari kontroversi masalah kloning pada manusia, tampaknya ilmu pengetahuan
biomolekuler dan rekayasa genetika akan tetap melaju tak terbendung dengan segala kelebihan
dan kekurangannya. Seperti juga di dunia fisika teoritis, upaya memburu ‘Partikel Tuhan’ untuk
menjawab asal mula pembentukan semesta ini mulai menampakkan hasil. Kedua bidang itulah
yang tampaknya menyebabkan manusia secara tak sadar mulai menjejakkan kaki selangkah
masuk ke wilayah Tuhan.

H. Golongan Darah Bisa Diubah


Semua orang berpendapat bahwa golongan darah yang dimiliki seseorang akan tetap sama
seumur hidupnya. Tapi ternyata seorang dokter bisa mengubah jenis-jenis golongan darah
dengan metode sederhana. Terobosan ini bisa menjadi solusi dari masalah kekurangan darah
dengan meningkatkan pasokan darah O yang dapat diberikan kepada siapa pun.
Beberapa peneliti yang dipimpin oleh Prof Henrik Clausen dari Universitas Kopenhagen
memeriksa 2.500 jenis jamur dan bakteri untuk mencari protein yang bermanfaat. Setelah
melalui pencarian panjang, diketahui dua jenis bakteri, yaitu Elizabethkingia meningosepticum
dan Bacterioides fragilis, menghasilkan enzim yang mampu melepaskan antigen yang
menentukan golongan darah A dan B dari sel darah.
Bacteroides fragilis akan menghilangkan antigen B, sedangkan Elizabethkingia
meningosepticum dapat menghilangkan antigen A. Dengan metode ini, dokter dapat mengubah
pasien yang memiliki golongan darah A, B, dan AB menjadi golongan darah O. Meskipun
demikian, teknologi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Steve Sloan, direktur
kedokteran transfusi anak di Boston Children 's Hospital mengatakan bahwa ini teknologi yang
baik karena dapat meningkatkan persediaan darah golongan O. Tapi pengubahan golongan darah
tidak sesederhana yang dibayangkan. Faktanya adalah, ketika sel dimodifikasi, dapat
menyebabkan risiko dan perubahan yang tidak diharapkan.
Selain itu, ada sembilan penemuan terbaru peneliti Indonesia dari Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta di bidang farmasi dan teknologi kesehatan akan diproduksi pada 2013 mendatang.
Sembilan penemuan tersebut adalah bone filler (bahan pengisi tulang), gama-hip (penyambung
tulang pangkal paha), bone graft gama-cha (cangkok tulang), anti kolesterol ekstrak sambung
nyawa, anti diabetes, pengembangan new entity analgetika termasuk turunannya anti-inflamasi
dan imunomodulator, nanoteknologi, uji toksisitas babe, serta pembawa vaksin, dan stem cell
gama-cha.

BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel klona
yang hanya mengenal satu jenis antigen.
2. Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses
infeksi oleh bakteri.
3. Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit.
4. Hormon insulin dapat dihasilkan dengan memotong gen yang menghasilkan insulin dan
disambungkan pada plasmid bakteri Escherichia coli yang kemudian dimasukkan ke dalam
sel bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut sudah mengandung gen insulin manusia.
5. Vaksin hepatitis dapat diisolasi gen yang menghasilkan selubung protein tanpa menghasilkan
DNA-nya, yaitu gen tersebut dimasukkan ke dalam sel ragi Saccharomyces yang tidak
berbahaya bagi tubuh kita. Jika protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh, maka tubuh akan
memproduksi antibody dan kebal dari serangan virus hepatitis.
6. Kloning merupakan cara reproduksi vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau
manusia.
7. Perubahan golongan darah dilakukan oleh bakteri Elizabethkingia meningosepticum dan
Bacterioides fragilis, menghasilkan enzim yang mampu melepaskan antigen yang menentukan
golongan darah A dan B dari sel darah.

DAFTAR PUSTAKA

 http://liohabsyi.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bioteknologi-bioteknologi.html
 http://arsheynalife.blogspot.co.id/2016/05/makalah-bioteknologi-farmasi.html

Anda mungkin juga menyukai