Anda di halaman 1dari 24

Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

PERCOBAAN 13
PINTU UKUR SEGITIGA
A. Teori Percobaan

Salah satu penerapan praktis dari konsep aliran melalui bendung bermercu
tajam (ambang tajam) yaitu pengukuran debit aliran saluran terbuka dengan
menggunakan bendung (weir) atau ambang tajam sebagai pintu ukur.
Dalam praktek umumnya digunakan pintu ukur bentuk segiempat, bentuk
segitiga, dan bentuk trapesium. Untuk pengujian di laboratorium, pintu ukur
tersebut dipasang pada sebuah bak hidrolis (hydraulic bench) yang dilengkapi
dengan pompa sirkulasi air. Makin besar debit air yang dialirkan, makin besar
pula pengaliran yang melalui pintu, demikian pula sebaliknya sehingga
dengan mengetahui geometri (dimensi) pintu serta saluran di hulu pintu dan
mengukur tinggi muka air di atas mercu pintu, dapat dihitung besarnya debit
aliran. Untuk kalibrasi alat, harus ditentukan terlebih dahulu koefisien
pengaliran setiap pintu (Cd) yang merupakan perbandingan antara debit aktual
dan debit teoritis melalui pintu ukur.
Pintu Ukur Segitiga

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Perhatikan gambar diatas, geometri pintu ukur segitiga ditentukan oleh


besarnya sudut antara kedua kaki segitiga dan tinggi total pintu. Hubungan antara
geometri pintu dan unsur geometrik penampang aliran ditentukan dengan
persamaan:
𝜃 𝑏/2
𝑡𝑎𝑛 2 = 𝐻−ℎ

atau
𝜃
𝑏 = 2 (𝐻 − ℎ) 𝑡𝑎𝑛 2 (4.1)

Untuk memperoleh persamaan aliran, perhatikan elemen luas dA.


Secara teoritis, debit aliran melalui elemen luas dA dinyatakan dengan persamaan:
dQ  V  dA (4.2)

Jika h 0, maka dA  b  dh ; dan kecepatan aliran melalui pintu: V  2 gh ,


sehingga persamaan (4.2) menjadi :

dQ  2gh  bdh
Kombinasi persamaan (4.1) dan (4.2) menghasilkan:
1

dQ  2 2g  tan  H  h   h 2 dh (4.3)
2
Debit teoritis diperoleh dengan mengintegrasikan persamaan
H 1

Q t  2 2g tan  (H  h )h 2 dh
2
0
H
 22 
5 3
Qt  2 2 g tan  Hh  h 2  2
2 3 5 0

dengan menyederhanakan persamaan di atas, diperoleh


5
8 
Qt  2g tan  H 2 (4.4)
15 2

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Di dalam pengaliran sebenarnya air yang meluap melalui pintu mengalami


kontraksi, sehingga luas penampang aliran sebenarnya lebih kecil. Oleh karena
itu, debit aliran sebenarnya perlu direduksi dengan suatu koefisien yakni koefisien
debit Cd, sehingga debit sebenarnya melalui pintu tersebut dinyatakan dengan
persamaan:
8 𝜃
Q = 15 Cd √2𝑦 tan 2 𝐻 5/2 (4.5)

Debit aktual dapat diukur dan dihitung dengan persamaan :


V
Qa  ;
t
dalam hal ini, V adalah volume aliran rata-rata dan t adalahwaktu pengaliran rata-
rata.
Dengan demikian koefisien pengaliran dapat ditentukan dengan persamaan :
Qa
Cd  (4.6)
Qt

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

B. Maksud DanTujuanPercobaan
1. Menentukan koefisien pengaliran melalui pintu ukur segitiga
2. Mengukur debit dengan pintu ukur segitiga

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Hydraulic Bench
2. Stopwatch
3. Pintu ukur segitiga
4. Mistar ukur
5. Alat ukur tinggi muka air (point gauge)

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

D. Prosedur Percobaan
1. Pasang pintu ukur segitiga pada hydraulic bench
2. Hidupkan pompa dan alirkan air dari bak penampung ke dalam bak
pengaliran hingga melimpah melalui pintu.
3. Diamkan beberapa saat hingga pengaliran konstan dan ukur tinggi muka
air
4. Catat waktu yang di butuhkan untuk menampung volume aliran tertentu
melalui pintu.
5. Lakukan pengukuran dan pencatatan untuk beberapa variasi debit

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

E. Analisa Data
Data I
Diketahui : V = 4000 cm3
t1 = 54,93 detik
t2 = 45,69 detik
trata-rata = 50,31 detik
Tinggi Muka Air = 137 mm = 13,7 cm
Tinggi Mercu = 125 mm = 12,5 cm
ϴ = 90°
g = 981 cm/det2
Penyelesaian :
 Menghitung debit aktual (Qa)
𝑉
Qa =
𝑡
4000 𝑐𝑚3
=
50,31 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

= 79,507 cm3/detik
 Menghitung tinggi air yang melewati pintu
Hw = (tinggi muka air – tinggi mercu )
= 13,7cm – 12,5 cm
= 1,2 cm
 Menghitung debit teoritis (Qt)
8 1 5⁄
Qt = × √2 × 𝑔 × 𝑡𝑎𝑛 2 × 90 × 𝐻𝑤 2
15
8 1 5⁄
= × √2 × 981 × 𝑡𝑎𝑛 2 × 90 × 1,2 2
15

= 37,265 cm3/detik
Qa
 Cd =
Qt
79,507
=
37,265

= 2,133

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

 Menghitung debit sebenarnya :


8 θ
Q = Cd √2g tan 2 H5/2
15
8 90
= × 2,133 𝑥 √2𝑥981 𝑥 𝑡𝑎𝑛 1,2 5/2
15 2

= 79,486 cm3/det

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Data II
Diketahui : V = 5000 cm3
t1 = 70,58 detik
t2 = 77,58 detik
trata-rata = 74,08 detik
Tinggi Muka Air = 137 mm = 13,7 cm
Tinggi Mercu = 125 mm = 12,5 cm
ϴ = 90°
g = 981 cm/det2
Penyelesaian :
 Menghitung debit aktual (Qa)
𝑉
Qa =
𝑡
5000 𝑐𝑚3
=
74,08 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

= 67,495 cm3/detik
 Menghitung tinggi air yang melewati pintu
Hw = (tinggi muka air – tinggi mercu )
= 13,7cm – 12,5 cm
= 1,2 cm
 Menghitung debit teoritis (Qt)
8 1 5⁄
Qt = × √2 × 𝑔 × 𝑡𝑎𝑛 × 90 × 𝐻𝑤 2
15 2
8 1 5⁄
= × √2 × 981 × 𝑡𝑎𝑛 2 × 90 × 1,2 2
15

= 37,265 cm3/detik
Qa
 Cd =
Qt
67,495
=
37,265

= 1,811

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

 Menghitung debit sebenarnya :


8 θ
Q = Cd √2g tan 2 H5/2
15
8 90
= × 1,811 𝑥 √2𝑥981 𝑥 𝑡𝑎𝑛 1,2 5/2
15 2

= 67,486 cm3/det

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Data III
Diketahui : V = 6000 cm3
t1 = 93,55 detik
t2 = 91,82 detik
trata-rata = 92,69 detik
Tinggi Muka Air = 137 mm = 13,7 cm
Tinggi Mercu = 125 mm = 12,5 cm
ϴ = 90°
g = 981 cm/det2
Penyelesaian :
 Menghitung debit aktual (Qa)
𝑉
Qa =
𝑡
6000 𝑐𝑚3
=
92,69 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

= 64,731 cm3/detik
 Menghitung tinggi air yang melewati pintu
Hw = (tinggi muka air – tinggi mercu )
= 13,7 cm – 12,5 cm
= 1,2 cm
 Menghitung debit teoritis (Qt)
8 1 5⁄
Qt = × √2 × 𝑔 × 𝑡𝑎𝑛 × 90 × 𝐻𝑤 2
15 2
8 1 5⁄
= × √2 × 981 × 𝑡𝑎𝑛 2 × 90 × 1,2 2
15

= 37,265 cm3/detik
Qa
 Cd =
Qt
64,731
=
37,265

= 1,737

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

 Menghitung debit sebenarnya :


8 θ
Q = Cd √2g tan 2 H5/2
15
8 90
= × 1,737 𝑥 √2𝑥981 𝑥 𝑡𝑎𝑛 1,25/2
15 2

= 64,729 cm3/detik

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

F. Tabel Hasil Perhitungan

Qa Hw Qt Cd Q
79,507 1,2 1832,217 0,043 2,065
67,495 1,2 1832,217 0,036 1,713
72,542 1,2 1832,217 0,045 2,142

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

G. Grafik dan Pembahasan


a. Grafik

V vs t
100
90 y = 0,0212x - 33,59
80 R² = 0,9951
70
60
t (detik)

50
Y-Values
40
30 Linear (Y-Values)
20
10
0
0 2000 4000 6000 8000
v (cm3)

Gambar 4.1 Grafik Volume (V) vsWaktu (t)

Qa vs cd
2,5
y = 0,0268x + 0,002
2 R² = 1

1,5
cd

Y-Values
1
Linear (Y-Values)
0,5

0
0 20 40 60 80 100
Qa (cm3/detik)

Gambar 4.2 Grafik Debit Aktual (Qa) vs Koefisien Pengaliran (cd)

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Q vs Qa
90
80 y = 1,0012x - 0,0741
R² = 1
70
Qa (cm3/detik)

60
50
40 Y-Values
30 Linear (Y-Values)
20
10
0
0 20 40 60 80 100
Q (cm3/detik)

Gambar 4.3 Grafik Debit Sebenarnya (Q) vs Debit Actual (Qa)

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

b. Pembahasan
1. Berdasarkan grafik Volume (V) terhadap Waktu (t) dapat dilihat bahwa
jika volume semakin besar maka semakin besar pula waktunya. Dengan
demikian hubungan antara Volume (V) terhadap Waktu (t) adalah
berbanding lurus.
2. Berdasarkan grafik Debit actual (Qa) terhadap Koefisien Pengaliran (cd)
dapat dilihat bahwa Debit actual berbanding lurus dengan Koefisien
Pengaliran dimana semakin kecil Debit actual maka Koefisien
pengalirannya juga semakin kecil.
3. Berdasarkan grafik Debit sebenarnya (Q) terhadap Debit actual (Qa)
dapat dilihat bahwa nilai Debit sebenarnya berbanding lurus dengan
Debit actual dimana semakin kecil Debit sebenarnya maka semakin
kecil pula debit actualnya.

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

H. Kesimpulandan Saran
a. Kesimpulan
1. Koefisien pengaliran (Cd) dapat ditentukan dengan menggunakan
pintu ukur segi tiga, dimana untuk mendapatkan nilai Cd terlebih
dahulu kita harus memperhitungkan nilai debit aktual dan debit
teoritis.
2. Faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran adalah kemiringan
saluran.
3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai debit Teoritis (Qt)
konstan dan nilai koefisien pengaliran (Cd) bervariasi
b. Saran
1. Diharapkan kepada para praktikan agar tetap menjaga kebersihan
lokasi praktikum.
2. Sebaiknya praktikan datang tepat waktu agar praktikum selesai tepat
waktu.
3. Alat-alat yang sudah rusak agar segera diganti supaya pada saat
pengukuran data yang kami peroleh juga akurat.
4. Kepada para peserta praktikan agar memperhatikan dengan baik
arahan dari para asisten dalam melaksanakan praktikum
5. Sebaiknya hydraulic bench ditambah agar tidak menganggu jalannya
praktikum.
6. Sebaiknya pada saat praktikum mahasiswa harus betul-betul teliti agar
dalam pembacaan data benar-benar sesuai dengan yang sebenarnya.
7. Sebaiknya alat pendingin ruangan ditambah agar praktikan dan
asisten tidak kepanasan.
8. Sebaiknya jadwal praktikum disusun dengan baik agar dapat berjalan
dengan baik
9. Gunakan alat dengan baik dan hati - hati agar alat tidak rusak.
10. Kembalikan alat pada tempatnya ketika selesai praktikum.
11. Diharapkan praktikan dengan asisten dapat bekerja sama dengan baik.

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

12. Diharapkan kepada praktikan agar menjaga ketertiban dalam


laboratorium.

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

I. Foto Alat, Kegiatan, dan Kelompok


a. Foto Alat

Hydraulich Bench

Stopwatch

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Pintu ukur segitiga

Alat ukur tinggi muka air (point gauge)

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Mistar ukur

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

b. Foto Kegiatan
Mengukur tinggi muka air

Mengukur tinggi mercu

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

Membaca waktu untuk menampung volume

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

c. Foto Kelompok

Foto Kelompok X

Pintu Ukur Segitiga


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok X

DaftarPustaka

Streeter V. L. & Wylie E.B. 1996.MekanikaFluida, EdisiDelapan, Jilid 1.


PenerbitErlangga, Jakarta.
Chadwick A.J. 1993. Hydraulics in Civil & Environmental Engineering,
EdisiKedua, E & FN Spon, London.
Chow V. T. 1997, Hidrolika Saluran Terbuka, cetakan keempat, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Pintu Ukur Segitiga

Anda mungkin juga menyukai