Anda di halaman 1dari 1

Insidensi nilai APGAR yang rendah berkurang pada bayi dari ibu yang melakukan senam hamil, tidak

ada indikasi defisit neurologis, dan penelitian menunjukkan peningkatan psikomotor pada bayi.
Kennelly dkk (2002) mengemukakan bahwa semua wanita yang melakukan senam hamil
menghasilkan kelahiran hidup. Sebagian besar bayi (98%) memiliki nilai APGAR normal dan tidak ada
bayi yang memerlukan perawatan khusus.

Clapp (2000) mengatakan tidak ada data bahwa latihan teratur selama kehamilan dihubungkan
dengan kematian janin dalam rahim. Sebaliknya bayi yang dilahirkan dapat memberikan toleransi
yang baik terhadap persalinan, stress saat bersalin dan kehamilan lewat waktu, lahir dengan sehat
serta periode neonatus dilalui dengan baik. Dari beberapa penelitian, telah disebutkan bahwa senam
yang dilakukan selama kehamilan diyakini aman dalam semua aspek untuk janin dan juga wanita
hamil dan tidak ada kontraindikasi. Senam selama kehamilan dianjurkan untuk kesehatan ibu dan
dilakukan sesuai dengan aturannya.

3. Indikasi dan Kontralndikasi Senam Hamil

Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum seorang ibu melakukan senam hamil,
yaitu apakah ibu termasuk dalam kelompok risiko rendah, risiko tinggi atau kontraindikasi
(kontraindikasi spesifik dan relatif) untuk melakukan senam hamil. Ibu yang aman untuk melakukan
senam hamil adalah kelompok risiko rendah. Pada Ibu kelompok risiko tinggi diperlukan pengawasan
dan perhatian kemungkinan terjadinya faktor risiko. Sedangkan pada kelompok dengan
kontraindikasi, jika kontraindikasi relatif, maka ibu masih memungkinkan untuk melakukan senam
hamil apabila kondisi ibu sudah membaik. Namun pada kelompok dengan kontraindikasi spesifik,
melakukan senam hamil akan membahayakan kondisinya maupun janin yang dikandung.

Anda mungkin juga menyukai