Anda di halaman 1dari 4

Nama : Evelin

NPM : 1943057022
Fakultas : Farmasi
Mata Kuliah : Interaksi Obat Pagi B

Soal :

1. Sebutkan dan jelaskan 5 jenis obat diabetes mellitus tipe 2 yang


berinteraksi farmakokinetik dan farmakodinamik ?
2. Apakah terdapat interaksi farmasetik dari jenis obat hipertensi dari
furosemid injeksi, jika ada jelaskan, jika tidak jelaskan ?
3. Sebutkan interaksi yang mungkin terjadi obat golongan hipertensi :
a. ACE Inhibitor
b. ARB
c. Beta Bloker
d. CCB
e. Diuretik
4. Sebutkan inerkasi antara jenis obat opiate (Morfin) dan tanaman
gingseng ?
5. Sebutkan interaksi yang terjadi antara obat-obat jenis gastritis, golongan:
a. H2 Bloker
b. Sukralfat
c. Pompa Proton Inhibitor “omeperazole”
d. Antasida
6. Sebutkan interkasi anatara obat opiate golongan :
a. Codein
b. Pentasozin
c. Piperidin
Jawaban :

1. a. Interaksi Secara Farmakokinetik


1. Metformin dengan Akarbose = Akarbose dapat menunda absorpsi
usus metformin
2. Metformin dengan Nifedipin = Nifedipin meningkatkan kadar
metformin dengan meningkatkan penyerapan metformin di gastro
intestinal
3. Sulfonilurea dengan Rifampisin = Metabolisme hepatik sulfonilurea
meningkat dengan adanya rifampisin.
4. Sulfoniurea–Ranitidin: ranitidine dapat menghambat metabolisme
hepatic dengan menghambat enzim sitokrom 450 hats. Sehingga
meningkatkan efek suloniurea
5. Metformin-cefadroxil=Peningkatan efek metformin disebabkan
sekresi metformin berkurang oleh adanya cefadroxil

b. Interaksi Secara Farmakodinamik


1. Sulfonilurea dan Aspirin = Salisilat mengurangi kadar glukosa
plasma dan meningkatkan sekresi insulin. Penghambatan sintesis
prostaglandin dapat menghambat respon insulin akut terhadap
glukosa.
2. Sulfonilurea dan HCT = Diuretik tiazid dapat menurunkan
sensitivitas jaringan insulin, menurunkan sekresi insulin, atau
meningkatkan kehilangan kalium, menyebabkan hiperglikemia.
3. Sulfonilurea dan aspirin = Salisilat mengurangi kadar glukosa plasma
dan meningkatkan sekresi insulin. Penghambatan sintesis
prostaglandin dapat menghambat respon insulin akut terhadap
glukosa.
4. Suldoniurea dan Nifedipine = nifedipine dapat menginhibisi sekresi
insulin dan mengahambat sekresi glucagon,terjadi prubahan glukosa
dari hati dan sel–sel lain.
5. Glimepirid dan ciprofloxacin = Ciprofloxacin dapat meningkatkan
efek glimeprid Dengan berinterkasi farmakodinamik dan bersifat
sinergis.
2. Dapat berinteraksi secara farmasetik karena furosemid dapat
menimbulkan perubahan reaksi terapeutik yang besar dengan perubahan
dosis kecil. Yang dimana jika dicampurkan dengan obat lain secara
bersaman maka akan menyebabkan suatu pengendapan dari obat
tersebut.
3. Interaksi yang terjadi :
1. ACEi: ACEi penggunaan bersama diuretic efek antihipertensi yang
menyebabkan hipotensi. Efek aditif ini mungkin di inginkan, namun
dosis yang diberikan harus disesuaikan terlebih dahulu. Salah satu efek
antihipertensi dari penghambat ACE adalah mensitimulasi sintsesis
vasodilator prostaglandin.
2. ARB : Penggunaan bersama penghambat ACE dengan ARB dapat
meningkatkan kadar litium sehingga perlu dilakukan pemantauan.
Losartan adalah ARB yang menunjukkan interaksi yang signifikan
dengan CYP3A4 meskipun loasartan merupakan substrat dari
CYP2C9.
3. Beta Blocker
Clonidine : Interaksi ini menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Manajemen terapi yangdilakukan yaitu dengan memonitor tekanan
darah ketika memulai atau menghentikankedua obat tersebut. Atau
dengan menghentikan kedua obat tersebut secara bertahap
4. CCB : Penggunaan bersama CCB dengan obat golongan antidepresan
dapat meningkatkan kadar obat antidepresan dan dapat meningkatkan
efek antihipertensi jika diberikan bersamaan dengan obat yang bekerja
dengan menghambat MAO (monoamine oksidase).
5. Diuretik:Penggunaan bersamaan dengan allopurinol dapat
meningkatkan risiko hipersensitif terutama pada pasien yang
mengalami gangguan fungsi ginjal.
4. Gingseng menghambat suatu aktivitas analgesic, dan akan menyebabkan
toleransi dan ketergantungan terhadap morfin.
5. Interaksi yang terjadi antara obat-obat jenis gastritis
a. H2 Bloker : Ranitidin dengan Metformin : Ranitidin mengurangi
pembersihan ginjal metformin dengan menghambat sekresi
metformin di tubular ginjal sehingga kadar plasma metformin dapat
meningkat dan dapat meningkatkan efek farmakologisnya.
b. Suklarfat : Berisiko meningkatkan berat badan jika digunakan bersama
obat kanker payudara jenis penghambat aromatase, seperti anastrozole
atau letrozole.
c. Pompa Proton Inhibitor :Omeprazol dengan Barbiturat
memanjangkan waktu tidur yang merupakan efek dari Barbiturat.
d. Antasida dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan dari
vitamin C.
6. Interaksi obat yang terjadi antara obat Opiat
a. Codein dapat meningkatkan kadar codein dalam darah jika dikonsumsi
bersama cimetidine.
b. Pentazocin depresi pernafasan dapat meningkat jika dikonsumsi
bersamaan dengan Amitriptilin
c. Piperidin dengan INH menghambat MAO menyebabkan hipotensi atau
depresi SSP

Anda mungkin juga menyukai