Oksidan Antioksidan Kel 9 Kbmnew
Oksidan Antioksidan Kel 9 Kbmnew
BAB I
PENDAHULUAN
Sari-sari makanan didalam tubuh diserap oleh darah dan diedarkan keseluruh
tubuh. Darah kita setiap saat mengalirkan oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen membantu sel
mengubah nutrisi menjadi energi. Dalam kondisi normal, molekul-molekul di dalam sel
memiliki pasangan elektron yang lengkap sehingga stabil. Ketika melakukan kontak
dengan oksigen, molekul itu teroksidasi sehingga kehilangan elektron. Molekul tidak stabil
tersebut lalu berubah menjadi apa yang disebut radikal bebas. Jadi, radikal bebas adalah
produk alamiah hasil metabolisme sel. Radikal bebas sama alamiahnya dengan kita
menghirup udara.
Sebagai molekul tidak stabil, radikal bebas selalu berusaha “menyerobot” elektron
molekul lain di dalam tubuh untuk membuatnya stabil kembali. Hal ini dapat
menghancurkan bangunan dan struktur sel-sel tubuh serta mengubah ukuran dan bentuk
mereka. Bayangkanlah proses perusakan sel ini seperti perkaratan besi oleh oksigen yang
2
Oksidan dan antioksidan merupakan salah satu zat yang terkandung dalam bahan
makanan tertentu. Makanan tertentu dapat mengandung oksidan dan anti oksidan.
Terdapat manfaat dan kerugian zat tersebut didalam tubuh. Untuk lebih mengetahui
tentang manfaat, fungsi dan pengaruh oksidan dan anti oksidan maka dibuatlah makalah
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Scramble tampak seperti model pembelajaran word square, bedanya jawaban soal tidak
dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban, tetapi jawaban sudah dituliskan, namun dengan
susunan yang acak, jadi siswa bertugas mengoreksi (membolak-balik huruf) jawaban
tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat / benar. Scramble merupakan suatu metode
mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan
alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara
penyelesaian dari soal yang ada. Menurut Suyatno (2009), Scramble merupakan salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu.
a. Tahap persiapan
Guru membuat soal sesuai dengan materi yang akan disajikan kepada siswa.
Guru membuat pilihan jawaban yang susunannya diacak sesuai jawaban soal-soal
pada kartu soal.
Guru membagikan kartu soal dan membagikan kartu jawaban sebagai pilihan
jawaban soal-soal pada kartu soal kepada masing-masing kelompok.
Siswa berkelompok dan saling membantu mengerjakan soal-soal yang ada pada
kartu soal.
Siswa mencari jawaban yang cocok untuk setiap soal yang mereka kerjakan dan
memasangkannya pada kartu soal.
Setelah siswa selesai mengerjakan kartu soal, lalu mengumpulkan hasil pekerjaan
kelompoknya kepada guru.
a. Kelebihan
5. Memancing kreativitas siswa dalam membolak-balik huruf menjadi kata yang tepat.
b. Kelemahan
2.4 Oksidan
Oksidan sering disebut radikal bebas. Oksidan merupakan molekul-molekul yang sangat
reaktif di dalam tubuh dan pada hakekatnya dapat merusak bio molekul penting di dalam
7
sel-sel, termasuk DNA. Hal ini merupakan penyebab utama penyakit fatal seperti serangan
jantung, kanker hingga penuaan dini.
Radikal bebas yang bersifat reaktif tersebut juga dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan
merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein, lipid, karbohidrat, dan asam nukleat.
Gawatnya lagi, jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi
berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah.
Radikal bebas sebenarnya berasal dari molekul oksigen yang secara kimia strukturnya
berubah akibat dari aktifitas lingkungan. Aktifitas lingkungan yang dapat memunculkan
radikal bebas antara lain radiasi, polusi, merokok dan lain sebagainya. Radikal bebas yang
beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti
DNA dan sel. Pencurian ini jika berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Dapat
dibayangkan jika radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak.
Kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang
berpotensi menyebabkan proses penuaan dan kanker.
Jenis makanan tertentu seperti fast food (cepat saji) dan makanan kemasan atau kaleng
ditengarai berpotensi meninggalkan racun dalam tubuh, sebab jenis makanan ini
berlimpah lemak dan mengandung pengawet. Padahal untuk zaman sekarang kebiasaan
makan makanan berlemak tinggi menjadi sesuatu yang sulit dihindari karena perubahan
pola hidup masyarakat, khususnya di perkotaan. Para ahli pangan, gizi, dan kesehatan
menyebutkan makanan berlemak dapat menjadi sumber radikal bebas dalam tubuh. Yaitu,
suatu molekul atau atom apa saja yang sangat tidak stabil karena memiliki satu atau lebih
elektron yang tak berpasangan.
Menurut Prof Dr dr Harijono KS, SpKK, dosen Fakultas Kedokteran UNS, radikal bebas
ini berbahaya karena amat reaktif mencari pasangan elektronnya. Jika radikal bebas sudah
terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas
baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah. Selanjutnya akan menyerang sel-sel
tubuh kita sehingga terjadilah kerusakan jaringan yang akan mempercepat proses
penuaan.
2.5 Antioksidan
Zat antioksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas.
Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara
alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Radikal bebas
juga terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara, asap tembakau,
penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar Ultra Violet, X-rays,
9
dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan
atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya sel
kanker, penyakit hati, arthritis, katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan juga
mempercepat proses penuaan.
Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin, polipenol, karotin dan mineral.
Secara alami, zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya
penyakit. Antioksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi
akibat proses oksidasi radikal bebas.
Ada dua macam antioksidan berdasarkan sumbernya, yaitu antioksidan alami dan
antioksidan sintetik .
Antioksidan alami
Antioksidan alami biasanya lebih diminati, karena tingkat keamanan yang lebih baik dan
manfaatnya yang lebih luas dibidang makanan, kesehatan dan kosmetik. Antioksidan alami
dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan berkayu. Metabolit sekunder
dalam tumbuhan yang berasal dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin,
10
steroid atau triterpenoid. Quezada et al. (2004) menyatakan bahwa fraksi alkaloid pada daun
“Peumus boldus” dapat berperan sebagai antioksidan. Zin “et al”. (2002) menyatakan bahwa
golongan senyawa yang aktif sebagai antioksidan pada batang, buah, dan daun mengkudu
berasal dari golongan flavonoid. Gingseng yang berperan sebagai antioksidan, antidiabetes,
antihepatitis, antistres, dan antineoplastik, mengandung saponin glikosida (steroid
glikosida). Uji aktivitas antioksidan yang dilakukan pada daun “Ipomea pescaprae”
menunjukkan keberadaan senyawa kuinon, kumarin, dan furanokumarin. Tanin yang banyak
terdapat pada teh dipercaya memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Sementara itu,
Iwalokum “et al”.(2007)menyatakan bahwa “Pleurotus ostreatus” yang mengandung
triterpenoid, tanin, dan sterois glikosida dapat berperan sebagai antioksidan dan antimikrob.
Antioksidan primer
Antioksidan primer berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru dengan
memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil.
Contoh
Contoh antioksidan primer, ialah enzim superoksida dimustase (SOD), katalase, dan
glutation dimustase.
11
Antioksidan Sekunder
Contoh
Antioksidan Tersier
Antioksidan tersier berfungsi memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan oleh
radikal bebas.
Antioksidan digunakan luas sebagai bahan kandungan suplemen makanan dengan harapan
dapat membantu menjaga kesehatan dan mencegah penyakit-penyakit seperti kanker dan
sakit jantung koroner. Walaupun kajian awal mensugestikan bahwa suplemen antioksidan
mungkin dapat meningkatkan kesehatan, uji klinis lebih lanjut dalam skala besar tidak
berhasil mendeteksi adanya keuntungan-keuntungan tersebut. Sebaliknya, asupan suplemen
yang berlebihan malah dapat membahayakan tubuh. Selain itu, senyawa-senyawa
antioksidan juga digunakan secara luas untuk keperluan industri, misalnya sebagai zat
pengawet makanan dan kosmetik.
Ada beberapa makanan yang merupakan sumber antikosidan. Yakni makanan yang
mengandung Vitamin A, C, E, melantonin, betakaroten seperti sayuran, kacang-kacangan,
jagung, kedelai dan buah. Saat ini juga tersedia suplemen dan susu yang mengandung
antioksidan. Daging mengandung banyak oksidan, jadi sebaiknya perbanyak konsumsi sayur
dan buah.
Vitamin E dan C dikenal sebagai antioksidan yang potensial dan banyak dikonsumsi.
Penelitian yang terbaru berdasarkan hasil studi epidemiologi menunjukkan asupan sehari
12
vitamin E lebih dari 400 IU akan meningkatkan resiko kematian dan harus dihindari.
Sementara dosis konsumsi vitamin E bagi orang dewasa normal cukup 8-10 IU per hari.
Selama ini di pasaran suplemen vitamin E dan C umumnya dijual dalam dosis relatif tinggi.
Beberapa produk mengandung vitamin C 1.000 mg per tablet. Padahal, kecukupan gizi
vitamin C per hari bagi orang dewasa yang hidup tenang, tidak stres atau kondisi lain yang
tidak sehat, adalah sekitar 60-75 mg per hari. Untuk mereka yang tinggal di kota besar yang
penuh polusi seperti Jakarta, dosis 500 mg bisa diterima.
1. Brokoli
Brokoli dapat meningkatkan imunitas serta pembentukan sel dalam tubuh melalui
kandungan asam foliknya terkenal berkhasiat melawan kanker terutama kanker payudara,
cervix (kanker mulut rahim) colon dan paru paru. Brokoli juga kaya akan chromium yang
bermanfaat membantu mengatur insulin dan gula darah dalam tubuh. Selain itu, brokoli juga
dapat mencegah penyakit jantung dan osteoporosis serta mampu memperlambat penuaan
dini.
2. Pepaya
13
Dengan kandungan Vitamin C dan karotenoid, pepaya dapat mempertahankan tekanan darah
anda dalam kondisi yang normal. Di dalam buah pepaya segar terdapat sebuah enzim yang
menjadi katalisator penambah kecepatan reaksi dalam tubuh. Pepaya juga membantu
mencerna daging dan tepung sehingga memperlancar pencernaan, juga membantu menjaga
daya tahan tubuh dan mencegah memar.
3. Bawang Putih
Bawang putih dipercaya dapat membunuh parasit, bakteri dan virus melalui kandungan
Alicin dan Selenium. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur dapat menghalangi
terjadinya penyumbatan pada arteri, meningkatkan sistem imunitas tubuh serta mengontrol
tekanan darah. Selain dapat menurunkan kadar kolesterol, bawang putih juga memiliki zat
14
anti kanker, dapat menyembuhkan radang otak, mengurangi sakit pada persendian,
menambah energi, meningkatkan nafsu makan dan libido.
4. Kacang Kedelai
Mutu protein kacang kedelai hampir setara dengan mutu protein pada daging. Kedelai ini
kaya akan isoflavonoids yang berguna untuk mencegah kanker, dapat meningkatkan kadar
estrogen pada wanita, mencegah kanker, memperkuat tulang, menurunkan kadar kolesterol.
5. Tomat
Kandungan lycopene dan vitamin C sebagai antioksidan dalam tomat dapat meminimalkan
resiko kanker (terutama kanker pankreas) serta mencegah peradangan usus buntu. Lycopene
15
pada tomat merupakan antioksidan yang dahsyat dalam menetralisir radikal bebas perusak
sel-sel kulit, tomat juga mengandung chlorine yang berfungsi untuk merangsang hati untuk
menyaring sisa bahan beracun dan menjaga hati dari peradangan. Tomat juga mencegah
penyakit jantung dan menjaga tekanan darah.
6. Semangka
Kandungan airnya yang mencapai 90% sangat baik untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang. Vitamin A dan C yang terkandung di dalamnya juga mempercepat penyembuhan
luka, menjaga gusi tetap sehat, mencegah memar, dan meningkatkan imunitas.
7. Bayam
16
Bayam penuh kandungan lutein dan zeaxanthin, antioksidan yang melindungi retina dari
degenerasi makular yang datang dengan bertambahnya usia.
8. Alpukat
Peneliti dari University of Ohio mengatakan lemak baik dalam alpukat bisa meningkatkan
kemampuan tubuh dalam menyerap zat karotenoid. Sebaiknya, Anda mengonsumsi 43 gram
alpukat saja, agar terhindar dari kelebihan kalori. Jika memungkinkan, pilihlah alpukat
mentega, karena mengandung lebih banyak lemak tak jenuh tunggal.
9. Wortel
17
Kandungan beta-karoten atau pro-vitamin A pada wortel berperan sebagai antioksidan yang
melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker. Selain
itu vitamin A yang terkandung dalam wortel ini juga dapat melindungi mata dari kerusakan
akibat proses penuaaan.
Sumber antioksidan
Berdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh
(endogen) dan dari luar tubuh (eksogen). Adakalanya sistem antioksidan endogen tidak
cukup mampu mengatasi stres oksidatif yang berlebihan. Stres oksidatif merupakan keadaan
saat mekanisme antioksidan tidak cukup untuk memecah spesi oksigen reaktif. Oleh karena
itu, diperlukan antioksidan dari luar (eksogen) untuk mengatasinya.
18